Connect with us

Ragam

23 Tahun Unilever Indonesia Foundation, Bantu Puluhan Juta Masyarakat Indonesia

Published

on

FEM Indonesia – Genap 23 tahun, Unilever Indonesia Foundation (UIF) terus mendorong program kemasyarakatan untuk menciptakan dampak positif dalam berbagai hal termasuk kesehatan, ekonomi, sosial, hingga lingkungan.

Kehadiran UIF merupakan pengejewantahan dari komitmen Unilever Indonesia untuk menjalankan bisnis sembari memberikan kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat.

Selama puluhan tahunUnilever Indonesia beroperasi, komitmen perusahaan semakin kuat dalam hal keberlanjutan. Peran UIF adalah sebagai motor yang mendorong terwujudnya agenda-agenda keberlanjutan tersebut, yaitu:

  • Menemukan dan memberdayakan potensi di masyarakat,
  • Memberikan nilai tambah kepada masyarakat,
  • Menjadi katalisator yang membentuk dan memperkuat kemitraan baik itu dengan pemerintah, swasta dan masyarakat sipil untuk mengakselerasi pencapaian program-program keberlanjutan Perusahaan
  • Melakukan pelaporan keberlanjutan dan mengkomunikasikan pencapaian Perusahaan yang selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menunjang pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
  • Memandu seluruh brand Unilever Indonesia dalam mengimplementasikan tujuan mulianya masing-masing sehingga mampu memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat

Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia yang sekaligus mengepalai UIF menerangkan, “UIF didirikan pada 27 November 2000 untuk menjalankan rangkaian program keberlanjutan yang strategis dan terukur sebagai wujud konkret dukungan kami terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.”

Ia menambahkan, “Percaya akan pentingnya kolaborasi, UIF senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak – mulai dari Pemerintah, NGO, perusahaan lain hingga akademisi – untuk memetakan permasalahan di lapangan sehingga program yang terlaksana menjadi relevan dan efektif. Selain itu, UIF selalu melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, karena kesuksesan dari pembangunan berkelanjutan tidak terlepas dari kesadaran dan peranan masyarakat untuk membuat perubahan.”

Seluruh program yang terlaksana dilandasi dalam stategi “The Unilever Compass”  yang berfokus pada tiga pilar yaitu:

Membangun Planet Yang Lebih Lestari

Dalam pilar pertama, upaya UIF untuk mewujudkan planet yang lebih bersih, lestari, aman, dan nyaman ditinggali telah dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti upaya pengumpulan dan pemrosesan sampah plastik, dan program penatagunaan air di pesantren dan masjid.

Selama 2022, Unilever Indonesia berhasil mengumpulkan dan memproses lebih banyak plastik daripada yang digunakan untuk menjual produk, yaitu sebanyak 62.360 ton plastik.  

Melalui program Bank Sampah, UIF telah memberdayakan masyarakat dalam memilah dan mengumpulkan sampah plastik melalui jaringan lebih dari 4.000 Bank Sampah binaan di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, UIF menyediakan 601 outlet isi ulang di wilayah Jabodetabek dan Surabaya melalui program Unilever Refill Project yang berhasil mengurangi lebih dari 5 ton sampah plastik sejak 2022.

UIF juga mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dan menyalurkannya ke rantai daur ulang melalui Gerakan #GenerasiPilahPlastik, dan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bersama PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. dalam upaya pemanfaatan sampah sebagai sumber energi terbarukan melalui penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).

Dalam menjawab krisis air bersih, UIF menghadirkan pilot project Water Stewardship Program pada dua pesantren di wilayah Bekasi yaitu Pesantren Al Munawwaroh dan Pesantren Al Binaa, dan empat masjid di wilayah Jadebek yaitu Masjid Istiqlal, Masjid At-Tin, Masjid Ukhuwah Islamiyah-UI Depok dan Masjid Arief Rahman Hakim-UI Salemba untuk mengelola dan memanfaatkan air melalui teknologi dan infrastruktur, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan air.

Meningkatkan Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui pilar kedua ini, UIF berfokus pada kampanye edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan nutrisi, terutama kepada anak usia sekolah dan para ibu, yang antara lain dijalankan melalui Program Sekolah Sehat dan Program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (BU KARSA).

Program Sekolah Sehat adalah program edukasi yang dilakukan sejak 2016 untuk #AjakLatihBiasakan anak berperilaku hidup bersih dan sehat mulai dari sekolah. Program ini telah menjangkau lebih dari 15 juta anak di lebih dari 50 ribu sekolah dan pesantren di 34 provinsi.  

Pada 2019, pelaksanaan program didukung langsung oleh Kemendikbud-Ristek RI, sejalan dengan Kampanye Sekolah Sehat yang tengah mereka galakkan.

Sementara, Program BU KARSA adalah kolaborasi UIF bersama PT Permodalan Nasional Madani sejak 2021 untuk mengedukasi para ibu dan perempuan prasejahtera mengenai PHBS, makanan yang bernutrisi, pengelolaan sampah di rumah tangga, dan kesejahteraan keluarga. Hingga 2022, program ini berhasil menjangkau lebih dari 1 juta  ibu di  26 kota di Indonesia.

Berkontribusi Pada Masyarakat Yang Lebih Adil Dan Inklusif

Pada pilar ketiga, UIF mengusung program-program yang membantu Unilever Indonesia dalam mengedepankan strategi dan penerapan bisnis yang inklusif, bertanggung jawab dan berkelanjutan di sepanjang rantai nilai bisnisnya demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan maju.

Beberapa contoh inisiatif yang telah dilakukan adalah peluncuran Unilever Muslim Centre of Excellence (MCOE) pada 2021 sebagai perwujudan komitmen Unilever untuk menghasilkan ragam produk dan program yang relevan dengan kebutuhan konsumen muslim Indonesia dan dunia.

UIF juga bertindak sebagai perpanjangan tangan dari Unilever MCOE untuk berkolaborasi dengan sejumlah organisasi muslim terpercaya seperti Dewan Masjid Indonesia, BAZNAS, Masjid Istiqlal, Surya Ahda Digital (Muhammadiyah), dan Kyai Haji Wahab Chasbullah Foundation guna mewujudkan komunitas muslim yang lebih sehat, berdaya dan sejahtera melalui rangkaian program pengembangan ekonomi syariah, pemberdayaan masyarakat, dan edukasi PHBS. Kemitraan ini ditargetkan untuk menjangkau 500.000 orang. Salah satu bentuk kemitraan yang telah dilakukan adalah pelatihan kewirausahaan untuk anak muda melalui program Unilever Entrepreneuship Bootcamp #MudaMaslahat pada 2021.

Bekerja sama dengan Kemenkop UKM RI, Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah, dan KNEKS RI, program ini telah diikuti oleh 60 wirausaha muda dari sejumlah perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia.

Sejak 2017 UIF juga menghadirkan program Gerakan Masjid Bersih (GMB) bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih, nyaman, dan sehat bagi umat muslim di seluruh Indonesia melalui penyaluran produk dan perangkat kebersihan, serta materi edukasi terkait cara menjaga kebersihan masjid.

Hingga kini, GMB telah menjangkau 155.000 masjid, dan menargetkan penambahan 20.000 masjid di 2023 di enam provinsi: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di ranah pendidikan, UIF menggelar Program Santri Berseri, berupa program edukasi PHBS bagi para santri, guru, dan pengurus di Pondok Pesantren. Pada tahun 2022, program ini berhasil mengedukasi total 313.540 santri di 1.201 Pondok Pesantren di 44 kota/kabupaten yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia.

Dalam hal pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, pada 2022 UIF bersama Tokopedia menggelar Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD) untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan menyediakan akses ke mentoring serta pendampingan bagi UMKM perempuan agar lebih melek digital dan berdaya saing.

Otomotif

Ridho Pandoe Sambut Antusias! Pameran Perikumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia 2024

Published

on

FEM Indonesia – Pameran PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 bakal digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat. Event Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) dilaksanakan selama enam hari mulai dari 30 April hingga 5 Mei 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (PERIKLINDO) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengungkapkan bahwa tahun ini, PEVS mengusung tema ‘The Leading EV Show in Indonesia’.

Jendral (purn) Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Kepala Staf Kepresidenan RI itu, pertumbuhan kendaraan listrik belum maksimal meski ada insentif sudah diberikan oleh pemerintah terlebih untuk kendaraan roda dua.

Menurut Moeldoko, serapan yang kurang positif ini, dikarenakan terdapat berbagai hal yang kurang memberi daya tarik bagi konsumen Indonesia. Seperti, daya jangkauan yang masih terlalu dekat, tarikan yang kurang responsif hingga harga yang masih terlalu mahal.

“Ini yang masih terus dikaji atas capaian yang masih kurang baik dari tahun ke tahun. Sehingga, ke depannya penjualan untuk kendaraan berbasis baterai di segmen roda dua semakin diminati oleh kalangan muda yang memang banyak menggemari kendaraan roda dua,” kata Moeldoko.

Meski begitu, iklim yang berbeda justru terjadi di kendaraan berbasis baterai segmen roda empat. Penerimaan untuk segmen ini, menurut dia jauh lebih baik dari tahun ke tahunnya. “Kalau mobil sudah ada gerakan yang mulai masif dan itu bisa menjadi indikasi positif. Masyarakat sebenarnya menunggu varian yang lebih banyak dan juga jarak yang jauh serta harganya murah,” jelas dia. 

Kalau berkaca dari data yang diberikan oleh Gaikindo, penjualan kendaraan roda empat berbasis baterai memang menunjukkan catatan yang positif di kuartal pertama tahun ini.

Sementara itu, menurut Ridho Pandoe, Automotive Enthusiast dan pengusaha yg bergerak di bidang energi yang juga Direktur Utama Bahana Genta Samodra dan Adi Makmur Berkah yakin masalah pertumbuhan kendaraan listrik roda dua bakal teratasi. “Mungkin dengan harga yang terjangkau, atau chraging station makin mudah ditemukan dan fast chraging maka masyarakat akan mulai terbiasa dengan kendaraan listrik khususnya roda dua,” ridho pandoe

Dalam pameran PEVS, berbagai pabrikan otomotif yang eksis di Indonesia ikut serta seperti Fast, Keeway, Mobil Anak Bangsa, MotorizNeta, Seres, Wuling, BMW Astra, BYD, ABC Lithium dan Birubatt, .

Selain itu, terdapat juga jenama-jenama lainnya seperti Chery, Gesits, Astra Honda Motor, Hyundai, Kymco, MG, Prestige, RP Vehicle , Rakata, V Move, Voltadan juga ZPT serta diikuti industri pendukung lainnya.

Continue Reading

Ragam

Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau dan Ekles Senduk Ajak Anak Pemulung dan Tukang Sampah Belanja Baju Baru dan Lebaran

Published

on

FEM Indonesia – Jakarta, dr. Ekles Senduk, D. AAAM, M.Kes sebagai ahli bedah plastik dan pemilik Ekles Clinic ternyata memiliki jiwa sosial tinggi melalui komunitas I Am Preneur Indonesia.

Kembali bekerjasama dengan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau bidang pada pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan khususnya bagi para pemulung, tukang sampah dan keluarganya.

Untuk kali ini difokuskan kepada anak-anak pemulung dan tukang sampah dengan mengajak mereka berbelanja baju lebaran dan kebutuhan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445.

“Kami ingin berbagi dengan saudara-saudara kami anak-anak pemulung dan tukang sampah agar mereka ceria menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 ini,” ujar dr. Ekles Senduk disela-sela kegiatan di Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau di Gang Waru, Jl. Kebagusan I, RT.06/RW.01 Kel. Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, baru-baru ini.

Ia menjelaskan I Am Preneur Indonesia merupakan komunitas para entrepreneur yang bergerak dalam pengembangan bisnis digital dan UMKM guna mendukung pencapaian tujuan ke-5 atau ke-8 SDGs.

“Melalui I Am Preneur Indonesia, kami pernah bekerjasama dengan Kemenpora untuk kegiatan di seluruh daerah di Indonesia. Kemudian kolaborasi dengan dinas sosial, dan kali ini bekerjasama dengan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau,” jelasnya.

Ahli bedah plastik ini mengungkapkan I Am Preneur Indonesia hadir melalui platform pemberdayaan entrepreneur dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia untuk bisa bertumbuh bersama melalui program yang akan diselenggarakan, sehingga mampu mencapai standar hidup yang layak, berkualitas dan bernilai.

“Anak-anak ini penerus kehidupan bangsa. Merekalah yang akan menggantikan kita semua kelak nanti. Kami ingin anak-anak pemulung dan tukang sampah ini bergembira di Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya.

Sementara itu Tina perwakilan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau mengklaim pihaknya konsisten bergerak di bidang pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan. Menurutnya, lembaga nirlaba ini memiliki cabang di beberapa tempat di Bogor, Limo Depok, dan Jakarta di Kebagusan, Ragunan dan Jatipadang. Untuk para pengajar dari para mahasiswa sebagai relawan dari beberapa universitas seperti Universitas Nasional (Unas) dan lain sebagainya.

“Kami memiliki 243 anak binaan ada beberapa titik Bogor, Depok, dan Jakarta. Pengajarnya dari relawan para mahasiswa seperti dari Universitas Nasional, dan lain-lain,” pungkas Tina. [rudipurwoko]

Continue Reading

Ragam

Perlengkapan Sanitasi, Leebong Private Island and Resort Pilih Konsep Minimalis dan Elegan

Published

on

FEM Indonesia – Kenyamanan sudah menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke suatu tempat. Apalagi jika menginap di sebuah resort, dimana wisatawan dapat menikmati semua fasilitas dengan nyaman. Salah satu penunjang hal tersebut misalnya perlengkapan sanitasi kamar mandi, seperti shower, keran air, kloset, floor drain dan aksesoris lainnya.

Leebong Private Island and Resort di Belitung melakukan semua itu. Hal ini diiyakan General Manager Leebong Private Island and Resort, Agus.

Ia mengatakan memilih perlengkapan sanitasi untuk bangunan tinggal, termasuk pada resort maupun villa yang berlokasi di pinggir laut bukan hal yang mudah. Pasalnya, kata Agus, cuaca tidak menentu dan kualitas air laut bisa menyebabkan berbagai jenis peralatan menjadi mudah berkarat dan korosi.  

“Karena lokasi kita di pinggir laut, cuaca kadang tidak menentu, kualitas airnya pun juga berbeda dengan kota, jadi mudah korosi. Produk GB termasuk salah satu pilihan kita untuk mengatasi produk-produk yang mudah korosi. Bahan dasar yang digunakan pun saya melihatnya anti karat dan korosi,” tuturnya.

Dilanjutkan, hal lain yang wajib dipertimbangkan adalah perawatan dan penggunaan jangka panjang. Apalagi perawatan perlengkapan sanitasi untuk wilayah pinggir laut tidak mudah, perlu dirawat secara rutin dan teliti.

“Alasan lainnya simple, produk yang kita pilih maintenance-nya harus mudah. GB perawatannya mudah, kita semua dijelaskan secara detail bagaimana cara merawat yang tepat dan jika terjadi kendala, service after sales-nya pun tidak perlu diragukan karena bergaransi hingga 10 tahun,” kata Agus.

Terpisah, Manager Marketing GB Sanitaryware, Sheilla menyatakan bahwa konsep yang diterapkan tempat wisata tersebut sama dengan pihaknya. Sehingga menjadi daya tarik sendiri

“Produk GB tentu jadi pilihan tepat untuk resort ini karena konsep kita sama, yaitu simple, minimalist tapi tetap elegant. Kami berharap GB bisa menambah daya tarik resort ini sehingga menjadi pilihan utama untuk liburan keluarga,” terangnya.

Untuk diketahui, Leebong Private Island and Resort merupakan tempat wisata bahari di Belitung yang memiliki fasilitas mumpuni untuk ragam olahraga semisal stand up paddle, renang hingga yoga. Bahkan kerap menjadi lokasi latihan atlet sport water.

Selain itu, fasilitas lain yang ciamik lainnya taman bermain anak, kedai kopi, mini bar, wisata hutan mangrove serta sajian makanan yang menggoda selera. Tidak heran pulau ini sering disebut ‘Maldives-nya Indonesia’.

Penasaran dengan tempat berlibur yang hanya sekitar satu jam penerbangan dari Jakarta ini ? Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi https://leebongisland.com/ atau instagram @leebongisland. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending