Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Ultah Kota Depok ke-22, Pengusaha Muda Carly Rilis “Caren” Gula Aren

Published

on

FEM Indonesia – Bertepatan Hari Jadi Kota Depok ke-22, Pengusaha muda dari Depok, Maya Carlina merilis produk UMKM bertajuk “Caren” Gula Aren.

Dalam siaran persnya, wanita yang tergabung di HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) & Pemuda Tani HKTI mengumumkan, bahwa hari ini 27 April 2021 bertepat di Hari Ulang Tahun Kota Depok ke 22 tahun serta HUT HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) ke 48 tahun menjadi momen lahirnya produk baru gula aren, Caren.

“Caren hadir dengan membawa cerita dari petani aren di berbagai pelosok desa di Indonesia yang memiliki cita rasa dan keunikan yang berbeda. Dan menyajikan budaya serta kearifan lokal dalam setiap pengolahan gula aren murni,” kata Carly, Depok, Jawa Barat, (Selasa, 27/4/2021)

Wanita yang akrab disapa Carly juga mengungkapkan, gula arennya adalah lahir dengan proses hasil penyadapan nira aren hingga pengolahan menjadi gula, lalu dikemas dengan tetap menjaga kualitas.

“Terdiri dari 2 kata Care & Aren, produk ini lahir atas kepedulian untuk para petani aren, penyadap nira, pengrajin gula di pelosok desa yang pengolahannya masih secara tradisional. Namun, masih minim untuk pemasarannya terutama di era digital saat ini,” ujarnya.

Pada zaman kerajaan, kata Carky bahwa minum dengan racikan gula aren sudah menjadi tradisi. Kini tren minuman kombinasi dengan gula aren hadir di setiap coffee shop manapun. Karena banyak diminati kalangan muda bahkan menjadi bagian lifestyle. Ini menjadikan potensi kedepan gula aren semakin disukai kalangan millenial.

Dikarenakan orang-orang mulai bergeser mengantikan pemanis dengan gula aren. Dengan alasan kesehatan, diketahui gula aren memiliki Indeks Glikemik (IG) 35 separuh dari gula putih.

“Berharap kedepan bisa menaikkan kelas Gula Aren dan memasuki pasar International agar bisa banyak mensupport Olahan para petani Aren di daerah yang perlu sekali pemasaran serta pemberdayaan untuk menjaga kualitas lebih baik,” pungkas Carly.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Ekonomi & Bisnis

AdaKami Ungkap Pentingnya Kemampuan Membuat Keputusan Finansial Bijak

Published

on

FEM Indonesia Taiwan, Jakarta Direktur Utama PT. Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernardino Monangka Vega mengatakan kemampuan membuat keputusan atau pilihan yang bijak, khususnya terkait finansial menjadi modal penting untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Hal itu dikatakan Bernardino pada media gathering dan halal bil halal bertema “Pilihan Bijak untuk Masa Depan Lebih Baik”, di Harbitate, Rasuna Said, Jakarta, Senin (29/4/2024).

Menurutnya, setiap keputusan finansial yang dibuat akan berdampak signifikan baik untuk pembuatan keputusan, orang-orang di sekitarnya, bahkan dalam tataran yang lebih luas, atau bisa berdampak pada kondisi perekonomian suatu negara.

Berdasarkan data Asosisi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) per Juli 2023, terdapat credit gap sebesar Rp 1.650 triliun. Hal ini lantaran kebutuhan kredit tahunan yang mencapai Rp 2.650 triliun, sementara industri jasa keuangan konvensional hanya mampu menopang Rp 1.000 triliun. Untuk itulah industri fintech lending hadir di Indonesia, termasuk AdaKami sebagai salah satu penyelenggaranya.

“Kami hadir untuk berkontribusi memenuhi gap antara kebutuhan dan ketersediaan pendanaan yang ada, khususnya pada masyarakat unbanked dan underserved,” ujar Bernardino.

“Kami juga memiliki fokus lain yang tak penting yakni kualitas pendanaan yang disalurkan. Ini sesuai dengan komitmen kami untuk membantu memenuhi mimpi jutaan masyarakat Indonesia lewat penyediaan akses keuangan berkualitas, khususnya bagi masyarakat unbanked dan underserved,” katanya.

Ditambahkan oleh Jonathan Kriss selaku Brand Manager AdaKami bahwa pihaknya sampai tanggal 29 April 2024 telah menggelontorkan dana senilai Rp 4,66 triliun kepada 4,22 juta nasabah. 

Ia mengatakan walaupun AdaKami berupaya membantu masyarakat lewat akses keuangan berkualitas, ternyata seringkali menghadapi beragam tantangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencari celah dari masih rendahnya tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat.

Jonathan menemukan sejumlah modus yang kerap dilakukan untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari masyarakat, seperti pencatutan nama AdaKami, mengklaim sebagai sebagai tim AdaKami melakukan pengiriman dana ganda, dan membuat akun media sosial palsu atau mengaku sebagai customer service. 

Para pelaku menyasar pengguna yang mengalami kesulitan pada saat melakukan pembayaran, menyalah gunakan data pribadi, meretas akun pengguna lewat pengiriman kode OTP atau link mencurigakan, menjanjikan hadiah yang menggiurkan, dan lain sebagainya.

“Semua itu adalah tindakan gratis atau penipuan yang kami temukan dan perlu kita waspadai bersama lewat peningkatan literasi keuangan dan digital. Dengan demikian, kita bisa secara proaktif mengenali ciri-ciri potensi fraud dan menghindarinya,” pungkas Jonathan. [rudipurwoko]

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

Midea Bersiap Buka Pabrik AC di Semester Kedua Tahun Ini

Published

on

FEM Indonesia – Ramadan penuh berkah. Terlebih menjalin silaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama menjadi salah kegiatan yang kerap dilakukan berbagai pihak.

Salah satunya Midea. Produsen peralatan rumah tangga, seperti kulkas, AC, mesin cuci dan sejenisnya ini, belum lama bersalang mengadakan buka bersama dengan media di The Elysium Rooftop Dining & Lounge Lippo Kuningan, Jakarta Selatan berteman Mengusung Hangatnya Ramadan Bersama Midea dengan hastag #LengkapiKebersamaan.

Menurut Head of Marketing Communication Midea, Hafiz Maulana, kegiatan buka bersama ini sebagai bentuk rasa terima kasih atas dukungan media selama setahun belakangan yang telah membantu dalam publikasi brand.

“Saya ingin flashback selama satu tahun belakangan, kegiatan apa yang telah dijalankan Midea. Salah satunya pada Ramadan ini, pemberian takjil 1000 paket,” katanya.

Selain itu, Hafiz menambahkan bahwa Midea akan membuka pabrik kedua di Cikarang, JawaBarat sebagai upaya memenuhi kebutuhan konsumen yang rencananya dilakukan pada semester kedua.

“Sebetulnya kami sudah punya pabrik di Semarang tetapi guna memenuhi pasar pembukaan pabrik kedua akan dilakukan tahun ini. Yang penting buka pabrik untuk Midea AC dan openingnya di semester kedua. Dengan investasi produksi menargetkan 500 unit per tahun,” jelasnya.

Disebutkan lagi, nantinya produksi AC bakal dipasarkan tidak hanya di dalam negeri namun juga ke mancanegara.

“Jadi selain dipasarkan di dalam negeri, kita tujukan ke luar negeri. Namun saya belum tahu ke negara mana akan di ekspor,” tambah Hafiz.

Sementara itu kehangatan sangat terasa saat buka bersama bersama. Terlebih Midea menyediakan ragam hadiah kepada para media yang beruntung. [foto/teks : denim]   

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

Firstat “Festival Mahasiswa”, Ajak Anak Muda Jadi Pebisnis, Self Employed atau Karyawan Terbaik

Published

on

By

FEM Indonesia – FIRSTAT dikenal sebagai Perusahaan Riset Pasar dan analisis data sejak 2022, pada Sabtu 23 Maret lalu menggelar sukses Seminar dan Talkshow Auditorium bertajuk Festival Mahasiswa di Politeknik Statistika STIS, Jakarta.

Dalam seminar, Perusahaan yang melayani berbagai layanan Marketing Riset untuk bisnis seperti Customer Decision Journey dan Competitor Analysis, memberikan berbagai pandangan baru dan masukan untuk para Mahasiswa baik untuk persiapan masuk dunia kerja, atau yang ingin menjadi seorang pebisnis handal.

Acara dibuka oleh Kiki Rizki Amalia sebagai moderator, sekaligus Co-founder & COO dari Firstat. Kiki yang bersemangat dan penuh wawasan membuat suasana hidup. Bahkan, sejak awal para mahasiswa turut serta dalam satu riset terkait Metode Pengembangan Media Politik & Hukum anak muda menjadikan para generasi utamanya Gen Z, mau terlibat budaya melek hukum.

Main Speaker, Bagus Rachmansyah sebagai Founder & CTO of Talentlytica turut memberikan paparan yang luar biasa. Dibuka dengan topik mengenai 10 Rising Skill, apa saja yang membentuk dan mampu menjadikan mahasiswa/i untuk menjadi pekerja yang kompeten dan masukan luar biasa mengenai cara mencari kerja dengan berbagai data-data dan dua sudut pandang, baik dari apa yang Perusahaan lihat dan butuhkan, serta dari bagaimana para mahasiswa/i dapat mengembangkan diri hingga mampu mendobrak pencapaian kualifikasi diri. Dari sini, dapat dinilai secara objekBf kemampuan dan posisi apa yang cocok dan tepat untuk masing-masing diri. Agar pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif.

‘’Jadi Pebisnis seperti sekarang, bukan karena saya jenius. Justru saya tidak pintar secara akademik. Makanya bikin bisnis sendiri, setelah berkali-berkali di tolak, Akhirnya saya nemu tempat dimana saya diterima, bisa merealisasikan mimpi-mimpi saya dan menjadi sesuatu. Tempat itu adalah saya sendiri. Kalau gak ada tempat yang mau terima kamu, jangan sedih. Bikin aja tempatmu sendiri. Dan kalau Tuhan kasih berhasil, jangan lupa, bantu orang-orang yang tertolak juga seperti kamu. Yang penting punya mental pengusaha. Jangan takut gagal, yang berani bangkit lagi, harus jadi lebih besar dari rasa takut itu’’ papar Bagus Rachmansyah.

Dalam Talk Show, dengan Kiki Rizki Amalia, Firstat menghadirkan dua orang Pebisnis Muda, Cahya Choyrony sebagai Founder & CEO dari Firstat dan Prilly Wirawan, Chief Strategy Officer dari Arsawala Group dan CEO dari Arsadama CreaBve. Acara membahas mengenai cara menjadi pebisnis yang membuat para mahasiswa semakin antusias. 

“Pintar secara Akademik bukan lagi menjadi modal utama, tapi mental. Saya ngga pernah merekrut karyawan berdasarkan CV nya, saya ngga peduli lulusan S1 atau bukan. Selama mentalnya tangguh, mau belajar, dan bisa diajak berkembang, itu ngga masalah. IPK cuma angka, dan ngga semua anak punya kesempatan kuliah. Tapi tapi rata-rata dari mereka justru lebih keren, belajar sendiri dari berbagai plaIorm dan media, mereka mau menyesuaikan, dan selalu mau belajar. Itu lebih baik, di banding lulus S1 di universitas ternama, tapi gak punya mental yang kuat, gak mau adaptasi dan selalu ngeluh. Banyak lho!” terang Prilly Wirawan 

Sementara CEO dari Arsadama Creative menambahkan, meski secara akademis tak memiliki prestasi mencolok, tapi dengan tujuan yang matang, mental yang siap, tekat dan kerja keras, atitude, dan passion itu semua akan dapat mampu berdiri dalam posisi saat ini. Di era kemajuan pesat seperti ini, katanya pebisnis membutuhkan semua itu.

Hal ini, turut pula dibenarkan oleh Cahya Choyrony yang sama-sama memiliki bidang jasa. Dimana menurutnya, “rasa suka dan konsisten” menjadi salah satu poin penting dalam pebisnis mengerjakan sesuatu. Juga mental serta kegigihan untuk menghadapi kegagalan, karena selama pengalaman nya membangun bisnis : kegagalan adalah hal yang sudah berkali-kali dialami, begitu juga dengan kerugian.

‘’Bisnis itu, pasti pernah rugi, tapi kalau ngga siap, lebih baik jangan. Bisnis juga tak menyenangkan seperti dalam film-film atau di social media para pengusaha besar. Mereka pasang bagian seneng nya aja. Hancur dan berdarah-darahnya ngga akan mereka tunjukan,” ungkapnya.

Menurutnya, dunia bisnis adalah dunia yang berat dan kejam, namun harus selalu ingat bahwa sebuah statement di film series korea ‘Start-Up’. “Kau akan dipanggil CEO jika sukses, dan dipanggil Penipu jika gagal. Bidang ini memang menakutkan,” imbuhnya. Kedua Keynote Speaker sepakat, tak kalah penting bahwa Networking sebagai salah satu kunci keberhasilan sebuah bisnis. “Bisnis itu di mulai dari kenalan dan membangun hubungan yang baik. Bahkan sama teman-teman sesama mahasiswa di sini,” saran Prilly Wirawan.

Sementara Cahya Choyrony memberi saran  mengenai urusan modal materi, katanya bisa dicari melalui strategi dan skill. “Materi bukan modal utama,” tegasnya.

Acara ditutup dengan buka bersama Firstat dan para donatur memberikan Donasi sebagai apresiasi terhadap para mahasiswa/i yang hadir, berikut para DKM. Donasi berupa Perlengkapan Alat Ibadah Masjid Perguruan Tinggi dan Transportasi Peserta Seminar Offline. 

Selain itu, acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada mahasiswa/dari 3 Universitas berbeda yang terpilih sebagai pemenang dari lomba ide terkait anak muda & POLHUKAM, adalah : Selly Oktaviani dari Bina Sarana InformaBka Juara 1, Rizal Akbar Fauzi dari Universitas Pamulang sebagai Juara 2 , dan Ahmad Sovi dari Politeknik Statistik (STIS) sebagai juara 3.

Ketiganya dianggap sukses sebagai anak muda yang dalat memberikan pandangan, ide-ide, dan solusi terbaik dalam challenge quiz yang dilakukan pada awal acara berlangsung.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending