FEM Indonesia, Bandung Barat – Salah satu bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Muhassabah Difable di Kampung Bojong Mareme, RT 004/RW 011, Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, roboh akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh dimakan usia serta ganasnya rayap. Ponpes ini menampung anak-anak yatim dan difabel, sehingga membutuhkan biaya besar untuk renovasi.
Mendengar kabar tersebut, Yayasan Peduli Anak Indonesia (Yapena) yang dipimpin aktris senior Erna Santoso turun tangan langsung memberikan bantuan pada Sabtu (13/9/2025).

Erna bersama tim Yapena, yakni aktris laga senior Elly Ermawati, Lilis, Febby dan Jaya membawa bantuan puluhan sak semen, peralatan cor, hingga teraso. Bantuan tersebut merupakan hasil gotong royong anggota Yapena dari Jakarta.
“Alhamdulillah, kami bisa menyampaikan amanah mulia ini untuk membantu ponpes yang roboh. Semoga bermanfaat dan bisa memperlancar pembangunan, meski belum sepenuhnya bisa kami tanggung,” ujar Erna Santoso.

Erna berharap aksi sosial ini menjadi ladang amal yang terus mengalir, sekaligus memberi semangat agar Ponpes Muhassabah tetap berdiri kokoh menampung santri difabel, yatim piatu, dan dhuafa di daerah terpencil.
“Sekali lagi saya mengucapkan beribu Terima kasih dan salam hormat kepada semua pihak yang sudah ikut serta memberikan donasi untuk membantu ponpes Muhasabah Difable di Sindangkerta, Bandung Barat. Semoga ALLAH SWT membalas kebaikan ini dng pahala yang berlimpah, Aamiin Yaa Rabbal Alamin!,” ucap Erna Santoso.

Senada, Elly Ermawati menilai kondisi ponpes tersebut sangat memprihatinkan. “Seharusnya ini menjadi perhatian pemerintah setempat. Tapi semoga dengan adanya Yapena, semakin banyak pihak lain ikut membantu,” ungkapnya.
Lilis, anggota Yapena lainnya, juga berharap gerakan ini memotivasi masyarakat untuk ikut berbagi. “Semoga Yapena semakin baik dan terus membantu anak-anak Indonesia,” katanya.

Sementara itu, anggota Yapena dari Bandung yang juga mewakili Abudance Revolution dan Ngaji Rasa Peduli, menegaskan bahwa kepedulian ini harus menjadi “virus kebaikan” bagi siapa saja. “Semoga Yapena terus bergerak seperti ini,” harapnya.
Selain bahan bangunan, Erna dan tim juga membawa hadiah dan uang sedekah untuk puluhan anak yatim ponpes. Dalam kesempatan itu, Erna berpesan agar anak-anak yatim tetap semangat menimba ilmu karena mereka adalah penerus bangsa.

Pimpinan Ponpes Muhassabah Difable, Ustad Iwan Taufik, menyampaikan terima kasih kepada Yapena. “Kadang ponpes difabel ini dipandang sebelah mata. Tapi Alhamdulillah, dengan hadirnya Yapena kami merasa terbantu. Ponpes ini awalnya hanya untuk difabel, namun sekarang juga menampung anak-anak kurang mampu tanpa biaya sedikit pun,” ujarnya.

Pada awalnya, pondok pesantren Mussahabah ini kata Iwan Taufik dibangun hanya untuk para difabel saja. Namun atas dasar kesadaran pengurus pondok beserta para santri difabel, akhirnya mereka mempersilahkan anak-anak lain yang kurang mampu untuk belajar disana tanpa dipungut biaya sedikitpun.


Tinggalkan Balasan