Connect with us

Music

Wow! Foto Dewa 19 Kini Ada di Prangko

Published

on

FEM Indonesia – Tak dipungkiri sejak berdiri karya band Dewa 19 menarik perhatian penikmat music tanah air. Walau sempat berganti personil namun prestasi yang ditorehkan band yang dipentoli Ahmad Dhani ini tidak berhenti. Semisal penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.

Bahkan Dewa 19 masuk daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa, majalah Rolling Stone serta diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.

Melihat hal ini Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) melalui Ketua Umumnya, Fadli Zon, meluncurkan gambar personil Dewa 19 di prangko. Peluncuran dilakukan belum lama ini bersamaan Hari Musik Nasional.

Ia mengatakan penyematan foto Dewa 19 yang kini beranggota Yuke Sampurna, Ahmad Dhani, Agung Yudha Asmara dan Andra Ramadhan serta vokalis tamu Ari Lasso sebagai bentuk apresiasi terhadap sejumlah penghargaan yang diraih serta ikut mewarnai kesenian Indonesia.

“Musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Musik adalah ekspresi budaya universal dan multidimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Karena itu perlu usaha-usaha meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia. Hal ini pula yang melandasi PFI menerbitkan sampul peringatan yang menampilkan Dewa 19,” jelas Fadli.

Ia juga berharap dengan adanya foto Dewa 19 di prangko menjadi salah satu jawaban lebih kreatif dalam menciptakan prangko lain. Apalagi saat ini tak sedikit anak muda yang tidak mengenal prangko.

“Ini sebagai upaya untuk bisa menarik generasi muda sekarang yang mungkin sangat jauh imajinasi dari prangko,” katanya lagi. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Music

Ultah ke-31, Basejam Akustikan Bersama Penggemar Saja

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Merayakan ulang tahun ke-31, grup band Basejam menggelar acara spesial bertajuk “Unsung Songs – Acoustic Session” di Margin Coffee & Eatery, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2025) kemarin.

Dalam momen istimewa itu, band yang dibentuk pada  5 Januari 1994, menyanyikan lagu-lagu yang jarang atau bahkan belum pernah mereka bawakan di panggung selama lebih dari tiga dekade berkarya.

Basejam juga mengundang Basejam Friends, sebutan untuk para penggemar setia mereka, sebagai bentuk penghargaan atas dukungan yang telah diberikan selama ini. Di momen spesial tersebut, lagu-lagu yang akan dibawakan Basejam, merupakan hasil polling yang dilakukan melalui media sosial.

Sita, pemain bass Basejam, mengungkapkan bahwa acara ini adalah bentuk rasa syukur mereka kepada Basejam Friends yang telah setia mendukung Basejam selama 31 tahun. 

“Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda dengan menyanyikan lagu-lagu favorit mereka yang mungkin sudah lama tidak dinyanyikan atau bahkan tidak pernah kami bawakan di panggung,” ungkapnya.

Sementara Oni, gitaris band ini menambahkan, mereka berharap acara ini bisa semakin mendekatkan dengan para penggemar. “Berbaur dengan mereka (penggemar) adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kami,” ucapnya. 

Alsa, drummer Basejam, juga menyatakan bahwa mereka sangat antusias tampil di acara ini. 

“Ini adalah kesempatan langka untuk menyanyikan lagu-lagu yang dekat di hati kami dan mungkin belum pernah didengar oleh banyak orang,” katanya. 

Sementara itu, Alvin, vokalis Basejam, menambahkan, Basejam  ingin acara ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi semua orang. 

“Musik adalah jembatan yang menghubungkan kami dengan penggemar, dan kami ingin memperkuat ikatan itu,” katanya. 

Acara ini tidak hanya diisi dengan penampilan musik, tetapi juga sesi interaksi dimana para anggota Basejam berbaur dan berbincang dengan para penggemar. 

Basejam merayakan ulang tahun ke-31 bersama Basejam Friends atau penggemar setianya.

“Seru tadi ya kita mendengar cerita dan pengalaman mereka, serta berbagi momen-momen berharga bersama,” kata Sigit, vokalis Basejam.

Dalam acara juga terungkap bahwa Basejam akan melakukan pentas 31 kali penampilan, merilis 31 lagu dan mengedarkan 31 eksemplar buku biografi mereka. 

Dengan semangat yang terus berkobar, Basejam berkomitmen untuk terus berkarya dan menyebarkan musik yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup banyak orang.

“Sampai detik ini Basejam masih berkomitmen untuk terus berkarya dan menyebarkan karya musik mereka yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup banyak orang,” ungkap Sigit.

Basejam merayakan ulang tahun ke-31 bersama Basejam menyanyikan karyamya antara lain, Masa Indah (Album Bermimpi), Adik Kecil (Album 2), Cinta (Hiasi Dunia) (Album Ti3a), Mungkin (Raih Cinta Sejati) (Album Sinergi), Arti Sahabat (Album Dari Hati), dan Pelukan Terakhir (Album Dua Sisi).

Continue Reading

Music

All About Vina Panduwinata Album Kolaborasi Richeese Factory Spesial

Published

on

FEM Indonesia, BintaroRicheese Factory, salah satu pelopor industri restoran cepat saji (QSR) di Indonesia, kembali memberikan kejutan bagi para pelanggan setianya, Cheesemates, dengan peluncuran album spesial bertajuk “ALL ABOUT VINA PANDUWINATA”. 

Album ini merupakan bagian dari inisiatif Combo Musik yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2024 dan kini hadir dengan kolaborasi megah bersama diva legendaris Indonesia, Vina Panduwinata.

Setelah sukses dengan Combo Musik yang menampilkan Amobaby pada tahun 2024, kali ini mereka menggandeng Vina Panduwinata, seorang ikon musik Indonesia yang telah lama dikenal dengan suara emasnya. Sejak meluncurkan karier solo pada 1980-an, Vina telah merilis 14 album studio dan mencetak berbagai hits yang masih relevan hingga kini.

Konsep album ini digagas oleh Rino Hadisa, yang bekerja sama dengan Biru Langit Entertainment, Profesional Musik (Pro M), dan G Music Studios untuk memilih lagu-lagu hits Vina Panduwinata yang akan dibawakan kembali dengan aransemen baru yang segar. Album ini juga menghadirkan berbagai penyanyi muda berbakat seperti Marshanda, Novia Bachmid, Dirly Dave, Citra Scholastika, hingga debut digital human character Arbie Seo, yang menjadi simbol inovasi dalam industri hiburan digital masa depan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan sentuhan nostalgia bagi para penggemar Vina Panduwinata, sekaligus memperkenalkan karya-karya legendaris tersebut kepada generasi muda, termasuk segmen milenial dan Gen Z. Dengan sentuhan musik yang kekinian, album “ALL ABOUT VINA PANDUWINATA” diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan memberikan pengalaman musik yang tak terlupakan.

Album ini dapat diperoleh secara eksklusif di seluruh outlet Richeese Factory di Indonesia melalui menu Combo Musik. Tersedia dalam tiga varian pilihan: Combo Musik Fire Chicken, Combo Musik Flying Chicken, dan Combo Musik Richicken, album ini juga bisa dipesan secara online maupun offline oleh para penggemar.

Tentang Richeese Factory:

Richeese Factory, yang berada di bawah naungan PT. Richeese Kuliner Indonesia, adalah jaringan restoran cepat saji yang telah mengukir kesuksesan sejak pembukaan gerai pertama di Bandung pada tahun 2011. Dikenal dengan menu halal yang inovatif dan lezat, Richeese Factory kini memiliki lebih dari 300 outlet di Indonesia dan beberapa negara, termasuk Malaysia dan China. Sebagai pelopor dalam industri QSR, Richeese Factory terus berkembang pesat dan meraih berbagai penghargaan bergengsi.

