FEM Indonesia, Jakarta — Dunia animasi Indonesia kembali bergeliat dengan kehadiran My Stupid Boss: The Animated Series yang resmi tayang di Vidio mulai 14 Juni 2025. Serial hasil kolaborasi Vidio dan Falcon Pictures ini diadaptasi dari film komedi legendaris My Stupid Boss (2016), menghadirkan kembali karakter ikonik Bossman dan Kerani dalam format animasi 3D yang lebih liar, ekspresif, dan penuh kebebasan visual.

Terdiri dari 13 episode berdurasi 26 menit, serial ini menyajikan pengalaman menonton baru yang lebih over-the-top namun tetap dekat dengan realitas dunia kerja yang absurd. Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari kembali dipercaya sebagai pengisi suara utama. Chemistry keduanya tetap terasa kuat meski kali ini hanya lewat suara. Reza mengaku tantangan sebagai pengisi suara menjadi keseruan tersendiri, sementara BCL merasa versi animasi memberinya ruang lebih luas untuk mengeksplorasi karakter Kerani yang kerap menjadi korban kekonyolan Bossman.

Serial ini digarap selama dua tahun di bawah arahan sutradara Daryl Wilson, melibatkan lebih dari 200 kreator. Visual animasi tetap mempertahankan esensi desain dari versi live-action, namun diolah secara imajinatif. Imajinasi liar Kerani yang dulu hanya tersirat dalam film kini divisualisasikan dengan bebas, menjadi salah satu kekuatan komedi segar dalam serial ini.

Bukan sekadar mengulang cerita lama, My Stupid Boss: The Animated Series menyajikan skenario baru dengan dialog satir dan humor slapstick khas My Stupid Boss. Dinamika absurd antara atasan sok tahu dan bawahan cerdas tapi apes tetap menjadi daya tarik utama. Serial ini menjadi perluasan semesta My Stupid Boss, menawarkan hiburan segar lintas generasi.

Sebagai salah satu intellectual property (IP) lokal, transformasi My Stupid Boss ke format animasi membuktikan besarnya potensi dunia hiburan Indonesia. Kisah yang berawal dari blog pada 2005, dibukukan, lalu difilmkan, kini terus hidup melalui medium animasi yang kian akrab dengan generasi muda.

“Ini cara kami memperluas IP lokal dengan pendekatan segar dan kekinian,” ujar Teguh Wicaksono dari Vidio. Ia menambahkan, dunia animasi adalah ruang besar yang masih belum sepenuhnya digarap maksimal, dan serial ini menjadi pijakan awal yang menjanjikan.

CEO Falcon Pictures, HB Naveen, juga menilai format animasi memberi nafas baru pada karakter-karakter yang sudah melekat di hati penonton. “Keberhasilan sebuah IP terletak pada kemampuannya beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan identitas,” ujarnya.

Kehadiran My Stupid Boss: The Animated Series tak hanya memperkaya ragam konten animasi lokal, tetapi juga menjadi bukti bahwa komedi khas Indonesia bisa dikemas lebih modern dan relevan. Dengan eksplorasi tak terbatas dalam dunia animasi, Bossman kini benar-benar bebas mengacau dan penonton pun bebas tertawa tanpa henti.