Connect with us

Ragam

Aurora Nia Holm, Namanya Kembali Masuk A-List ‘Indonesia’s Top 100 Lawyer’

Published

on

FEM Indonesia – Berpengalaman diberbagai layanan hukum termasuk menangani merger dan akuisisi, usaha patungan, pembiayaan, pasar modal, dan kasus investasi asing. Serta sejumlah transaksi lintas batas di Asia Tenggara dan sejumlah startup dan pelaku industri teknologi di tanah air.

Nama pengacara muda milenial, Aurora Nia Holm kembali masuk ke A-List di ‘Indonesia’s top 100 lawyers’ versi ‘Asia Business Law Journal’ yang risetnya sejak 2018 silam.

Sebagai informasi, untuk dapat masuk ke dalam pengacara A-List Indonesia, seseorang tak hanya memiliki pengetahuan hukum yang mendalam, tetapi harus menjadi seorang pengacara yang responsif.

“Menjadi pengacara merupakan pekerjaan yang menantang karena pengacara profesional selalu dituntut untuk memberikan solusi terbaik bagi kliennya. Untuk menjadi pengacara yang luar biasa, Anda juga perlu memahami masalah klien, dan menjadi orang yang dapat diandalkan dan dipercaya,” ujar Aurora Holm, baru-baru ini di Jakarta.

Pengalaman Aurora yang paling menonjol termasuk keterlibatannya dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam mengembangkan kerangka hukum dan peta jalan perdagangan elektronik (e-commerce) negara. Ia juga pernah bekerja dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Co-founder Kyora Law Firm ini juga dengan keahlian luas di bidang hukum perusahaan di Indonesia dan Singapura, khususnya di industri teknologi.

“Saya berharap dengan penghargaan seperti Indonesia’s Top 100 Lawyers ini dapat terus menambah semangat para advokat Indonesia untuk dapat memberikan solusi terbaik bagi kliennya. Selain itu, saya juga berharap di masa depan akan lebih banyak lagi advokat perempuan muda yang energik serta memiliki wawasan hukum yang luas, khususnya di industri teknologi,” katanya.

Masik di antara A-List Indonesia’s Top 100 Lawyers menjadikannya salah satu pengacara perempuan termuda yang diakui dalam daftar bergengsi ini. Pada tahun 2020, dia berhasil masuk ke daftar yang sama untuk kedua kalinya. Hingga sekarang, ia kembali masuk ke daftar yang sama untuk ketiga kalinya.

Tentang Indonesia’s Top 100 Lawyers

A-List adalah daftar pengacara berdasarkan riset yang dilakukan oleh Asia Business Law Journal. Untuk mengidentifikasi 100 pengacara terbaik di Indonesia, Asia Business Law Journal menghubungi ribuan penasihat hukum internal di Indonesia dan di seluruh dunia serta mitra di firma hukum internasional dan meminta mereka untuk memberi tahu kami pengacara mana yang harus lolos.

Daftar terakhir mencerminkan nominasi yang diterima dikombinasikan dengan tim editorial Asia Business Law Journal yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam mendokumentasikan dan menganalisis pasar hukum Indonesia.

Berikut ini daftar lengkap 100 pengacara top Indonesia 2021 versi Asia Business Law Journal:

1. Bono Daru Adji (Assegaf Hamzah & Partners
2. Lia Alizia (Makarim & Taira S)
3. Miriam Andreta (Walalangi & Partners)
4. Ignatius Andy (Ignatius Andy Law Office)
5. Arie Armand (Armand Yapsunto Muharamsyah)
6. Ahmad Fikri Assegaf (Assegaf Hamzah & Partners)
7. Ibrahim Sjarief Assegaf (Assegaf Hamzah & Partners)
8. Ivan Ferdiansyah Baely (IABF)
9. Wahyuni Bahar (Bahar)
10. Theodoor Bakker (ABNR)
11. Tony Budidjaja (Tony Budidjaja Lawyers)
12. Tjahjadi Bunjamin (Hiswara Bunjamin & Tanjung)
13. Bagus Nur Buwono (Bagus Enrico & Partners)
14. Michael Carl (SSEK Legal Consultant)
15. Oscar Damarjati (Hendra Soenardi)
16. Iqbal Darmawan (HHP)
17. Melli Darsa (Melli Darsa & Co)
18. Agus Ahadi Deradjat (ABNR)
19. Luke Devine (HHP)
20. Chandrawati Dewi (ABNR)
21. Mita Djajadiredja (HHP)
22. Ira Eddymurthy (SSEK Legal Consultant)
23. Fransisca (Makes & Partners)
24. Mohamed Idwan Ganie (Lubis Ganie Surowidjojo)
25. Daniel Ginting (Ginting & Reksodiputro)
26. Bonie Guido (Guido Hidayanto & Partners)
27. Indri Pramitaswari Guritno (HHP)
28. Iqbal Hadromi (Hadromi & Partners)
29. Tarsis Halilintar (Ginting & Reksodiputro)
30. Chandra Martha Hamzah (Assegaf Hamzah & Partners)
31. Al Hakim Hanafiah (Dentons HPRP)
32. Dianyndra Kusuma Hardy (Suhardi Somomoeljono & Associates)
33. Andreas Hartono (Andreas, Sheila & Partners)
34. Stefanus Haryanto (Adnan Kelana Haryanto & Hermanto)
35. Eddy Hendra (Hendra Soenardi)
36. Irawati Hermawan (Hermawan Juniarto & Partners)
37. Bintang Hidayanto (Guido Hidayanto & Partners)
38. Iril Hiswara (Hiswara Bunjamin & Tanjung)
39. Rahayu Ningsih Hoed (Makarim & Taira S)
40. Aurora Nia Holm (Kyora Law)
41. Zacky Zainal Husein (Assegaf Hamzah & Partners)
42. Pheo Hutabarat (Hutabarat Halim & Partners)
43. Arie Hutagalung (Arie Hutagalung & Partners)
44. Hotman Paris Hutapea (Hotman Paris & Partners)
45. Enrico Iskandar (Bagus Enrico & Partners)
46. Prudence Jahja (Januar Jahja & Partners)
47. Darrell Johnson (SSEK Legal Consultant)
48. Cornel Juniarto (Hermawan Juniarto & Partners)
49. Andi Kadir (HHP)
50. Mohamad Kadri (Guido Hidayanto & Partners)
51. Freddy Karyadi (ABNR)
52. Andy Kelana (Adnan Kelana Haryanto & Hermanto)
53. Herry Kurniawan (ABNR)
54. Emir Kusumaatmadja (Mochtar Karuwin Komar)
55. Justisiari Kusumah (K & K Advocates)
56. Rio Lassatrio (LHBM Counsel)
57. Eddy Marek Leks (Leks & Co)
58. Vincent Ariesta Lie (Makarim & Taira S)
59. Todung Mulya Lubis (Lubis Santosa & Maramis)
60. Daru Lukiantono (HHP)
61. Yozua Makes (Makes & Partners)
62. Insan Budi Maulana (Maulana & Partners)
63. Giovanni Mofsol Muhammad (Dentons HPRP)
64. Ratih Nawangsari (Oentoeng Suria & Partners)
65. Putu Raditya Nugraha (UMBRA)
66. Emir Nurmansyah (ABNR)
67. Pramudya Oktavinanda (UMBRA)
68. Sugianto Osman
69. Luhut Pangaribuan (Luhut Marihot Parulian Pangaribuan)
70. Soenardi Pardi (Hendra Soenardi)
71. Denny Rahmansyah (SSEK Legal Consultant)
72. Robert Reid (Soemadipradja & Taher)
73. Harun Reksodiputro (Ginting & Reksodiputro)
74. Abdul Haris Muhammad Rum (AHRP)
75. Johannes Sahetapy-Engel (AKSET Las)
76. Kirana Diah Sastrawijaya (UMBRA)
77. Iwan Setiawan (Makes & Partners)
78. Leoni Silitonga (Roosdiono & Partners)
79. Kemalsjah Siregar (Kemalsjah & Associates)
80. Tasdikiah Siregar (TNB & Partners)
81. Zippora Siregar (Siregar & Djojonegoro)
82. Rahmat Soemadipradja (Soemadipradja & Taher)
83. Dyah Soewito (SSEK Legal Consultant)
84. Suhardi Somomoeljono (Suhardi Somomoeljono & Associates)
85. Jonathan Streifer (SSEK Legal Consultant)
86. Timur Sukirno (HHP)
87. Arief Tarunakarya Surowidjojo (Lubis Ganie Surowidjojo)
88. Gunawan Suryomurcito (Rouse)
89. Hafzan Taher (Soemadipradja & Taher)
90. Christian Teo (Christian Teo & Partners)
91. Abadi Abi Tisnadisastra (AKSET Law)
92. Rambun Tjajo (Tjajo & Partners)
93. Fred Tumbuan (Tumbuan & Partners)
94. Jennifer Tumbuan (Tumbuan & Partners)
95. Michael Twomey (SSEK Legal Consultant)
96. Luky Walalangi (Walalangi & Partners)
97. Linda Widyati (Linda Widyati & Pusponegoro)
98. Widyawan (Widyawan & Partners)
99. Frans Winarta (Frans Winarta & Partners)
100. Ary Zulfikar (AZP Legal Consultant)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Ragam

Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau dan Ekles Senduk Ajak Anak Pemulung dan Tukang Sampah Belanja Baju Baru dan Lebaran

Published

on

FEM Indonesia – Jakarta, dr. Ekles Senduk, D. AAAM, M.Kes sebagai ahli bedah plastik dan pemilik Ekles Clinic ternyata memiliki jiwa sosial tinggi melalui komunitas I Am Preneur Indonesia.

Kembali bekerjasama dengan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau bidang pada pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan khususnya bagi para pemulung, tukang sampah dan keluarganya.

Untuk kali ini difokuskan kepada anak-anak pemulung dan tukang sampah dengan mengajak mereka berbelanja baju lebaran dan kebutuhan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445.

“Kami ingin berbagi dengan saudara-saudara kami anak-anak pemulung dan tukang sampah agar mereka ceria menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 ini,” ujar dr. Ekles Senduk disela-sela kegiatan di Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau di Gang Waru, Jl. Kebagusan I, RT.06/RW.01 Kel. Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, baru-baru ini.

Ia menjelaskan I Am Preneur Indonesia merupakan komunitas para entrepreneur yang bergerak dalam pengembangan bisnis digital dan UMKM guna mendukung pencapaian tujuan ke-5 atau ke-8 SDGs.

“Melalui I Am Preneur Indonesia, kami pernah bekerjasama dengan Kemenpora untuk kegiatan di seluruh daerah di Indonesia. Kemudian kolaborasi dengan dinas sosial, dan kali ini bekerjasama dengan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau,” jelasnya.

Ahli bedah plastik ini mengungkapkan I Am Preneur Indonesia hadir melalui platform pemberdayaan entrepreneur dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia untuk bisa bertumbuh bersama melalui program yang akan diselenggarakan, sehingga mampu mencapai standar hidup yang layak, berkualitas dan bernilai.

“Anak-anak ini penerus kehidupan bangsa. Merekalah yang akan menggantikan kita semua kelak nanti. Kami ingin anak-anak pemulung dan tukang sampah ini bergembira di Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya.

Sementara itu Tina perwakilan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau mengklaim pihaknya konsisten bergerak di bidang pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan. Menurutnya, lembaga nirlaba ini memiliki cabang di beberapa tempat di Bogor, Limo Depok, dan Jakarta di Kebagusan, Ragunan dan Jatipadang. Untuk para pengajar dari para mahasiswa sebagai relawan dari beberapa universitas seperti Universitas Nasional (Unas) dan lain sebagainya.

“Kami memiliki 243 anak binaan ada beberapa titik Bogor, Depok, dan Jakarta. Pengajarnya dari relawan para mahasiswa seperti dari Universitas Nasional, dan lain-lain,” pungkas Tina. [rudipurwoko]

Continue Reading

Ragam

Perlengkapan Sanitasi, Leebong Private Island and Resort Pilih Konsep Minimalis dan Elegan

Published

on

FEM Indonesia – Kenyamanan sudah menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke suatu tempat. Apalagi jika menginap di sebuah resort, dimana wisatawan dapat menikmati semua fasilitas dengan nyaman. Salah satu penunjang hal tersebut misalnya perlengkapan sanitasi kamar mandi, seperti shower, keran air, kloset, floor drain dan aksesoris lainnya.

Leebong Private Island and Resort di Belitung melakukan semua itu. Hal ini diiyakan General Manager Leebong Private Island and Resort, Agus.

Ia mengatakan memilih perlengkapan sanitasi untuk bangunan tinggal, termasuk pada resort maupun villa yang berlokasi di pinggir laut bukan hal yang mudah. Pasalnya, kata Agus, cuaca tidak menentu dan kualitas air laut bisa menyebabkan berbagai jenis peralatan menjadi mudah berkarat dan korosi.  

“Karena lokasi kita di pinggir laut, cuaca kadang tidak menentu, kualitas airnya pun juga berbeda dengan kota, jadi mudah korosi. Produk GB termasuk salah satu pilihan kita untuk mengatasi produk-produk yang mudah korosi. Bahan dasar yang digunakan pun saya melihatnya anti karat dan korosi,” tuturnya.

Dilanjutkan, hal lain yang wajib dipertimbangkan adalah perawatan dan penggunaan jangka panjang. Apalagi perawatan perlengkapan sanitasi untuk wilayah pinggir laut tidak mudah, perlu dirawat secara rutin dan teliti.

“Alasan lainnya simple, produk yang kita pilih maintenance-nya harus mudah. GB perawatannya mudah, kita semua dijelaskan secara detail bagaimana cara merawat yang tepat dan jika terjadi kendala, service after sales-nya pun tidak perlu diragukan karena bergaransi hingga 10 tahun,” kata Agus.

Terpisah, Manager Marketing GB Sanitaryware, Sheilla menyatakan bahwa konsep yang diterapkan tempat wisata tersebut sama dengan pihaknya. Sehingga menjadi daya tarik sendiri

“Produk GB tentu jadi pilihan tepat untuk resort ini karena konsep kita sama, yaitu simple, minimalist tapi tetap elegant. Kami berharap GB bisa menambah daya tarik resort ini sehingga menjadi pilihan utama untuk liburan keluarga,” terangnya.

Untuk diketahui, Leebong Private Island and Resort merupakan tempat wisata bahari di Belitung yang memiliki fasilitas mumpuni untuk ragam olahraga semisal stand up paddle, renang hingga yoga. Bahkan kerap menjadi lokasi latihan atlet sport water.

Selain itu, fasilitas lain yang ciamik lainnya taman bermain anak, kedai kopi, mini bar, wisata hutan mangrove serta sajian makanan yang menggoda selera. Tidak heran pulau ini sering disebut ‘Maldives-nya Indonesia’.

Penasaran dengan tempat berlibur yang hanya sekitar satu jam penerbangan dari Jakarta ini ? Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi https://leebongisland.com/ atau instagram @leebongisland. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

Ragam

CSR GB Sanitaryware Ganti Keran Masjid, Habib Ja’far : Kita Ingin Jadi Pribadi yang Bersih

Published

on

FEM Indonesia – Kenyamanan dalam beribadah menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan GB Sanitaryware. Produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur ini, melalui Corporate Social Responsibility (CSR)nya melakukan pergantian keran air di Masjid Nurul Huda, Jakarta Selatan, karena sebagian besar keran mengalami kebocoran.

Saat kegiatan pergantian berlangsung, hadir Habib Husein Ja’far Al Hadar atau dikenal dengan Habib Ja’far dan Pendeta Marcel Saerang. Menurut Habib Ja’far kegiatan CSR GB Sanitaryware ini merupakan langkah baik sebagai upaya selalu menjaga kebersihan diri dan kesucian.

Seorang muslim selalu dianjurkan untuk berwudhu dan menjaga wudhu-nya. Artinya, tubuh harus selalu bersih, terutama di bulan Ramadhan ini yang di dalamnya banyak sekali ibadah siang dan malam,” katanya.

Selain itu, dengan pergantian keran yang bocor menjadi sarana agar kaum muslim tidak mubazir sehingga agama Islam tidak lagi pandang dengan hal-hal yang tak baik, seperti tidak disiplin dalam penggunaan air dan tak mampu merawat sarana dan prasarana rumah ibadah.

“Harapannya, kita menjadi pribadi yang bersih agar citra islam tidak dicitrakan dengan hal-hal aneh, seperti kotor, tidak disiplin atau mubazir. Kita ingin menjadi seorang muslim yang sebenar-benarnya, seperti menjaga kebersihan dan kesucian,” jelasnya.

Sementara perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Huda, Suharyanto mengatakan apa yang dilakukan CSR GB Sanitaryware akan berdampak baik pada kegiatan dan membantu kelancaran wudhu jamaah.

“Kebetulan banget sebentar lagi menuju shalat Ied, keran-keran wudhu juga udah pada rusak, bocor, setelah diganti ini semoga bisa meningkatkan kenyamanan umat saat wudhu,” terangnya.

Sedangkan Pendeta Steve Marcel Saerang yang biasa disapa Pendeta Marcel yang melihat kegiatan CSR GB Sanitaryware menyatakan bahwa hal ini membuktikan toleransi agama di Indonesia nyata adanya seraya berharap langkah tersebut akan menyisir rumah ibadah agam lain seperti gereja, pura, vihara dan klenteng.

“Ini adalah kegiatan yang perlu diapresiasi dan terus dilanjutkan. Kita saling membantu untuk menciptakan rumah ibadah yang nyaman, salah satunya dengan sanitasi yang layak,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan GM GB Sanitaryware Yapto Wijaya SH. Ia mengaku pihaknya sangat concern membantu rumah ibadah yang telah berjalan lebih dari 5 tahun ini melalui program CSR.

“Di bulan Ramadhan tahun ini kami kembali melakukan CSR di Masjid Nurul Huda Jagakarsa Jakarta Selatan dengan menggantikan keran-keran untuk mengambil air wudhu. Terkadang ada beberapa keran di masjid yang sudah usang atau rusak sehingga air menetes begitu saja. Ini sangat disayangkan,” ucapnya.

Selain Masjid Nurul Huda, GB Sanitaryware telah mengganti keran wudhu di Masjid Insan Kamil dan Masjid Al-Barkah Babelan di Bekasi, serta Masjid Al-Ikhlas Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Pula membantu sanitasi layak ke panti asuhan, rumah orang dengan gangguan jiwa, panti jompo, hingga fasilitas umum lainnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending