FEM Indonesia, Jakarta – Sebuah malam penghormatan penuh makna untuk legenda dangdut Indonesia, A. Rafiq, siap digelar pada Selasa, 28 Oktober 2025, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Konser bertajuk “Pandangan Pertama – Tribute to A. Rafiq” ini menjadi bentuk apresiasi atas jejak panjang sang maestro dalam membentuk wajah dan identitas musik dangdut nasional.
Acara ini diprakarsai oleh Superlative dan Prodigy Events, berangkat dari gagasan sang putra, Fahd A. Rafiq, sebagai persembahan cinta kepada ayahnya yang meninggalkan katalog karya abadi.
“Lewat konser ini, kami ingin menghidupkan kembali lagu-lagu ayah dalam kemasan baru, namun tetap menjaga kehangatan dan ciri khasnya,” ujar Fahd dalam konferensi pers di Jakarta.
Kolaborasi Lintas Generasi
Konser ini akan menghadirkan deretan bintang besar lintas era yang siap memeriahkan panggung, mulai dari Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, Kaka Slank, Nassar, Cici Faramida, Mansyur S, Sonny Septian, El Corona, hingga Nelly Agustin.
Mereka akan membawakan lagu-lagu hits A. Rafiq seperti “Pandangan Pertama,” “Dari Mata Turun ke Hati,” hingga “Senggol-Senggolan” dengan iringan Khaliza Bigband yang menghadirkan aransemen baru tanpa meninggalkan nuansa klasik dangdut.
Konser ini juga akan dipandu oleh Fairuz A. Rafiq dan Sule, menghadirkan perpaduan antara nostalgia, humor, dan kehangatan keluarga besar A. Rafiq di atas panggung.
Dukungan Pemerintah dan Spirit Dangdut Wave
Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut memberikan dukungan dan apresiasi terhadap acara ini. Ia menilai konser penghormatan tersebut bukan hanya bentuk kenangan, tetapi juga bagian dari gerakan kebudayaan untuk memperkuat posisi dangdut sebagai identitas nasional.
“Seperti Korea dengan K-Pop, kita ingin lahir dangdut wave, gelombang budaya Indonesia yang mendunia,” tegas Fadli dalam jumpa pers di Kementerian Kebudayaan, Jakarta (24/10).
Kenangan dari Elvy Sukaesih
Sahabat sekaligus rekan duet A. Rafiq, Elvy Sukaesih, turut mengenang sosok sang legenda sebagai penyanyi dengan karakter vokal dan performa panggung yang tak tergantikan.
“Suara beliau tinggi dan khas. Kami selalu menyatu di panggung, terutama saat membawakan ‘Dari Mata Turun ke Hati’. Itu memori yang tidak bisa digantikan,” ujarnya haru.
Konser Eksklusif Tanpa Tiket Bebas
Menariknya, konser ini digelar secara eksklusif tanpa penjualan tiket umum. Penonton hanya bisa hadir melalui undangan khusus yang dibagikan lewat aktivitas interaktif di akun Instagram resmi konser. Melalui serangkaian games dan creative challenges, para penggemar berkesempatan untuk menjadi saksi malam penghormatan yang istimewa ini.
Selebrasi Cinta untuk Musik Rakyat
Di balik layar, Rama Soeprapto dan Rangga Djoned bersama tim kreatif Superlative x Prodigy Events merancang konser ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan selebrasi cinta terhadap musik rakyat Indonesia.
“Pandangan Pertama – Tribute to A. Rafiq” menjadi simbol bahwa dangdut bukan sekadar genre hiburan, melainkan warisan budaya yang lahir dari hati, tumbuh bersama rakyat, dan kini menjembatani generasi baru dalam lanskap musik nasional.

Tinggalkan Balasan