FEM Indonesia, JakartaHimpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) terus memperkuat peranannya sebagai motor penggerak UMKM untuk menembus pasar global.

Tahun ini, HIPMI akan menjadi agregator UMKM dalam ajang Discovering the Magnificence of Indonesia (DMI) Expo 2025 yang digelar di Belanda, dengan membawa berbagai produk unggulan daerah ke panggung internasional.

Ketua Penyelenggara DMI Expo 2025, DT Yunanto (Dicki), menjelaskan bahwa banyak UMKM Indonesia masih menghadapi kendala dalam hal promosi global dan akses pasar. Ia mencontohkan Vietnam yang lebih cepat memanfaatkan perjanjian dagang CEPA/FTA dengan Uni Eropa, sehingga beberapa produk asal Indonesia justru diekspor lewat Vietnam.

“Indonesia tidak boleh kalah cepat. UMKM kita punya potensi besar, tetapi perlu dukungan sistem dan agregator agar bisa bersaing,” kata DT Yunanto.

Saat ini, sektor furniture dan home decor masih mendominasi transaksi ekspor. Belanda dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena regulasi yang lebih terbuka serta peran diaspora Indonesia yang aktif menjadi mitra penghubung UMKM di Eropa.

Namun, menurut catatan penyelenggara, masih ada sejumlah tantangan yang harus dibenahi seperti, Belum adanya sistem pencatatan riwayat pembinaan UMKM, Kapasitas produksi yang terbatas di tingkat individu dan Program kementerian yang sering kali tidak berkelanjutan.

Dukungan Pemerintah dan Sinergi Lintas Sektor

Ahmad Ridha Sabana, Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital, menegaskan bahwa pemerintah mendukung penuh agenda HIPMI di Eropa. Ia menyebut DMI Expo 2025 harus bisa menjadi benchmark nasional bagi upaya internasionalisasi UMKM.

“Kita ingin DMI Expo tidak hanya menjadi event tahunan, tapi juga model yang bisa direplikasi di daerah lain. Pemerintah siap mempercepat sinkronisasi lintas K/L dan mendorong sinergi dengan SMESCO untuk memperkuat kurasi produk UMKM,” ujar Ridha.

Arah Strategis dan Rekomendasi

Dari forum ini, muncul sejumlah rekomendasi tindak lanjut, di antaranya:
• Urgensi portal data UMKM agar pembinaan, pelatihan, hingga rekam jejak ekspor lebih mudah dilacak, seperti platform digital SAPA UMKM yang dikembangkan oleh Kementerian UMKM.
• Menguatkan fungsi agregator produksi sehingga suplai UMKM lebih terjamin.
• Melakukan kurasi produk lebih ketat dengan dukungan SMESCO agar hanya produk siap ekspor yang masuk pasar internasional.
• Menjadikan DMI Expo 2025 sebagai platform berkelanjutan dan terintegrasi dengan roadmap pembangunan 2025–2029.

Produk Unggulan Daerah Ramaikan DMI Expo 2025

Delegasi Indonesia yang dibawa HIPMI tahun ini menghadirkan beragam produk khas daerah. Dari HIPMI Sulawesi Tenggara ada Kain Tenun by Lily Trinop Tijasari yang akan dipadupandakan serta ditampilkan dengan model Coat ala Eropa by Juka Studio, dari desainer Julie Kaimuddin, HIPMI Sumatera Selatan membawa Awan Kerupuk Khas Palembang.

Lalu ada Home Decor Tekku Moku Raga Jati yaitu Handycraft kayu & rotan dari HIPMI Bojonegoro Jawa Timur, sementara dari HIPMI Solo Jawa Tengah, Aulia Afifah akan menawarkan B2B Maklonlab & Retail segala kebutuhan perawatan kecantikan untuk Diaspora di Belanda untuk jadi Brand Onwer, ada juga Tas Noken yang dibawa oleh HIPMI Papua dan Handcraft by Aylika dari HIPMI Kabupaten Tangerang. Serta mempromosikan pariwisata dari berbagai daerah terutama mengangkat desa wisata unggulan dan akan masih banyak lagi.

Maya Carlina, selaku Ketua Pelaksana HIPMI Goes to Netherlands perwakilan dari Bidang 8 Parekraf BPP HIPMI, menyebut keikutsertaan UMKM dari HIPMI di Belanda sebagai peluang emas. “Ini bukti bahwa HIPMI hadir memberikan kesempatan expansi bagi para anggotanya yang memiliki produk siap untuk menjajaki pasar Eropa. Dengan produk yang memiliki identitas budaya ataupun khas dari Indonesia ” harapnya.

HIPMI melalui Event DMI Expo 2025 ini tambah Maya Carlina juga akan menjalin kerjasama hubungan perdagangan dengan ASPINA (Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda) untuk memaksimalkan potensi sumber alam ataupun produk UMKM dari Indonesia tak hanya itu peluang kerja untuk SDM ke Eropa menjadi bagian untuk bisa meningkatkan perekonomian.