FEM Indonesia, Depok – Dukungan terhadap Ingrid Kansil untuk menuju kursi DPR RI 2024, terus mengalir. Pasalnya, caleg dari Partai Demokrat ini kembali mendapat dukungan keras dari Serikat Tani Depok.
Serikat tani yang anggotanya ribuan, mendeklarasi dukunganya untuk Ingrid Kansil digelar di lahan Serikat Tani Depok, Jalan Moran, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Kamis (8/2/2024) siang.
“Serikat Tani Depok disini bulat mendukung Ingrid Kansil sebagai perwakilan di DPR RI untuk menyuarakan aspirasi masyarakat kelas bawah, khususnya para petani,” ujar Ketua Serikat Tani Depok, Pardi Dongkal. Diungkapkanya, bahwq anggota Serikat Tani Depok mencapai sekitar 1.200 orang, yang tersebar di 11 kecamatan di seluruh Kota Depok, Jawa Barat.

“Alasan mendukung untuk Ingrid Kansil karena beliau merupakan tokoh perempuan yang paling aktif dan berkiprah untuk masyarakat melalui berbagai organisasi, khususnya organisasi perempuan, dia juga peduli dengan petani,” jelas Pardong.
Sementara, Ingrid Kansil menyampaikan apresiasi kepada Serikat Tani Depok yang telah mendukung kiprahnya menjadi menginspirasi dalam membangun Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat, khususnya petani. “Apa yang dilakukan Serikat Tani Depok memberikan kontribusi konkrit untuk kemajuan dan kesejahteraan Kota Depok, khususnya para petani,” kata Ingrid.

Mantan model dan pesinetron ini juga menambahkan, keberadaan petani sangatlah penting bagi nasib bangsa Indonesia. Katanya, jika tidak ada petani, tentunya sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Saya sangat mensupport kegiatan Serikat Tani Depok yang berikhtiar untuk bisa memenuhi pangan di Kota Depok. Dan jika nanti saya menang di DP RI, saya juga akan terus membantu mensupport para petani disini,” janji Ingrid.
Dalam kesempatan tersebut, wanita yang bersuamikan politikus dan mantan Menteri era SBY, Syarief Hasan berkesempatan menebar bibit jagung di lahan Serikat Tani Depok, sebagai momen dukunganya.

“Salah satu yang paling mudah bercocok tanam adalah tanam pohon cabai bisa dilakukan di semua tingkat, baik RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan. Jika ini diterapkan, bukan tidak mungkin kebutuhan cabai bisa dipenuhi dan kita bisa mengantisipasi harga-harga yang melonjak, termasuk harga cabai yang kemarin sempat mencapai Rp 130.000 per kilo,” tandas Ingrid.


Tinggalkan Balasan