FEM Indonesia, Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC”) kembali menggelar OCBC Business Forum 2025, ajang tahunan yang mempertemukan para profesional bisnis, pengusaha, dan pakar ekonomi untuk membahas arah strategi bisnis di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Tahun ini, forum yang berlangsung di The St. Regis Jakarta mengusung tema “Navigating Global Challenges: Strategies for Resilient Growth and Collaboration.”

Menghadirkan lebih dari 600 peserta dari kalangan nasabah korporasi, private bank, pelaku UKM, regulator, media, dan mitra strategis, forum ini menjadi ruang kolaboratif untuk bertukar gagasan, membangun jejaring, serta menjajaki peluang bisnis lintas sektor.

Momentum Optimisme Ekonomi Nasional

Menurut data Kementerian Keuangan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,11% (YoY) pada kuartal II 2025, dengan inflasi tetap terkendali di bawah 3%. Stabilitas ekonomi ini mencerminkan daya beli masyarakat yang kuat sekaligus meningkatkan kepercayaan investor global. IMF dan Bank Dunia bahkan menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan prospek pertumbuhan paling stabil di Asia.

Menanggapi tren positif tersebut, Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja menegaskan pentingnya menjaga optimisme dan kolaborasi.

“Dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah, kolaborasi menjadi kunci menangkap peluang. Melalui OCBC Business Forum 2025, kami ingin menciptakan ruang bagi pelaku bisnis untuk bertukar wawasan, memperluas jaringan, serta menavigasi tantangan menjadi peluang baru di tengah momentum positif ekonomi Indonesia,” ujar Parwati.

Format Baru: Private Consultation

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, OCBC menghadirkan format baru “Private Consultation” — sesi eksklusif yang memungkinkan peserta berdiskusi langsung dengan pakar keuangan dan konsultan bisnis OCBC.

Dalam sesi ini, nasabah mendapatkan rekomendasi strategis dan solusi keuangan yang disesuaikan dengan profil bisnis masing-masing, sejalan dengan komitmen OCBC dalam menghadirkan layanan yang relevan, personal, dan bernilai tambah.

Sesi Inspiratif dan Kolaboratif

Forum tahun ini juga menyuguhkan rangkaian sesi inspiratif, di antaranya:

• “Strategic Resilience: Growth in the Era of Uncertainty” bersama Danny Quah (Li Ka Shing Professor, Lee Kuan Yew School of Public Policy, NUS) dan Septian Hario Seto (Anggota Dewan Ekonomi Nasional).

• “Blueprint for 2026: Business Growth Meets Feng Shui Wisdom” oleh Vincent Goh (Team Joey Yap) dan Ahmad A. Enver (ASEAN Economist OCBC).

• “Passing The Torch: Next Gen Power in Family Offices” bersama Yihan Sim (Medion Group) dan Dr. Hadi Cahyadi (Helios Capital).

• “From Uncertainty to Opportunity: Investing in Indonesia” dengan Budi Rustanto (OCBC Sekuritas), Eri Kusnadi (Batavia Prosperindo Aset Manajemen), dan Kadek Eva Saputra (Pegadaian).

Solusi Komprehensif untuk Setiap Tahap Pertumbuhan

OCBC terus memperkuat perannya sebagai mitra pertumbuhan berkelanjutan melalui beragam solusi bisnis, mulai dari layanan Nyala Bisnis bagi pelaku UKM hingga solusi ekspansi, pengelolaan dana, dan transaksi valas untuk segmen korporasi.

Sejak Agustus 2024, OCBC juga memungkinkan pembukaan rekening bisnis digital dalam 13 mata uang untuk individu, yang akan diperluas bagi badan usaha pada kuartal I 2026. Semua layanan ini dapat diakses mudah melalui OCBC Business versi website dan mobile.

Raih Deretan Penghargaan

Sepanjang 2025, OCBC meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:

• 18th Treasury FX Awards 2025 untuk Treasury FX in Indonesia

• Euromoney Award for Excellence 2025 sebagai Best Bank for SME in Indonesia

• Asian Banking and Finance Awards 2025 untuk Indonesia International Trade Finance Bank of the Year

Capaian tersebut menegaskan posisi OCBC sebagai mitra tepercaya yang terus menghadirkan inovasi dan solusi unggul bagi dunia usaha Indonesia.

“Kami meyakini bahwa dukungan perbankan yang tepat dapat membantu pelaku usaha tumbuh lebih tangguh dan adaptif. Kemajuan dunia usaha akan semakin kuat ketika sektor keuangan dan bisnis berjalan beriringan. Melalui forum ini, kami ingin mendorong terciptanya kolaborasi berkelanjutan serta strategi pertumbuhan yang resilien di tengah tantangan ekonomi global,” tutup Parwati Surjaudaja.