Richeese Factory terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan setianya melalui berbagai inovasi, termasuk kolaborasi istimewa seperti album “ALL ABOUT VINA PANDUWINATA” ini. [foto: dsp]

Daftar Lagu “ALL ABOUT VINA PANDUWINATA”

Sampai Menutup Mata – Vina Panduwinata

Surat Cinta – Michael Pelupessy

Di Dadaku Ada Kamu – Marshanda

Biru – Dirly Dave

Kumpul Bocah – Arbie Seo

Logika – Satrina D’Mello

Burung Camar – Abdul Coffee Theory feat. Aryono Huboyo Djati, Iwan Abdulrachman

Cium Pipiku – Citra Scholastika

Continue Reading

Music

Bangkit Lagi, Erick Sukirgenk Javanese Hits Maker dari UMKM Mahar Records

Published

on

FEM Indonesia – Erick Sukirgenk, yang memiliki nama lengkap Erick Rahardian, adalah sosok vokalis sekaligus motor penggerak grup musik reggae berbahasa Jawa, Sukirgenk. 

Pada tahun 2025, ia tengah mempersiapkan proyek musik besar bersama Tri Rahmadi dari UMKM Mahar Records. Proyek ini, yang sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi, kini siap diwujudkan sebagai bukti keseriusan mereka dalam berkarya di dunia musik Indonesia.

“Dulu, proyek ini tertunda karena pandemi tiga tahun lalu. Sekarang, saya ingin mewujudkannya bersama Mas Tri, yang pernah berkiprah di promosi grup musik Slank dan mengorbitkan seniman seperti Nur Bayan,” ujar Erick saat ditemui di Radio Bola Koaidi, Rawamangun, Jakarta, Minggu (19/1/2025).

Musisi kelahiran Wonogiri pada 20 Februari ini telah mencatatkan perjalanan panjang di dunia musik sejak usia muda. Berawal dari panggung-panggung kecil saat masih duduk di kelas 6 sekolah dasar, Erick kini menjadi salah satu nama yang diperhitungkan di industri musik nasional. Bersama Sukirgenk, ia memelopori genre Java Rock Reggae, sebuah perpaduan unik antara reggae dan budaya lokal yang sarat dengan pesan cinta, politik, sosial, dan budaya.

Tak hanya itu, karya-karya Erick dengan syair sederhana namun bermakna mendalam, seperti “Bidadari Kesleo,” “Dikira Preman,” “Marai Cemburu,” dan “Pupusing Nelongso,” telah menjadi hits yang dinikmati berbagai kalangan. Bahkan, sejumlah artis nasional turut membawakan lagu-lagu ciptaannya, memperkuat posisinya sebagai salah satu pencipta lagu berbakat di Indonesia.

“Sudah seminggu ini kami bersilaturahmi ke beberapa stasiun TV nasional. Media memiliki peran besar dalam mendukung karya musik anak bangsa agar lebih dikenal luas,” ujar Erick, yang juga memiliki puluhan ribu subscriber di kanal YouTube resminya.

Senada dengan itu, Tri Rahmadi menambahkan, bahwa kita semua berpikir global dan bertindak lokal. Kita perlu memahami perkembangan musik dunia tanpa melupakan akar budaya Indonesia.

Sebagai seorang musisi yang lahir dari UMKM Mahar Records, Erick Sukirgenk adalah bukti nyata bahwa talenta lokal dapat bersaing di kancah nasional bahkan internasional. Kolaborasinya dengan UMKM Mahar menunjukkan bahwa pengembangan musisi daerah tidak hanya mengangkat budaya lokal, tetapi juga berpotensi besar mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Erick percaya bahwa dengan sinergi bersama berbagai pihak, cita-cita memperkenalkan musik lokal ke panggung global bukanlah hal yang mustahil. 

“Kami berharap, proyek ini dapat menjadi inspirasi sekaligus langkah nyata dalam membangun jembatan antara budaya lokal dan apresiasi global,” pungkas Erick.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending