FEM Indonesia, Jakarta — Film terbaru karya kolaborasi BASE Entertainment, Beacon Film, dan Refinery Media berjudul Esok Tanpa Ibu (Mothernet) resmi merilis special teaser. Cuplikan perdana ini menampilkan perjalanan emosional karakter utama Rama, yang diperankan Ali Fikry, saat menghadapi kesedihan mendalam akibat sang ibu yang koma.

Special teaser dibuka dengan hangat, memperlihatkan kehidupan sehari-hari keluarga kecil Rama bersama kedua orangtuanya. Kehangatan hubungan Rama dengan sang Ibu, diperankan Dian Sastrowardoyo, menjadi titik sentral yang memperlihatkan betapa besar peran sang Ibu dalam keseharian Rama.

Namun semuanya berubah ketika sang Ibu mengalami koma, membuat Rama harus menghadapi duka sekaligus kecanggungan hubungan dengan sang Ayah (Ringgo Agus Rahman).

Dalam upayanya mencari kembali sosok yang ia rindukan, Rama justru berpaling pada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dibuat oleh temannya. Teknologi ini membantunya merasakan kembali kehangatan sang Ibu, meski hanya dalam bentuk virtual. Kehadiran AI dalam hubungan keluarga ini kemudian membangun konflik emosional yang kompleks dan sangat relevan dengan perkembangan teknologi masa kini.

Film yang diproduseri oleh Shanty Harmayn dan Dian Sastrowardoyo ini disutradarai oleh filmmaker Malaysia Ho Wi-ding. Naskah disusun oleh Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief. Selain Ali Fikry, Ringgo Agus Rahman, dan Dian Sastrowardoyo, film ini juga dibintangi oleh Aisha Nurra Datau dan Bima Sena. Esok Tanpa Ibu diproduksi dengan dukungan dari Singapore Film Commission (SFC) dan Infocomm Media Development Authority (IMDA).

Dian Sastrowardoyo menyebut film ini sangat personal baginya.

“Film ini bercerita tentang perasaan kesepian dari seorang anak, dan dalam proses itu, ada campur tangan teknologi kecerdasan buatan yang membuatnya menjadi lebih kompleks. Ada perbedaan cara pandang antara orangtua dan anak dalam melihat teknologi,” ujar Dian.

“Sebagai ibu, saya memiliki muatan emosi sendiri. Film ini seperti surat cinta saya untuk anak-anak saya.”

Sementara itu, Ali Fikry mengaku mendapatkan pengalaman baru lewat film ini.

“Ini adalah film yang sangat personal dan relevan untuk masa sekarang. Rama menjadikan AI sebagai cara untuk mengatasi kesepiannya. Meski ibunya masih ada namun koma, ia tetap ingin merasakan kasih sayang itu lagi,” ungkapnya.

Tayang Perdana di JAFF 2025, Tiket Sudah Habis

Sebelum tayang reguler di jaringan bioskop seluruh Indonesia pada 22 Januari 2026, Esok Tanpa Ibu akan lebih dulu diputar di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2025 yang tahun ini memasuki edisi ke-20.

Film ini akan ditayangkan pada:

• Selasa, 3 Desember 2025 pukul 18.30 WIB di Studio 1 Empire XXI

• Rabu, 4 Desember 2025 pukul 14.30 WIB di Studio 1 Empire XXI

Seluruh tiket pemutaran Esok Tanpa Ibu di JAFF 20 telah terjual habis (sold out). Film ini juga berkompetisi dalam program Indonesian Screen Awards bersama 12 film Indonesia lainnya. Sebelumnya, Esok Tanpa Ibu telah melakukan world premiere di program Vision Asia Busan International Film Festival (BIFF) 2025.

Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet) diharapkan menjadi salah satu tontonan paling emosional dan relevan pada awal 2026, terutama dengan isu keluarga dan teknologi yang semakin dekat dengan kehidupan masyarakat modern.