FEM Indonesia, Depok – Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) resmi memperkenalkan program “Karpet Merah”, sebuah inovasi layanan rujukan khusus untuk kasus saraf dan bedah saraf yang membutuhkan penanganan cepat dan terintegrasi. Peluncuran program ini berlangsung pada Sabtu (15/11) di Auditorium RSUI.
Program Karpet Merah dirancang untuk memberikan alur pelayanan yang lebih cepat, terkoordinasi, dan prioritas, sehingga pasien dengan kondisi neurologis serius seperti tumor otak dan stroke dapat memperoleh penanganan segera oleh tim multidisiplin berpengalaman.
Program ini juga menjadi bagian dari layanan unggulan RSUI BRACE (Brain & Nerve Center of Excellence), yang ditunjang oleh fasilitas modern serta teknologi mutakhir.

Seminar Brain Health Week 2025
Dalam rangka peluncuran program tersebut, RSUI turut menggelar Seminar Brain Health Week 2025 bertema “Kenali, Cegah, dan Tangani Gangguan Saraf Sejak Dini”. Seminar ini menghadirkan para dokter spesialis saraf dan bedah saraf RSUI sebagai narasumber untuk membahas penanganan komprehensif berbagai gangguan saraf, mulai dari Tumor otak, Penyakit autoimun saraf,
Epilepsi, Stroke dan Aneurisma otak.
Para narasumber yang hadir antara lain Dr. dr. Tiara Aninditha, Sp.N(K); Dr. dr. Riwanti Estiasari, Sp.N(K); dr. David Tandian, Sp.BS(K); dr. Kevin Gunawan, Sp.BS; dr. Adrian Ridski Harsono, Sp.N; dr. Dinda Diafiri, Sp.N(K); dr. David Pangeran, Sp.N; dan dr. Alphadenti Harlyjoy, Sp.BS.
Perkuat Kolaborasi dan Edukasi Publik
Kegiatan ini diikuti oleh tenaga medis, tenaga kesehatan, mahasiswa, serta perwakilan berbagai fasilitas kesehatan dan organisasi profesi. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi, memperluas wawasan, dan memperkuat kolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan saraf di Indonesia.
Melalui program Karpet Merah dan kegiatan edukatif semacam Brain Health Week, RSUI menegaskan komitmennya sebagai rumah sakit pendidikan yang terus berinovasi dan menjadi pusat pembelajaran di bidang kesehatan otak dan saraf.


Tinggalkan Balasan