Connect with us

Music

AMI Awards 2024, Merayakan Musik Generasi Baru dengan 62 Katagori dan 5 Penghargaan Khusus

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Malam puncak AMI Awards ke-27 kali ini akan menjadi momen bersejarah dengan pengumuman 62 kategori penghargaan dan lima penghargaan khusus yang terbagi dalam dua sesi.

Sesi pertama akan mengumumkan 50 kategori di siang hari, sementara sesi kedua menghadirkan 12 kategori tambahan dan penghargaan khusus yang akan diberikan langsung di atas panggung di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu 4 Desember 2024, mulai pukul 14.00 WIB.

Dengan tema “Musik Generasi Baru”, AMI Awards tahun ini menjadi selebrasi keberagaman genre musik dan dedikasi para musisi generasi muda. 

“Musik Indonesia adalah anugerah yang patut kita syukuri. AMI Awards hadir untuk mengapresiasi karya terbaik para musisi dengan mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan independensi,” kata Candra Darusman, Ketua Umum YAMI, dalam press confrence yang digelar di Parle, Senayan, Jakarta, Jum’at (29/11/2024).

Selama hampir tiga dekade tambah Chandra bahwa AMI Awards telah menjadi saksi perkembangan pesat industri musik Indonesia, termasuk transformasi dari rilisan fisik ke digital sejak 2017. Perubahan ini membawa berbagai inovasi, seperti kemunculan genre baru yang semakin memperkaya warna musik Nusantara.

Sejalan dengan itu, AMI Awards juga menambah sejumlah kategori baru, seperti Jazz Alternatif, Soul R&B Alternatif, Dangdut Elektro, Koplo, Orkestra, dan lainnya. “AMI Awards tidak hanya mencatat sejarah musik Indonesia tetapi juga memberikan motivasi bagi musisi untuk terus berkarya dan menginspirasi masyarakat,” terang Candra.

AMI Awards kali ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan akan dimeriahkan deretan musisi ternama, seperti Salma Salsabil, Bernadya, Sal Priadi, Sherina Munaf, Rony Parulian, Isyana Sarasvati, Rahmania Astrini, Adrian Khalif, dan Selfi Yamma. 

“Semoga AMI Awards terus menjadi inspirasi bagi musisi Tanah Air untuk berkarya dan memberikan hiburan terbaik bagi masyarakat. Mari kita dukung musik Indonesia,” harap Candra.

Music

Wali Gelar Konser ‘Cari Jodoh’ di 5 Negara untuk Rayakan 25 Tahun Berkiprah!

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Grup band WALI siap menggelar konser keliling lima negara di Asia di antaranya Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia, dan Jeddah Arab Saudi.

Konser keliling ini digelar dalam rangka merayakan 25 tahun perjalanan bermusik grup band WALI tur akan dimulai di Jepang pada 13 Juli 2025 dan berakhir di Jeddah, Arab Saudi pada November 2025 mendatang.

“Ini hasil dari diskusi kami dengan teman-teman WALI. Setelah sekian lama konser di berbagai daerah di Indonesia, kita merasa sekarang saatnya membawa karya mereka ke panggung yang lebih luas, yaitu Asia,” kata CEO We Offer Wonders (WOW) Arief Darussalam selaku promotor dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Arief menjelaskan, bahwa pemilihan nama tur “WALI Cari Jodoh ke Asia” dipilih sebagai strategi komunikasi yang unik dan dekat dengan karakter WALI yang dikenal humoris namun memiliki karya yang penuh makna seperti pesan moral dan spiritual, serta memiliki hubungan nilai-nilai kehidupan.

Selain itu, tur ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga bisa mempererat hubungan antara musisi Indonesia dengan penggemar di luar negeri. Band pop rock melayu Indonesia ini juga tak hanya merayakan perjalanan panjangnya, tetapi juga menunjukkan kesiapan mereka untuk menjangkau pasar internasional dan membawa semangat musik Indonesia ke kancah regional.

