FEM Indonesia, Jakarta – Pengangkatan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wamenbud Giring Ganesha Djumaryo disambut hangat positif oleh para insan film dan musik.
Insan Perfilman juga berharap agar bisa muncul bioskop untul rakyat di era kepemimpinan Prabowo Subianto ini.
“Sudah saatnya Pemerintah mendirikan dan memiliki bioskop rakyat dan bioskop BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang enggak profit oriented,” kata sineas Daniel Tito Pakpahan dalam sebuah perbincangan dengan penulis, fi Jakarta, baru-baru ini.
Dikatakannya, bioskop ini wajib memutar film-film nasional secara gratis yang tidak memberatkan masyarakat. “Paling enggak harga tiketnya dibawah standar jaringan bioskop XXI yang menjangkau lapisan masyarakat menengah dan bawah,” tutur Daniel Tito yang memproduseri film ‘Start Up, Never Give Up’.
Kebetulan usulnya pas dilontarkan jelang penyelenggaraan FFI 2024 yang akan digelar 20 November 2024 di Jakarta. “Saatnya film Indonesia bangkit. Ini komoditas yang mengangkat harkat budaya dan ekonomi bangsa kita,” terang dia.
“Lihat bangsa Korsel yang bangga dengan drakor dan K Pop yang menaikkan pasar ekonomi mereka. Lapangan kerja masyarakat bisa dinaikkan harkatnya melalui film dan musik. Ini fokus kerja Menbud Fadli Zon bersama stafnya,” papar Daniel, yang sedang mempersiapkan peredaran dua film sekaligus di tahun 2025 mendatang yaitu ‘Jangan Seperti Bapak’ (drama thriller) dan ‘Gereja Setan’ (horor).
Mengamati perkembangan ranah perfilman tanah air, Daniel Tito menyatakan rasa optimis.
“PH (production house) besar berani promosi gede-gedean dan memakai bintang-bintang tenar. Sebaliknya, PH kecil dan indie juga sama. Adakan nobar dan promosi keluar kota. Ini kekuatan maha dahsyat yang belakangan mulai bangkit. Pelan tapi pasti. Misalnya dibuat film-film daerah yang sukses di bioskop. Seperti ‘Uang Panai’ dan ‘Uang Panai 2’ yang berbulan-bulan tayang di Makassar,” paparnya.
Sementara itu, Evry Joe selaku produser dan pemilik rumah film Yarfi juga mengungkapkan bahwa jangan sampai para produser film di Indonesia seperti mengemis meminta jadual tayang film garapanya yang selama ini terjadi.
Karena itu, Evry berharap kementrian Kebudayan dapat menampung ide ide kreatif dari para insan perfilman salah satunya permintaan bioskop rakyat.
“Semoga Presiden baru Prabowo Subianto akan membawa angin baru bagi perfilman Indonesia,” harap Evry Joe.


Tinggalkan Balasan