Ekonomi & Bisnis
Pengusaha Lokal, Ranny Zarman Bawa Jamu ‘Vermint’ ke Internasional Untuk Bantu Pasien Covid 19

FEM Indonesia – Pandemi Covid 19, yang belum juga mereda di dunia sampai Indonesia, ternyata menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha lokal, Ranny Zarman.
Pasalnya, wanita yang menjabat Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia, mengabarkan, bahwa jamu ‘Vermint‘ produksinya yang dapat membantu menurunkan demam mulai laris dicari masyarakat lokal dan internasional.
Bahkan salah satu penderita virus covid 19 dari Indonesia yang berada di Swedia pernah membagikan pengalamannya dengan mengkonsumsi Vermint, melalui curhatannya di medsos, mampu bertahan dari paparan covid 19 hingga sembuh.
Kisah tersebut berawal dari warga negara Indonesia (WNI), Nathania Setiawan (26) atau Thania yang menetap di Swedia. Thania menulis pengalamanya lewat akun di instagram yang dinyatakan sebagai pasien Covid-19 di Swedia usai menjalani perjalanan panjang dari Indonesia. Kegigihannya untuk sembuh dari Covid-19 berbuah nyata. Thania mengaku obat paling ampuh yang dikonsumsi yakni produk obat jenis jamu dari Indonesia, salah satunya Vermint.
Vermint atau yang lebih tren dikenal sebagai obat cacing oleh masyarakat Indonesia kata Ranny Zarman, dari ekstrak cacing tanah atau Lumbricus rubellus yang berasal dari Pangalengan Jawa Barat, yang diolah dalam bentuk kapsul dengan bendera PT Vermindo miliknya dan sudah memikiki izin edar dari BPOM selama 20 tahunan.
“Jamu Vermint itu berupa kapsul, bahannya dari cacing tanah jenis Lumbricus Rubellus yang diternakkan sendiri dan bermitra dengan para peternak sekitar Pengalengan dan Lembang dengan proses dari mulai pemberian makan yang diatur sesuai ketentuan perusahaan. Cacing di proses kering dengan mesin sampai masuk ke dalam kapsul,” jelas Ranny Zarman melalui siaran persnya, Senin (12/7/2021).
Ranny menjelaskan, secara regulasi izin dari BPOM hanya boleh dituliskan satu macam saja penyakit yaitu untuk demam, namun pada umumnya rata-rata penyakit apapun akan selalu disertai demam tinggi dan saat itulah pentingnya minum Vermint untuk mempercepat menurunkan demam. “Walaupun tidak atau demam, Vermint bisa untuk menjaga kesehatan tubuh untuk stabil dan bisa menjaga dari terpapar virus Covid 19,” katanya.
Untuk menjaga kualitas, Ranny berusaha menjaga ke stabilan bahan baku demi memenuhi stok di seluruh propinsi di Indonesia. Dan bisa di dapat-kan di apotik apotik dan toko obat seluruh Indonesia sebaga upaya membantu melawan pandemi.
Saat ini tambah Ranny, sudah banyak perusahaan swasta dan pemerintah yang membeli untuk di bagikan kepada para staf dan karyawan agar dapat membantu daya tahan tubuh dengan rutin meminum Vermint setiap hari. Hal itu juga untuk membantu pemerintah dalam melawan pandemi Covid 19.
“Untuk permintaan saat ini, banyak juga yang di bawa ke luar Negeri seperti Dubai UAE dan Negara2 MIDDLE EAST Dimana pandemi ini, masyarakat mau tidak mau harus prioritas menjaga kesehatanya dan Vermint ini akan menjadi salahsatu pilihan yang aman untuk menjaga kesehatan tubuh untuk segala usia, aman juga untuk anak-anak, Ibu hamil dan menyusui,” tandas Ranny.
Ekonomi & Bisnis
Kedaulatan AI, Berdayakan dan Dorong Transformasi Digital dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

FEM Indonesia, Jakarta – dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-5 FORWAT digelar Diskusi panel bertajuk “Masa Depan AI: Mampukah Memperkuat Ekonomi Indonesia?”.
Diskusi yang diselenggarakan Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai sektor, yakni Adrian Lesmono (Country Xonsumer Business Lead NVIDIA), Sri Safitri (Sekjen Partnership Kolaborasi Riset & Inovasi). Industri Kecerdasan Artifisial/KORIKA), Nailul Huda (Direktur Ekonomi Digital CELIOS), dan Insaf Albert Tarigan (Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan), dengan Ardhi Suryadi, Wakil Pemimpin Redaksi Detik, sebagai moderator.
Adrian Lesmono, Country Lead Business NVIDIA mengatakan bahwa kedaulatan AI bukan lagi wacana. “Teknologi AI yang cepat, aman, dan mandiri adalah fondasi kedaulatan digital Imdonesia. Kedaulatan AI artinya kontrol penuh atas data, efisiensi dan akselerasi digital.” ujarnya.
Penerapan AI di Indonesia perlu disesuaikan dengan prioritasi pembangunan nasional. Upaya ini mulai dilakukan, salah satunya melalui pembentukan Kolaborasi Riset & Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) yang bertujuan menjembatani kesenjangan kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas publik.
Sri Safitri, Sekjen Partnership (KORIKA) menyampaikan, Meski berpotensi mendorong transformasi besar, pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang masih terbatas. Hingga saat ini, jumlah individu yang memiliki keahlian dalam bidang AI masih sangat sedikit. Bahkan, program studi khusus AI di Indonesia baru dimulai.
“Selain itu, keterbatasan infrastruktur digital juga menjadi hambatan besar. Kemudian, kurangnya pendanaan dan riset & pengembangan (R&D). Dari sisi regulasi, Indonesia juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan data dan kebijakan terkait AI. Terakhir, keterbatasan akses terhadap teknologi,” ungkap dia.
Sementara itu, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS menambahkan, Adopsi AI yang tumbuh pesat di sektor finansial dan ekonomi digital menunjukkan bahwa teknologi ini telah menjadi tulang punggung transformasi ekonomi. “Dengan dukungan strategi pemerintah, kolaborasi industri, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja, AI dapat memberdayakan Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Meski berpotensi mendorong transformasi besar, pengembangan AI di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Pemerintah berperan strategis dalam mendorong pengembangan AI di tingkat nasional, melalui regulasi yang mengatur AI dan tata kelolanya guna memaksimalkan manfaat besar AI sekaligus meminimalkan resikonya.
Insaf Albert Tarigan, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan menegaskan, Diperlukan penyempurnaan strategi pemanfaatan AI nasional yang dapat berfungsi sebagai blueprint panduan bagi pemerintah dan sektor swasta dalam mengadopsi, mengembangkan, serta mengimplementasikan AI.
“Dengan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat memaksimalkan potensi kerja sama dengan mitra global, mencakup transfer teknologi, investasi, dan penelitian bersama. Kolaborasi semacam ini akan mempercepat adopsi teknologi canggih, membuka akses ke sumber daya global, dan memperkuat kedaulatan teknologi Indonesia,” ungkapnya.
Di Indonesia sendiri, penguatan kedaulatan AI eloknya dilakukan dengan mendorong lebih banyak sektor beralih dari fase Taker ke fase Shaper dan Maker. Sebagai contoh, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) tidak hanya memanfaatkan AI untuk bisnis seperti peningkatan layanan pelanggan dan kinerja jaringan, tetapi juga aktif membangun ekosistem AI inklusif melalui pengembangan talenta, pelatihan, serta kolaborasi strategis demi pemerataan akses teknologi AI di berbagai sektor.
Selain Indosat yang telah mengadopsi teknologi AI melalui berbagai inovasi seperti Sahabat-AI, Indosat AI Experience Center, dan Digital Intelligence Operation Center (DIOC), sejumlah perusahaan lain juga turut memanfaatkan AI. GoTo, misalnya, menggunakan AI untuk mempersonalisasi preferensi pelanggan dan memprediksi permintaan.
Sementara itu, Kata.ai mengembangkan solusi AI untuk menciptakan interaksi pelanggan melalui percakapan otomatis.
Di sektor pemerintahan, teknologi AI juga mulai umum digunakan, antara lain untuk otomatisasi layanan publik dan moderasi konten oleh Komdigi.
Dengan terselenggaranya diskusi panel ini, menjadi momentum positif untuk mendorong pemahaman strategis tentang peran AI dalam pertumbuhan ekonomi, merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis bukti, serta mempererat jejaring kolaboratif demi membangun ekosistem AI nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (***)
Ekonomi & Bisnis
Dibawah Kepemimpinan Ria Warganda, PT IIM Kembali Raih 16 Penghargaan dari 2 Ajang Bergengsi

FEM Indonesia, Jakarta – Peran kaum wanita dalam sebuah perusahaan, kini tak diragukan lagi. Apalagi bagi perempuan bernama Ria Meristika Warganda. Dalam kepemimpinanya di PT Insight Investments Management (IIM), Ria Warganda kembali membawa prestasi baru dengan meraih 16 penghargaan dari 2 ajang bergengsi.
Selain Best Mutual Fund Awards 2025 yang diselenggarakan Investortrust id bersama Infovesta Utama, IIM juga meraih Anugerah Manajer Investasi 2025 yang diadakan Edvisor ID dan IDX Channel.
Dalam ajang Best Mutual Fund Awards 2025, IIM meraih 13 penghargaan atas kinerja dan pertumbuhan dana kelolaan berbagai produk reksa dana unggulannya. Penghargaan tersebut mencakup kategori reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran.
Sementara dalam ajang Anugerah Manajer Investasi 2025, IIM menyabet tiga penghargaan untuk kategori Manajer Investasi Terbaik berdasarkan kinerja reksa dana. Sebagai Direktur IIM, Ria M Warganda, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut mencerminkan kepercayaan investor serta komitmen perusahaan dalam mengelola dana investasi secara profesional dan berkelanjutan.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras tim serta kepercayaan investor yang telah memilih PT IIM sebagai mitra investasi mereka. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk investasi yang kompetitif dan unggul,” kata Ria melalui keterangan yang diterima, Senin (10/03/2025).
Menurut Ria, keunggulan produk reksa dana IIM tidak hanya didukung oleh performa keuangan yang solid, tetapi juga oleh penerapan tata kelola yang baik. Komitmen PT IIM dalam aspek tata kelola juga telah mendapatkan pengakuan melalui penghargaan TOP GRC Awards 2024, yang diselenggarakan Top Business bersama Asosiasi GRC Indonesia, Irmapa, dan ICoPI.
Pada ajang tersebut, PT IIM berhasil meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu TOP GRC Awards 2024 #4 Star dan The Most Committed GRC Leader 2024. “Penghargaan GRC tahun lalu juga merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen PT IIM dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, manajemen risiko, serta kepatuhan sesuai regulasi yang berlaku,” pungkas Ria
Ekonomi & Bisnis
Libur Lebaran, BRI Siapkan Rp32,8 Triliun, Pastikan Kebutuhan Uang Tunai Terpenuhi Hingga Pelosok

FEM Indonesia, Jakarta – Menyambut periode Libur Lebaran 2025 pada 28 Maret 2025 – 7 April 2025 atau selama 11 hari, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp32,8 triliun. Kesiapan dana tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama momen Hari Raya Idulfitri.
SEVP Operations BRI Nyoman Sugiri Yasa mengungkapkan bahwa penyediaan uang tunai ini merupakan langkah strategis BRI dalam menjaga kelancaran aktivitas ekonomi dan memastikan layanan perbankan tetap optimal selama periode libur Lebaran.
“Setiap tahun, momen Lebaran selalu diiringi dengan permintaan uang tunai di masyarakat. Oleh karena itu, BRI memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai, khususnya di jaringan kantor cabang dan mesin ATM yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Nyoman.
Jumlah uang yang disiapkan oleh BRI tahun ini tercatat turun sebesar 6,12% dari realisasi tahun lalu. “Proyeksi kas yang disediakan BRI lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun lalu dikarenakan turunnya transaksi tarik tunai sebesar 15% secara yoy serta masyarakat yang semakin terbiasa bertansaksi secara cashless,” imbuh Nyoman.
Di sisi lain, transaksi digital di BRI tercatat terus meningkat. Seperti pada jumlah transaksi Super Apps BRImo yang mengalami peningkatan 40,54% yoy, transaksi QRIS BRI yang tumbuh 186% yoy dan transaksi EDC merchant BRI yang meningkat 177% yoy.
Selain menyiapkan dana tunai, BRI juga memastikan layanan digital banking seperti BRImo tetap optimal agar nasabah dapat melakukan transaksi non-tunai dengan mudah dan aman.
Sementara itu, BRI juga memastikan keandalan mesin ATM dan CRM yang hingga akhir Desember 2024 jumlahnya mencapai 19.670 unit di seluruh Indonesia. Hingga akhir Desember 2024 tercatat BRI memiliki lebih dari 796 ribu jaringan e-channel yang terdiri dari 776 ribu EDC, 10 ribu mesin ATM dan 9 ribu mesin CRM.
BRI juga mengoperasikan sejumlah kantor layanan secara terbatas di titik-titik strategis selama libur Lebaran, guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang tetap memerlukan layanan perbankan konvensional. Selain itu, BRI juga mengandalkan lebih dari 1 juta AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai perpanjangan layanan perbankan. AgenBRILink diharapkan mampu memfasilitasi transaksi keuangan masyarakat di desa-desa dan daerah yang jauh dari Kantor Cabang BRI, sehingga kebutuhan uang tunai masyarakat tetap terpenuhi.
Dengan langkah-langkah tersebut, BRI menegaskan komitmennya untuk selalu hadir melayani kebutuhan masyarakat di setiap momentum penting, termasuk di momen Lebaran yang sarat aktivitas ekonomi, tradisi mudik, hingga kebutuhan transaksi keluarga.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati momen Lebaran dengan nyaman, tanpa khawatir akan keterbatasan akses terhadap layanan perbankan. Baik melalui jaringan kantor, ATM, BRImo, maupun Agen BRILink, BRI siap melayani Indonesia,” tutup Nyoman.
-
NASIONAL12 hours ago
Safari Ramadhan Ke-2 ‘Bukber 1000 Anak Yatim’ Yapena, Sukses di Ponpes Darul Inayah Bandung Barat
-
NASIONAL5 days ago
Polri Apresiasi Keberhasilan Mukti Juharsa dalam Perang Melawan Narkotika
-
NASIONAL5 days ago
Vokalis DeEx Daniel Muharam Beli Lagu Ciptaan Anggita Anak Disabilitas di acara Bhakti Sosial YPAC Bali
-
NASIONAL5 days ago
Sandi Damkar Resmi Jadi Pegawai PPPK Depok Setara ASN atas Intruksi Supian Suri