Arief juga mengungkapkan, perayaan 25 tahun berkarya WALI akan kembali membawakan lagu-lagu yang pernah populer seperti “Cari Jodoh”, “Yank”, “Cari Berkah”, “Nenekku Pahlawanku”, hingga “Doaku Untukmu Sayang”.

Ia mengungkapkan, lagu “Orang Bilang” berhasil mendapat penghargaan empat kali Platinum di tahun 2008. Lalu lagu “Cari Jodoh” dan “Ingat Sholawat” juga mendapat penghargaan bergengsi di tahun 2009.

“Untuk mengobati rindu dengan lagu-lagu yang pernah populer,  konser ini juga untuk menyampaikan cinta dan kehangatan kepada penggemar yang sudah merindukan kampung halaman di Indonesia,” pungkasnya.

Continue Reading

Music

Amien Kamil Opening Act di Konser Musik Barong’S Band Millenial Bentukan Erros Djarot

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Amien Kamil penyair dunia perform sebagai opening act di perhelatan konser Barong’S Band Millenial bentukan Erros Djarot yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Konser musik bertema ‘Negriku Cintaku’ yang menampilkan karya lagu dari seniman musik legendaris Erros Djarot bersama Barong’S Band Milenial, Keenan Nasution, Once Mekel, Sastrani, Lele, dan Fryda Lucyana, malam itu mampu menghipnotis penonton yang memadati GKJ.

Mengenai konser yang berlangsung sukses itu, disampaikan Toro selaku promotor pertunjukan saat ditemui di Radio Bola Koaidi, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/5/2025).

“Konser berlangsung sukses, tentunya ini berkat dukungan dari semua pihak, ada Donny Hardono dari Don Sistem Suara, Radio Bola Koaidi, dan Dewan Kesenian Jakarta,” papar owner dari Radio Bola Koaidi, Cocomeo Channel, dan Komunitas Kandang Ayam itu.

Menurutnya, ini merupakan salah satu konser masterpiece di Indonesia. Karena Erros Djarot adalah fenomena dalam dunia musik Indonesia. Tak hanya piawai mencipta lagu yang melahirkan album masterpiece ‘Badai Pasti Berlalu’, lelaki bernama asli Soegeng Rahardjo Djarot itu juga dikenal sebagai budayawan, sutradara, penulis naskah dan politikus.

Barong’S Band, sebuah band yang didirikannya di Jerman tahun 70-an yang mengusung genre musik rock progresif mampu mendobrak dominasi grup band dan penyanyi pop yang ‘menyek-menyek’. Kini di era milenial, grup band tersebut pun diberi embel-embel ‘milenial’ menjadi Barong’S Band Milenial yang secara resmi dilaunching di Gedung Kesenian Jakarta, pada Jumat (9/5/2025) malam.

Konser dimulai dengan opening act penampilan Amien Kamil penyair sekaligus sastrawan dunia yang membawakan nukilan puisi ‘Call It’s from the Blues’. “Amien Kamil begitu mendarat di bandara dari luar negeri langsung ke GKJ, ia baru saja diundang perform di event ‘Casablanca (Maroko) International Poetry Festival 2025,” lanjut Lelaki yang memprakarsai Turnamen Sepak bola U-17 Piala Gubernur DKI 2025 itu.

Ada 21 lagu diperdengarkan, plus lagu bonus ‘Badai Pasti Berlalu’ yang kesemuanya merupakan lagu-lagu legendaris. Konser juga dihadiri sejumlah tokoh nasional, seniman senior, dan ratusan penonton dari berbagai kalangan. Deretan nama besar seperti Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Keenan Nasution, hingga Setiawan Djodi nampak hadir.

“Rencananya konsep konser masterpiece ini akan diselenggarakan di berbagai kota besar Indonesia. Karena sudah ada beberapa pihak calon sponsor yang menghubungi saya ingin mendukung,” tandas lelaki yang akrab disapa Mbah Coco itu.

Continue Reading

Music

Nicholas Saputra Merespons Lagu “TANDA” Yura Yunita di Video Musik yang Intim dan Mendalam

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Aktor Nicholas Saputra merespons lagu terbaru milik Yura Yunita berjudul “TANDA” dalam sebuah video musik terbaru yang disutradarai oleh fotografer kenamaan Davy Linggar. 

Dalam video musik tersebut, Davy Linggar menggunakan metode one take untuk menangkap autentisitas respons Nicholas Saputra saat mendengarkan lagu “TANDA”. Kesan sederhana sangat terasa, ketika Nicholas Saputra berada disebuah ruangan yang besar. Davy Linggar seperti membebaskan bagaimana Nicholas Saputra akan merespons lagu “TANDA” tanpa perlu banyak pengarahan. 

Davy menaruh simbol-simbol yang direpresentasikan lewat komposisi visual khasnya seperti gambar tangan, yang juga memberikan makna mendalam dari lirik lagunya.  Video musik “TANDA” hanya menampilkan Nicholas Saputra, tanpa kehadiran Yura Yunita dalam videonya. Ini menjadi sebuah keputusan yang terkesan sederhana, namun tidak banyak solois perempuan Indonesia yang berani mengambil keputusan tersebut.

Hal itu juga ditujukan agar para pendengar dan yang menyaksikan video musik “TANDA” dapat memberikan interpretasi lebih dalam tentang makna lagunya.

yura yunita

Menurut Yura, Davy adalah sosok yang tepat untuk menginterpretasikan “TANDA” lewat karya visual. Bagi Yura. Davy memiliki gaya artistik yang khas dan autentik. “Karya Davy terlihat ‘seakan-akan’ sederhana, namun banyak lapisan makna di dalamnya. Dari autentisitas tersebut, aku merasa Davy Linggar adalah sosok yang tepat untuk bisa memvisualisasikan lagu ‘”TANDA” dalam sebuah video musik. Saat aku menulis lagu “TANDA” bersama Donne Maula, visual yang terbayangkan adalah alur yang sederhana, namun tetap memiliki kompleksitas makna dan teknis yang mendalam,” kata Yura Yunita.

Saat pertama kali mendengarkan lagu “TANDA” dan menyimak liriknya, Davy Linggar membayangkan sesuatu yang sangat personal. Di dalam video musiknya, menurut Davy harus terasa sangat intimate, tanpa perlu ada banyak cerita khusus yang dibangun untuk memvisualisasikan makna lagu tersebut.

Keterlibatan Nicholas Saputra yang hadir dalam video musik “TANDA” juga sangat penting untuk Davy bisa mengeksplorasi gaya artistiknya. Menurut Davy, tanpa Nicholas Saputra, tak mungkin metode one take dapat terwujud. “Jarang sekali ada musisi yang mau mengambil risiko untuk memilih teknik ‘one take shot’. Saya merasa lirik dan musiknya cocok dengan teknis ini. Apalagi ada peran Nicholas Saputradalam video ini.

Teknis produksi ‘one take shot’ itu terlihat sederhana hasilnya, namun prosesnya sangat kompleks dan perlu persiapan yang matang. Kompleksitas teknis ini adalah mensinergikan Nicho sebagai pemeran, pencahayaan yang balance, teknis kamera yang terkontrol namun pada saat bersamaan juga terjaga sisi artistiknya,” papar Davy Linggar.

Davy menambahkan, untuk menerapkan metode one take yang sempurna dan menghasilkan karya yang bagus, pencahayaan harus terkontrol, tanpa edit, tanpa cut dan semua harus seimbang. “Perlu dipikirkan dari awal sampai akhir mau seperti apa journey-nya dalam satu cut. Hasilnya adalah ekspresi Nicho sebagai pembuka, dan diakhiri cahaya dari jendela, sebagai simbol untuk memvisualisasikan lirik lagunya,” kata Davy.

Melalui video musik “TANDA”, Yura berharap semua penonton bisa terefleksikan dengan kisah hidup mereka masing-masing. Dengan momen hening, Yura juga berharap kita bisa lebih peka.

“Selama kita masih bernapas, kita akan terus mencari jawaban dari semua pertanyaan kehidupan. Seringkali kita tidak peka. Ternyata, menyaksikan tanda-Nya adalah bertemu dengan-Nya,” pungkas Yura.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending