FEM Depok – Sesuai janji kampanye di pilkada Depok tahun lalu, Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah mulai membuktikan ucapannya bahwa jika menang, pihaknya akan melarang praktik titip menitip dan jual beli kursi di Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB).
Sebagai langkahnya, Chandra menemui perwakilan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri dari seluruh wilayah Kota Depok dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Perpustakaan Kota Depok, Jumat (30/05/25).
Dalam pertemuan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen, yang diikuti oleh perwakilan dari 206 SD Negeri dan 34 SMP Negeri, yakni para tenaga pendidik dan operator sekolah yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis SPMB tahun ini.
Di hadapan para peserta, Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah menyampaikan, motivasi sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menyelenggarakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara jujur, berintegritas, dan bebas dari segala bentuk kecurangan.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memastikan bahwa dalam pelaksanaan SPMB tidak ada praktik titip-menitip. Ini bentuk komitmen kami untuk menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat Depok,” tegas Chandra Rahmansyah.
Ia menekankan, praktik-praktik curang seperti jual beli kursi tidak akan ditoleransi lagi. Pemkot Depok akan bertindak tegas terhadap segala bentuk manipulasi data, gratifikasi, dan pelanggaran lain yang mencederai proses penerimaan yang adil dan transparan.
“Arahan Wali Kota sangat jelas, sistem ini harus bersih dari kecurangan dalam bentuk apa pun. Karena itu, kami mengumpulkan seluruh tenaga pendidik dan operator agar mereka sejalan dengan instruksi pimpinan,” lanjut Chandra Rahmansyah.
Guna memperkuat integritas sistem, Pemkot Depok akan mengikat para pelaksana melalui perjanjian dan pernyataan komitmen. Jika ditemukan pelanggaran, sanksi hukum pidana akan diberlakukan.
Chandra Rahmansyah juga mengingatkan, bahwa pelaksanaan SPMB adalah amanah besar, bukan hanya kepada pemerintah, tetapi juga kepada Tuhan dan bangsa. “Ini adalah tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan rakyat Indonesia. Ini ladang amal. Kami berharap mereka yang menjalankan tugas ini dengan niat baik akan mendapatkan balasan kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan