Connect with us

Music

Begini Pengalaman Mistis Pedangdut Ilham di Podcast Nagaswara

Published

on

FEM Indonesia – Penyanyi jebolan “D’Academy 3” Indosiar, llham waktu masih kecil mengaku pernah melihat makhluk halus.

Ilham pernah melihat tuyul di kampung halamannya di Polewali Mandar Sulawesi Barat.

“Pengalaman waktu masih kecil di kampung pernah Iihat tuyul. Saat itu menjelang Maghrib, aku sama mamak aku mandi di kali dekat rumah. Kemudian ada sosok anak kecil memanggil nama aku, Terus aku dipanggil mamak aku dan makhluk itu hilang,“ ungkap llham saat tampil dalam acara “Cerita Horor“ Pod & Cast Youtube channel NAGASWARA Digital‘.

Pengalaman Iain yang dialami Ilham juga pernah terjadi ketika berada di rumah kost yang ia tempati. Meski secara Iangsung tidak mengalami, Ilham sering ditelepon tetangga kostnya menanyakan di kamar kostnya ada orang suka geser-geser meja.

“Ini pengalaman aneh, kejadiannya setiap aku keluar kamar kost. Tetangga kost sering telepon aku bilang di kamar aku ada orang. Padahal kalau aku di kost nggak ada apa-apa,” cerita Ilham.

Pelantun tembang “Sama Sama Happy“ mengungkapkan juga pernah mengalami kisah mistis di sekolahnya. Waktu itu, banyak pohon di dekat sekolahnya yang ditebang. Akibatnya, selama beberapa hari siswa di sekolahnya jadi kesurupan bergantian.

“Waktu itu dalam sehari bisa 3O siswa kesurupan. Ketika ditanya ke orang yang kesurupan, mereka protes rumah mereka di pohon yang tebang rusak. Makhluk-makhluk itu protes dan membuat siswa di sekolah itu kesurupan,” tandas Ilham.

Music

Sukses di Jakarta, Konser Tony Wenas The Piano Band digelar di Surabaya, ini Jadualnya!

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – PAPPRI LIVE kini siap menaklukan Kota Surabaya, dalam Konser Tunggal bertajuk TONY WENAS THE PIANO MAN – ‘GOES TO SURABAYA’. Konser yang akan digelar pada Hari Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 19.30 WITA, di Ballroom Grand City Convex, Surabaya.

Konser yang kedua ini, merupakan episode lanjutan, setelah PAPPRI LIVE sukses menghelat Konser Tunggal Tony Wenas di Jakarta, pada Hari Jumat, 7 Juni 2024, lalu.

Selain mencapai misi musikal untuk industri musik Indonesia yang produktif, capaian sukses DPP PAPPRI lainnya, adalah berhasil menghimpun dana dari hasil penjualan Konser The Piano Man di Jakarta tersebut, dimana sebagian besar hasilnya, disumbangkan untuk 220 pekerja musik yang berada dalam naungan DPD PAPPRI, yang berasal dari di 22 provinsi, 

“Ini salah satu peran penting PAPPRI dalam rangka menghidupkan ekosistem industri musik di Indonesia yang lebih produktif,” ungkap Tony Wenas, Sang Pianis, sekaligus vokalis, yang notabene adalah Ketua Umum DPP PAPPRI. 

Konser Tunggal ini merupakan pencapaian terbaik, dari perjalanan karir musikal Tony Wenas, selama lebih dari 40 tahun. Pergaulannya yang luwes, membuat Tony mendapat dukungan yang luar biasa dari banyak musisi.

“Jika di Jakarta, Tony Wenas, didukung oleh penampilan Once Mekel dan Ruth Sahanaya, maka untuk line up di Surabaya, PAPPRI LIVE menghadirkan Fariz RM serta 2 penyanyi muda penuh talenta, yang lagi happening di Indonesia,” terang Dwiki Dharmawan, Sekjen DPP PAPPRI, yang kembali akan menjadi Guest Star dalam konser tersebut, bersama Music Director, Krisna Prameswara. 

Dua nama penyanyi muda yang dimaksud Dwiki adalah Sarah Saputri dan Sara Fajira, vokalis dari band kesayangan para Gen Z, ‘Weird Genius’

Line up yang pastinya dinantikan di Surabaya, PAPPRI LIVE akan menghadirkan para musisi lokal Surabaya yang sangat potensial, serta nama-nama penyanyi yang sukses mengguncang panggung The Piano Man di Jakarta. Mereka adalah; Eka Deli, Rio Sidik, Kadri ‘Karmila’, Jimmo, dan Lilo yang selain menyanyi,  juga menjadi host konser, serta MC Ade Andrini.

“Konsep acara di Surabaya, relatif sama dengan konser di Jakarta.  Kini persiapannya semakin matang, dan siap menghipnotis penikmat musik di Surabaya,” kata Hendra Sinadia,  Koordinator Pelaksana, yang telah menyiapkan dengan matang konser spektakuler ini bersama Tim PAPPRI LIVE.

Soal dukungan sponsorship dan target penonton pun mendapat perhatian khusus dari  Bendahara Umum PAPPRI, Lexi M. Budiman.

“Jika konser di Jakarta membuat DPP PAPPRI bisa mendonasikan dana dari keuntungan konser kepada paa seniman musik di 22 provinsi, semoga di Surabaya sama seperti Jakarta, atau bahkan bisa lebih,’ jelas Lexi.

Dalam industri musik Indonesia, kiprah musik Tony Wenas, telah dimulai pada tahun 1980. Itulah saat  ia masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sampai detik ini, meski waktunya sebagian besar dicurahkan ke PT Freeport Indonesia, sebagai Presiden Direktur, namun kiprahnya sebagai musisi tak bisa ditinggalkan. Terbukti, seluruh Enerji musikalnya dicurahkan pada Konser Tunggal The Piano Man ini.

Konser yang bersifat undangan premium terbatas ini, menurut Krisna, sebagai Music Director, telah menyiapkan lagu-lagu hits sepanjang masa, antara  lain adalah; ‘Woman’ (John Lennon), ‘Somebody To Love’ (Queen), ‘Follow You Follow Me’ (Genesis),  ‘Hasrat & Cita’ (Fariz RM), ‘Lensa Kamar Putih’ (Symphony), ‘Kala Surya Tenggelam’, ‘Galih & Ratna’, dan tentu saja lagu terbaik sepanjang masa, ‘Bohemian Rhapsody’, serat belasan lagu lainnya.

“Semoga konser tunggal saya di Surabaya ini kembali mengukir prestasi, agar bisa dikenang sebagai salah satu persembahan terbaik dari sebuah konser musik di Indonesia,” ungkap Tony Wenas penuh harapan, yang saat ini tengah mempersiapkan dirinya secara total, agar bisa tampil prima dalam Konser The Piano Man, pada tanggal 19 Oktober 2024, pukul 19.30 WIT, di Ballroom Grand City Convex, Surabaya.

Continue Reading

Music

Rilis 7 Lagu di Extended Play, Meha menegaskan “Cinta Tak Pernah Salah”

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – Penyanyi baru, seiring waktu terus bermunculan memberi warna baru di blantika musik Indonesia. Salah satunya, penyanyi yang diprediksi menjadi bintang adalah nama Meha

Meha yang bernama lengkap Mehalepi NR penyanyi yang berusia 21 tahun ini, merilis Extended Play (EP) pertama dengan judul Cinta Tak Pernah Salah.

Sebelum ini, Meha pernah merilis single “Biarin” di usia 11 tahun, Anak pertama dari Drummer Kla Project Harry Goro ini meriis EP dengan isi 6 Track dan 1 Track duet version, yang bergaris besar menceritakan tentang Cinta dan Persahabatan. 

“Aku milih dan lagu ditambah 1 lagu duet version ini karena emang lagu-lagunya relate banget sama orang-orang yang ada di sekeliling aku.  Aku yakin ini juga relate ke semua temen-temen yang dengerin EP ini dan semoga semua masyarakat pecinta musik Indonesia,” kata Meha kepada awak media usai launching ep tersebut di Easy Bar n Cafe, Gunawarman, Jakarta Selatan, Jum’at (4/10/2024).

Meha yang masih berstatus sebagai mahasisiwi aktif di STARKI (Tarakanita) dan ngefans berat dengan grup band Viera menuturkan, dalam pengerjaan EP ini ia di bantu sejumlah nama Musisi Indonesia yang sudah lama malang melintang di Industri Musik Indonesia. Seperti nama Karry Goro, Nina Kusumadewi, Merry Alesis, Dimas Pradipta, Tyo Adrian, Chandra Rian dan masih banyak lagi. 

Adapun 7 lagu yang jadi Track di EP ini ada sederet tembah keren seperti, Ada Rasa, Tak Pernah Salah, Turun Dari Langit, Hadapi, Daku Sekarat, Bahagia dan Bonus Track di EP ini ada, Tak Pernah Salah yang berduet dengan Shayan Malik.

“Single Daku Sekarat dipilih jadi lagu jagoan alias single pertama Meha karena lagu ini punya pesan mendalam dan juga punya beberapa hook yang bisa membuat orang sekali dengar jadi pengen dengar lagi dan lagi,” tutur Meha.

Meha juga berharap dengan EP Cinta Tak Pernah Salah ini, dapat menambah khasanah musik Indonesia yang semakin berwarna dan dapat diterima oleh semua penikmat musik Indonesia.

Berikut penjelasan dari Meha tentang lagu yang ada di EP Cinta Tek Pernah Salah. 

ADA RASA 

Ada Rasa ini sebenarnya adalah lagu lama yang sudah ditulis tahun 1999 oleh Nina Kusumadewi, “Aku milih lagu ini karna menurut aku ceritanya masih on going aja, kan cerita dari lagu ini tuh tentang ada orang yang kena ghosting terus tiba-tiba si yang ngeghosting itu balik lagi, hayoo siapa yang pernah gini?” kata Meha. 

TAK PERNAH SALAH 

Lagu ini juga hasd tulisan dari Ninna Kusumadewi, “Kalo lagu ini aku suka banget dan emang aku pernah ngalamin, suka sama seseorang dan saling suka nih tapi kita tau kalo kita gabisa satu karna sama-sama punya pasangan, sedih banget deh kalo diinget-inget” 

TURUN DARI LANGIT 

Lagi-lagi lagu Turun Dari Langit ini ditulis oleh Ninna Kusumadewi, “Tante Ninna nulis totalnya 4 Lagu dan aku suka semua sama lagu yang aku pilih buat di EP ini, karna memang lagunya masih sesuai sama mood dari EP ini tentang cinta-cinta anak muda tama persahabatan, oh iya kale lagu Turun Dari Langit Ini ceritanya lucu kaya lagi di fase jatuh cinta, yang jatuh cinta bangat gitu hihihi”

HADAPI 

“Lagu ini tuh lagu terakhir yang ditulis sama tante Ninna, aku suka banget juga sama background cerita dari lagu ini yang lagi nyeritain tentang semangat persahabatan yang tetap bersahabat walaupun sahabat kita lagi hilang arah, terpuruk bahkan tersesat dikehidupan yang gelap dan kita semangatin untuk terus bangkit deri keterpurukan, sending love and hug buat sahabat kamu yaa!” 

DAKU SEKARAT 

Lagu ini diciptakan Harry Goro, “Aku suka sama lagu ini karna pemilihan diksi atau katanya tuh unik banget, dan lagunya juga easy Iistening apalagi ceritanya tentang orang yang telat sadar kalo ada orang yang selama ini udah sayang sama kita tapi kitanya cuek dan baru sadarnya pas dia pergi, oh iya ini juga lagu yang diciptain papah untuk mamah waktu aku kecil dan lagu ini relate juga buat orang-orang yang lagi tersesat dan “belum” menemukan Tuhan”

BAHAGIA 

“Nah lagu ini aku jadiin track penutup karna sebenernya, ini kaya akhir kisah dari track 1 sampe 5 yang dimana akhirnya jadi bahagia, oh iya lagu ini aku tulis sendiri Iho hehehe”.

Continue Reading

Music

Rayakan 30 Tahun Berkarya, Band rumahsakit Gelar Tur Perjalanan “Kabar Bahagia” di 3 Kota

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – Band legendaris rumahsakit, yang telah berdiri dan berkarya selama 30 tahun, akan menggelar rangkaian tur spesial bertajuk merayakan “Kabar Bahagia: 30th Perjalanan rumahsakit.” 

Tur ini merupakan perayaan tiga dekade perjalanan band yang telah menghasilkan banyak karya ikonik di kancah musik Indonesia. Selama tiga dekade, rumahsakit telah berhasil menciptakan komunitas penggemar setia, yang dikenal dengan nama “Pasien.” 

Tur spesial ini juga menjadi ajang bagi rumahsakit untuk berbagi kebahagiaan dengan para penggemar yang telah setia menemani perjalanan mereka dari awal hingga saat ini.

Konser perayaan ini akan dilaksanakan di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Bandungpada 16 November 2024Semarang pada 23 November 2024, dan akan diakhiri dengan konser besar di Jakarta pada tanggal 14 Desember 2024

Tiga kota tersebut dipilih karena memiliki basis penggemar yang kuat serta sejarah panjang dengan rumahsakit. Masing-masing kota akan menjadi saksi dari pengalaman tak terlupakan, di mana para Pasien akan bisa menikmati lagu-lagu nostalgia dan momen spesial yang dirancang secara khusus untuk tur ini.

“Kami ingin menghadirkan tur yang bukan hanya menjadi ajang nostalgia, tapi juga menyuguhkan kabar bahagia yang ditunggu-tunggu oleh para Pasien. Kota Jakarta nanti akan memiliki konsep tersendiri dan berbeda dengan 2 kota lainnya, Bandung dan Semarang. Di Jakarta kita akan berkolaborasi dengan beberapa musisi yang pastinya ini sudah dibicarakan juga dengan band rumahsakit. Kalau di Bandung dan Semarang, kita akan ada opener band lokal yang jadi pembuka di tour nanti. Harapan kami, setiap konser akan memberikan pengalaman yang berkesan dan menguatkan ikatan antara rumahsakit dan para penggemarnya,” kata Imam Agnianto, Head Of Creation dari GOLDLive Indonesia, selaku promotor, di Jakarta, Kamis (3/9/2024).

Penjelasan dari Imam mencerminkan ambisi besar promotor dalam memberikan pengalaman terbaik untuk tur ini. Tidak hanya dari sisi musikalitas yang akan diperhatikan dengan detail, konsep tata panggung dan atmosfer konser juga akan dirancang dengan penuh keunikan. Promotor bekerja keras untuk memastikan setiap “Pasien” dapat merasakan kebahagiaan dan kemeriahan yang ingin disampaikan rumahsakit melalui rangkaian konser ini. 

Sementara Arry Ardhian Haumahu, selaku CEO Adalive, mengungkapkan bahwa mereka sedang berupaya keras untuk memastikan bahwa para pasien dapat menikmati konser ini dengan sepenuhnya. “Kami sedang berusaha agar semua aspek dari konser ini dipersiapkan dengan baik, sehingga para Pasien bisa merasakan nostalgia yang mendalam bersama rumahsakit. Kami berharap tur ini bisa berjalan dengan lancar, dan menjadi momen yang berkesan bagi semua yang hadir,” ujar Arry.

Gana Banyubiru, selaku CEO Musicverse, mengungkapkan pemilihan ketiga kota yaitu Bandung, Semarang, dan Jakarta, tentu ada alasannya. “Setiap kota punya makna sejarah tersendiri buat perjalanan karier Rumah Sakit. Bandung, dengan kreativitas dan penggemar yang luar biasa, selalu jadi kota spesial buat band ini. Semarang juga punya ikatan emosional, karena beberapa konser penting Rumah Sakit pernah digelar di sana. Dan Jakarta, sebagai ibu kota, jadi puncak tur ini, tempat di mana banyak momen penting dalam karier mereka tercipta,” Ujar Gana.

Tur spesial ini dirancang untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para penggemar rumahsakit. Tidak hanya dari sisi musikalitas yang akan diperhatikan dengan detail, tetapi juga konsep tata panggung dan suasana konser yang dirancang dengan penuh kreativitas. Setiap aspek konser dipersiapkan dengan cermat untuk memastikan bahwa semua penonton dapat merasakan kebahagiaan dan kemeriahan yang ingin disampaikan oleh rumahsakit melalui perayaan 30 tahun perjalanan mereka. 

Mulai dari pencahayaan, tata suara, hingga pengalaman visual akan menciptakan suasana yang penuh emosi dan kenangan manis bagi setiap penonton yang hadir.

Muhammad Arief Bakrie, vokalis rumahsakit, juga mengungkapkan perasaan antusias mereka terhadap tur ini. “Kami sangat senang dan tidak sabar untuk merayakan hari jadi kami dengan tur spesial ini. Ini adalah momen yang sangat berarti bagi kami, dan kami berharap bisa merayakannya bersama para ‘Pasien’ di setiap kota. Kami ingin membawa energi dan cinta yang sama seperti yang selalu kami rasakan dari para penggemar selama perjalanan 30 tahun ini,” ujar Arief dengan penuh semangat.

Kutipan dari Muhammad Arief Bakrie mencerminkan rasa syukur dan kebahagiaan dari seluruh anggota band rumahsakit. Mereka menyadari bahwa perjalanan 30 tahun ini tidak akan mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari para penggemarnya. Tur ini menjadi bentuk apresiasi rumahsakit kepada para Pasien yang telah setia mendukung selama tiga dekade. 

Tidak hanya itu, konser ini juga diharapkan menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara band dan para penggemarnya, sekaligus membuka babak baru dalam perjalanan karier mereka.

Tiket Tur rumahsakit akan dijual pada tanggal 3 Oktober 2024 melalui website resmi 30thrumahsakit.com. 

Terdapat perbedaan harga di setiap kota. Bandung dan Semarang tiket kategori Pasien seharga Rp175.000, sedangkan Jakarta tiket kategori Pasien bisa didapatkan dengan harga Rp250.000.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending