Music
Rayakan HMN 2024, PAPPRI dan Musisi Indonesia Ajak Menyanyi Bersama di “Konser Musik Untuk Semua”!

FEM Indonesia, Jakarta – Menyambut “Hari Musik”, Dewan Pimpinan Pusat PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) bersama LPP Radio Republik Indonesia (RRI), didukung oleh Pertamina dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akan menghelat “KONSER MUSIK UNTUK SEMUA”.
Konser spektakuler yang diisi sejumlah penyanyi beken dan musisi seperti Once Mekel, Piyu Padi, Kaka Slank hingga Pedangdut Ikke Nurjanah akan digelar secara maraton pada Hari Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 14.00 – 17.30 WIB di Auditorium Abdulrachman Saleh RRI Jakarta.
“Ada puluhan penyanyi dan musisi lintas genre dan lintas generasi yang akan berkolaborasi menampilkan musik pop, jazz, rock, musik nusantara, musik berbahasa daerah, hingga dangdut. Semuanya mencerminkan tekad kita bersama, bahwa Musik Untuk Semua,” ujar Once Mekel, Ketua Bidang Program PAPPRI, Selasa (5/3).

Mereka diantaranya Once Mekel, Andy Rif, Kaka Slank, Saykoji, Che Cupumanik, Syaharani, Netta KD, Monita Tahalea, Ita Purnamasari, Ikke Nurjanah, Dwiki Dharmawan, Yovie Widiyanto,Candra Darusman, Adi Adrian, Andre Hehanusa,Marcel Siahaan, Husein Al Atas, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Sundari & Intan Soekotjo, Tony Wenas, Keenan Nasution, Makara, Faye Risakota, Anna Cassandra, Rina Nose, Novalinda Kolobonso, Rizki Ablah, Sandy Canester, Rayen Pono, 3 Composers, Mansen Munthe, Jimmo, Eka Deli, Konspirasi, Methosa, Lantun Orchestra, Jimbo and Prodigy, Kadri Mohamad, Lita Zen & Dudy Oris.
Sementara musisi mendunia, Dwiki Dharmawan selaku Sekjen PAPPRI menambahkan bahwa Konser ini dipersembahkan untuk memeriahkan hari musik nasional yang ke 21, sebagai langkah untuk mencapai cita-cita besar, mengajak segenap rakyat Indonesia bernyanyi.
“Mari bernyanyi bersama di setiap perayaan Hari Musik Nasional, setiap tanggal 9 Maret, serta menjadi momentum kearifan lokal menjadi basis utama Industri Musik Indonesia,” terang Dwiki Dharmawan.
Sebelum gelaran konser itu disajikan, HMN kali ini terlebih dulu diselenggarakan Talkshow yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pertamina di Auditorium Yusuf Ronodipuro RRI. Pada Sesi ke 1 mengambil tema “Direct Licensing” antara Manfaat dan Mudharat, dengan narasumber sejumlah musisi.

Sebut saja seperti Candra Darusman, Dr Mohammad Amin, Prof Dr Agus Sardjono, Sahat M Sidabukke SH, Satriyo Yudi Wahono (Piyu) dan Dharma Oratmangun dengan moderator Johny Maukar. Sedangkan Sesi 2 mengambil tema “Roadmap Musik Indonesia, peluang ekspor musik” dengan narasumber Jinan Laetittia, Dino Hamid, Kadri Mohamad dan Dwiki Dharmawan dan moderator Budi Ace. Baik Talkshow maupun Konsernya disiarkan secara Live oleh Pro 1 RRi serta Live Streaming oleh RRI Net.
Sejarah lahirnya Hari Musik Nasional, tidak lepas dari peran aktif PAPPRI sebagai organisasi berhimpunnya para pemusik nasional. Tahun 2013, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, peringatan hari musik pun ditetapkan sebagai perayaan hari nasional, melalui Keppres No.10 Tahun 2013, dengan nama HARI MUSIK NASIONAL, yang kini semakin marak dirayakan oleh berbagai elemen masyarakat.
Ketua Umum PAPPRI Tony Wenas, mengemukakan bahwa PAPPRI sebagai wadah organisasi para artis, penyanyi, pencipta lagu dan pemusik tanah air memiliki peran penting dalam mendorong perbaikan ekosistem musik di tanah air.
“PAPPRI yang turut menginisiasi dan mendorong penetapan Hari Musik Nasional berkepentingan memanfaatkan momentum Hari Musik Nasional untuk lebih menggerakkan kesadaran dan apresiasi segenap elemen masyarakat mengenai pentingnya musik dalam keseharian, untuk masa depan serta menjaga kesatuan dan persatuan,” ujar Tony Wenas.

Kebangkitan nasionalisme musik di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya semangat membuat komposisi musik dan syair lagu yang sesuai dengan tradisi, bahasa dan karakteristik kebangsaan Indonesia sekaligus musik menjadi identitas kolektif yang menyatukan suatu bangsa.
Salah satu lagu bernuansa nasionalis adalah lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR Soepratman, seorang komponis yang aktif dalam pergerakan kebangsaan.
Setelah dinyanyikan pada Kongres ke 2 Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928, lagu tersebut menjadi terkenal dan dijadikan Lagu Kebangsaan Indonesia setelah bangsa ini merdeka.
Atas jasa-jasanya menciptakan lagu kebangsaan Indonesia dan menjadikan musik sebagai penggerak semangat kebangsaan, maka pada 9 Maret hari lahir WR Soepratman dijadikan sebagai Hari Musik Nasional.
Music
Ervin Nanzabakri Edane Buktikan Eksistensinya di “Cintamu Jangan Pernah Mati”

FEM Indonesia – Nama Ervin Nanzabakri, vokalis dari band legendaris Edane. Kini kembali hadir dengan proyek solonya melalui single terbarunya yang bertajuk “Cintamu Jangan Pernah Mati”.
Lagu yang resmi diluncurkan pada 17 April 2025 melalui platform Musicblast.id ini menawarkan sebuah narasi yang berbeda dari energi rock yang biasa kita dengar dari Edane.
“Cintamu Jangan Pernah Mati” hadir sebagai sebuah refleksi mendalam tentang nilai kesetiaan dalam sebuah hubungan. Ervin mengungkapkan bahwa ide untuk lagu ini muncul dari pengamatannya terhadap pasangan yang mampu mempertahankan cinta mereka hingga usia senja.
Baginya, pemandangan tersebut sangat indah dan menginspirasi, sehingga ia tergerak untuk menuangkannya ke dalam sebuah karya musik yang menyentuh.
“Jujur gw tulis ini karena merasa senang melihat pasangan yang bisa sampai kakek nenek, seru aja, jadi terinspirasi,” ungkap Ervin, berbagi mengenai inspirasi di balik lirik lagu yang penuh makna ini.
Single ini menjadi karya solo kedua bagi Ervin setelah sebelumnya merilis album “Seperti Matahari” pada tahun 2017.
Proses pengerjaan single “Cintamu Jangan Pernah Mati” ternyata membutuhkan waktu yang cukup panjang dan melibatkan berbagai tahapan yang cermat.
Mulai dari padatnya jadwal rekaman, perubahan aransemen yang dinamis, proses mixing ulang yang detail, hingga penjadwalan pasca-produksi audio dan pembuatan video klip menjadi serangkaian tantangan yang dihadapi Ervin dan timnya dalam mewujudkan karya ini.
Music
Cinta Takkan Usai Jadi Obat Kerinduan Kenang Mendiang Glenn Fredly

FEM Indonesia, Jakarta – Tepat lima tahun sudah musisi legendaris Glenn Fredly meninggalkan dunia musik Indonesia untuk selamanya. Namun, kenangan indah dan karya karyanya yang tak lekang oleh waktu terus hidup di hati para penggemar dan orang orang terdekatnya.
Rasa rindu yang mendalam tak pernah pudar, terutama bagi sang istri tercinta, Mutia Ayu, yang dalam setiap heningnya selalu mengenang momen momen indah yang pernah mereka lalui bersama. Cinta yang tulus, meski terpisah oleh dimensi yang berbeda, takkan pernah usai.
Sebuah kejutan manis sekaligus mengharukan hadir di tengah kerinduan tersebut. Opung Irwan Simanjuntak, musisi sekaligus sahabat karib Glenn Fredly, kembali menemukan sebuah lagu ciptaan mendiang dalam bentuk demo. Lagu tersebut berjudul Cinta Takkan Usai, sebuah karya yang pernah dipopulerkan oleh Pinkan Mambo sebagai single perdananya sekitar dua dekade lalu.
Kini, setelah kurang lebih 20 tahun berlalu, Cinta Takkan Usai akan kembali hadir menyapa para pecinta musik dalam versi yang sangat spesial. Lagu ini akan dirilis dalam kolaborasi yang menyentuh hati antara Glenn Fredlymelalui rekaman demo, sang istri tercinta, Mutia Ayu, dan salah satu komposer ternama Indonesia, Andi Rianto.
Lirik lagu Cinta Takkan Usai terasa semakin mendalam dan bermakna dalam konteks ini. Kata kata yang tertuang di dalamnya seolah menjadi representasi abadi dari cinta yang telah terjalin antara Glenn Fredly dan Mutia Ayu. Meskipun kini terpisah oleh jarak yang tak terhingga, rasa cinta yang telah mereka bangun bersama akan terus abadi, tak lekang dimakan waktu.
Melalui lirik yang manis dan penuh ketulusan, lagu ini juga menggambarkan bagaimana hari hari yang dilalui Mutia Ayu terasa berat tanpa kehadiran sang belahan jiwa. Namun, di balik kesedihan tersebut, tersirat keyakinan bahwa Glenn Fredly akan selalu menjaga dan mengawasi dari kejauhan.
Hati Mutia Ayupun berjanji takkan pernah berpaling dan rasa cintanya takkan pernah hilang, meski sang terkasih kini berada di alam yang berbeda. Keindahan lirik Cinta Takkan Usai semakin terasa nyata berkat aransemen yang memukau dari Andi Rianto. Sentuhan orkestra yang khas dari sang komposer hits ini memberikan dimensi baru pada lagu tersebut, menjadikannya sebuah balada yang megah dan menyentuh kalbu. Harmoni antara vokal Glenn dari rekaman demo, suara Mutia Ayu, dan orkestrasi Andi Rianto diyakini akan menciptakan sebuah karya yang tak terlupakan.
Kini, kerinduan para penggemar akan sosok Glenn Fredly dapat sedikit terobati melalui single kolaborasi yang istimewa ini. Cinta Takkan Usai bersama Mutia Ayu dan Andi Rianto sudah dapat didengarkan di berbagai platform musik digital kesayangan Anda. Mari bersama sama kita kembali mengenang dan mengapresiasi karya abadi dari seorang musisi hebat, Glenn Fredly.
Lagu ini bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah persembahan cinta yang abadi, sebuah pengingat bahwa cinta sejati akan terus hidup, melampaui batas ruang dan waktu. Cinta Takkan Usaiadalah cara Mutia Ayudan para sahabat Glenn Fredly untuk membalas rindu yang tak pernah padam. foto dok. ig@glennfredlymusik
Music
Buah Bibir Nusantara Bakal Garap Konser Musik

FEM Indonesia, Jakarta – Walau baru berumur 7 tahun namun agency public relation, Buah Bibir Nusantara tidak hanya memiliki sejumlah klien diantaranya UBS Gold dan Haluu, namun juga memiliki segudang mimpi. Salah satunya akan menggelar konser musik yang akan dijadikan agenda tetap.
Hal tersebut diungkapkan CEO Buah Bibir Nusantara, Maurin Arlia belum lama berselang di sebuah hotel di Jakarta Pusat.
“Selain klien-klien yang sudah ada, kita plannya bakal bikin konser sih. Tapi itu masih tahun depan karena harus benar-benar prepare banget dan itu bakal jadi acara tahunan Buah Bibir,” ujarnya.
Diakui rencana sebagai penyelenggara untuk menggarap konser musik telah ada sejak lama. Namun hingga saat ini masih dalam penggodokan dan akan mengincar musisi dalam negeri terlebih dulu.
“Sudah ada siapanya tapi belum kita kasih tahu konsepnya gimana. Kita mungkin masih nambah dalam negeri dulu, kalau luar budgetnya belum ada nih, “ sambung ibu dua anak ini.
Selain masih dalam rencana yang berjalan, katanya, Buah Bibir Nusantara tetap membuka dukungan pihak yang mendukung event musik tersebut. Terlebih saat ini segmentasi penonton yang dibidik kian bervariatif.
“Semoga ada investor yang masuk biar bisa dukung konser kita. Kita masih persiapkan supaya benar-benar matang. Apalagi ini kan kita yang mau bikin sendiri walau tidak tertutup kemungkinan berkolaborasi. Sambil jalan kita juga lihat pasar, gimana pasarnya si artis ini. Kalau sekarang kayaknya yang naik Bernadya. Kalau dia masih naik, kita bakal mengusahakan,” imbuh isteri dokter itu. [foto : dokumentasi/teks : denim]
-
NASIONAL4 days ago
Alumni 92 IISIP Jakarta, Gelar Halal Bihalal & Kegiatan Sosial di Cafe Teras Ngerumpi
-
NASIONAL5 days ago
Ketua Basis-24 Kasno Dukung Bedol Desa Mutasi Rotasi di Pemkot Depok
-
NASIONAL3 days ago
Hari Paskah 2025, Kapolres Depok Cek Keamanan Sejumlah Gereja
-
NASIONAL4 days ago
Puluhan Tahun Dilupakan, Belanda Depok Kembali Dihidupkan Supian Chandra