Movie & TV
Film Hutang Nyawa, Mengungkap Rahasia Kelam Tumbal Sebuah Pabrik

FEM Indonesia, Jakarta – Film horor berjudul Hutang Nyawa produksi Visinema Pictures dan Legacy Pictures ini seperinya berhasil mencuri perhatian dengan kisahnya yang menegangkan dan relevan dengan isu sosial.
Dengan mengkisahkan tentang tumbal pabrik yang diangkat dari thread viral ini, film horor ini membawa angin segar sekaligus cerita horor teror mencekam ke dunia film Indonesia.
Diangkat dari thread viral di media sosial X karya Yosep Anggi Noen membongkat praktik tumbal pabrik, Hutang Nyawa menghadirkan cerita Erwina (Taskya Namya), seorang ibu yang terjebak dalam situasi hidup atau mati ketika keluarganya terlilit hutang.
Demi menyelamatkan anaknya, Erwina terpaksa bekerja di sebuah pabrik tua yang menyimpan rahasia kelam, hingga akhirnya menghadapi hantu-hantu dan teror.
“Cerita ini punya kekuatan naratif yang unik. Kami ingin membawa diskusi tentang realita kelam ini ke medium film agar lebih banyak orang yang sadar akan isu ini,” ujar Angga Dwimas Sasongko kepada awak media, di XX1 Epicentrum, Jakarta, Senin (9/12/2024).
Cerita film juga mengungkap Apa jika keberhasilan sebuah pabrik dibangun di atas pengorbanan para pekerjanya. Film Hutang Nyawa menyajikan gambaran kelam tentang bagaimana ambisi manusia bisa menelan korban.
Film ini menggali realitas sosial yang sering terabaikan: nasib buruh yang kerap menjadi tumbal, baik secara literal maupun metaforis, dalam mengejar keuntungan segelintir pihak.
“Saya ingin hadirkan horor yang bukan hanya menyeramkan, tetapi juga berbicara tentang isu sosial yang dekat dengan banyak orang. Kita sering mendengar cerita tumbal pabrik, dan film ini membawa cerita itu ke layar lebar,” tambah Billy Christian sang sutradara.
Sementara itu, Taskya Namya menambahkan, “Kita sering berpikir kerja keras itu cukup untuk bertahan hidup. Tapi di pabrik ini, kerja keras bisa berarti kematian. Itu yang membuat cerita Hutang Nyawa begitu menyeramkan dan relevan.”
Syuting film dilakukan di salah satu pabrik yang berlokasi di Sukabumi, sebuah lokasi yang sudah terkenal angker. Rachel Vennya, yang merankan Tri, merasakan langsung aura mistis lokasi tersebut.
“Ada momen saat uji nyali di lokasi, saya benar-benar merasa diganggu oleh sesuatu. Syuting film horor pertama saya ini jadi pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan,” ungkap Rachel Vennya.
Film yang digarap sendiri oleh Angga Dwimas Sasongko (Produser) dan Cristian Imanuell (Produser) menggandeng Billy Christian (Sutradara) dan pemain film, Mian Tiara (Pemeran Amak), Mike Lucock (Pemeran Pak Ilyasa), Muhammad Khan (Pemeran Awang) serta Rachel Vennya (Pemeran Tri) dan Taskya Namya (Pemeran Erwina).
Movie & TV
Terlaris di Asia Tenggara, Film “JUMBO” Tembus 5 Juta Penonton dan Siap Tayang di 17 Negara

FEM Indonesia, Jakarta — Film animasi asli Indonesia, “JUMBO” terus melesat! Setelah melampaui predikat animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, kini “JUMBO” juga meraih predikat film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa dengan raihan penonton 4 juta++.
“JUMBO” melampaui raihan film animasi asal Malaysia, “Mechamato Movie” (2022). Raihan penonton “JUMBO” juga telah melewati jumlah penonton beberapa film animasi Hollywood yang tayang di Indonesia, seperti “Minions: Rise of Gru” (2022) dengan 2,5 juta lebih penonton hingga “Moana 2” (2024) dengan 3,1 juta lebih penonton.
Kini, setelah melewati tonggak 4 juta++ penonton, “JUMBO” juga sebentar lagi akan melewati raihan penonton film animasi Hollywood “Frozen II” (2019) yang saat ini tercatat menjadi film animasi terlaris yang tayang di Indonesia, dengan raihan 4,6 juta penonton lebih, menurut data agregator online untuk film box office, Cinepoint.
“Kami sangat bersyukur JUMBO mencatat sejarah sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara. Lebih dari sekadar angka, ini adalah bentuk kepercayaan luar biasa dari penonton Indonesia terhadap karya anak bangsa. Sejak awal, impian kami sederhana agar JUMBO bisa menyentuh hati dan relevan lintas generasi juga membuka potensi Industri Animasi Indonesia untuk lebih berkelanjutan lagi bahwa film ini bisa melangkah sejauh ini sungguh melampaui ekspektasi kami. Terima kasih dari lubuk hati terdalam kepada seluruh keluarga Indonesia yang telah menemani perjalanan JUMBO,” kata produser “JUMBO” Anggia Kharisma.
Kado Spesial dari Ryan Adriandhy
Dengan raihan 4 juta++ penonton, maka janji sang sutradara “JUMBO” Ryan Adriandhy untuk melakukan ‘Stand-Up Comedy Special Show’ akan dipenuhi. Sebelumnya, Ryan Adriandhy bernazar akan kembali melakukan pertunjukan ‘Stand-Up Comedy Special Show’ jika “JUMBO” berhasil melampaui 4 juta penonton.
Sebelumnya, Ryan memang lebih dikenal sebagai komika. Ia juga merupakan salah satu dari lima The Founders, yang merupakan pendiri komunitas Stand-Up Comedy Indonesia. Ia juga merupakan Juara I disalah satu kompetisi Stand-Up Comedy edisi perdana yang menjadi pioneer dan rujukan bagi para komika terbaik Tanah Air.
“Sekitar setahun lalu, bahkan sebelum “JUMBO” punya tanggal tayang, saya pernah bilang: kalau film ini tembus 4 juta penonton, saya akan bikin ‘Stand-Up Comedy Special Show’. Dan semua ini bisa terjadi karena penonton Indonesia yang luar biasa. Dari awal saya ngomong ke lebih dari 420 teman-teman kreator yang terlibat, kalau kita mau bikin sesuatu yang bisa jadi standar baru: dikerjakan dengan sepenuh hati, penuh cinta, dan disiapkan matang-matang. Dan kalian semua membuktikan kalau karya seperti itu bisa sampai sejauh ini. Terima kasih untuk semua dukungan dan cinta dari kalian semua,” kata sutradara “JUMBO” Ryan Adriandhy.
“JUMBO” Tayang di 17 Lebih Negara
Sukses diapresiasi di dalam negeri dan menjadi kebanggaan Asia Tenggara, “JUMBO” kini bersiap untuk melakukan perjalanan melintasi batas dan menyentuh hati di lebih dari 17 negara! Kini, penonton global juga akan diajak petualangan bersama Geng Jumbo bersama Don, Meri, Nurman, Mae, dan Atta.
Melalui keajaiban, petualangan, dan lebih banyak mimpi, “JUMBO” akan berbagi keceriaan dan tawa bukan hanya untuk keluarga Indonesia, namun seluruh keluarga dunia.
Movie & TV
BNN Dukung Penayangan Film “Jejak Pahit Si Kembang Gula” di Bioskop

FEM Indonesia, Jakarta – Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Irjen Pol Muhammad Zainul Muttaqien S.H, S.I.K, M.A.P mendukung penuh penayangan film berjudul Jejak Pahit Si Kembang Gula.
Menurut Zainul, film yang diproduksi Bluesheep Entertainment dan Wokcop Pictures itu membawa pesan moral soal bahaya narkoba dalam jajanan anak.
“Saya Irjen Pol Muhammad Zainul Muttaqien sebagai Deputi Pencegahan BNN RI ingin mengapresiasi hadirnya film Jejak Pahit Si Kembang Gula, sebuah karya yang bukan hanya menghibur, tapi juga mendidik,” kata Zainul melalui video yang disampaikan di akun instagram terverifikasi BNN, Sabtu, 19 April 2025.
Selain itu, dikatakan Zainul, film yang disutradarai Franklin Darmadi sangat penting untuk disimak anak-anak dan generasi muda penerus bangsa di seluruh Tanah Air. Film ini disebut mengajarkan banyak hal. “Penuh nilai tentang toleransi, kejujuran, rasa tanggung jawab dan pentingnya hubungan yang sehat antara anak, orangtua dan guru,” sambung Zainul.
Dia memaparkan, di tengah meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, film ini menjadi salah satu bentuk pencegahan yang kreatif dan bermakna. Data menunjukkan bahwa anak-anak kita mulai coba-coba narkoba mulai dari bujukan teman, rasa ingin tahu, serta tekanan emosional jadi penyebab utama.
“Maka ketahanan diri dan keluarga serta iman dan takwa adalah benteng pertama bagi mereka. Cegah sejak dini, lindungi generasi muda bersama BNN untuk mewujudkan Indonesia Bersinar yakni Bersih dari Narkoba,” imbuh Zainul.
Film Jejak Pahit Si Kembang Gula Film ini digagas oleh Andri Putra sebagai Produser Kreatif dan Franklin Darmadi yang juga bertindak sebagai sutradara, dengan skenario ditulis oleh Dedey Natalia, serta diproduseri oleh Silvia Yunita dan Alfie Lim sebagai Produser Eksekutif.
Film yang mengambil lokasi syuting di Yogyakarta mulai 16 April hingga 3 Mei 2025 mengangkat isu penting mengenai peredaran narkoba yang kini menyusup dalam bentuk permen dan jajanan anak-anak. Cerita ini menjadi pengingat bahwa ancaman bisa datang dari hal-hal yang tampak tak berbahaya.
Film ini bakal dibintangi Bukie B. Mansyur, Unang Bagito, Sarah Sechan, dan para pemeran cilik asal Yogyakarta seperti Aradhana Rahadi, Maria Aurora, Princesza Leticia, Bebe Gracia, Axandro Juliano, dan Adimas Alby.
Movie & TV
Persone Internet Maell Lee Ungkap Pengalaman Kisah Nyata di Film ‘Anak Medan Cocok Ko Rasa’

FEM Indonesia, Jakarta – Film “Anak Medan Cocok Ko Rasa” menyuguhkan kisah persahabatan dan perjuangan merealisasikan mimpi. Agustinus Sitorus selaku produser mengatakan film ini juga memotret berbagai problematika hidup yang banyak dialami oleh generasi muda saat ini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa masalah besar yang sering dihadapi anak muda, seperti impian yang terkubur, hubungan yang terpisah, hingga perasaan rindu dan kekecewaan, sebenarnya adalah bagian dari kehidupan yang universal,” kata Agustinus Sitorus di Press Screening film Anak Medan Cocok Ko Rasa, di XX1 Epicentrum, Jakarta, Kamis 17 April 2025.
Film garapan produksi PIM Pictures ini menyajikan drama komedi, yang mengisahkan persahabatan empat anak Medan bernama Ucok (Maell Lee), Joko (Ady Sky), Rafly (Ajil Dito) dan Chisa (Mario Maulana Hazar) yang bersahabat sejak SMA hingga lulus.

Dengan mengangkat kisah para pemuda dengan latar budaya Medan, sekaligus menyuguhkan cerita hangat tentang persahabatan, identitas, dan perjuangan menghadapi masa depan dengan bumbu komedi khas anak-anak Medan.
Sementara bintang utama dalam film ini adalah Maell Lee sebagai Persone internet yang sekarang merambah seni peran mengatakan pengalaman emosional saat memerankan karakter Ucok. Maell mengaku bahwa dalam salah satu segmen pada movie tersebut terasa sangat pribadi baginya, seperti pada segmen minta izin kepada orang tua untuk merantau.
“Nah itu, itu pengalaman nyata aku. Karena memang aku dari Aceh, Medan, merantau ke Jakarta,” ungkapnya.

Maell menambahkan, segmen tersebut pernah dialaminya ketika dirinya mesti meminta izin dan maaf kepada ibunya untuk merantau ke Jakarta. Dialog dalam movie tersebut mirip dengan yang dia lakukan kepada orang tuanya.
“Aku minta maaf ke mamaku, minta izin, saya todong di depan mamaku. Jadi, memang, ya, di sini, tuh, saya ngerasain kali saya mau meninggalkan orang tuaku dan saya sangat sedih,” tutur dia.
Film akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 24 April 2025.
-
NASIONAL4 days ago
Alumni 92 IISIP Jakarta, Gelar Halal Bihalal & Kegiatan Sosial di Cafe Teras Ngerumpi
-
NASIONAL5 days ago
Ketua Basis-24 Kasno Dukung Bedol Desa Mutasi Rotasi di Pemkot Depok
-
NASIONAL3 days ago
Hari Paskah 2025, Kapolres Depok Cek Keamanan Sejumlah Gereja
-
NASIONAL4 days ago
Puluhan Tahun Dilupakan, Belanda Depok Kembali Dihidupkan Supian Chandra