FEM Indonesia – Di tengah derasnya perubahan tren musik dan meledaknya platform digital yang melahirkan bintang-bintang baru setiap hari, menjaga eksistensi bukan perkara mudah. 

Tapi pedangdut dan bintang film, Ageng Kiwi membuktikan bahwa ketekunan dan adaptasi bisa membuat seorang seniman tetap relevan, bahkan di tengah riuhnya persaingan industri hiburan.

Meski namanya tak selalu menghiasi trending topic, Ageng Kiwi nyaris tak pernah sepi dari tawaran tampil. Dengan konsistensi yang luar biasa, penyanyi dangdut ini terus eksis dan menghibur masyarakat di berbagai panggung, dari konser hingga acara TV dan layar lebar.

“Aku bersyukur banget masih bisa eksis sampai sekarang,” ujar Ageng Kiwi.

Lalu apa resep yang membuatnya tetap bertahan di usia yang tak lagi muda, di saat banyak artis muda bermunculan?

Ageng menyebut ada tiga kunci utama yang ia pegang teguh adalah harus Rendah Hati dan Fleksibel. “Kita harus tetap humble, tidak sombong, dan fleksibel,” tegasnya. Sikap ini membuat Ageng mudah diterima di berbagai kalangan dan memperluas jaringan dalam dunia hiburan.

Adaptif terhadap Perubahan

Ia memahami bahwa industri hiburan sangat cepat berubah. “Kita harus mampu beradaptasi mengikuti perubahan, terutama perubahan selera pasar,” jelasnya.

Diversifikasi Keahlian

Tak hanya mengandalkan vokal, Ageng juga memperluas kapasitasnya di bidang lain.

“Aku belajar dan mencoba bidang lain. Aku bisa ngemsi, main sinetron, film layar lebar, pokoknya yang masih berkaitan dengan entertainment,” urainya.

Ageng Kiwi meski usianya sudah 55 tahun, yang ia rayakan pada Juli 2025 ini, tapi semangatnya tak kalah dengan artis muda. Ia baru saja menyelesaikan film layar lebar berjudul “Banyak Anak Banyak Rejeki” dan kini ia juga tengah mempromosikan film horor terbaru “Menjelang Magrib 2” yang akan tayang pada 4 September 2025 mendatang.

“Doakan bisa meledak ya, bisa mencapai 1 juta penonton,” harapnya penuh optimisme.

Ageng Kiwi adalah gambaran seniman yang matang secara emosional dan cerdas secara strategi. Konsistensinya, kemampuan beradaptasi, serta sikap bersahajanya membuat ia tetap dicintai dan relevan di dunia hiburan Indonesia.

Ia juga menjadi bukti bahwa popularitas sejati tak melulu diukur dari viralitas sesaat, tetapi dari kesungguhan, ketekunan, dan keikhlasan dalam berkarya.