FEM Indonesia, Jakarta – Haleon Indonesia memaparkan temuan Health Inclusivity Index (HII) 2025 yang mengungkap kesenjangan sekaligus peluang besar Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang lebih inklusif.

Indeks ini menunjukkan bahwa penguatan upaya promotif dan preventif berpotensi memberikan manfaat kesehatan dan ekonomi hingga triliunan rupiah.

HII yang dikembangkan oleh The Economist Impact dengan dukungan Haleon mengukur kemampuan 40 negara dalam memastikan masyarakat dapat mengakses dan memperoleh manfaat layanan kesehatan. Salah satu temuan penting menyebutkan bahwa peningkatan literasi kesehatan berpotensi menghasilkan manfaat ekonomi hingga Rp47 triliun per tahun, mengingat rendahnya literasi kesehatan berkaitan dengan biaya layanan kesehatan yang hampir tiga kali lebih tinggi.

Temuan HII 2025 dibahas dalam forum diskusi bersama Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Diskusi ini menyoroti peran indeks sebagai pelengkap agenda Transformasi Sistem Kesehatan Nasional, khususnya dalam memperkuat layanan kesehatan primer serta menekan pembiayaan jangka panjang akibat penyakit yang dapat dicegah.

Selain literasi kesehatan, HII mengidentifikasi sejumlah area dengan potensi manfaat ekonomi signifikan. Perbaikan kualitas udara sesuai standar WHO dapat mencegah hampir 160.000 kematian per tahun dan membuka manfaat ekonomi hingga Rp35 triliun. Peningkatan kesehatan mulut berpotensi menghemat biaya nasional hingga Rp121 triliun, bahkan mencapai Rp211 triliun jika intervensi difokuskan pada kelompok paling rentan.

Presiden Direktur Haleon Indonesia, Dhanica Mae Dumo-Tiu, menekankan bahwa inklusivitas harus menjadi inti reformasi kesehatan nasional. “Kemajuan kesehatan akan tercapai ketika masyarakat merasa percaya diri dan terlibat aktif dalam mengelola kesehatannya sendiri. Literasi kesehatan dan praktik self-care menjadi fondasi penting,” ujarnya.

Sementara itu, BPJS Kesehatan menilai penguatan pencegahan dan literasi kesehatan sebagai kunci keberlanjutan Jaminan Kesehatan Nasional. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta dinilai penting untuk mendorong perilaku hidup sehat dan pemanfaatan layanan kesehatan yang lebih efisien.

Melalui berbagai inisiatif self-care, Haleon menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat Indonesia agar lebih aktif menjaga kesehatan sehari-hari.

Temuan HII 2025 diharapkan menjadi acuan strategis untuk memastikan sistem kesehatan Indonesia tidak hanya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tetapi juga benar-benar memberikan manfaat yang inklusif dan berkelanjutan.