FEM Jakarta – Festival Film Wartawan (FFW) kembali digelar tahun 2025 ini. Ajang yang disebut FFW ini, sejak didirikan menjadi salah satu pilar penting dalam ekosistem film Indonesia. Dan digadang gadang bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi ruang di mana wartawan film, sebagai “gatekeepers” kebudayaan, turut membentuk narasi dan memantik diskusi sehat tentang kualitas karya. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga menguatkan hal ini, bahwa Wartawan film adalah denyut nadi yang aktif mendorong pertumbuhan dan kedewasaan industri ini. FFW kata Fadli Zon adalah bukti bahwa jurnalisme dan kritik film bisa hidup berdampingan dengan kreativitas.

Dukungan juga datang dari Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemenbud RI, yang menegaskan, FFW 2025 akan menjadi momen bersejarah, sebuah festival yang tak hanya merayakan karya terbaik, tetapi juga mengukuhkan warisan Wina sebagai perempuan yang mencintai film Indonesia dengan segenap hati.

Rangkaian FFW 2025 akan bergulir hingga puncak acara pada November mendatang, dengan serangkaian program baru yang dirancang untuk memperluas dampaknya. Diantaranya Forum Kritik Film & Literasi Media, menggali peran wartawan dalam membangun apresiasi publik.  

Pemutaran Khusus Karya Legendaris, sebagai penghormatan pada film-film yang pernah dibela Wina. Dan ada Anugerah Khusus mendiang Wina Armada Sukardi, akan diberikan kepada insan film yang konsisten berkontribusi pada kemajuan industri.  

Aktris senior Christine Hakim mengatakan bahwa wartawan juga mempunyai peran penting dari sebuah film. “Film itu merupakan media yang sangat ampuh, yang sangat kuat, yang memberikan pengaruh kepada masyarakat luas,” ujar Christine Halim saat hadir di konferensi pers FFW 2025 di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

Pemain film pahlawan dari Aceh, Cut Nyak Dien ini menambahkan, insan film dan wartawan bukan sebatas urusan publisitas. Ia menilai persahabatan dengan Presiden FFW, mendiang Wina, sebagai bentuk sinergi.

Sementara FFW tahun 2025 sendiri mulai memilih untuk bangkit, mengubah kepedihan menjadi energi, mengubah kenangan menjadi karya. Seperti api yang justru semakin berkobar ditiup angin, FFW akan tetap menyala: mengawal, mengkritik, dan merayakan film Indonesia dengan keberanian dan cinta.  

Selain itu, FFW 2025 juga kembali mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media serta Kementerian Kebudayaan RI. Dukungan ini menegaskan bahwa peran negara dalam membangun ekosistem perfilman yang sehat, di mana wartawan sebagai bagian aktif turut berkontribusi.