FEM Indonesia, Jakarta – Dua dekade lebih setelah film legendaris Ada Apa dengan Cinta? (AAdC) dirilis pada 2002, kini kisah cinta ikonik Rangga dan Cinta akan kembali hadir di layar lebar dalam versi terbaru bertajuk Rangga dan Cinta: Rebirth 2025. Film ini diproduksi oleh rumah produksi Miles Films, dengan sentuhan tangan dingin sutradara Riri Riza, produser Mira Lesmana, dan Toto Prasetyanto.
Berbeda dari versi sebelumnya, Rangga dan Cinta 2025 sepenuhnya menampilkan wajah-wajah baru. Dari lebih dari 700 orang yang mengikuti audisi terbuka, hanya delapan pemeran terpilih. Proses syuting telah rampung 100 persen.
“Dari sekitar 700 orang yang ikut audisi, hanya 8 pemeran terpilih. Kini syuting sudah 100 persen usai,” ungkap produser Mira Lesmana.
Salah satu kejutan dalam film ini adalah pemilihan El Putra Sarira sebagai Rangga versi baru. Pemuda berusia 21 tahun ini merupakan lulusan SMA Negeri 4 Jayapura dan mahasiswa jurusan Teknologi Informatika Universitas Dipa Makassar. Ia selama ini aktif di divisi IT Sulawesi Selatan, dan belum pernah terlibat di dunia perfilman sebelumnya.
Sutradara Riri Riza mengaku pertama kali tertarik dengan El Putra atas saran Nicholas Saputra—pemeran Rangga di film AAdC yang kini menjadi co-produser dalam proyek ini.
“Dia sosok outsider dan datang dari luar Jakarta. Belum pernah bermain film. Tapi ciri dan sifatnya mirip Rangga—dingin, kaku, cuek. Pas dan cocok,” kata Riri.
El Putra mengaku banyak belajar langsung dari Nicholas. “Mas Nicholas sangat sportif. Meski awalnya saya deg-degan dan gugup, tapi saya mengalir alamiah saja. Dan akting saya terus dipantau Mas Nicholas,” ungkap El.
Sementara itu, sosok Cinta kini diperankan oleh Leya Princy, putri dari aktor senior Ferry Maryadi. Leya dikenal aktif sebagai model dan kini menapaki debutnya di dunia film. “Saya baru pertama kali main film. Nervous sih enggak. Tapi ya rasanya gimana gitu. Saya berusaha total menggeluti seni peran ini,” ujar Leya.
Film ini ditulis oleh penulis skenario ternama, Titien Wattimena, dan dijadwalkan tayang pada tahun 2025. Para sineas berharap film ini bisa membawa kembali nostalgia sekaligus memperkenalkan kisah cinta Rangga dan Cinta kepada generasi baru dengan nuansa segar dan relevan.

											
									
									
									
									
									
									
									
									
Tinggalkan Balasan