FEM Indonesia, Depok – Maraknya aksi begal dan geng motor dari kaum remaja yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat, mendapat perhatian dari Anggota Komisi D DPRD Depok, Qonita Luthfiyah.
Qonita meminta agar seluruh stakeholder dan pengurus lingkungan bersinergi dan membentengi wilayahnya masing-masing dengan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).
Selain itu, perlu komunikasi dan koordinasi yang baik antar stakeholder dan pengurus lingkungan hingga tingkat Ketua RT. Sehingga akan terwujud Siskamling prima dan menutup pergerakan pelaku kejahatan di wilayah.
“Kita harus membentengi lingkungan agar tidak ada celah pelaku kejahatan beraksi. Kegiatan Ronda malam yang sudah menjadi budaya Indonesia yang ditunjang dengan komunikasi aktif dengan aparat keamanan, saya yakin dapat menutup celah bagi pelaku kejahatan melancarkan aksinya,” kata politikus PPP, ditemui beberapa waktu lalu di Sawangan, Depok.
Qonita menambahkan, bahwa pemerintah pusat sedianya terus berupaya mengantisipasi tindak kenakalan pemuda, termasuk pembegalan motor dan ‘gangster’ motor melalui pemeliharaan tiga aspek pendidikan, yakni aspek keluarga, aspek sekolah, dan aspek lingkungan.
“Jadi pendidikan itu bukan sama dengan sekolah, tapi ketiga-tiganya, lalu kemudian, kita memang harus perbaiki ketiga-tiganya,” jelasnya.
Wanita yang baru meraih penghargaan tokoh Pendidikan ini juga meminta agar masyarakat responsif jika mengetahui atau ada indikasi perkumpulan yang berpotensi menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayahnya.
“Tentu, kita sama-sama ingin Kota Depok yang kita cintai ini kondusif, jangan sampai ada stigma Depok itu kota begal dan stigmas buruk lainnya. Kondusifitas dapat diwujudkan jika kita berkolaborasi,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan