FEM Indonesia – Setelah resmi mendirikan Base Camp dan menggelar silaturahmi diantara anggota dan simpatisan, Organ Relawan RUMAH KITA – XVG (Extravaganjar), yang diketuai Adi Adrian, Keyboardist Kla Projet itu, kembali menghelat kegiatannya.
Kali ini dihelat sebuah diskusi serius tapi santai, bertajuk Talk Show: Penulis, Karya dan Royalti’, diskusi dengan sejumlah penulis, pada Rabu, 27 September 2023, di Markas Besar XVG, Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Biasanya acara XVG dihadiri oleh musisi-musisi, tapi kali ini yang datang para penulis kreatif. Misi kami adalah agar sektor penerbitan sebagai salah satu sub sektor ekonomi kreatif menjadi prioritas, selain sektor musik, film, kuliner, konten kreatif, kriya dan lainnya. Saya dan kita semua percaya bahwa Ekonomi Kreatif adalah masa depan perekonomian Indonesia,“ ujar Adi Adrian.

Sebagai Ketua Umum Rumah KITA – XVG, perhimpuan relawan yang memilih Generasi Millennial dan Generasi Z sebagai sasaran kampanyenya mengenai Ekonomi Kreatif, mengajak para penulis untuk terus berbagi pengalaman menulisnya dengan para GenMillennial dan GenZ. Termasuk menyampaikan harapannya, agar karya tulis dari dunia musik di Indonesia semakin banyak.
Senada dengan Adi Adrian, salah seorang peserta, Che alias Candra Hendrawan Johan, vokalis Cupumanik, yang juga terlibat dalam diskusi nan hangat itu, menyampaikan kegelisahannya;
“Mana Buku tentang Godbless, mana buku tentang Kla Project, harusnya pemerintah bisa mendukung untuk penerbitannya, baik dukungan finansial maupun dukungan regulasi, dan sebagainya. Ini masukan buat Pak Ganjar jika kelak terpilih menjadi Presiden RI. Atas nama pemajuan kebudayaan pemerintah bikin aplikasi yang mendukung penulis, dan para penulis bisa bekerja sama dengan musisi, agar bisa melahirkan buku Biografi, makanya punya buku biografi,” papar Che Cupumanik.

Acara yang dipandu Penyanyi Sandy Canester dan Ade Andrini, Ketua Bidang Kesekretariatan XVG sekaligus inisiator dari acara diskusi tersebut, menghadirkan nara sumber yang memiliki pengalaman menulis yang luar biasa. Mereka adalah; Tamara Geraldine, Esa Tegar Putra, Deasy Tirayoh, Kurnia Effendi, Dhianita Kusuma Pertiwi dan Qaris Tajudin.
Diskusi yang pertama di XVG dan sangat produktif itu, diselingi sembari mendengarkan kemerduan Suara Sandy Canester, Andre Hehanussa dan Ranna Phasupaty, juga dihadiri oleh sejumlah nama, antara lain; Ketua Humas XVG Buddy ACe, Muhammad Assad (Penulis Buku ’Notes From Qatar’), Pratiwi Juliani (Penulis), Roberto Pieter (Ketum Imarindo), juga Penyanyi Rock Bangkit Sanjaya, Promoter Harry Santoso, Penyanyi Eno Lestari, Berto Pah, Pengusaha Muda Ijen Vin, Gangsar (Aktifis), dan tentu saja tamu dari kalangan Gen Millennial dan Gen Z.
Acara yang diawali dengan menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ tersebut, dimulai sejak pukul 15.37 WIB dan baru berakhir pada pukul 17.45 WIB itu, mendapat support dari Sound System BareTone. Selain diskusi, dibagian lobby Rumah Kita XVG itu dipamerkan buku-buku karya para nara sumber serta merchandise XVG berupa T Shirt, Topi dan Sepatu ‘Gerak Cepat”.
“InSyaa Allah kegiatan yang berkaitan dengan hubungan silaturahmi antar pekerja kreatif dalam ekosistem ekonomi kreatif serta kerjasama antara organ relawan, akan terus diselenggarakan di Rumah Kita Extravaganjar,” simpul Buddy ACe, salah satu Anggota Tim Khusus 8 XVG.


Tinggalkan Balasan