Connect with us

FEM Travel

Maliq & D’Essentials Ramaikan Perayaan Ultah ke 16 Central Park Mall

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Bebarapa program menarik disuguhkan Central Park Mall dalam rangka ulang tahun ke 16. Mengusung tema Savor The Sixteen 16 Years of Flavorful Harmony, pusat perbelanjaan di Jakarta Barat itu telah menyiapkan ragam rangkaian program yang berlangsung sejak 9 September hingga 5 Oktober 2025.

Program tersebut antara lain Jakarta Dessert Week – Dessert Market (11–21 Sept 2025), Tribeca Festival (12–14 Sept 2025), Folkaland (18 Sept – 5 Okt 2025) dan Program Loyalti & Promo Spesial, termasuk 16th Anniversary Deals serta masih banyak lagi.

Selain itu Central Park dan adiknya, Neo Soho Mall, juga peduli terhadap masyarakat. Melalui program CSR yang tahun ini berkolaborasi dengan Solar Chapter telah berhasil mengumpulkan dana Rp 300.000.000. Dana CSR itu dipergunakan untuk mendukung proyek Water for Oenenu Selatan di Nusa Tenggara Timur, yang telah menghadirkan akses air bersih bertenaga surya untuk lebih dari 700 warga di daerah terpencil, dengan aliran air bersih mencapai 42.000 liter per hari.

Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup sehari-hari, tapi juga menghemat waktu warga hingga lebih dari dua jam per hari dalam mencari air, sekaligus mendukung kesehatan, pendidikan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat setempat.

“Melalui rangkaian perayaan ‘Savor The Sixteen’, Central Park Mall tidak hanya merayakan perjalanan 16 tahun penuh warna, tetapi juga membuka lembaran baru dengan transformasi Neo Soho menjadi Central Park Mall 2—sebuah langkah strategis yang menandai era baru bagi kawasan ini dalam menghadirkan pengalaman belanja dan gaya hidup yang lebih terintegrasi dan berkesan bagi seluruh pengunjung,” jelas General Manager Marcomm & Relations, Central Park & Neo Soho Mall, Silviyanti Dwi Aryati.

Diketahui sejumlah musisi ternama bakal beraksi di Tribeca Park lewat program Tribeca Festival seperti Maliq & D’Essentials, RBA dan Lalahuta, selain kegiatan olahraga bersama Celebrity Fitness feat Aiiness, Zycle + Pilates Feat Reggie, Yoga serta Hannah X. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Ekonomi & Bisnis

Neo Soho Mall Bakal Bertransformasi Jadi Central Park 2, Ini Alasannya

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Tak terasa usia perjalanan Central Park Mall menginjak 16 tahun. Sebagai pusat perbelanjaan ikonik di Jakarta Barat, Central Park terus melakukan inovasi, termasuk akan mengubah nama adik kandungnya, Neo Soho Mall, menjadi Central Park Mall 2.

Hal itu diketahui dalam temu media, salah satu resto di Tribeca, Central Park Mall, Jumat (12/9).

“Enam belas tahun bukan hanya soal perjalanan waktu, tetapi juga tentang inovasi dan perubahan yang terus kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Rebranding Neo Soho menjadi Central Park Mall 2 adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan pengalaman yang lebih relevan dan seamless sesuai gaya hidup urban masa kini,” papar Center Director Central Park & Neo Soho Mall, Pauline Filliani.

Hal senada diungkapkan GM Marcomm & Relations, Central Park & Neo Soho Mall, Silviyanti Dwi Aryati. Ia mengatakan perubahan nama ini merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang untuk memperkuat integrasi antara dua destinasi ritel dan gaya hidup ikonik yakni Central Park Mall dan Central Park Mall 2 (sebelumnya Neo Soho).

 “Central Park Mall 2 adalah babak baru dalam perjalanan kami. Destinasi ini bukan hanya sekadar pusat perbelanjaan, tetapi juga ruang hidup dinamis yang berpadu harmonis dengan gaya hidup modern,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Yanti, sapaan keseharian Silviyanti, perubahan nama ini juga merupakan strategi bisnis untuk menjawab permintaan tenant-tenant yang ingin menjadi bagian Central Park. Apalagi nama Central Park lebih kuat dibanding Neo Soho Mall.

“Jadi tenant-tenant yang mau masuk Central Park itu kadang antriannya sudah panjang sekali. That’s why kami mengubah Central Park menjadi Central Park 2 sehingga tenant merasa masih bagian Central Park. Dimana-mana orang pasti tahunya Central Park, baru ke Neo Soho. Memang gedung Neo Soho tidak selengkap, tidak sebesar seperti Central Park. Makanya kenapa kami ingin menyatukan gedung Neo Soho menjadi Central Park 2 jadi kesatuan yang utuh,” urainya.

Pihaknya berharap dengan perubahan nama, akan meningkatkan jumlah customer yang berkunjung per hari, baik ada event maupun tidak ada.

“Total target pengunjung untuk sementara ini weekdays jika ada event sekitar 80-90 ribuan customer. Kalau weekend bisa mencapai 120, bahkan kalau ada event besar seperti ada firework, ada event mungkin di seluruh area itu bisa sampai 150 ribuan pengunjung per hari. Ya mungkin naik sekitar 30-40 persen karena Neo Soho sendiri trafficnya bisa mencapai sampai 25 ribuan customer tiap hari,” kata Yanti.

Ditambahkan, selain pergantian nama yang akan diresmikan November mendatang, sejumlah perubahan tengah dilakukan secara bertahap di antaranya, konsep destinasi gaya hidup terintegrasi (memadukan retail, kuliner, dan hiburan secara mulus dalam satu destinasi gaya hidup), ikon gaya hidup dan kuliner baru (memposisikan Central Park 2 sebagai perpanjangan vibrant Central Park dengan menghadirkan gaya hidup, kuliner dan hiburan terbaru disertai pengalaman ramah keluarga bagi generasi urban modern Jakarta), urban family experience (menghadirkan keluarga sebagai pusat destinasi dengan nilai utama play, grow and spend time together melalui ruang, program dan pengalaman dinamis yan dirancang untuk mendekatkan kebersamaan keluarga serta program komunitas dan aktivitas (mempererat hubungan dengan pengunjung setia, komunitas kreatif, keluarga urban melalui berbagai kegiatan dan engagement yang bermakna).

Dalam temu media tersebut juga hadir Director of Central Park Mall Assets Indonesia, Shigematsu Hikaru, President Director of Central Park Mall Assets Indonesia, Yamashita Masato, Vice President Director of Central Park Mall Assets Indonesia, Ueda Yuji dan General Manager of Central Park Mall Assets Indonesia, Kitahara Yuki. [foto/teks : denim]

Continue Reading

FEM Travel

Mal Ciputra Jakarta 1 Dekade Kampoeng Legenda, Klepon Gianyar Jadi Incaran Pemburu Kuliner

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Lebih dari 40 jenis jajanan otentik nan legendaris akan memanjakan lidah para pengunjung Mal Ciputra Jakarta pada 1 Dekade Kampoeng Legendaris.

Berkolaborasi dengan JIISCOMM serta didukung MyBCA, Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, event kuliner tersebut belangsung sejak 13 hingga 24 Agustus 2025 di MyBCA, Kementerian Ekonomi Kreatif (EKRAF) dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Selain menghidangkan kuliner dengan cita rasa dan autentik, dekorasi yang dihadirkan pun mengusung kampung halaman berupa ciri khas bangunan rumah Indonesia di desa sehingga para pengunjung merasa nyaman saat menikmati sajian jajanan.

“Selama 10 tahun kami konsisten menyelenggarakan Kampoeng Legenda, semangat untuk melestarikan dan mengenalkan kekayaan kuliner Nusantara tidak pernah pudar. Setiap tahun, kami berusaha menghadirkan tenant-tenant pilihan yang benar-benar otentik dan legendaris dari berbagai daerah di Indonesia. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas antusiasme pengunjung dan masyarakat yang terus meningkat sehingga Kampoeng Legenda menjadi wadah yang tepat bagi para pelaku UMKM kuliner untuk berkembang dan bagi pengunjung untuk menikmati cita rasa asli kuliner Indonesia, terutama anak muda yang kini menjadi penggerak utama dalam melestarikan warisan budaya,” papar General Manager Mal Ciputra Jakarta, Ferry Irianto.

Di tempat yang sama, CEO JIISCOMM, Febryanto Rachmat mengatakan bangga dapat bekerjasama dalam event Kampoeng Legenda yang mengangkat kuliner legendaris dan otentik dari seluruh penjuru Nusantara.

“Kampoeng Legenda telah memberikan dampak positif tidak hanya bagi pelaku bisnis kuliner, tetapi juga bagi pengembangan budaya kuliner Indonesia secara luas. Kami optimis Kampoeng Legenda akan terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi industri kuliner tanah air serta menjadikan kuliner Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya.

Hal yang sama diungkapkan Deputi Bidang Kreativitas Budaya Dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, Yuke Sri Rahayu. Menurutnya adanya Kampoeng Legenda dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif dan perdangan produk kuliner asli Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.

“Inilah saatnya kita bahu-membahu menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, yang digerakkan talenta lokal serta warisan kuliner lokal. Kami sampaikan apresiasi kepada Mal Ciputra Jakarta dan JIISCOMM sebagai penyelenggara Kampoeng Legenda yang telah konsisten menghadirkan festival kuliner khas Indonesia selama 1 dekade. Oleh karena itu, kami mendukung penuh event Kampoeng Legenda sebagai event yang memberi ruang ekspresi kreatif dan membuka peluang ekonomi dan memperluas jaringan bagi penggiat ekonomi kreatif tanah air,” jelasnya.

Uniknya dari ragam kuliner yang ada terdapat sejumlah jajanan yang tetap menjadi incaran pengunjung seperti Klepon Gianyar, Warung Mak Beng Bali, Bebek Sinjak Bangkalan Madura.

Selain itu kuliner lainnya yang tidak kalah menarik dan memanjakan lidah diantaranya Nasi Pedas bali Made – non halal, Nasgor Babat Semar Semarang, Nasi Ayam Semarang Bu Lani, Nasi Uduk & Ulam Haji Yoyo (tahun 1952), Gudeg Yu Djum – Yogjakarta (tahun 1950), Toko OEN – Semarang (tahun 1936), Pondok Patin Bakar Banjarmasin (tahun 2011), Kepala Manyung Bu Fat Semarang (tahun 1969), Sate Klathak Pak Pong – Yogjakarta (tahun 1960), Bolosego Jogjakarta (tahun 2020), Mie Kocok Bandung Marika, Ayam Goreng Warung Doyong – Bogor (tahun 1972), Soto Ayam Ambengan Cak Arto – Surabaya, Sate Bawah Pohon – Bali, non-halal (tahun 1997), Babi Guling Karya Rebo – Bali (tahun 1993), Warung Ce Makanan Khas NTT, Sate Padang Ajo Ramon (tahun 1986), Nasi Krawu Bu Tiban – Gresik (tahun 1979), Tahu Petis Yudhistira (tahun 2006), Apem Beras & Carabikang Bu Siti Pasar Ngasem – Yogjakarta (tahun 1957), Wingko Babat Kelapa Hijau – Surabaya (tahun 1918), Otak-otak Ase Goldfinch – Bangka (tahun 2006), Nasi Pindang Kudus Gajahmada – Semarang (tahun 1987), Kwetiau Medan Alkap – Jakarta (tahun 1970), Cuanki Bandung Mang Udin, dan lainnya.  

Juga berbagai menu makanan berat yang dihadirkan jajanan tradisional, camilan unik serta minuman khas nusantara yang segar dan menggoda selera, seperti Ndalem Katresnan (Aneka Bubur Manis) – Bandung, Cempedak Cik Lina – Jakarta (tahun 1997), Kuotie Shantung Ling – Jakarta (tahun 2008), Ote-Ote Tiram Halal & Siomay – Surabaya, Serabi Solo Notosuman – Solo (tahun 1923), Lekker Gajahan – Solo (tahun 1968), Es Puter Cong Lik KH. Ahmad Dahlan – Semarang (tahun 1982), Sinar Garut Putra Abah – Garut (tahun 1969), Asinan Betawi Permata dan lainnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

FEM Travel

Extraordinary Indonesia, Central Park dan Neo Soho Angkat Budaya Bali

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Indonesia tak hanya kaya akan alamnya namun juga budaya. Untuk  itu, Central Park dan Neo Soho Mall mencoba menggali sekaligus mengenalkan budaya Bali melalui Extraordinary Indonesia yang berlangsung 11 sampai 24 Agustus 2025.

Pada periode tersebut, para pengunjung akan dimanjakan dengan atmosfer budaya Pulau Dewata yang magis dan penuh warna yang dikemas dalam berbagai program hiburan, pertunjukan seni serta promo belanja.

Nuansa Bali melalui dekorasi tematik, tari tradisional pun terasa menonjol di kedua pusat perbelanjaan itu yang bertransformasi menjadi pusat perayaan budaya yang tak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi serta memperkuat semangat kebudayaan dan kultur lokal.

“Melalui tema Extraordinary Indonesia, kali ini kami menghadirkan tema budaya Bali dengan bekerja sama dengan seniman dari Bali untuk menghadirkan dekorasi yang dibuat dari 100% material organik dengan menghadirkan wajah penari Bali di Tribeca Park dan mahkota pernikahan Bali di Neo Atrium. Selain itu, kami juga menghadirkan penari-penari dari Bali yang akan menyuguhkan berbagai tarian budaya Bali yang majestic,” papar GM Marcomm & Relations Central Park dan Neo Soho Mall, Sliviyanti Dwi Aryati.

Hal senada diungkapkan Marcomm Manager Central Park dan Neo Soho Mall, Dorothea Amanda. Ia mengatakan event yang mengangkat tema budaya Bali ini juga bentuk perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 80 tahun.

“Contohnya dekorasi kita benar –benar dikerjakan oleh seniman Bali menggunakan 100 persen material yang alami dan didatangkan langsung dari Bali. Jadi bukan hanya dekorasi saja melainkan sampai ke pengisi performance juga dari Bali,” katanya.

“Yang di Central Park itu dekorasi anyaman berbentuk wajah wanita Bali, kalau dilihat, apalagi kalau dari dekat, itu detail sekali. Sampai bentuk bibir aja terlihat 3D, cantik sekali. Untuk di Neo Soho, inspirasinya itu topi pernikahan wanita Bali sebagai dekorasinya,” tambah Manda hanya kepada Femindonesia.com.

Ia juga mengatakan bila pemilihan budaya Bali pada Agustus tahun ini bukan tanpa alasan

“Jadi kita mau fokus ke budaya – budaya nasional. Tahun ini kita mulai dari Bali. Mungkin tahun depan kita fokus ke budaya lain. Untuk memperlihatkan satu kebudayaan saja di Indonesia, kekayaannya sudah luar biasa. Itu baru dari satu daerah,” katanya.

Sementara itu program menarik lainnya selama Extraordinary Indonesia antara lain Indonesia Shopping Festival (14 – 24 Agustus), Cashback Program di Central Park (16 – 24 Agustus), Good Food Deals di Neo Soho (16 – 24 Agustus), Pentas Seni di Central Park – Tribeca Park pada 16 dan 23 Agustus jam 16.30 (Sekar Jagat), 17 Agustus pukul 18.30 (Jegeg Gebongan) dan 24 Agustus jam 16.30 (Spirit of Dewi Ratih), sedangkan di Neo Soho – Atrium 17 Agustus pukul 16.30 (Spirit of Dewi Ratih & Trust Orchestra Junior.

Sedangkan pada 17 Agustus, ID Deals – Promo Spesial Kemerdekaan menawarkan spesial diskon hingga 80% serta penampilan Lomba Sihir yang menghangatkan area Tribeca Park. [foto/teks : denim]  

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending