Connect with us

Lifestyle

In-House Wedding Expo 2023 di Swiss-Belhotel Serpong, Jembatani Kebutuhan Calon Pengantin

Published

on

FEM Indonesia – Seolah memahami kebutuhan calon pengantin saat akan menggelar pernikahan, Swiss-Belhotel Serpong menghelat In-House Wedding Expo 2023. Pada pameran pernikahan di awal tahun ini pilihan trend berkonsep internasional dan tradisional disuguhkan di Merdeka Ballroom, Sabtu (4/2).

Sejumlah vendor antara lain vendor dekorasi, dokumentasi, Wedding Organizer, music entertainment, Wedding Car, Sanggar, Wedding Cake sampai perhiasan / Jewellery ternama ikut serta dalam expo yang berkolaborasi dengan Ohana Enterprise tersebut.

“Kegiatan ini adalah kegiatan expo ini pertama kali di lakukan Swiss-Belhotel Serpong setelah pandemi 2 tahun ini dan kedepannya akan kami akan jadikan agenda rutin untuk menarik minat pelanggan dengan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan calon pengantin dalam melakukan pencarian kebutuhan pernikahan. Acara ini kami gelar terbuka untuk umum serta prioritas tamu yang sudah memesan jadwal pernikahannya di tempat kami sehingga memudahkan kebutuhan yang akan dicari dan acara ini gratis tanpa dipungut biaya masuk.

Para calon pasangan pengantin akan dipermudah untuk mencari vendor-vendor yang dapat mengadakan pernikahan impian mereka,” papar General Manager Swiss-Belhotel Serpong, Bangkit Ciptadi yang ditemani Director of Sales Joan Afrilian kepada media.

Selain itu, sambung Bangkit, hotel yang memiliki 107 kamar dan 8 meeting room ini juga menyajikan berbagai menu makanan lezat serta menggugah selera yang dapat dicicip para calon pengantin.

“Ballroom kami dapat menampung kapasitas hingga 1000 orang di dalamnya, dengan ketinggian ceiling hingga 6,6 meter dan luas 37 meter. Lokasi Ballroom kami yang sangat diincar oleh para tamu adalah berlokasi tepat di depan pintu hotel, dan terpisah dari gedung hotel. Dimana venue ini diincar oleh pasangan pengantin dan keluarga yang dimana dapat mempermudah akses para tamu mereka,” katanya.

Gelaran In-House Wedding Expo 2023 yang dilangsungkan hanya satu hari tersebut dimeriahkan pula kegiatan lain semisal make up tutorial dari Mahardika, fashion show gaun dan jas pernikahan oleh Miss Grand Tourism Banten dan Mister Grand Tourism Banten 2022 serta talent- berbakat dari sekolah model.

Pun pada pameran ini, Swiss-Belhotel Serpong memberikan penawaran khusus, mulai dari undian voucher hotel, voucher food & beverage serta potongan harga langsung hingga Rp 3.000.000, bagi yang melakukan pembayaran pada hari itu. Tak ketinggalan bonus prewedding di Bali, paket bulan madu dan juga cincin pernikahan yang dipersiapkan Ohana Enterprise. [foto/teks : denim]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Lifestyle

Cara Hadapi Burnout Ala Content Creator Bersaudara

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Rasa lelah berkepanjangan, kehilangan fokus, hingga kehilangan semangat bisa menjadi tanda bahwa tubuh dan pikiran butuh istirahat. Hal ini menjadi salah satu tantangan bagi generasi muda yang aktif, produktif dan terbiasa multitasking atau kerap disebut Burnout.

Namun burnout dapat dihadapi dengan cara jujur, ringan dan sangat relevan bagi banyak orang. Ini pula dilakukan Xaviera Putri dan Biadonut. Kedua content creator bersaudara melalui video Reels terbaru di Instagram mengaku ada jurus untuk mengatasi burnout.

Xaviera Putri mengatakan kunci pertama menghadapi burnout adalah menyadari penyebabnya.

“Cari tahu dulu, kamu burnout karena apa ? Terlalu banyak tugas atau terlalu banyak ambil tanggung jawab ?,” ucapnya.

Disebutkan, jika telah diketahui maka tidur merupakan salah satu cara untuk mengatasi burnout. “Karena dengan tidur, otak kita berhenti sejenak. Setelah bangun, baru bisa mikir ‘sekarang aku bisa ngapain ?,” katanya.

Bahkan, alih-alih memaksakan diri untuk terus produktif, Xaviera justru melihat istirahat sebagai jalan menuju performa yang lebih baik. “Dulu aku pikir harus kerja terus, tapi justru istirahat dan kerja secukupnya yang bikin aku lebih stabil dan produktif,” ujarnya.

Sementara Bia mengaku dirinya lebih menekankan pentingnya mengenali batas diri dan tidak menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi. “Kadang kita ingin semuanya sempurna, padahal mungkin kita belum di fase yang cukup kuat untuk itu,” ungkapnya.

Bahkan, lanjutnya, Bia memilih untuk mengambil langkah mundur dan mengevaluasi ulang daripada terus mendorong diri hingga kelelahan. “Kalau lagi ngerjain proyek, kita maunya langsung impactful. Tapi kalau itu bikin burnout, ya berarti harus mundur sedikit, lihat lagi prioritasnya,” jelasnya. Menurut Bia, burnout bukan sekadar kelelahan fisik tapi juga kelelahan mental yang menandakan perlunya jeda dan pengaturan ulang harapan terhadap diri sendiri.

Pernyataan dari kedua content creator bersaudara ini menunjukan bahwa burnout bisa dihadapi dengan langkah-langkah kecil seperti mendengarkan tubuh, istirahat saat dibutuhkan dan jangan takut menyesuaikan standar diri.

Sebab itu burnout bukan tanda kelemahan melainkan sinyal alami bahwa tubuh dan pikiran perlu waktu untuk pulih. Merawat diri sendiri bukan berarti berhenti tapi bagian dari proses untuk kembali lebih kuat. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

Lifestyle

Bareng Bejo Jahe Merah, Alethea Sposa Kenalkan Herbal Asli Indonesia di Paris Fashion Show 2025

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Koleksi Alethea Sposa menarik perhatian para tamu dan undangan dalam gelaran Paris Fashion Show 2025 belum lama ini. Pasalnya gaun pengantin tersebut tidak hanya memadukan sentuhan feminin dengan garis desain Cheongsam. Namun juga ada cerita di balik keindahan gaun dan gemerlap catwalk.

Hal tersebut dikatakan pendiri Alethea Sposa, Evelyn Witono Putri. Ia menyatakan bahwa menjaga kesehatan kru dan model menjadi bagian penting dari suksesnya pertunjukan.

“Perjuangan menjaga stamina di tengah suhu dingin Paris, jam kerja marathon dan tekanan perfeksionis dunia mode. Dalam kondisi seperti ini, masuk angin menjadi lawan yang harus ditaklukkan. Sebagai desainer, tantangan terbesarnya itu di jam kerja kita yang panjang mulai dari sketsa desain, produksi, fitting sampai finishingsehingga kita sering begadang dan akhirnya gampang kelelahan. Supaya tim kami tetap bisa fit di tengah cuaca Paris yang dingin berangin dan baju-baju yang terbuka, aku persiapkan mereka dengan herbal jahe merah,” paparnya.

Kolaborasi dengan Bejo Jahe Merah pun dilakukan. Terlebih produk herbal herbal modern ini menjadi teman setia yang membantu model hingga kru tetap fit, menepis gejala masuk angin dan menjaga semangat tetap membara hingga akhir acara. Hal tersebut membuktikan bahwa memperkenalkan budaya Indonesia tidak harus lewat klise eksotisme. Namun dapat hadir lewat desain yang anggun, minuman herbal yang menghangatkan dan semangat adaptasi yang tak lekang oleh zaman.

“Kolaborasi antara fashion dan produk herbal untuk masuk angin ini adalah cara kami menunjukkan bahwa kekayaan Indonesia punya banyak wajah, banyak rasa, dan semua bisa dibawa ke panggung dunia dengan bangga. Bersama Bejo Jahe Merah, minuman herbal berbasis jahe merah, rempah asli Indonesia yang kaya manfaat kesehatan, kami menghadirkan kolaborasi unik ini,” jelas Group Brand Manager Natural Wellness Category PT Bintang Toedjoe, Rindu Melati Siregar

“Ini bukan soal tampil saja, tapi soal membuat dunia mengenal Indonesia lewat karya, rasa dan ketulusan. Bejo Jahe Merah berharap semakin banyak prestasi lahir dari Indonesia menuju kancah Internasional, sembari menggemakan manfaat jahe merah sebagai warisan herbal asli Indonesia,” imbuhnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

Lifestyle

‘Kartini Von Batak’, Mengekspos Kecantikan Wanita Tanah Batak dalam Seni Photograpi

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Wanita-wanita Batak memiliki karakter yang kuat sebagaimana kebanyakan wanita Sumatera. Namun dibalik karakter yang kuat, sesungguhnya ada kelembutan dan kecantikan yang beda dan luar biasa dengan kecantikan wanita pada umumnya. 

Maka akan lebih menarik bila kecantikan wanita batak ini ditampilkan dalam sebuah momen bertajuk “Kartini Von Batak” yang digelar pada Kamis (1/5/2025).

Momen yang digelar spesial oleh NEO Model Indonesia, adalah acara foto hunting dan foto competition yang dikemas bersama 9 model profesional berdarah Batak.

Clay Siahaan selaku penggagas dan ketua panitia mengatkan bahwa Kartini Von Batak Photo Competition, selain memeriahkan Hari Kartini 2025, juga sebagai ajang silaturahmi dan ajang mengasah diri para fotografer untuk memotret para model dengan balutan gaun tradisional dari tanah batak.

“Jadi Kartini Von Batak ini adalah sebenarnya ide gue sejak 4 tahun yang lalu. Pernah ngobrol ke teman-teman, eh gue pengen bikin loh cewek-cewek Batak yang cantik-cantik itu untuk menjadi model. Pas kebetulan di hari Kartini, kita coba angkat. Dan ya, baru hari ini 1 Mei acara ini bisa diadakan digelar sukses,” ujar Clay Siahaan.

Pria yang akrab disapa Tongclay ini menambahkan, agar acara lebih bagus dan hidup dan tidak sekadar foto-foto model saaja, ia menggandeng desainer berkelas Torang Sitorus, salah satu desainer tanah Batak, Fashion Batak yang karya karya fashionnya luar biasa. 

“Karya desainer Torang Sitorus itu, kalau misalkan pakai kainnya itu puluhan juta. Kalau satu set puluhan sampai seratusan juta. Jadi model-model Batak bakal cantik berkelas mengenakan karya Torang Sitorus di acara hari dan ternyata para fotografer antusias dan puas memotret mereka semua,” ungkap Tongclay.

Supaya lebih menarik lagi, acara yang dihelat bertepatan hari buruh atau may day ini, maka dibuatkanlah photo competition agar para fotografer yang memotret semangat. “Gue bikin lomba foto, kalau cuman sekedar foto-foto biasa kan kurang greget. Dengan adanya lomba foto, pasti kualitas dan cara mereka foto jauh lebih serius,” tambah Tongclay.

Atas suksesnya Kartini Von Batak, Tongclay yang pernah memproduksi film layar lebar, even-even musik berkelas dan even fotografi, mengharapkan acara-acara seperti terus digelar dengan berbagai konsep termasuk konsep model bergaun tradisional dan international. Selain itu, Tongclay juga ingin mendatangkan artis Nadya Hutanggalung yang di kolaborasi dengan model junior dalam even photo berikutnya.

 “Gue si dalam menggarap acara, yang penting para peserta senang, para model nyaman dan membawa kesan tersendiri bagi mereka disini,” ucapnya.

Sementara dalam acara yang dihelat seharian di venue Elysium Lippo Jalan HR Rasuna Said Jakarta Selatan, hadir juri dalam lomba foto ini tak main-main. Ada tiga juri dari fotografer ternama yakni Darwis Triadi, Tomy Siahaan dan Daniel Devries. Mereka para juri, selain menilai hasil karya para fotografer profesional dan junir juga turut larut dalam foro hunting. 

Tak kalah menarik, para model yang bertebaran hari itu adalah model profesional dan junior yang semuanya berdarah batak seperti pemain film Tasha Siahaan, model dan pesinetron Elizabeth Panggabean, model iklan Sheila Hasibuan, Angel Sianturi, Rivha Hutapea, Jane Maura Nainggolan, Putri Manalu dan model dadakan Milan dan Manda.

Darwis Triadi yang hadir didaulat menjadi juri spesial ini mengatakan,  acara seperti ini menjadi ajang silaturahmi bagi para penyuka dunia fotografi dari seluruh Indonesia. Darwis Triadi sebagai fotografer kenamaan juga tak sungkan memberikan pelajaran fotografi dalam acara tersebut. Selain itu, ia juga terlibat mengkurai foto yang menjadi pemenang dalam foto competition.

“Hari ini saya senang sekali bisa bergabung dalam acara ini. Selain saya jadi juri saya juga bisa bersilaturahmi dengan kawan kawan semua. Buat saya fotografi itu yang terbaik. Dan fotografi itu ibarat kalo gue mati dan merenkanasi ditanya mau jadi apa ya kesini lagi ke fotografi. Jadi berilah hasil foto yang terbaik,” ungkap Darwis Triadi.

Dalam menilai hasil foto para peserta, Darwis Triadi menekankan agar para fotografer meski sudah ahli pada bidangnya tapi jangan melupakan tema acara ini yaitu fashion Kartini Vok Java. “Saya sih terserah menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing fotografer yang akan memotret disini tapi yang penting fashion foto itu seperti apa,” jawab Darwis.

Sementara itu, Juri Tommy F Siahaan juga mengungkap bahwa acara tersebut menjadi ajang silaturahmi yang enjoy untuk mengisi liburan long weekend yang bertepatan dengan Hari Buruh 1 Mei 2025. Tema Kartini dalam foto competition kata Tommy juga menarik untuk diabadikan dalam dunia fashion dan fotografi.

“Kartini itu kan Nusantara simbol dari mana saja termasuk dari tanah Batak sebagai wanita yang women power, stranger dan beauty semua ditonjolkan di acara ini dari segi fashion dan beauty dan semoga itu bisa diangkat juga bahwa Kartini juga ada dari tanah batak,” ujar Tommy.

Tommy yang sudah lama berkecimpung di dunia fotografi dalam mengungkap akan menilai hasil foto para peserta sepakat akan menilai dari segi fashion, beauty, kreatifitas foto serta angle foto yang menarik. “Semoga hasil foto mereka semua menjadi inpirasi  tema Kartini Von Batak hari ini,” tandas Tommy.

Dalam rangkaian acara ini, para fotografer perkelompok diberi waktu memotret model setiap 10 menit sekali secara bergantian. Dan 11 model ditempatkan di ruang venue terbaik untuk diabadikan oleh para fotografer yang hasilnya akan dikurasi oleh 3 juri. Acara yang ditutup dengan dj musik, panitia yang diketuai oleh Tongclay mengumumkan 3 foto terbaik yang mendapatkan hadiah uang tunai jutaan rupiah.

“Kalau gue tiap bikin even, yang gue pikirin ada gimana agar para pesertanya pada seneng puas, semua modelnya nyaman sampai akhir acara dan itu yang selalu gue jaga. Kalo next gue ada even lagi, mereka pasti akan pada ikut,” pungkas Tongclay.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending