Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Bareng TEGUK dan Mad for Makeup, ShopeePay Ungkap Trik Perkuat Branding Kolaborasi UMKM

Published

on

FEM Indonesia – Dalam menjalankan bisnis, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah branding atau identitas merek. Terlebih saat ini, persaingan makin tidak sedikit dalam bisnis.

Untuk itu branding merupakan komponen penting yang patut dipahami oleh setiap pelaku bisnis karena dapat menjadi tombak senjata suatu bisnis dalam bersaing di pasar yang penuh akan kompetisi. Begitu diungkapkan CEO TEGUK Indonesia, Maulana Hakim, Selasa (28/6).

“Branding yang kuat akan memberikan suatu bisnis sebuah ciri khas atau pembeda yang akan membantu konsumen untuk mengingat usaha tersebut, dan pada akhirnya berpotensi memunculkan kesetiaan pada merek tersebut. Pembeda yang kuat sangat dibutuhkan di tengah ramainya kompetisi, jadi harus dipastikan branding yang dibuat untuk usaha Anda berbeda dengan kompetitor dan menampilkan serta menonjolkan berbagai elemen yang menjadi ciri khas usaha Anda,” papar Maulana.

Selain itu, sambungnya, branding juga memberikan kesempatan bagi suatu usaha untuk menceritakan kepada konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan lebih jauh lagi. Sebab itu adanya elemen pembeda suatu bisnis pun menjadi suatu yang harus diperhatikan.

“Pelaku UMKM harus memperhatikan betul pilihan dari berbagai elemen yang digunakan saat mengkonsepkan branding usahanya. Sebagai contoh, warna-warna yang terang mungkin akan memberikan kesan segar untuk usaha yang menawarkan aneka minuman dingin dan logo yang menarik dan bersifat lucu mungkin akan tepat jika konsumen yang disasar adalah kalangan muda. Hal-hal seperti inilah yang harus dipikirkan dengan baik di awal saat memulai usaha, atau jika sedang memikirkan cara untuk melakukan re-branding atau merancang ulang suatu merek,” urainya dalam sesi diskusi virtual melalui kanal Instagram ShopeePay.

Sementara itu pembicara lain, Founder Mad for Makeup, dr. Shirley Oslan mengatakan berkolaborasi saat berbisnis dengan produk lain dapat dijadikan jalan keluar tepat untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Semisal pihaknya yang berbisnis produk tata rias dan baru saja mengeluarkan produk eyeshadow atau perias mata, berkolaborasi dengan produsen makanan dan minuman Orang Tua sehingga menghasilkan produk dengan konsep menarik serta menjadi pembeda di industri kecantikan.

“Kolaborasi bisa menjadi cara yang tepat untuk memperluas pasar suatu bisnis, termasuk UMKM. Namun yang paling penting untuk dipertimbangkan sebelum berkolaborasi dengan bisnis lain adalah kecocokan tujuan antara bisnis Anda dan bisnis lain tersebut. Jika target market dari kedua bisnis sama atau mirip, dan tujuan yang ingin dicapai sesuai bagi kedua pihak, maka kolaborasi untuk menghadirkan produk baru pun bisa menjadi strategi yang menguntungkan,” kata Shirley.

Diakui untuk mengikuti perkembangan tren bisnis yang perubahannya sangat cepat, kolaborasi menjadi inovasi dan adaptasi tanpa menghilangkan ciri khas dari brand itu sendiri.

“Di tengah ramainya kompetisi pasar, kolaborasi antar bisnis menjadi penting dalam mengasah ide kita untuk berinovasi sesuai dengan kebutuhan pasar. Yang tidak boleh terlupakan ketika berkolaborasi dengan bisnis lain adalah untuk tetap konsisten dengan karakter atau ciri khas dari brand kita sendiri agar tetap dapat menonjolkan daya pikat yang kuat dari hasil kolaborasi tersebut,” ucapnya.

Di sisi lain Maulana mengingatkan bahwa branding bagi pelaku UMKM bukan suatau kompetisi melainkan strategi untuk memberikan kesan yang positif dan konsisten kepada pelanggan. Sebab itu, lanjutnya, mengenal konsumen dengan baik akan mempermudah merancang branding yang bakal disukai mereka.

Untuk diketahui, sesi diskusi virtual ini merupakan salah satu bentuk konsistensi ShopeePay dalam mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Tema yang diambil pun dari buku panduan UMKM gratis berjudul Bisnis Bangkit Bersama ShopeePay. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Ekonomi & Bisnis

Mitra IM3 Hadir di Depok, Buka Layanan di 93 Titik Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat

Published

on

FEM Depok – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), melalui brand IM3, terus mengukuhkan komitmennya dalam menghadirkan konektivitas digital yang merata di seluruh Indonesia. 

Komitmen ini diwujudkan melalui perluasan jaringan layanan Mitra IM3 yang kini resmi hadir di Depok. Langkah ini menjadi bagian dari ekspansi strategis IM3 yang kini telah menjangkau 93 titik layanan Mitra IM3 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten hingga Jawa Barat. 

Kehadiran Mitra IM3 bertujuan mendekatkan layanan digital ke masyarakat desa, menjawab kebutuhan yang selama ini sulit dijangkau oleh distribusi layanan operator konvensional.

Chandra Pradyot Singh, EVP Head of Circle Jakarta Raya Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan bahwa pihaknya ingin layanan IM3 bisa dijangkau lebih dekat oleh masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di luar wilayah perkotaan. “Kehadiran Mitra IM3 menjadi solusi distribusi yang menjangkau desa-desa, serta bentuk apresiasi kami terhadap loyalitas pelanggan di daerah,” ujarnya, Kamis (22/5).

Mitra IM3 hadir untuk memudahkan berbagai layanan, mulai dari upgrade kartu ke 4G, penggantian kartu rusak, registrasi, pembelian paket data, hingga penyampaian keluhan atau kendala teknis. Di sisi lain, program ini juga membuka peluang usaha baru bagi warga lokal, menciptakan ekosistem digital yang memberdayakan masyarakat desa dan mempercepat pemerataan akses digital.

Sementara itu, Vicky Setiabudi (40), salah satu pemilik Mitra IM3 Depo Cell di area Parung Panjang mengatakan sejak awal ia melihat peluang besar di Parung Panjang karena banyak pelanggan kesulitan mendapatkan layanan dasar seperti ganti kartu atau pembelian paket. 

“Kehadiran Mitra IM3 mempermudah semua itu. Kami juga mendapat dukungan penuh dari tim Indosat, sehingga bisa menjaga ketersediaan layanan dan menjawab kebutuhan pelanggan secara cepat.” ungkapnya.

Salah satu pelanggan setia IM3, Neng (27), turut merasakan manfaat hadirnya Mitra IM3. “Sejak ada mitra IM3 Parung Panjang, saya tidak susah lagi jika mau ganti kartu jika kartu saya rusak. Pelayanannya juga sangat baik. Keren buat mitra IM3!”

Mitra IM3 Depo Cell beroperasi setiap hari pukul 09.00 – 18.00 WIB, memberikan layanan langsung ke masyarakat dengan lebih mudah, cepat, dan terjangkau. Inisiatif ini sejalan dengan misi Indosat untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia, dengan menghadirkan layanan yang inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sejak pertama kali diluncurkan pada Desember 2022, Mitra IM3 telah berkembang pesat sebagai garda terdepan dalam mendekatkan layanan operator ke komunitas-komunitas lokal, menjadi jembatan antara teknologi dan kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok negeri.

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

PT Sumber Segara Primadaya Rilis Laporan CSR 2024: Fokus pada Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan

Published

on

FEM Eksbis, Jakarta – PT Sumber Segara Primadaya (S2P) merilis Corporate Responsibilty Report yang dilakukan sepanjang tahun 2024. Laporan ini menyoroti berbagai upaya tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat, pelestarian lingkungan, peningkatan kualitas pendidikan, dan bantuan sosial.

“Sejak didirikan, kami tidak hanya bertekad menjadi salah satu pemain berpengaruh di Industri Ketenagalistrikan Nasional, namun juga berkomitmen untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat di mana perusahaan kami beroperasi,” kata Agus Gunanto, General Manager di PLTU Cilacap.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan berfokus pada peningkatan kapasitas, pelestarian lingkungan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Kami percaya bahwa keberlanjutan tidak hanya berarti menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal agar tumbuh bersama dalam kesejahteraan dan kemajuan,” imbuhnya.

Program tanggung jawab sosial S2P tahun ini dipusatkan di desa dan kelurahan di Cilacap dan sekitarnya, berkolaborasi dengan sejumlah mitra. Program-program ini bertujuan untuk menjembatani hubungan yang positif dan harmonis dan berkelanjutan, antara perusahaan dan masyarakat, sejalan dengan kultur perusahaan yang BERKAH, yaitu bahagia, efisien, reliable, kompeten, adaptif, dan harmonis,

Beberapa aksi tanggung jawab sosial sepanjang 2024 adalah:

  1. Peningkatan kapasitas masyarakat:
    • Workshop Program Kampung Iklim
    Workshop peningkatan kapasitas masyarakat desa dalam implementasi program kampung iklim yang diikuti oleh 49 peserta dari Desa Menganti, Desa Karangkandri, dan Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Peserta mendapatkan mendalam tentang adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, penghijauan, dan pemanfaatan energi terbarukan.
    • Seminar kesehatan keluarga
    Seminar kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kader PKK di wilayah binaan dalam mendukung kesejahteraan keluarga. Para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan praktis mengenai kesehatan mental, mengelola emosi, dan menciptakan pola komunikasi yang positif dalam keluarga.
    • Pelatihan Ecoprint
    Anggota koperasi UBSK dibekali dengan keterampilan Ecoprint, yaitu teknik pewarnaan kain ramah lingkungan menggunakan pola alami dari daun dan tumbuhan. Pelatihan ini untuk meningkatkan pendapatan koperasi dan tambahan penghasilan pribadi anggota. Saat ini, kelompok ecoprint FloraQu, telah berhasil memproduksi berbagai kreasi ecoprint seperti pashmina, mukena, topi, dan tas.
    • Workshop dan studi banding perangkat desa
    Sebanyak 47 perangkat desa dari Desa Menganti, Slarang, dan Karangkandri mengikuti workshop untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menggali dan mengembangkan potensi desa. Peserta juga melakukan studi banding ke BUMDes Desa Ponggok, Klaten, untuk belajar praktik pemberdayaan ekonomi desa dan inovasi pengembangan wisata berbasis lingkungan.
  2. Pelestarian lingkungan
    Perusahaan menggelar program Gerakan Menanam Pohon untuk pelestarian lingkungan di sekitar wilayah PLTU Cilacap. Dari tahun 2023 sampai dengan 2024, perusahaan dan masyarakat telah menanam 4.550 pohon buah di Desa Menganti, Desa Karangkandri, dan Desa Slarang. Pohon buah dipilih agar masyarakat mendapatkan manfat ganda, yaitu selain untuk menciptakan lingkungan yang hijau juga mendapatkan nilai ekonomi. Tanaman buah ini ditanam di pekarangan meliputi pohon Durian Musang King, Alpukat Mentega, Kelengkeng Kristal, Matoa, Jambu Jamaika, Mangga Kiojay, Nyamplung, dan pohon Cemara Laut.
  3. Peningkatan ekonomi masyarakat:
    • Dukungan ternak kambing untuk masyarakat
    Perusahaan merangsang kreativitas dan produktivitas Karang Taruna untuk menjalankan usaha peternakan kambing di Dusun Sawahbera, Desa Karangkandri. Mereka mendapat 14 ekor kambing jenis Texel yang terkenal memiliki kualitas daging unggul dan nilai ekonomi tinggi, serta pelatihan cara perawatan kambing, pengelolaan pakan, dan strategi pengembangan usaha.
    • Pengembangan usaha koperasi
    Perusahaan mendukung Koperasi UBSK dalam membangun lini usaha konveksi, dengan memberikan pelatihan menjahit dan modal usaha kepada anggota berupa dua unit mesin jahit dan satu unit mesin obras untuk mendukung operasional usaha konveksi tersebut.
    • Kolaborasi peternakan kambing
    Perusahaan dan Baznas Cilacap bekerja sama dalam program pengembangan kelompok peternak kambing di Kabupaten Cilacap. Program ini memberikan dukungan berupa bibit kambing, pelatihan, dan pendampingan teknis dalam beternak kambing untuk 4 kelompok peternak.
  4. Peningkatan kualitas pendidikan melalui beasiswa berprestasi
    Perusahaan melanjutkan program tahunan Seminar Pendidikan dan Beasiswa Siswa Berprestasi yang bertujuan memberikan motivasi serta dukungan biaya kepada siswa-siswi agar terus berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik. Sepanjang 2024, program ini telah memberikan beasiswa kepada 384 siswa dan siswi dari berbagai jenjang pendidikan, dengan rincian:
    • Tingkat Sekolah Dasar (SD): 191 siswa menerima dana pendidikan sebesar Rp700.000 per siswa.
    • Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP): 94 siswa menerima dana pendidikan sebesar Rp1.000.000 per siswa.
    • Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA): 73 siswa menerima dana pendidikan sebesar Rp1.250.000 per siswa.
    • Tingkat Perguruan Tinggi: 26 mahasiswa menerima dana pendidikan sebesar Rp2.000.000 per mahasiswa.
  5. Bantuan sosial kepada masyarakat
    • Memberikan sambungan listrik baru
    Bekerja sama dengan PT PLN UP3 Cilacap, perusahaan memberikan bantuan pemasangan sambungan listrik baru gratis sebanyak 128 titik di wilayah Cilacap Kota, Cilacap Barat, dan Cilacap Timur. Sejak 2016, program ini telah merealisasikan 1.411 sambungan listrik gratis di Cilacap.
    • Renovasi rumah tidak layak huni
    Perusahaan merenovasi 8 rumah tidak layak huni di Kecamatan Kesugihan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem. Setiap rumah mendapatkan bantuan dana renovasi sebesar Rp15.000.000 untuk memperbaiki kondisi bangunan.
    • Pembangunan jembatan gantung Merah Putih
    Perusahaan dan Kodim 0703 Cilacap membangun jembatan gantung Merah Putih yang menghubungkan Desa Bulusari dan Desa Wringiharjo di Kecamatan Gandrungmangu. Selain jembatan, perusahaan juga meningkatkan akses jalan menuju jembatan dengan melakukan pengerasan sepanjang 155 meter.
    • Cek kesehatan keliling
    Tiga bulan sekali perusahaan melaksanakan program Cek Kesehatan Keliling (Cekeli) untuk masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU, bekerja sama dengan UPDT Puskesmas 2 Kesugihan dan Klinik Brayan Purwokerto. Program ini memberikan pemeriksaan kesehatan, pengukuran tekanan darah, tes gula darah, pemeriksaan kolesterol, layanan konsultasi medis, dan obat-obatan gratis.
    • Bantuan ambulans
    Perusahaan menyumbangkan satu unit mobil ambulans baru kepada Desa Menganti, menggantikan ambulans lama yang sudah tidak layak pakai. Ambulans baru ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kecepatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Desa Menganti.
Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

APSENDO Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Penghapusan Impor Ethanol Tanpa Seleksi

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Sikap pemerintah yang berinisiatif meniadakan persyaratan Persetujuan Impor (PI) bagi produk ethanol dengan kode Harmonized System (HS) 2207 menuai tanggapan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Produsen Spiritus dan Ethanol Indonesia (APSENDO), Izmirta Rachman, kebijakan rencana penghapusan PI untuk seluruh golongan ethanol dalam HS Code 2207 tersebut membuat pihaknya sangat khawatir jika benar-benar dilaksanakan.

“Kebijakan ini, jika tidak dikelola dengan kehati-hatian dan tanpa pembedaan yang jelas, akan menjadi hantaman berat bagi industri ethanol nasional yang telah melakukan investasi signifikan dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian negara. Kami memahami keinginan pemerintah untuk melancarkan arus perdagangan, namun kelonggaran impor ini seharusnya tidak mengorbankan eksistensi industri strategis di negeri sendiri,” katanya di Jakarta, Selasa (20/5).

Jika, lanjutnya, kebijakan itu diterapkan tanpa pertimbangan selektif berdasarkan jenis ethanol dan peruntukannya maka berpotensi besar meruntukan pilar-pilar industri ethanol di tanah air.

“Jelas kebijakan ini akan mengancam keberlanjutan sektor pergulaan nasional, serta memberikan dampak buruk secara langsung kepada para petani tebu. Lebih jauh, asosiasi melihat bahwa pelonggaran aturan impor ini terkesan hanya menitikberatkan pada kemudahan pemasukan barang dari luar negeri tanpa adanya timbal balik berupa kemudahan ekspor, sehingga menimbulkan tanda tanya besar mengenai keberpihakan pemerintah terhadap kemajuan industri dalam negeri,” tuturnya.

APSENDO juga menilai bila penghapusan kewajiban Persetujuan Impor (PI) untuk seluruh jenis ethanol tanpa pertimbangan yang cermat berpotensi memicu dampak signifikan bagi keberlangsungan industri dan stabilitas ekonomi nasional. Pun dampak lain seperti potensi hilangnya lapangan kerja, investasi lokal di sektor industri yang menggunakan ethanol jika pasar domestik dibanjiri produk impor.

Sedangkan potensi dampak negatif deregulasi impor ethanol, APSENDO mendesak pemerintah untuk mengadopsi kebijakan yang lebih terukur yaitu pendekatan diferensial berdasarkan kode HS.

“Untuk HS 2207.20.11 (fuel grade ethanol), impor dapat dipertimbangkan secara terbatas dan dengan pengawasan ketat demi mendukung program biofuel nasional, dengan prioritas utama tetap pada pemanfaatan pasokan dalam negeri,”  kata  Izmirta.

“Sementara itu, untuk HS 2207.10.00 dan HS 2207.20.19 (ethanol industri & teknis), APSENDO merekomendasikan agar kewajiban Persetujuan Impor (PI) tetap diberlakukan. Langkah ini dinilai krusial untuk menjaga keberlangsungan industri ethanol lokal, melindungi sektor pergulaan nasional, serta menjamin kesejahteraan petani tebu. Kami berpandangan bahwa deregulasi di ranah ekspor ethanol justru lebih mendesak untuk direalisasikan, mengingat saat ini ekspor ethanol masih dibebani persyaratan Persetujuan Ekspor (PE) dan Laporan Surveyor (LS) yang dinilai menghambat daya saing di pasar global” tambahnya.

Karena itu, APSENDO mengimbau pemerintah untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan terkait kebijakan deregulasi ini, melainkan melibatkan para pemangku kepentingan industri ethanol dalam dialog yang konstruktif dan didasarkan pada data yang akurat.

“Asosiasi berkeyakinan bahwa deregulasi yang tidak terukur hanya akan menghasilkan efisiensi semu dan berpotensi merusak ketahanan ekonomi nasional pada sektor yang memiliki nilai strategis ini,” imbuh Izmirta.

Untuk diketahui, ethanol memiliki beragam klasifikasi HS Code yang berbeda. Pertama, HS Code 2207.20.11 adalah ethanol denaturasi > 99% (fuel grade) untuk biofuel, yang impornya masih mungkin dipertimbangkan secara terbatas melalui kajian mendalam. Kedua HS Code 2207.10.00 adalah ethanol tidak denaturasi yang umum digunakan dalam farmasi, industri makanan dan minuman serta pengolahan sampah. Ketiga HS Code 2207.20.19 mencakup ethanol denaturasi lainnya untuk kosmetik, keperluan rumah tangga dan berbagai aplikasi teknis industri. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending