FEM Indonesia, Jakarta – Bahwapencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan namun juga mampu menghidupkan ruang, membentuk struktur serta menciptakan cerita. Hal ini selaras dengan konsep Beyond Illumination dari in-Lite LED untuk ikut serta berpartisipasi in-Lite di ARCH:ID 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD yang dibuka Kamis (8/5).
Pada perhelatan tersebut in-Lite menghadirkan pavilion bertajuk ‘A Glowing Light Box’, yang dirancang secara eksklusif oleh Pavilion95 dan Insignio Studio. Terletak di Hall 6 No. 079 area ‘Jembatan Khatulistiwa’, pavilion ini menempati salah satu titik strategis dalam ajang tersebut serta terkoneksi langsung dengan jembatan.
General Manager Marketing in-Lite, Fransiska Darmawan mengungkapkan bahwa dirinya selalu merasa terinspirasi oleh karya-karya arsitektur.
“Teman-teman arsitek dan desainer berusaha menciptakan bangunan yang bukan hanya fungsional, tetapi juga sarat dengan makna dan karakter yang menjadikannya unik. Disinilah pencahayaan memainkan peran penting sebagai bagian yang tak terpisahkan dari desain itu sendiri. Melalui tata pencahayaan yang tepat, bentuk dan tekstur bangunan semakin menonjol dan menciptakan harmoni antara fungsi dan estetika,’ katanya.
Selain itu, lanjutnya, pencahayaan kerap dipandang sebagai elemen sederhana dalam sebuah ruang. Padahal, dengan keterampilan para ahli, elemen ini ini justru menjadi kunci dalam menciptakan desain yang unik.
“Inilah seni di balik cahaya, di mana keahlian bertemu dengan visi. Perpaduan keduanya bukan hanya menghasilkan ruang yang terang, tapi juga ruang yang mampu menyampaikan cerita,” jelasnya.
Sementara General Manager Product Development in-Lite, Fery Darmawan mengatakan adanya strategi inovasi produk dalam satu dekade kedepan.
“Kami melihat pergeseran di mana masyarakat memandang cahaya sebagai lebih dari sekadar utilitas, dan in-Lite bercita-cita untuk menjadi yang terdepan dalam hal ini. Kami melihat peluang signifikan di pasar desain interior dan arsitektur beberapa tahun belakangan, dengan itu kami terus mengembangkan advanced lighting features untuk memberikan kenyamanan, fleksibilitas desain, kemudahan melalui remote control, suasana yang dapat diatur sesuai mood, dan pilihan produk yang lebih berkelanjutan, seperti lampu tenaga surya,” urainya.
Di tempat yang sama Lighting Design Director Pavilion95, Agust Danang Ismoyo mengungkapkan tema sentral pada ARCH:ID 2025 yakni Performative Archipelago sejalan dengan semangat in-Lite yang ikut mengedepankan inovasi lokal.
“Pemilihan pencahayaan yang tepat berperan penting dalam menciptakan tata cahaya yang selaras dengan konsep desain, mempercantik struktur yang ada, sekaligus menambah keindahan visual. Teknik pencahayaan berlapis atau layered lighting menjadi salah satu metode yang dapat digunakan arsitek dan desainer untuk menciptakan atmosfer dan ambience yang diinginkan dengan mengombinasikan berbagai sumber cahaya dari sudut dan intensitas yang berbeda,” tuturnya.
Ia menambahkan Pavilion in-Lite dirancang sebagai kotak cahaya yang memancarkan sinarnya ke sekeliling dan membangkitkan inspirasi.
“Dengan struktur ringan dan semi-transparan berbahan kain, menghadirkan 5 ruang berbeda yaitu The Chandelier, The Room, The Void, The Corridor dan The Garden, pavilion ini mengajak pengunjung merasakan pengalaman imersif yang menampilkan produk pencahayaan in-Lite melalui perspektif desain arsitektural. Kami berharap pengunjung turut merasakan makna di balik setiap langkah, saat berpindah dari satu ruang ke ruang lainnya,” kata Danang.
Di sisi lain, struktur bangunan dan pencahayaan memang memainkan peran penting dalam menciptakan suasana ruang, namun keduanya bukanlah satu-satunya faktor penentu. Keselarasan ruang muncul dari kombinasi berbagai aspek, seperti desain interior dan pengaturan furnitur. Jika semua unsur ini berpadu dengan harmonis, ruang pun terasa lebih hidup.
Hal ini diiyakan Direktur Artisan Rugs dan Shema Lab, Bobby Sitanajah. Ia mengatakan kenyamanan adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dan salah satu cara untuk meningkatkannya adalah dengan menambahkan karpet.
“Karpet mampu memberikan sentuhan elegan sekaligus menciptakan suasana yang nyaman dan hangat di rumah Anda. Lebih dari sekadar kenyamanan fisik, karpet juga berfungsi sebagai elemen artistik yang menarik perhatian. Dengan begitu, karpet menjadi bagian penting dalam menambah karakter ruangan,” terangnya.
Sementara itu Vice President Brand Marketing & Corp. Communication TACO, Anastasia Tirtabudi mengatakan partisipasi pihaknya bukan sekadar menghadirkan material, tetapi juga berbagi inspirasi dalam merancang ruang.
“Kami sangat antusias dapat berkontribusi dalam Paviliun in-Lite di ARCH:ID dengan menampilkan produk unggulan kami, TACO HPL Essential, TACO Vinyl Mozaic, dan FIDECO by TACO 2D Wall Panel Mirror Series, yang dirancang untuk memperkuat nuansa modern dan elegan, sekaligus menawarkan kepraktisan dalam penggunaannya. Kami percaya, kolaborasi ini tidak hanya memperkaya tampilan visual, tetapi juga membuka lebih banyak kemungkinan bagi para desainer dan pelaku industri kreatif untuk mengekspresikan ide-ide mereka secara lebih bermakna dan berdampak,” imbuhnya. [foto : dokumentasi/teks : pr/denim]


Tinggalkan Balasan