Ragam
Gabungkan CX Comfort dan Teknologi Nike, Converse Hadirkan “Chuck Taylor All Star CX FlyEase”

FEM Indonesia – Converse akhirnya mengadaptasi teknologi FlyEase Nike untuk pertama kalinya untuk menghadirkan Chuck Taylor All Star CX FlyEase.
Bergabung dengan ikon lain, seperti Air Jordan 1 dan Nike Air Max 90, Chuck Taylor All Star adalah siluet terbaru yang menggabungkan teknologi aksesibilitas FlyEase, memudahkan penggemar Chuck Taylor untuk memasang dan melepas sepatu.
Chuck Taylor All Star CX FlyEase dalam keterangan siaean pernya, baru-baru ini mengungkapkan menawarkan pengalaman hands-free, yang dapat membuat masuk dan keluar sepatu dengan mulus.
Cage FlyEase yang terdiri dari bahan termoplastik elastomer (TPE) yang melentur dan memantul memungkinkan untuk masuk dan mengunci kaki tanpa menggunakan tangan. Kemudahan masuk ditekankan oleh bagian atas kanvas dengan kerah kanvas peregangan empuk, dan lidah empuk yang dipasang di tempatnya, yang digabungkan untuk memastikan kecocokan yang aman.
Tab tumit dan pelapis tumitnya yang fungsional melengkapi fungsionalitas pakai-lepas cepat Chuck yang telah direkonstruksi ini. Sementara Chuck Taylor All Star CX FlyEase Ox telah membuat masuk lebih mudah, insole inovatif yang diisi dengan busa CX dan sockliner kulit polyurethane memastikan kenyamanan sepanjang hari.
Menampilkan campuran kanvas, kanvas peregangan, eyerows dan toecap yang menyatu, dan campuran pita foxing buram dan tembus cahaya, CTAS CX FlyEase Ox menawarkan tampilan yang berani dan dibuat ulang pada siluet klasik Chuck Taylor, pada akhirnya, terlihat sebagus yang Anda rasakan pada kaki.
Tentang Teknologi FlyEase
Menggabungkan teknologi FlyEase Nike ke dalam salah satu sepatunya sendiri untuk pertama kalinya, Converse memperkenalkan Chuck Taylor All Star CX FlyEase. CTAS CX FlyEase menggabungkan teknologi aksesibilitas FlyEase dengan desain kenyamanan CX, menjadikannya salah satu sepatu Converse yang paling nyaman dan paling cerdas.
Teknologi Nike FlyEase memungkinkan pengalaman hands-free, step-in-and-step-out. Chuck Taylor All Star yang dibuat ulang ini mempertahankan elemen gaya yang menjadikannya ikon, tetapi dengan pemikiran ke depan, futuristik, dan estetika yang ramping. Tab tumit dan cage FlyEase mencegah kebutuhan untuk membungkuk atau menggunakan tangan dan menyediakan akses masuk dan pelepasan sepatu yang mulus.
Sementara FlyEase secara historis melayani produk untuk penyandang disabilitas, kami akan memprioritaskan pengiriman pesan ini sebagai kisah inovasi antara Converse dan Nike.
Ragam
23 Tahun Unilever Indonesia Foundation, Bantu Puluhan Juta Masyarakat Indonesia

FEM Indonesia – Genap 23 tahun, Unilever Indonesia Foundation (UIF) terus mendorong program kemasyarakatan untuk menciptakan dampak positif dalam berbagai hal termasuk kesehatan, ekonomi, sosial, hingga lingkungan.
Kehadiran UIF merupakan pengejewantahan dari komitmen Unilever Indonesia untuk menjalankan bisnis sembari memberikan kebaikan bagi lingkungan dan masyarakat.
Selama puluhan tahunUnilever Indonesia beroperasi, komitmen perusahaan semakin kuat dalam hal keberlanjutan. Peran UIF adalah sebagai motor yang mendorong terwujudnya agenda-agenda keberlanjutan tersebut, yaitu:

- Menemukan dan memberdayakan potensi di masyarakat,
- Memberikan nilai tambah kepada masyarakat,
- Menjadi katalisator yang membentuk dan memperkuat kemitraan baik itu dengan pemerintah, swasta dan masyarakat sipil untuk mengakselerasi pencapaian program-program keberlanjutan Perusahaan
- Melakukan pelaporan keberlanjutan dan mengkomunikasikan pencapaian Perusahaan yang selaras dengan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menunjang pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)
- Memandu seluruh brand Unilever Indonesia dalam mengimplementasikan tujuan mulianya masing-masing sehingga mampu memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat
Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia yang sekaligus mengepalai UIF menerangkan, “UIF didirikan pada 27 November 2000 untuk menjalankan rangkaian program keberlanjutan yang strategis dan terukur sebagai wujud konkret dukungan kami terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.”
Ia menambahkan, “Percaya akan pentingnya kolaborasi, UIF senantiasa menjalin kerja sama dengan berbagai pihak – mulai dari Pemerintah, NGO, perusahaan lain hingga akademisi – untuk memetakan permasalahan di lapangan sehingga program yang terlaksana menjadi relevan dan efektif. Selain itu, UIF selalu melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, karena kesuksesan dari pembangunan berkelanjutan tidak terlepas dari kesadaran dan peranan masyarakat untuk membuat perubahan.”

Seluruh program yang terlaksana dilandasi dalam stategi “The Unilever Compass” yang berfokus pada tiga pilar yaitu:
Membangun Planet Yang Lebih Lestari
Dalam pilar pertama, upaya UIF untuk mewujudkan planet yang lebih bersih, lestari, aman, dan nyaman ditinggali telah dilakukan melalui berbagai inisiatif, seperti upaya pengumpulan dan pemrosesan sampah plastik, dan program penatagunaan air di pesantren dan masjid.
Selama 2022, Unilever Indonesia berhasil mengumpulkan dan memproses lebih banyak plastik daripada yang digunakan untuk menjual produk, yaitu sebanyak 62.360 ton plastik.
Melalui program Bank Sampah, UIF telah memberdayakan masyarakat dalam memilah dan mengumpulkan sampah plastik melalui jaringan lebih dari 4.000 Bank Sampah binaan di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, UIF menyediakan 601 outlet isi ulang di wilayah Jabodetabek dan Surabaya melalui program Unilever Refill Project yang berhasil mengurangi lebih dari 5 ton sampah plastik sejak 2022.

UIF juga mendorong partisipasi masyarakat dalam memilah sampah dan menyalurkannya ke rantai daur ulang melalui Gerakan #GenerasiPilahPlastik, dan berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta bersama PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk. dalam upaya pemanfaatan sampah sebagai sumber energi terbarukan melalui penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).
Dalam menjawab krisis air bersih, UIF menghadirkan pilot project Water Stewardship Program pada dua pesantren di wilayah Bekasi yaitu Pesantren Al Munawwaroh dan Pesantren Al Binaa, dan empat masjid di wilayah Jadebek yaitu Masjid Istiqlal, Masjid At-Tin, Masjid Ukhuwah Islamiyah-UI Depok dan Masjid Arief Rahman Hakim-UI Salemba untuk mengelola dan memanfaatkan air melalui teknologi dan infrastruktur, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan air.
Meningkatkan Kesehatan Dan Kesejahteraan Masyarakat
Melalui pilar kedua ini, UIF berfokus pada kampanye edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan nutrisi, terutama kepada anak usia sekolah dan para ibu, yang antara lain dijalankan melalui Program Sekolah Sehat dan Program Ibu Sehat Keluarga Sejahtera (BU KARSA).

Program Sekolah Sehat adalah program edukasi yang dilakukan sejak 2016 untuk #AjakLatihBiasakan anak berperilaku hidup bersih dan sehat mulai dari sekolah. Program ini telah menjangkau lebih dari 15 juta anak di lebih dari 50 ribu sekolah dan pesantren di 34 provinsi.
Pada 2019, pelaksanaan program didukung langsung oleh Kemendikbud-Ristek RI, sejalan dengan Kampanye Sekolah Sehat yang tengah mereka galakkan.
Sementara, Program BU KARSA adalah kolaborasi UIF bersama PT Permodalan Nasional Madani sejak 2021 untuk mengedukasi para ibu dan perempuan prasejahtera mengenai PHBS, makanan yang bernutrisi, pengelolaan sampah di rumah tangga, dan kesejahteraan keluarga. Hingga 2022, program ini berhasil menjangkau lebih dari 1 juta ibu di 26 kota di Indonesia.
Berkontribusi Pada Masyarakat Yang Lebih Adil Dan Inklusif
Pada pilar ketiga, UIF mengusung program-program yang membantu Unilever Indonesia dalam mengedepankan strategi dan penerapan bisnis yang inklusif, bertanggung jawab dan berkelanjutan di sepanjang rantai nilai bisnisnya demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan maju.

Beberapa contoh inisiatif yang telah dilakukan adalah peluncuran Unilever Muslim Centre of Excellence (MCOE) pada 2021 sebagai perwujudan komitmen Unilever untuk menghasilkan ragam produk dan program yang relevan dengan kebutuhan konsumen muslim Indonesia dan dunia.
UIF juga bertindak sebagai perpanjangan tangan dari Unilever MCOE untuk berkolaborasi dengan sejumlah organisasi muslim terpercaya seperti Dewan Masjid Indonesia, BAZNAS, Masjid Istiqlal, Surya Ahda Digital (Muhammadiyah), dan Kyai Haji Wahab Chasbullah Foundation guna mewujudkan komunitas muslim yang lebih sehat, berdaya dan sejahtera melalui rangkaian program pengembangan ekonomi syariah, pemberdayaan masyarakat, dan edukasi PHBS. Kemitraan ini ditargetkan untuk menjangkau 500.000 orang. Salah satu bentuk kemitraan yang telah dilakukan adalah pelatihan kewirausahaan untuk anak muda melalui program Unilever Entrepreneuship Bootcamp #MudaMaslahat pada 2021.
Bekerja sama dengan Kemenkop UKM RI, Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah, dan KNEKS RI, program ini telah diikuti oleh 60 wirausaha muda dari sejumlah perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia.
Sejak 2017 UIF juga menghadirkan program Gerakan Masjid Bersih (GMB) bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih, nyaman, dan sehat bagi umat muslim di seluruh Indonesia melalui penyaluran produk dan perangkat kebersihan, serta materi edukasi terkait cara menjaga kebersihan masjid.
Hingga kini, GMB telah menjangkau 155.000 masjid, dan menargetkan penambahan 20.000 masjid di 2023 di enam provinsi: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di ranah pendidikan, UIF menggelar Program Santri Berseri, berupa program edukasi PHBS bagi para santri, guru, dan pengurus di Pondok Pesantren. Pada tahun 2022, program ini berhasil mengedukasi total 313.540 santri di 1.201 Pondok Pesantren di 44 kota/kabupaten yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia.
Dalam hal pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, pada 2022 UIF bersama Tokopedia menggelar Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD) untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan menyediakan akses ke mentoring serta pendampingan bagi UMKM perempuan agar lebih melek digital dan berdaya saing.
Ragam
Cari Talenta Pemasak Terbaik, Kecap Sedaap Sukses Gelar Kompetisi Si Paling Masters

FEM Indonesia – Kecap menjadi salah satu bahan baku utama yang sering digunakan masyarakat Indonesia dalam memasak. Melihat hal tersebut, Kecap Sedaap sebagai kecap manis produksi WINGS Food menghadirkan kampanye Si Paling Master.
Kampanye bertujuan untuk mencari talenta pemasak terbaik di antara pekerja kantoran se-Jabodetabek menggunakan Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special. Tak hanya itu, Kecap Sedaap sekaligus memperkenalkan kemasan baru Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special yang berkolaborasi bersama Chef William Gozali (Willgoz) sebagai brand ambassador.
Puncak acara Final Pencarian Kecap Sedaap Si Paling Master berlangsung di Gading Festival Sedayu City pada 25 November 2023 lalu sebagai tahap final kompetisi masak bersama para finalis.

“Kami sangat senang melihat antusiasme pecinta kuliner Indonesia yang senang bereksplorasi masakan fusion menunjukkan hobi dan kemampuan masaknya selama kompetisi Si Paling Master. Dengan kelezatan Kecap Sedaap yang terbuat dari kedelai hitam berkualitas serta hadirnya resep baru yang ada dibelakang kemasan Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special yang berkolaborasi dengan Chef Willgoz, maka harapannya dapat membuat masyarakat semakin senang dalam melakukan eksplorasi masakan fusion”. ujar Brand Representative Kecap Sedaap, Valentino Chandrawinata dalam keterangan siaran persnya, belum lama ini.
Pencarian gelar Si Paling Master diawali dengan babak kualifikasi melalui kompetisi memasak yang melibatkan 20 kantor se-Jabodetabek dengan jumlah partisipan awal mencapai 180 orang. Setiap tim terdiri dari tiga orang dan hanya diberikan waktu selama 15 menit untuk memasak secara estafet. Selanjutnya, tiap pemenang dari kantor tersebut mengikuti puncak kampanye Kecap Sedaap Si Paling Master untuk menguji keterampilan masaknya dan dinilai langsung oleh Chef Willgoz.

“Kompetisi Kecap Sedaap Si Paling Master telah mendorong talenta-talenta baru yang menghasilkan masakan menjadi looks good dan tastes good. Sebagai salah satu kunci dalam membuat masakan fusion, Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special dapat diandalkan bagi pecinta kuliner yang senang untuk melakukan eksplorasi masakan. Pengguna Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special tentunya dapat mengeksplor menu masakan baru yang terdapat di balik kemasan,” jelas Chef Willgoz selaku Brand Ambassador Kecap Sedaap.
Tiga menu eksplorasi eksklusif dari Chef Willgoz yang dapat ditemukan di balik kemasan Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special diantaranya yaitu, Tuna Dabu-Dabu Terong Asap, Chicken Pad Kra Pao, dan Shirataki Japchae. Di balik menu-menu tersebut, Kecap Sedaap menghadirkan revolusi masakan baru yang dapat dieksplorasi oleh para pecinta kuliner. Resep dan langkah-langkah membuat ketiga menu eksplorasi tersebut juga terbilang cukup mudah diikuti oleh siapa saja sebagai menu masakan sehari-hari yang tentunya berbeda dari biasanya.

Eka Tri Astuti sebagai Perwakilan Tim Peraih Gelar Si Paling Master oleh Kecap Sedaap menyampaikan pengalaman dan cerita bahagianya sebagai pemenang. “Awalnya ikut kompetisi ini karena memang tertarik sama tantangan kreasi menu Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special dan hadiahnya. Sebagai pengguna setia Kecap Sedaap, ngga nyangka ternyata bisa menyalurkan hobi masak sekaligus menang kompetisi ini. Prosesnya menyenangkan, nyaman, dan semua bahan difasilitasi. Pokoknya kalau soal rasa masakan, pakai Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special bikin makanan jadi makin spesial”, tutur Eka. Selain gelar Si Paling Master, pemenang juga mendapatkan total hadiah puluhan juta rupiah bagi juara satu sampai tiga.
Acara Final Pencarian Kecap Sedaap Si Paling Master juga dimeriahkan dengan demo masakan fusion ala Chef Willgoz menggunakan Kecap Sedaap Kedelai Hitam Special. Hasil masakannya pun diacungi jempol oleh pengunjung yang mencicipi. Tak hanya itu, games berhadiah di booth Kecap Sedaap dan penampilan spesial dari Marcello Tahitoe menjadi penutup manis acara tersebut.
Ragam
Pererat Hubungan, Qatar – Indonesia Hadirkan Dialogue of Papers di Jakarta

FEM Indonesia – Mempererat hubungan dua negara direalisasikan melalui pameran akan dihelat di Jakarta. Adalah Dialogue of Papers, pameran sebagai bagian Years of Culture Qatar-Indonesia 2023 bakal berlangsung di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, sejak 25 November hingga 16 Desember. Karya seni kolaboratif melalui media paper making disajikan seniman Yousef Ahmad dan Widi Pangestu untuk menggambarkan dialog budaya tersebut.
Menurut pakar Museum Senior dari Years of Culture, Dr. Aisha Al Misnad, pameran ini menampilkan hasil workshop kolaboratif yang diselenggarakan di Qatar, di mana Yousef Ahmad dan Widi Pangestu memadukan elemen-elemen alam dari kedua negara. Kolaborasi ini, katanya, melibatkan perpaduan bubur kertas pohon palem dari Qatar dengan bubur kertas abaca dan murbei dari Indonesia sehingga menghasilkan 36 karya seni yang dipamerkan di Galeri Emiria Soenassa.
“Konsep Dialogue of Papers merupakan warisan kemitraan Years of Culture dengan Jepang. Kami sangat senang dapat menyelenggarakan workshop di Doha untuk Widi Pangestu dan Yousef Ahmad. Karya seni yang dihasilkan menawarkan eksplorasi konsep-konsep yang menarik, seperti penuh dan kosong, perbedaan dan kesamaan, dan kekuatan dialog melalui kreativitas bersama. Ini merupakan representasi visual dari hubungan mendalam antara Qatar dan Indonesia, melampaui batas-batas geografis melalui seni,” ujarnya.
Untuk diketahui, dari siaran pers yang diterima, selain pameran akan ada juga bincang-bincang bersama kedua seniman tersebut pada Sabtu 25 November jam 13.00.
Sedangkan pameran ini menyelami cara-cara di mana lingkungan, lanskap, dan iklim yang berbeda telah memengaruhi kehidupan dan pengalaman masyarakat di Qatar dan Indonesia. Indonesia, sebuah negara kepulauan yang hijau dan subur, memiliki hutan lebat yang dipenuhi tanaman beragam bentuk dan warna.
Hal ini sangat kontras dibandingkan dengan Qatar, sebuah semenanjung yang ditandai terutama oleh lanskap gurun, wilayah yang pada awalnya tampak tidak memiliki flora. Namun, gurun tersebut telah dengan murah hati memberikan pohon palem, yang tumbuh subur di tengah kondisi keras dan sumber daya air terbatas.
Penjajaran hutan dan gurun ini membangkitkan gagasan tentang kelimpahan dan kekosongan, menyoroti upaya seni dan kreatif penduduk di lingkungan yang berbeda. Manusia berhasil berkembang dan menciptakan di kedua lanskap tersebut, dengan perbedaan dan tantangan yang ada. [foto : dokumentasi/teks : denim]
-
Selebriti3 days ago
Kabar Duka, Ayah Kandung Penyanyi Lawas, Ren Tobing Meninggal Dunia
-
Kuliner5 days ago
Ekspansi ke Batam, Pizza E Birra Promo Gratis 100 Pengunjung, Ini Syaratnya!
-
Selebriti1 day ago
Sakit Komplikasi Kanker, Aktris Kiki Fatmala Meninggal Dunia
-
Music5 days ago
Jelang Akhir Tahun, Wali Band Gencar Promo Video Fatimah di Medsos