Connect with us

Sosial Budaya

YSMP Gelar Pelatihan ‘7 Cahaya Kecerdasan Otak’, Cegah Anak Keranjingan Gadget

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Perkembangan kecerdasan otak pada anak akan berdampak besar pada kemampuan anak untuk belajar dan berhasil di sekolah dan dalam perjalanan hidupnya kelak.

Sehingga tak ayal lagi, setiap orangtua akan rela melakukan apapun demi kecerdasan sang anak dari sedini mungkin.

Sejalan dengan hal itu, Yayasan Suara Mandala Produksi atau YSMP menggelar kembali pelatihan untuk anak bertajuk “7 Cahaya Kecerdasan Otak”. Pelatihan tersebut digelar disebuah rumah yang sederhana di kawasan Tegal Parang Jakarta.

“Hari ini kami mengadakan pelatihan untuk anak-anak duafa dan anak yatim dalam 7 cahaya kecerdasan simulasi otak kiri dan kanan agar lebih bisa mengontrol apa yang bisa mereka lakukan dengan baik dan kehidupanya masa kini di masa depan yanh dapat memilah mana baik dan mana yang buruk,” ujar Bunga Saragih selaku Sekjen Yayasan, dikawasan Mampang, Jakarta, Sabtu (24/12/2023).

Bunga yang juga berprofesi mc dan penyanyi ini menjelaskan bahwa anak anak yang mengikuti pelatihan juga diajarkan cara membaca dan melukis dengan cara mata tertutup. Hal ini akan hanya dapat dilakukan oleh anak anak sebelum masuk usia 18 tahun. Selain itu, anak-anak yang mengikuti pelatihan agar tidak keranjingan dan menghabiskan waktu dengan bermain gadget

“Hasilnya luar biasa ternyata anak-anak yang belum masa akil baligh masih bisa melihat dengan mata batin tanpa melihat hanya dg menggunakan otak kiri dan kanan, mereka kalau sudah besar rata-rata  bakal jenius dan berprestasi,” tambah Bunga. Bunga juga mengharapkan pelatihan ini akan terus berlanjut dan membuka bagi para dermawan yang ingin berpartisipasi dengan mendaftar ke YSMP.

Sementara itu, Agung selaku Master Trainer dan Founder/praktisi 7 CK menambahkan bahwa acara pelatihan yang digelar dari pagi hingga sore hari dihadiri 30 peserta yang notabene dikhususkan untuk anak kaum duafa dan anak yatim.

“Program ini adalah bertujuan untuk memberikan suatu perubahan yang besar yaitu akhlak anak-anak menjadi lebih baik lagi. Kalo pondasi anak dimulai didasari akhlak yang baik niscaya 10 hingga 20 tahun mendatang menuju Indonesia Emas. Anak-anak dengan pola pikir yang baik, hati yang baik, ucapan yang baik, Insya Allah Indonesia akan banyak diisi dengan generasi yang unggul dari generasi sebelumnya,” ucap Agung.

Pelatihan dengan mata ditutup jelas Agung adalah adalah sebuah bonus saja, namun pada intinya dasarnya adalah bagaimana mencetak generasi-generasi yang unggul untuk bangsa Indonesia mendatang.

“Namun bonus ini akan permanen hingga anak-anak kelak tumbuh dan dengan cahaya ini dengan kalimat kalimat Tauhid ini tak ada unsur-unsur yang berbau negatif,” kata Agung.

Acara pelatihan yang sudah digelar 3 kali,  dan akan digelar setiap bulan, Bunga Saragih mewakili Yayasan mengajak kepada masyarakat yang ingin mendaftar anak anaknya dan menjadi donatur bisa menghubungi Yayasan Suara Mandala Produksi ( Konfirmasi By Phone ike +62 812-1109-134 & Lia +62 878-7522-7309).

Lifestyle

Hari Kartini, Ketua KOWANI: “1.000 Profesi Perempuan dan Generasi Z Wujud Nyata Transformasi Bangsa”

Published

on

FEM Indonesia, JakartaHari Kartini bukan sekadar perayaan, tetapi pernyataan bahwa semangat perjuangan perempuan Indonesia tidak pernah padam. Kartini masa kini telah menjelma menjadi sosok-sosok tangguh.

Demikian ditegaskan Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) Nannie Hadi Tjahjanto saat Perayaan Hari Kartini 2025, Senin (21/4/2025) di Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta. “Ibu rumah tangga yang juga pengusaha UMKM, pilot perempuan yang membawa pesawat komersial, hingga pemimpin perusahaan dan pejabat tinggi negara. Inilah sosok-sosok Kartini masa kini,” ujarnya.

Dalam semangat itulah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPA) bersama KOWANI dan berbagai mitra menyelenggarakan acara Peluncuran 1.000 Profesi Perempuan dan Generasi Z.

Acara ini bukan hanya menampilkan deretan profesi luar biasa yang kini dijalani oleh perempuan Indonesia dari berbagai usia dan latar belakang, tetapi juga menjadi panggung afirmasi bahwa perempuan bukan pelengkap, melainkan penggerak utama perubahan sosial.

“Transformasi perempuan Indonesia adalah bagian dari gerakan global. Dunia menyoroti, dunia memberi panggung. Tapi kita tidak boleh hanya berhenti di simbolisme. Gerakan ini harus nyata, terukur, dan berkelanjutan,” tegas Nannie di hadapan ratusan perempuan dari seluruh Indonesia.

Lebih dari sekadar selebrasi, kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan advokasi. Wasiah, perwakilan dari Pengadilan Tinggi Agama Jakarta, menyuarakan pentingnya melanjutkan upaya perlindungan perempuan, terutama di ruang publik.

“Alhamdulillah, acara ini menaikkan derajat kami sebagai perempuan. Tapi kita tidak boleh menutup mata bahwa pelecehan terhadap perempuan di ruang publik masih marak. Ini yang harus jadi fokus bersama,” ucap syukur Ketua KOWANI, Nannie. Kesadaran akan ruang aman juga disuarakan oleh Thalia Risma, perwakilan muda dari Kemen PPA, yang mengangkat suara Gen Z.

Ia menyampaikan pengalamannya sebagai pengguna transportasi umum yang kerap merasa tidak aman meskipun sudah ada kebijakan khusus. “Kesadaran masyarakat itu penting. Bukan cuma soal beratnya sanksi, tapi bagaimana semua pihak berempati dan mau ikut menjaga,” tutur Thalia. Bagi Thalia, kegiatan ini menjadi sumber energi baru. Ia merasa lebih yakin bahwa generasi mudalah yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan Kartini dengan perspektif kekinian.

“Teknologi bisa menjadi alat pemberdayaan, tapi harus digunakan dengan bijak. Banyak perempuan sekarang jadi konten kreator, pemrogram, atau CEO startup. Ini bukti bahwa kita bisa bersaing di panggung global,” ungkapnya penuh semangat.

Ruang Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Salah satu pesan kuat dari Ketua Kowani adalah pentingnya solidaritas perempuan lintas generasi. Dalam pandangannya, peringatan Hari Kartini harus menjadi ruang kolaborasi, bukan kompetisi.

“Kita harus saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan. Kartini adalah simbol pendidikan dan perlawanan atas ketimpangan. Semangat itu harus hidup dalam tindakan kolektif kita hari ini,” tegas Nannie.

Sebagai informasi Puncak perayaan Hari Kartini 2025 dilakukan bersamaan dengan peluncuran gerakan nasional dan internasional bertajuk “1.000 Profesi Perempuan & Gen Z”.

Kegiatan dibuka oleh Menteri PPA Arifah Choiri Fauzi dan disaksikan oleh Ibu Wakil Presiden RI Selvi Ananda Rakabuming Raka, serta para tokoh perempuan dari lintas bidang.

Diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring), acara ini menampilkan pembacaan surat Kartini, testimoni inspiratif dari perempuan berbagai profesi, hingga penampilan seni budaya yang dikurasi oleh generasi muda.
Perempuan Sebagai Pilar Pembangunan
Kowani memandang peluncuran 1.000 Profesi Perempuan dan Generasi Z ini sebagai bentuk konkret dari komitmen kebangsaan: menjadikan perempuan sebagai pilar pembangunan dan agen perubahan sosial. Di tengah tantangan global, dari disrupsi digital hingga ketimpangan sosial, kehadiran perempuan yang berdaya menjadi kebutuhan, bukan pilihan.

“Perempuan Indonesia tidak boleh mundur. Kita sudah sampai di titik ini karena perjuangan panjang. Sekarang saatnya melompat lebih jauh, dengan pendidikan, keberanian, dan solidaritas,” tutup Ketua KOWANI, Nannie.

Continue Reading

NASIONAL

Hari Kartini 21 April, Kaum Wanita Gratis Naik MRT, LRT dan TransJakarta

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan kejutan istimewa dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April 2025. 

Sebuah kebijakan yang sangat dinantikan diumumkan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yaitu penggratisan seluruh layanan transportasi umum di ibu kota, meliputi Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), dan TransJakarta, khusus bagi penumpang perempuan. 

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi bentuk apresiasi yang nyata terhadap peran serta kaum perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Pengumuman ini disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan, terutama para perempuan yang sehari-hari menggunakan transportasi umum untuk beraktivitas. Gubernur Pramono Anung menyampaikan kabar gembira ini secara langsung, menegaskan bahwa pada tanggal 21 April mendatang, setiap perempuan berhak menikmati layanan transportasi publik di Jakarta secara cuma-cuma. Langkah ini dinilai sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.

Kebijakan penggratisan transportasi umum bagi perempuan di Hari Kartini ini bukan hanya sekadar hadiah simbolis. Lebih dari itu, ini merupakan wujud pengakuan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jakarta terhadap kontribusi besar kaum perempuan dalam pembangunan kota dan kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan. Peran perempuan dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga keluarga, dinilai sangat signifikan dan patut mendapatkan penghargaan.

Selain memberikan kemudahan akses transportasi bagi perempuan di Hari Kartini, kebijakan ini juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak masyarakat, khususnya perempuan, untuk memanfaatkan transportasi umum sebagai moda transportasi sehari-hari. “Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan di jalan-jalan protokol Jakarta serta mengurangi emisi gas buang yang berdampak buruk bagi lingkungan, ujar Pramono.

Lebih lanjut, Gubernur Pramono Anung juga mengumumkan bahwa kebijakan serupa akan diterapkan pada tanggal 24 April 2025 dalam rangka memperingati Hari Transportasi Nasional. Meskipun rincian lengkap mengenai penerapan kebijakan pada tanggal tersebut belum diumumkan secara detail, namun ini menjadi kabar baik bagi seluruh pengguna transportasi umum di Jakarta. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Jakarta dalam meningkatkan kualitas dan aksesibilitas transportasi publik bagi seluruh warganya.

Kebijakan penggratisan transportasi umum ini tentu akan memberikan dampak positif bagi mobilitas perempuan di Jakarta pada Hari Kartini. Mereka akan memiliki kebebasan lebih untuk beraktivitas, mengunjungi keluarga, atau sekadar menikmati suasana kota tanpa perlu khawatir mengenai biaya transportasi. Ini juga menjadi kesempatan bagi para perempuan untuk merasakan langsung kenyamanan dan efisiensi layanan MRT, LRT, dan TransJakarta.

Diharapkan, kebijakan ini tidak hanya menjadi perayaan sesaat, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan serta mendorong kesetaraan gender di berbagai bidang. Langkah ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk memberikan perhatian dan apresiasi serupa kepada kaum perempuan.

Dengan adanya kebijakan ini, Hari Kartini tahun 2025 di Jakarta dipastikan akan terasa lebih istimewa bagi kaum perempuan. Kesempatan untuk menikmati layanan transportasi umum secara gratis merupakan bentuk penghargaan yang patut diapresiasi dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi mobilitas dan aktivitas perempuan di ibu kota. 

Continue Reading

NASIONAL

Puluhan Tahun Dilupakan, Belanda Depok Kembali Dihidupkan Supian Chandra

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Pemerintah Kota Depok dibawah kepemimpinan yang baru yaitu Supian Suri dan Chandra Rahmansyah kembali menggarap program penataan kawasan Depok Lama, menjadi salah satu destinasi wisata. Rencana tersebut dimulai dengan gelaran soft launching Depok Heritage, di Kantor Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC), di Jalan Pemuda, Kelurahan Depok Lama, Kecamatan Pancoran Mas, Rabu (16/4/2025).

Soft Launching dihadiri Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Marc Gerritsen, Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah, Pj Sekda Kota Depok Nina Suzana, perangkat daerah, dan perwakilan warga keturunan Depok Belanda Depok.

Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah mengutarakan program penataan kawasan heritage Depok ini dicanangkan oleh Wali Kota Depok Supian Suri. “Pemerintah Kota Depok berharap Depok akan menjadi destinasi wisata, khususnya di wilayah Jawa Barat, dengan wisata kekhususan berupa heritage Belanda Depok,” ungkap Chandra Rahmansyah.

Untuk mendukung program heritage Belanda Depok di kawasan Depok Lama ini, akan dilakukan sejumlah perencanaan, mulai dari revitalisasi kawasan heritage, pedestrianisasi, membangun kawasan ekonomi, hingga green area atau penghijauan. Akan direvitalisasi dari Jembatan Panus hingga Stasiun Depok Lama,” tuturnya.

“Rencana ini mendapat apresiasi langsung dari Dubes Belanda yang mengutarakan baru pertama kali datang ke sini,” imbuhnya.

Di kawasan Depok Lama memang masih menyisakan bangunan bergaya arsitektur Belanda, yang bahkan sudah ditetapkan menjadi cagar budaya oleh Pemerintah Kota Depok berupa bangunan, gedung, jembatan, makam, hingga tugu. 

Seperti diketahui dalam sejarah, bahwa pada abad ke-17, Cornelis Chastelein, seorang pejabat VOC, membeli dan mengelola wilayah Depok yang kemudian dikembangkan menjadi perkebunan kakao, jeruk, dan belimbing. Ia juga membawa budak-budak yang kemudian menjadi pekerja di perkebunan tersebut.

Nama Depok memiliki beberapa versi asal-usul, salah satunya terkait dengan Prabu Siliwangi yang pernah singgah di kawasan Beji, Depok. Versi lain menyebutkan bahwa Depok merupakan singkatan dari “De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen” (Jemaat Kristen yang Pertama) yang muncul di kalangan masyarakat Depok yang tinggal di Belanda. 

Beberapa tempat bersejarah di Depok antara lain Monumen Cornelis Chastelein, Gereja GPIB Immanuel, dan Stasiun Depok. Depok juga pernah menjadi pusat Residensi Ommelanden van Batavia atau Keresidenan Daerah sekitar Jakarta. [foto:heruberitautama]


Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending