Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Hernie Raharja Angkat Kesetaraan Gender, Penyandang Disabilitas dan Penghapusan Diskriminasi

Published

on

FEM Indonesia – Di Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021, PT Unilever Indonesia, Tbk. (Perusahaan) mengumumkan Hernie Raharja, Director of Foods and Refreshments ditunjuk menjadi Chairman dari Dewan Kesetaraan, Keberagaman, dan Inklusi (Equality, Diversity, and Inclusion Board—ED & I Board).

Dan perusahaan Di bawah kepemimpinan Hernie, ED & I Board Unilever Indonesia lalu meluncurkan serangkaian komitmen baru dalam tiga pilar yaitu: Kesetaraan Gender, Kesetaraan untuk Penyandang Disabilitas, dan Penghapusan Diskriminasi dan Stigma. Rangkaian komitmen ini menjadi panduan upaya jangka panjang Unilever Indonesia dan semua brandnya dalam memainkan peran mewujudkan masyarakat yang toleran dan inklusif.

“Hari Lahir Pancasila menjadi pengingat bahwa kemajemukan Indonesia dijalin menjadi satu oleh dasar negara yang secara holistik merangkum pandangan, ideologi, dan falsafah hidup bangsa ini. Sejak mulai beroperasi di Indonesia 87 tahun yang lalu, kami sepenuhnya sadar bahwa semua pihak, termasuk Unilever Indonesia memiliki peran dalam membangun masyarakat yang toleran dan inklusif,” kata Hernie melalui siaran persnya, baru-baru ini di Jakarta.

Tambah Hernie, melalui berbagai program, Unilever Indonesia telah mencapai berbagai progress1. “Namun fokus kami sekarang adalah untuk terus mewujudkan komitmen kami ke tahapan selanjutnya.” jelasnya.

Komitmen ED & I terbaru dari Unilever Indonesia yang baru diluncurkan adalah: Kesetaraan Gender Mencapai kesetaraan gender di semua level manajerial pada tahun 2025, Memberikanraining Bystander Intervention (Intervensi Pelecehan) untuk 4.000 perempuan garis

depan operasional Perusahaan di seluruh Indonesia, hingga tahun 2025 Kesetaraan untuk Memastika Penyandang Disabilitasn 100% fasilitas kantor Unilever Indonesia memiliki akses untuk individu dengan disabilitas pada tahun 2025.

Beasiswa universitas penuh untuk 5 orang pelajar dengan disabilitas di universitas terbaik pada tahun 2025. Penghapusan diskriminasi dan stigma. Iklan yang lebih inklusif dari semua brand Unilever Indonesia pada tahun 2022  Memperbanyak inisiatif di dalam Perusahaan guna meningkatkan nilai toleransi dan menghapuskan diskriminasi

Hernie menjelaskan bahwa rangkaian komitmen terbaru Unilever Indonesia tersebut sejalan dengan strategi Unilever Compass yang mana salah satu tujuannya adalah menciptakan dunia yang lebih toleran dan inklusif.

“Sesuai dengan semangat #MariBerbagiPeran yang telah diusung Unilever Indonesia melalui
berbagai inisiatif, kami percaya bahwa Indonesia yang lebih toleran dan inklusif dapat tercipta melalui kolaborasi yang lebih erat dengan berbagai pihak. Kami akan terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah dan sejumlah organisasi yang memiliki misi sejalan menghidupkan Pancasila dalam tindakan, bersatu untuk Indonesia tangguh,” pungkas Hernie dengan mengutip tema dari Hari Lahir Pancasila 2021.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Ekonomi & Bisnis

Kedaulatan AI, Berdayakan dan Dorong Transformasi Digital dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-5 FORWAT digelar Diskusi panel bertajuk “Masa Depan AI: Mampukah Memperkuat Ekonomi Indonesia?”.

Diskusi yang diselenggarakan  Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, yakni Adrian Lesmono (Country Xonsumer Business Lead NVIDIA), Sri Safitri (Sekjen Partnership Kolaborasi Riset & Inovasi). Industri Kecerdasan Artifisial/KORIKA), Nailul Huda (Direktur Ekonomi Digital CELIOS), dan Insaf Albert Tarigan (Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan), dengan Ardhi Suryadi, Wakil Pemimpin Redaksi Detik, sebagai moderator.

Adrian Lesmono, Country Lead Business NVIDIA mengatakan bahwa kedaulatan AI bukan lagi wacana. “Teknologi AI yang cepat, aman, dan mandiri adalah fondasi kedaulatan digital Imdonesia. Kedaulatan AI artinya kontrol penuh atas data, efisiensi dan akselerasi digital.” ujarnya.

Penerapan AI di Indonesia perlu disesuaikan dengan prioritasi pembangunan nasional. Upaya ini mulai dilakukan, salah satunya melalui pembentukan Kolaborasi Riset & Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) yang bertujuan menjembatani kesenjangan kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas publik.

Sri Safitri, Sekjen Partnership (KORIKA) menyampaikan, Meski berpotensi mendorong transformasi besar, pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas. Hingga saat ini, jumlah individu yang memiliki keahlian dalam bidang AI masih sangat sedikit. Bahkan, program studi khusus AI di Indonesia baru dimulai.

“Selain itu, keterbatasan infrastruktur digital juga menjadi hambatan besar. Kemudian, kurangnya pendanaan dan riset & pengembangan (R&D). Dari sisi regulasi, Indonesia juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan data dan kebijakan terkait AI. Terakhir, keterbatasan akses terhadap teknologi,” ungkap dia.

Sementara itu, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS menambahkan, Adopsi AI yang tumbuh pesat di sektor finansial dan ekonomi digital menunjukkan bahwa teknologi ini telah menjadi tulang punggung transformasi ekonomi. “Dengan dukungan strategi pemerintah, kolaborasi industri, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja, AI dapat memberdayakan Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.

Meski berpotensi mendorong transformasi besar, pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Pemerintah berperan strategis dalam mendorong pengembangan AI di tingkat nasional, melalui regulasi yang mengatur AI dan tata kelolanya guna memaksimalkan manfaat besar AI sekaligus meminimalkan resikonya.

Insaf Albert Tarigan, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan, Diperlukan penyempurnaan strategi pemanfaatan AI nasional yang dapat berfungsi sebagai blueprint panduan bagi pemerintah dan sektor swasta dalam mengadopsi, mengembangkan, serta mengimplementasikan AI.

“Dengan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat memaksimalkan potensi kerja sama dengan mitra global, mencakup transfer teknologi, investasi, dan penelitian bersama. Kolaborasi semacam ini akan mempercepat adopsi teknologi canggih, membuka akses ke sumber daya global, dan memperkuat kedaulatan teknologi Indonesia,” ungkapnya. 

Di Indonesia sendiri, penguatan kedaulatan AI eloknya dilakukan dengan mendorong lebih banyak sektor beralih dari fase Taker ke fase Shaper dan Maker. Sebagai contoh, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) tidak hanya memanfaatkan AI untuk bisnis seperti peningkatan layanan pelanggan dan kinerja jaringan, tetapi juga aktif membangun ekosistem AI inklusif melalui pengembangan talenta, pelatihan, serta kolaborasi strategis demi pemerataan akses teknologi AI di berbagai sektor.

Selain Indosat yang telah mengadopsi teknologi AI melalui berbagai inovasi seperti Sahabat-AI, Indosat AI Experience Center, dan Digital Intelligence Operation Center (DIOC), sejumlah perusahaan lain juga turut memanfaatkan AI. GoTo, misalnya, menggunakan AI untuk mempersonalisasi preferensi pelanggan dan memprediksi permintaan.

Sementara itu, Kata.ai mengembangkan solusi AI untuk menciptakan interaksi pelanggan melalui percakapan otomatis. 

Di sektor pemerintahan, teknologi AI juga mulai umum digunakan, antara lain untuk otomatisasi layanan publik dan moderasi konten oleh Komdigi.

Dengan terselenggaranya diskusi panel ini, menjadi momentum positif untuk mendorong pemahaman strategis tentang peran AI dalam pertumbuhan ekonomi, merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis bukti, serta mempererat jejaring kolaboratif demi membangun ekosistem AI nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (***)

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

Dibawah Kepemimpinan Ria Warganda, PT IIM Kembali Raih 16 Penghargaan dari 2 Ajang Bergengsi

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Peran kaum wanita dalam sebuah perusahaan, kini tak diragukan lagi. Apalagi bagi perempuan bernama Ria Meristika Warganda. Dalam kepemimpinanya di PT Insight Investments Management (IIM), Ria Warganda kembali membawa prestasi baru dengan meraih 16 penghargaan dari 2 ajang bergengsi.

Selain Best Mutual Fund Awards 2025 yang diselenggarakan Investortrust id bersama Infovesta Utama, IIM juga meraih Anugerah Manajer Investasi 2025 yang diadakan Edvisor ID dan IDX Channel.

Dalam ajang Best Mutual Fund Awards 2025, IIM meraih 13 penghargaan atas kinerja dan pertumbuhan dana kelolaan berbagai produk reksa dana unggulannya. Penghargaan tersebut mencakup kategori reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran. 

Sementara dalam ajang Anugerah Manajer Investasi 2025, IIM menyabet tiga penghargaan untuk kategori Manajer Investasi Terbaik berdasarkan kinerja reksa dana. Sebagai Direktur IIM, Ria M Warganda, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut mencerminkan kepercayaan investor serta komitmen perusahaan dalam mengelola dana investasi secara profesional dan berkelanjutan.

“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras tim serta kepercayaan investor yang telah memilih PT IIM sebagai mitra investasi mereka. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk investasi yang kompetitif dan unggul,” kata Ria melalui keterangan yang diterima, Senin (10/03/2025).

Menurut Ria, keunggulan produk reksa dana IIM tidak hanya didukung oleh performa keuangan yang solid, tetapi juga oleh penerapan tata kelola yang baik. Komitmen PT IIM dalam aspek tata kelola juga telah mendapatkan pengakuan melalui penghargaan TOP GRC Awards 2024, yang diselenggarakan Top Business bersama Asosiasi GRC Indonesia, Irmapa, dan ICoPI.

Pada ajang tersebut, PT IIM berhasil meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu TOP GRC Awards 2024 #4 Star dan The Most Committed GRC Leader 2024. “Penghargaan GRC tahun lalu juga merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen PT IIM dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, manajemen risiko, serta kepatuhan sesuai regulasi yang berlaku,” pungkas Ria

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

Libur Lebaran, BRI Siapkan Rp32,8 Triliun, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Terpenuhi Hingga Pelosok

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Menyambut periode Libur Lebaran 2025 pada 28 Maret 2025 – 7 April 2025 atau selama 11 hari, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp32,8 triliun. Kesiapan dana tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama momen Hari Raya Idulfitri.

SEVP Operations BRI Nyoman Sugiri Yasa mengungkapkan bahwa penyediaan uang tunai ini merupakan langkah strategis BRI dalam menjaga kelancaran aktivitas ekonomi dan memastikan layanan perbankan tetap optimal selama periode libur Lebaran. 

“Setiap tahun, momen Lebaran selalu diiringi dengan permintaan uang tunai di masyarakat. Oleh karena itu, BRI memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai, khususnya di jaringan kantor cabang dan mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Nyoman.

Jumlah uang yang disiapkan oleh BRI tahun ini tercatat turun sebesar 6,12% dari realisasi tahun lalu. “Proyeksi kas yang disediakan BRI lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun lalu dikarenakan turunnya transaksi tarik tunai sebesar 15% secara yoy serta masyarakat yang semakin terbiasa bertansaksi secara cashless,” imbuh Nyoman.

Di sisi lain, transaksi digital di BRI tercatat terus meningkat. Seperti pada jumlah transaksi Super Apps BRImo yang mengalami peningkatan 40,54% yoy, transaksi QRIS BRI yang tumbuh 186% yoy dan transaksi EDC merchant BRI yang meningkat 177% yoy.

Selain menyiapkan dana tunai, BRI juga memastikan layanan digital banking seperti BRImo tetap optimal agar nasabah dapat melakukan transaksi non-tunai dengan mudah dan aman. 

Sementara itu, BRI juga memastikan keandalan mesin ATM dan CRM yang hingga akhir Desember 2024 jumlahnya mencapai 19.670 unit di seluruh Indonesia. Hingga akhir Desember 2024 tercatat BRI memiliki lebih dari 796 ribu jaringan e-channel yang terdiri dari 776 ribu EDC, 10 ribu mesin ATM dan 9 ribu mesin CRM.

BRI juga mengoperasikan sejumlah kantor layanan secara terbatas di titik-titik strategis selama libur Lebaran, guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang tetap memerlukan layanan perbankan konvensional. Selain itu, BRI juga mengandalkan lebih dari 1 juta AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpanjangan layanan perbankan. AgenBRILink diharapkan mampu memfasilitasi transaksi keuangan masyarakat di desa-desa dan daerah yang jauh dari Kantor Cabang BRI, sehingga kebutuhan uang tunai masyarakat tetap terpenuhi.

Dengan langkah-langkah tersebut, BRI menegaskan komitmennya untuk selalu hadir melayani kebutuhan masyarakat di setiap momentum penting, termasuk di momen Lebaran yang sarat aktivitas ekonomi, tradisi mudik, hingga kebutuhan transaksi keluarga. 

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati momen Lebaran dengan nyaman, tanpa khawatir akan keterbatasan akses terhadap layanan perbankan. Baik melalui jaringan kantor, ATM, BRImo, maupun Agen BRILink, BRI siap melayani Indonesia,” tutup Nyoman.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending