FEM Indonesia – Dampak pandemi Covid-19 tidak pandang bulu. Semua lapisan masyarakat terpukul. Ragam cara dilakukan agar terus bertahan. Pun presenter sekaligus MC, Tommy Siahaan.
Lelaki Batak yang wara wiri di program Home Shopping ini mengaku sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa menghadapi situasi demikian. Terlebih tak sedikit kontrak pekerjaan dibatalkan.
Namun berkat iman yang kuat membuat dirinya kembali bangkit. Pengalaman tersebut menjadi inspirasi lagu-lagu pada album rohani perdananya, Grateful – El Gibor.
“Sejak pandemi memang mengalami ‘roller coster’ yang lumayan berat, meski berusaha selalu ada cara untuk tetap bertahan. Namun saya tersadar kalau ternyata dalam hidup tidak bisa sekedar mengandalkan kekuatan diri sendiri tetapi harus mengandalkan Tuhan sebagai penolong dan pengharapan dalam hidup,” jelasnya di acara Launching & Press Conference, di sebuah hotel di Karawang, Jawa Barat, Senin (18/10).
Untuk itu tujuh lagu, sambungnya, seperti Dia Sanggup, El Gibor, Betapa Hatiku, Ku Tak dapat Jalan Sendiri, Ya Tuhan Tiap Jam, Ku Heran Allah Mau Memberi dan Tenanglah Kini Hatiku dibenamkan pada album berlabel el Record ini. Selain itu perilisan album yang tidak berdekatan dengan Natal ini juga untuk memenuhi permintaan para jemaat di pelbagai daerah semisal Pekanbaru, Bali, Medan, Kalimantan, Sulawesi dan Surabaya kala dirinya berkunjung untuk pelayanan.
“Semua waktunya Tuhan. Album ini termasuk super ekspres karena pengerjaannya semua hanya dalam 1 bulan. Ini album khusus untuk orang-orang yang butuh kekuatan dan semangat baru dalam menjalani kehidupan khususnya di masa sekarang,” terang Tommy.
Pria kelahiran 13 September 1986 yang banyak mengidolakan penyanyi rohani semisal Pastor Niko Njotorahardjo, Pdt. J.E. Awondatu, Welyar Kauntu, Pastor Djohan Handojo, Priskilla, Nikita, Sari Simorangkir, Jacqlien Cellose ini pula mengaku menjagokan lagu El Gibor. Pasalnya walau memiliki lirik sangat dalam dan bermakna namun dipadu dengan aransemen yang sederhana.
“Saya yakin sangat mudah untuk dibawakan baik di kalangan sendiri maupun untuk ibadah biasa. Untuk lagu lain tentunya ada beberapa yang memang dibuat lebih ‘berisi’ atau lebih ‘baru’ khususnya lagu dari kidung jemaat agar memberikan nuansa segar bagi pendengarnya tetapi tanpa mengurangi esensi makna dari lagu tersebut,” katanya.
Pada acara yang diselenggarakan tertutup serta menerapkan prokes ini, hadir pula Executive Produser yang juga pemilik el Record Entertainment, Eka Pangulimara, Manager Tommy Siahaan, Jerry Rawis serta sejumlah undangan. [foto/teks : denim]



Tinggalkan Balasan