FEM Depok – Ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga bisa digerakkan dari akar rumput. Hal inilah yang dilakukan Kasno, aktivis lingkungan sekaligus pegiat pertanian perkotaan di Kota Depok.
Pada Selasa (16/9/2025), Kasno bersama warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Tapos, memanfaatkan lahan tidur seluas 2.500 meter persegi milik PT Karabha Digdaya.
Lahan terbengkalai tersebut kini disulap menjadi kebun pisang produktif, dengan menanam berbagai varietas seperti pisang tanduk, pisang gepok, pisang raja buluh, hingga pisang nangka.
“Ini bukan sekadar menanam, tapi bentuk nyata dari gerakan ketahanan pangan. Dengan luas lahan ini, kita perkirakan bisa menampung sekitar 150 pohon pisang,” ujar Kasno di sela kegiatan penanaman.
Menurutnya, pisang dipilih karena bernilai ekonomis tinggi, mudah dirawat, serta memiliki pasar yang stabil. Hasil panen nantinya diharapkan tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga tambahan penghasilan warga sekitar.
Kasno menilai potensi lahan tidur yang subur dan banyak ada di Kota Depok, namun belum tergarap optimal. Padahal, di tengah kenaikan harga pangan dan tekanan ekonomi, langkah sederhana ini bisa menjadi solusi nyata.
“Mari kita manfaatkan lahan-lahan yang tak terpakai. Jangan sampai dibiarkan kosong sementara harga bahan pangan terus naik. Ini saatnya kita bergerak bersama,” tegasnya.
Gerakan ini tak hanya soal bercocok tanam, tetapi juga membangkitkan kembali semangat bertani di perkotaan serta mempererat solidaritas antarwarga. Kasno berharap inisiatif tersebut dapat menginspirasi masyarakat lain untuk memanfaatkan lahan kosong di lingkungan masing-masing.
“Kalau bukan kita, siapa lagi? Ini adalah langkah kecil, tapi jika dilakukan bersama, dampaknya akan sangat besar,” pungkasnya.
Langkah Kasno bersama warga menjadi bukti bahwa ketahanan pangan tidak harus berhenti sebagai wacana, melainkan bisa dimulai dari sekop, cangkul, dan benih yang ditanam dengan harapan.


Tinggalkan Balasan