Connect with us

Movie & TV

Baru Aktif Medsosan, Tomi Drumer Wali Malah Kena Bully Netizen

Published

on

FEM Indonesia – Personil band Walli, Tomi menjadi salah satu di antara pesohor yag baru mulai aktif menggunakan media sosial yaitu Instagram.

Uniknya, sebagai pendatang baru, Tomi malah kena  semprog netizen lantaran perannya di sinetron “Amanah Wall 5”. dianggap terlalu ikut campur dalam hubungan Faank dan Fatin.

“Tomy emang hrs dikasih cabe mulutnya. Dia klo ngomong sm cwek gk ngotak sih. Benci bgt gue Iaki modelan gitu. Lama lama antagonis paling ngeselin. Bukan lg Faruk tp si Tomy,” tulis akun @felicitizen08 yang berkomentar pedas soal peran yang dimainkan Tomi.

Mendapat komplain dari netizen Tomi malah santai dan memastikan bahwa perannya di sinetron yang tayang di RCTI itu berbeda dari kesehariannya.

“Sebenarnya gimana ya, karakter gua di ‘Amanah Wali’ itu kan beda banget sama aslinya. Kalau aslinya kan Tomi itu cool, pendiam gitu, adem,” jawab Tomi sambil tertawa di Wali TV yang dikutip dari Nagaswara News, Rabu (4/8/2021).

Namun demikian, di mata sutradara “Amanah Wali 5” Kiki Amalia, cibiran netizen terhadap Tomi dianggap bisa membuktikan bahwa si aktor berhasil dengan baik memainkan perannya.

“Biasa, kalau netizen kan begitu. Tapi yang jelas, Tomi memainkan secara profesional dengan karakter yang dibentuk, sehingga orang akan menikmati sebenarnya permainan atau akting. Dan saya bilang Tomi berhasil memainkan karakter itu,” jelas Kiki Amalia sang sutradara.

Dalam sinetron “Amanah Wali 5”, diceritakan Faank terlibat romansa dengan dua perempuan yakni Fatin dan Habibah. Peminat sinetron tersebut terpecah dua, ada yang menyukai Habibah, dan Iainnya menyukai sosok Fatin.

Dan tampilnya Tomi membuat penonton melihat kecenderungan Tomi mendukung salah satu calon terbaik untuk sahabatnya Faank yang akhirnya mungkin bisa menuai kekesalan penonton.

Movie & TV

Tayang Hari kedua Lebaran, Film “Siksa Kubur” Tembus Raih 2 Juta Penonton!

Published

on

By

FEM Indonesia – Film horor versi baru, Siksa Kubur mengumumkan resmi tembus meraih angka 2 juta penonton pada Rabu (17/4). Angka tersebht datang setelah film horor terbaru garapan sutradara Joko Anwar tayang tujuh hari sejak lebaran hari kefua pada 11 April 2024.

Dalam pengumuman di media sosial, Rabu (17/4) sore, pihak studio Come and See Pictures dan Rapi Films mengungkapkan Siksa Kubur mendapatkan 2.003.981 fan kini merangkak ke angka 2.280.739 dan masih terus bertambah.

Angka terbaru tersebut juga muncul di lama akun X sutradara Joko Anwar yang menuai banyak ucapan selamat atas raihan angka 2 jutaan penonton.

Siksa Kubur mengisahkan perjalanan Sita (Faradina Mufti) yang mencari pembenaran eksistensi agama setelah kedua orang tuanya meninggal dunia karena aksi teror. Sita dibantu oleh kakaknya, Adil (Reza Rahadian) yang bekerja sebagai pengurus jenazah.

Niat Sita muncul bukan hanya karena kekecewaan orang tuanya yang meninggal dunia oleh aksi orang yang mengaku berjihad atas nama agama, tetapi juga pengalaman buruk yang dialami oleh Adil.

Siksa Kubur ditulis, digarap, dan disunting sendiri oleh Joko Anwar. Film yang sangat tidak direkomendasikan untuk penonton remaja apalagi anak-anak ini juga diangkat dari film pendeknya sendiri yang bertajuk sama pada 2012.

Film untuk penonton Dewasa di atas 17 tahun ini dibintangi sederet bintang cemerlang seperti, Faradina Mufti, Reza Rahadian, Slamet Rahardjo, dan Christine Hakim dan banyak lagi. Selamat!

Continue Reading

Movie & TV

Tayang di Bioskop di Hari Lebaran “Siksa Kubur” Jadi Bahan Renungan Manusia Hidup

Published

on

By

FEM Indonesia – Film horor garapan sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan dari rumah produksi Come and See Pictures, “Siksa Kubur” tayang di bioskop mulai 11 April 2024 di hari Lebaran. 

Film yang dibintangi sederet aktor berbakat tanah air ini menghadirkan horor bertema keluarga dan menjadi bahan renungan untuk seluruh pemeluk agama tentang hari setelah kematian.

Berbagai media dan para kritikus film pun merespons secara positif film “Siksa Kubur” yang menunjukkan film ini sebagai salah satu film terbaik Joko Anwar. Para kritikus dan media juga sepakat film “Siksa Kubur” menyajikan sisi teknis yang mampu memberikan kengerian di depan layar. 

“Elemen teknisnya ada di level tertinggi,” ulas Cineverse. Sementara itu, Cinecrib menulis film “Siksa Kubur” sebagai “horor psikologis dengan ending bengis!”

Akun film yang memiliki pengikut 641 ribu di Twitter/X Watchmen, mengatakan “Siksa Kubur” membuat merinding sepanjang film. 

Sementara itu, akun film @CenayangFilm menyebut “Siksa Kubur is incredible.” Kritikus film senior Hikmat Darmawan juga mengatakan, “Siksa Kubur” sebagai salah satu film terbaik Joko Anwar.

Film “Siksa Kubur” mengikuti kisah tentang Sita dan Adil. Setelah kedua orangtuanya menjadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya.

Film “Siksa Kubur” bukan sekadar horor biasa. Menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan akan mengingatkan kita tentang kehidupan setelah mati. Tidak hanya menyajikan adegan, visual serta sensasi auditori horor yang menegangkan, tetapi juga menghadirkan drama spiritual yang menggugah hati. “Siksa Kubur” mengajak penonton untuk merenungkan makna hidup dan kematian, serta konsekuensi dari perbuatan manusia di dunia.

Film “Siksa Kubur” cocok dinikmati semua kalangan penonton dari agama apapun. “Siksa Kubur” tidak hanya berfokus pada dogma agama tertentu, tetapi lebih kepada nilai-nilai universal tentang moralitas dan konsekuensi dari perbuatan manusia. Menjadi bahan renungan yang tepat di momen Idul Fitri. Sekaligus mengajak kita untuk introspeksi diri dan merenungkan apa yang telah kita perbuat selama ini. Apakah kita sudah menjadi hamba yang taat dan berbakti kepada Tuhan? Apakah kita sudah menjalankan ajaran agama dengan baik?

“Sejak awal kami sudah sepakat bahwa membuat film itu selalu untuk audiens universal. Film “Siksa Kubur” akan menjadi bahan renungan untuk semua penonton. Walau karakter dan dunianya dari sudut pandang Islam, tetapi ceritanya tidak menggunakan dakwah atau ayat-ayat tertentu. Saya sebagai filmmaker berbicara sesuai kapasitas. Bagi penonton beragama Islam, film “Siksa Kubur” bisa dijadikan pemikiran bersama, dan ini bisa menjadi bahan renungan untuk seluruh pemeluk agama,” kata sutradara “Siksa Kubur” Joko Anwar.

Continue Reading

Movie & TV

Sukses Gala Premiere, Film “Dua Surga Dalam Cintaku” Siap Menebar Cinta & Air Mata pada 21 Maret

Published

on

FEM Indonesia – Film bergenre religi romantis berjudul “Dua Surga Dalam Cintaku” hadir menyapa pecinta film tanah air. Film yang diadaptasi dari novel karya wartawan senior almarhum Atho Al Rahman itu baru saja menggelar gala premiere di XXI Bintaro Xchange, Kota Tangerang Selatan, pada Senin (18/03/2024).

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum IKALUIN Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, Ph.D, Wali Kota Tangsel H Benyamin Davnie, artis pemeran utama Yuki Kato, Keira Shabira, Aliff Alli, sutradara Kiki Nuriswan dan tak ketinggalan eksekutif produser Etty Said Alkadrie.

Acara epic ini membuka perjalanan film “Dua Surga Dalam Cintaku” sebelum menebar cinta dan air mata di layar bioskop pada 21 Maret 2024 mendatang.

“Kami berharap film ini bisa diterima masyarakat pecinta film tanah air. Film ini bercerita tentang keikhlasan, di mana kita harus siap menerima kondisi yang tidak kita inginkan,” kata  eksekutif produser Etty Said Alkadrie.

Kiki Nuriswan, sang sutradara menyatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” adalah film yang sangat berbeda dengan film lainnya. Menurutnya, selain di Indonesia, film ini mengambil syuting di Mekkah, Madinah, dan Taif Arab Saudi.

“Saya kira, ini adalah film Indonesia pertama yang syuting di Bukit Sawa-Marwa. Ini yang menjadi pembeda film “Dua Surga Dalam Cintaku” dengan film lainnya,” kata Kiki.

Sementara itu, Ketua Umum IKALUIN Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si menyambut baik kehadiran film “Dua Surga Dalam Cintaku:. Ace mengaku bangga film ini bisa hadir di tengah masyarakat. “Film ini bercerita tentang mahasiswa UIN, mengambil syuting di UIN, penulis novelnya alumnus UIN, dan penyanyi sountracknya juga alumnus UIN. Bahkan ada dosen UIN yang main dalam film ini. Jadi nuansa UIN nya sangat kental,” kata pria yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

Dia berharap, film ini bisa menjadi pendorong bagi alumnus dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk berkarya.

Hal yang sama disampaikan Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, Ph.D. Dia berharap, karya alumnus UIN tidak hanya berhenti pada film Dua Surga Dalam Cintaku. “Harapannya tentu akan banyak karya lain yang dilahirkan anak-anak UIN,” harap dia.

Sementara itu, artis pemeran utama Yuki Kato mengatakan, memerankan Zilka dalam film Dua Surga Dalam Cintaku membutuhkan pendalaman lebih karena sangat tidak mudah. “Karakter Zilka sangat berbeda dengan karakter asli saya. Tentu ini sangat tidak mudah ya,” kata Yuki.

Yuki menyatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” bisa jadi rekomendasi para pecinta film nasional. “Yuk datang ke bioskop, dan jangan lupa bawa tisu,” ajak Yuki Kato.

Di acara gala premiere itu, sekaligus digelar acara launching original soundtrack film dengan lagu berjudul yang sama, yaitu “Dua Surga Dalam Cintaku” karya El Alice.

El Alice adalah penyanyi religi yang sempat bergabung di grup Debu dan Syabian. 

“Lagu ini saya buat dengan pemilihan kata-kata yang indah dan semoga bisa diterima masyarakat luas,” kata El Alice.

Sinopsis 

Film “Dua Surga Dalam Cintaku” menceritakan tokoh Arham (Aliff Ali), seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Negeri (Syarif Hidayatullah) Ciputat, Tangerang Selatan.

Arham mempunyai teman kecil bernama Husna (Keira Shabira) di kampung halaman di Bogor. Mereka diam-diam saling mencintai.

Sampai suatu hari, mereka saling menyadari bahwa telah jatuh cinta. Mereka melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Ternyata, Husna mempunya penyakit akut, yaitu kanker otak. Husna juga divonis hidupnya tidak akan lama.

Arham bertekad untuk menemani Husna sampai akhir hayatnya. Husna dan keluarganya mendorong Arham untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan berat hati, akhirnya Arham move on berpisah dengan istri tercinta untuk menyelesaikan studinya.

Zilka (Yuki Kato) seorang wanita muda yang sempat terjerumus ke dunia hitam, berusaha untuk berhijrah ke jalan yang benar. Dia membutuhkan seorang lelaki yang bisa dijadikan pembimbing ke kehidupannya yang lebih baik.

Pertemuannya dengan Arham, memberi harapan kepada Zilka lelaki yang diharapkan menjadi pembimbing hidupnya. Arham dengan segala kebaikan hatinya dihadapkan kepada dilema untuk memberikan kebaikan kepada semua orang di sekelilingnya.

Kehadiran Erwin (Yogi Werner) seorang psikopat dari masa lalu Zilka menambah kompleksnya masalah yang dihadapi Zilka dan Arham dalam film ini.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending