NASIONAL
Keadilan Biaya, Kunci Jaga Sustainabilitas Keuangan Haji

FEM Indonesia – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengelola dana haji dan menjaga kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Salah satu tantangan utama, yakni mendorong keadilan biaya bagi jemaah haji baik yang berangkat maupun yang masih menunggu, subsidi atau penggunaan nilai manfaat untuk jemaah berangkat harus mempertimbangkan kepentingan jemaah tunggu sehingga perlu diperhitungkan dengan baik.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Acep R Jayaprawira mengatakan, biaya operasional ibadah haji baik di dalam negeri dan di luar negeri melonjak tajam sejak terjadi Covid-2019.
“Hal yang harus dipahami adalah perlunya menjaga sustainabilitas keuangan haji, saat ini nilai manfaat hasil investasi yang dihasilkan alokasinya masih lebih besar digunakan untuk mensubsidi jemaah yang berangkat saat ini,” kata Acep dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Mencari Solusi Biaya dan Masa Tunggu Haji’, Senin (10/6/2024).
Acep mengatakan, keadilan biaya haji menjadi salah satu isu krusial yang harus dituntaskan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi penyelenggaran haji.
Mengenai komposisi subsidi nilai manfaat saat ini, Acep mengungkapkan, rasio ideal subsidi adalah 70-30. Artinya, idealnya jemaah berangkat menanggung 70% dari BPIH dan BPKH menanggung sisanya dari nilai manfaat, sehingga proporsi yang dibagikan kepada jemaah tunggu dapat lebih besar. Bahkan diharapkan suatu saat dapat terjadi self financing.
Jika nominal dan persentase nilai manfaat yg didistribusikan ke jamaah tunggu besar, maka akumulasi nilai manfaat yg diperoleh setiap tahun akan dapat mengurangi kekurangan atau selisih biaya yang harus ditanggung jamaah. Idealnya harus ada keseimbangan yang logis antara jumlah yang dibayar oleh jemaah dan yang disubsidi oleh BPKH, sehingga pemberian nilai manfaat kepada jemaah tunggu dapat lebih besar.
“Sebagai contoh, jika biaya penyelenggaraan haji adalah Rp100 juta. Maka jemaah akan membayar Rp70 juta bersumber dari setoran awal dan setoran lunas serta nilai manfaat dari Virtual account masing-masing, Sehingga BPKH menanggung sisanya Rp 30 juta,” ujarnya.
Sementara, rasio penggunaan nilai manfaat terhadap biaya haji yang terjadi selama ini belum ideal.
Acep mengatakan, kualitas dan efisiensi penyelenggaraan haji yang lebih baik bisa tercapai dengan dukungan pendanaan yang memadai. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Haji, BPKH memiliki tugas utama mengelola keuangan haji. Tugas ini mencakup pengumpulan, pengelolaan, pengembangan, dan pengawasan dana haji.
Di sisi lain, saat ini BPKH memiliki beberapa tantangan dalam mengelola dana haji. Di antaranya masalah regulasi yang mengikat dan berdampak pada ruang gerak yang terbatas sehingga BPKH bertindak secara hati-hati dengan perhitungan yang matang.
“Menurut Pasal 53 UU Nomor 34 Tahun 2014, jika terjadi kerugian, pengurus BPKH harus menanggung secara bersama-sama atau istilahnya tanggung renteng, sehingga pilihan investasi yang dilakukan harus mengutamakan keamanan dana jemaah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Acep menekankan perlunya Revisi UU 34/2014 untuk memberikan fleksibilitas lebih besar kepada BPKH dalam mengelola investasi dan membentuk pencadangan kerugian.
Selama ini, investasi yang dilakukan BPKH terbatas, karena investasi harus dilakukan sesuai syariah. Terlebih produk-produk syariah ini relatif terbatas, sehingga membatasi pilihan investasi. “Kami harus berinvestasi sesuai syariah. Tidak boleh ribawi. Sedangkan pasar keuangan syariah ini terbatas,” tambahnya.
Karenanya, Acep menegaskan pentingnya UU 34/2014 direvisi. Sebab dengan pengelolaan yang baik dan kebijakan regulasi yang tepat, BPKH bisa terus mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan haji dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi umat.
“Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa dana yang dikelola memberikan manfaat maksimal bagi jemaah haji dan umat Islam secara keseluruhan,” tutup Acep.
NASIONAL
WINGS Care Luncurkan Happily, Popok Celana Dewasa 3in1 Pertama di Indonesia: Dukung Lansia Aktif Bahagia di Usia Emas

FEM Indonesia, Jakarta — WINGS Care kembali menghadirkan inovasi terbaru dengan meluncurkan Happily, popok celana dewasa pertama di Indonesia yang mengusung teknologi 3in1 (Extra Serap, Extra Kering, Extra Tipis). Produk ini dirancang khusus untuk membantu para lansia tetap aktif, percaya diri, dan bahagia menjalani masa golden age tanpa rasa khawatir.
Peluncuran Happily ditandai melalui acara “Happily Day” yang berlangsung di Plaza Sudirman, Pintu 6 Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (12/10). Acara ini dihadiri ribuan lansia peserta jalan sehat dan berhasil mencatatkan Rekor MURI untuk “Jalan Sehat oleh Lansia Terbanyak”.
Solusi Inovatif untuk Lansia Indonesia
Berdasarkan penelitian Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) pada 2020, sebanyak 11,6% dari 585 responden lansia mengalami inkontinensia urine (beser). Kondisi ini kerap memengaruhi kepercayaan diri serta kualitas hidup mereka. Melalui Happily, WINGS Care ingin memberikan solusi inovatif agar para lansia dapat menikmati usia emas tanpa rasa malu maupun khawatir.
Brand Ambassador & Edukasi Kesehatan
Dalam acara tersebut, WINGS Care memperkenalkan Debby Sahertian sebagai Brand Ambassador Happily. Lewat pengalamannya, Debby berbagi kisah bagaimana pandangannya terhadap popok dewasa berubah setelah mencoba Happily.
“Dulu Eike mikir pakai popok dewasa itu bikin malu. Tapi setelah ketemu Happily, mindset Eike langsung berubah. Sekarang bisa tetap aktif, nyaman, dan percaya diri ke mana pun,” ujar Debby penuh semangat.
Selain itu, hadir pula dr. Ika Fitriana, Sp.PD-KGer, Spesialis Geriatri yang memberikan edukasi lewat talkshow bertajuk “Rahasia Lansia Tetap Happily Aktif Tanpa Khawatir Beser”. Ia menekankan bahwa inkontinensia adalah hal umum, namun bisa ditangani dengan manajemen yang tepat — termasuk penggunaan popok yang sesuai agar lansia tetap produktif dan sehat.
Teknologi 3in1 Pertama di Indonesia
Menurut Stella Eidelina, Marketing Manager Paper Category WINGS Group Indonesia, Happily menjadi popok celana dewasa pertama di Indonesia dengan teknologi 3in1 serta ekstrak teh hijau untuk mengurangi bau tidak sedap.
“Produk ini kami rancang untuk memberikan kenyamanan maksimal dan mendukung kebebasan beraktivitas bagi para lansia. Usia tua bukan akhir, tapi awal baru untuk hidup bahagia dan aktif,” ungkap Stella.
Rayakan Semangat Lansia Indonesia
Acara Happily Day turut dimeriahkan oleh berbagai tokoh publik seperti Kak Seto Mulyadi, Ferry Salim, Nunung, Anesya dan Herdin Hidayat, serta Bapack GBD. Selain jalan sehat, peserta juga menikmati beragam aktivitas seperti senam pagi, doorprize, photo booth, cek kesehatan gratis, demo produk, hingga penampilan dari Efata Group, WINGS Choir, dan musisi legendaris Ebiet G. Ade.
Melalui Happily, WINGS Care menegaskan komitmennya menghadirkan produk yang bermakna bagi masyarakat dan memberikan dampak positif bagi kualitas hidup para lansia.
NASIONAL
Qonita Lutfiyah Ingatkan Anggota DPRD Depok Pegang Sumpah dan Janji di Tengah Dugaan Kasus TR

FEM Depok – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Depok, Qonita Lutfiyah, mengingatkan seluruh anggota dewan agar tetap berpegang teguh pada sumpah dan janji jabatan di tengah mencuatnya dugaan kasus transaksi jual beli kegiatan proyek yang menyeret salah satu anggota DPRD berinisial TR.
Kasus yang melibatkan TR ini kini sedang diproses oleh BK DPRD Kota Depok. Qonita menegaskan pihaknya masih menempuh tahapan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga belum bisa menyampaikan banyak hal kepada publik.
“Kalau untuk kasus TR, memang semuanya sedang kami proses. Jadinya saya belum bisa bicara banyak karena prosesnya belum selesai. Nanti kalau sudah selesai, baru akan kita sampaikan,” ujar Qonita, Senin (13/10/2025).
Menurut Qonita, dinamika yang terjadi di lingkungan dewan harus menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi seluruh anggota DPRD dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab sebagai wakil rakyat.
“Apapun dinamika yang ada, mudah-mudahan ini menjadi bahan evaluasi buat kita semua. Semoga kita tetap istiqomah pada sumpah dan janji kita sebagai anggota dewan,” tegas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Lebih lanjut, Qonita menjelaskan bahwa BK DPRD telah memanggil pihak pelapor dan terlapor dalam kasus tersebut. Dalam waktu dekat, kedua pihak akan kembali dipanggil bersamaan untuk dilakukan konfirmasi dan konfrontasi terhadap informasi yang sudah disampaikan sebelumnya.
“Kemarin pihak pelapor sudah kita panggil, pihak yang bersangkutan juga sudah kita panggil. Selanjutnya kita akan panggil keduanya untuk dikonfrontir,” bebernya.
Ia menambahkan, proses pemeriksaan membutuhkan penyesuaian waktu karena para anggota BK juga memiliki tugas di komisi maupun alat kelengkapan dewan lainnya. “Mudah-mudahan secepatnya. Teman-teman di BK ini kan juga punya tugas lain di komisi, jadi kami menyesuaikan jadwal,” jelasnya.
Qonita menegaskan, seluruh proses penanganan kasus akan dilakukan secara hati-hati dan sesuai ketentuan agar keputusan yang diambil BK nantinya tidak cacat secara etik maupun prosedural.
“Kami akan melihat bukti-buktinya secara menyeluruh. Sebelum mengambil keputusan, semua tahapan harus kami tempuh agar hasilnya tidak salah dan keputusan yang kami ambil nanti tidak cacat,” tutupnya. [foto : martchel]
Kuliner
TOP Coffee Rayakan Hari Kopi Sedunia Lewat Grand Final TOP GenZation 2.0 di Jakarta

FEM Indonesia, Jakarta — Dalam rangka memperingati Hari Kopi Sedunia, TOP Coffee menggelar Grand Final TOP GenZation 2.0 Jakarta di Lippo Mall Nusantara, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini merupakan ajang pencarian bakat nasional yang diadakan di lima kota besar: Palembang, Bandung, Semarang, Jakarta, dan akan berlanjut ke Surabaya.
Program TOP GenZation 2.0 menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri melalui berbagai bidang, mulai dari musik, tari, e-sports Free Fire, hingga kompetisi ilmu pengetahuan. Ajang ini juga memperkuat citra kopi sebagai bagian dari gaya hidup generasi Z.
Menurut data Snapcart Indonesia’s Coffee Consumption Trend (2023), sebanyak 79 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi kopi secara rutin. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar sekaligus budaya kopi yang telah melekat di masyarakat Indonesia.

Marketing Manager TOP Coffee, Thomas Michael Hermawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung semangat berbagai pihak yang berperan dalam menghidupkan industri kopi nasional.
“TOP Coffee percaya bahwa kemajuan industri kopi Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak — mulai dari petani kopi yang menjaga kualitas hasil panen hingga generasi muda yang melanjutkan kebiasaan menikmati kopi di sela aktivitas mereka. Melalui ajang TOP GenZation, kami ingin mendukung minat, bakat, serta kreativitas anak muda sekaligus memberikan apresiasi kepada keluarga petani kopi,” ujar Thomas.
Salah satu momen istimewa dalam Grand Final kali ini adalah pemberian apresiasi beasiswa biaya hidup bagi tiga anak petani kopi. Salah satunya, Elsye Giovani, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya asal Sumatera Selatan, mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
“Saya sangat senang dan bersyukur karena biaya ini sangat membantu ekonomi saya, apalagi sebagai anak rantau yang kadang tidak enak hati saat meminta uang kost kepada orang tua di kampung. Terima kasih kepada TOP Coffee, saya pastikan amanah ini tidak akan saya sia-siakan,” ungkap Elsye.
Sementara itu, Brand Ambassador TOP Coffee sekaligus juri TOP GenZation 2.0, Megan Domani, turut memberikan apresiasi atas semangat para peserta dari berbagai kota.
“Bangga banget lihat banyak anak muda punya keterampilan yang keren, kreatif, dan percaya diri. Jiwa mereka benar-benar menunjukkan bakat luar biasa yang patut diapresiasi. Selamat untuk para pemenang dan peserta di semua kota. Semoga terus menginspirasi anak muda lainnya bersama TOP Coffee,” kata Megan Domani.
Sebagai penutup acara, TOP Coffee juga menghadirkan Bryan Masga, barista Indonesia yang akan mewakili Tanah Air pada Kompetisi Latte Art Dunia 2025. Kehadirannya menjadi simbol semangat dan kebanggaan kopi Indonesia di kancah internasional.
-
Music5 days ago
Vakum 50 tahun, Festival Guruh Gypsi Tampil Perdana Guncang Panggung Synchronize Festival 2025
-
NASIONAL6 days ago
Aktris Christine Hakim dukung Praperadilan Nadiem Makarim, Prihatin Kondisi Hukum di Indonesia
-
NASIONAL6 days ago
Didukung Kuat 20 Negara, Pameran Akbar “All Print Indonesia” Digelar di JiExpo Kemayoran Selama 4 Hari
-
Ekonomi & Bisnis5 days ago
PRO AVL INDONESIA 2025 Dorong Kemajuan Industri Kreatif dan Hiburan Nasional