FEM Indonesia, Depok – Dalam acara panen raya, calon Wali Kota Depok terpilih di Pilkada 2024, Supian Suri memberikan apresiasi tinggi. Paslon 02 ini bersama Chandra Rahmansyah mengatakan bahwa pentingnya kolaborasi seperti ini sebagai langkah strategis dalam memanfaatkan lahan kosong di Depok.

Sementara, Urban Farming sendiri yang digagas Kodim Depok berkolaborasi dengan Komunitas Kampoeng Kita Depok (K3D).

“Urban farming ini membuka mata kita semua dan ternyata lahan di Depok memiliki potensi besar, bahkan untuk menanam bawang dan cabai,” ujar Supian saat acara Panen Raya di Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Rabu (11/12/2024)

Supian juga menyoroti perlunya pengembangan teknologi dalam sektor pertanian di Depok. Menurutnya, pertanian modern seperti smart farming yang dapat meningkatkan produktivitas lahan kecil sehingga menghasilkan panen yang melimpah.

“Ke depan, kita harus mulai memanfaatkan teknologi untuk mendukung urban farming. Dari lahan kecil, kita bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak, bahkan mampu bersaing dengan daerah lain. Ini adalah masa depan pertanian di kota kita,” paparnya.

Supian juga mengusulkan agar pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus menangani masalah pangan di Depok. BUMD katanya diharapkan mampu mengelola distribusi, keamanan, dan stabilitas harga pangan di kota ini.

“Dengan adanya BUMD pangan, kita bisa bekerja sama dengan para distributor. Hal ini penting untuk menjaga jumlah produksi, keamanan pangan, serta mengendalikan inflasi harga kebutuhan pokok bagi warga Depok,” tuturnya.

Supian nanti jika sudah dilantik menjadi Walikota Depok pada Februari 2025 mendatang, berkomitmen untuk melanjutkan program-program inovatif seperti urban farming yang dilakukan Kodim dan mendorong optimalisasi lahan kosong di berbagai titik di Depok. 

“Karena langkah yang sangat nyata untuk Depok yang lebih mandiri dalam sektor pangan,” harapnya.

Acara panen raya menjadi momentum awal kolaborasi berbagai pihak untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis teknologi di Kota Depok. Sinergi antara Kodim 0508/Depok dan Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) menunjukkan hasil nyata dalam mendukung ketahanan pangan dan dapat menekan inflasi. 

“Ini adalah kolaborasi semua pihak, tidak hanya TNI, tetapi juga masyarakat, Babinsa, hingga mitra lainnya. Kami bersama-sama mengelola lahan ini, dan hasilnya hari ini kita panen cabai yang diperkirakan mencapai total 13-15 ton hingga Januari 2025,” ujar Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto.

Lahan urban farming seluas 2 hektar tersebut ditanami 15.000 batang cabai, dengan estimasi produksi rata-rata 0,8 kilogram per batang. Hasil panen cabai dijual dengan harga tetap Rp23.000 per kilogram, jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar yang berkisar Rp28.000 hingga Rp40.000.

“Harga ini sudah kami hitung berdasarkan break-even point (BEP) agar keberlanjutan program tetap terjaga,” jelas Kolonel Iman.

Sementara itu, Ketua K3D, Pujo Dinomo Sungkowo alias Pakde Bowo, menambahkan bahwa kerja keras K3D dan dukungan Kodim Depok, kawasan tersebut yang dulunya dianggap angker dan banyak terjadi kejadian kriminal, kini berubah menjadi lahan produktif yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami mulai dari membersihkan area ini dari bangunan ilegal dan aktivitas negatif. Kini, kami fokus pada ketahanan pangan sebagai antisipasi perubahan iklim, terutama menghadapi potensi El Niño ekstrem pada 2025,” ungkap Pakde Bowo.

Selain cabai, tambah Pakde Bowo bahwa area ini telah ditanami bawang merah dengan hasil memuaskan. Ke depannya, K3D dan Kodim Depok berencana memanfaatkan lahan untuk tanaman lain seperti kacang polong, jagung manis, dan berbagai komoditas lainnya.