FEM Indonesia Taiwan – Dalam geliat politik Pilkada Depok 2024, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 1, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq, kembali melontarkan janji membangun satu madrasah negeri di setiap kecamatan.
Namun, janji ini menuai kritik tajam dari sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat Depok. Mereka menilai janji tersebut hanyalah pengulangan dari kampanye sebelumnya yang belum terbukti realisasinya hingga sampai sekarang.
Katanya, membuat janji baru ini terasa “lebay” dan tak lebih dari gombal politik.
Hal itu diungkapkan oleh Pardong, Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Depok, bahwa rasa herannya terhadap janji yang kembali digaungkan. Baginya, janji yang tak terealisasi di periode sebelumnya sudah cukup untuk membuat masyarakat tak lagi percaya.
“Ah, janji periode kemarin aja gak terealisasi, kok malah bikin janji lagi? Ini lebay, seolah-olah masyarakat gampang dibodohi,” ujar Pardong, Rabu (23/10/2024).
Tak hanya Pardong, Haris Fadillah selaku Ketua Garuda Nusantara Depok, juga menyuarakan ketidakpercayaannya terhadap paslon 1. Ia menyebut janji yang berulang kali dilontarkan ini sebagai upaya membohongi masyarakat.
“Heran saya, masa sih janji kampanye itu-itu aja? Yang dulu aja gak dilaksanakan, sekarang janji lagi. Ini namanya membohongi masyarakat,” kata Haris geram.
Haris menambahkan, masyarakat Depok kini sudah lebih cerdas dalam menyikapi janji kampanye. Ia mengingatkan warga agar tidak mudah terpikat dengan rayuan manis yang justru berisiko hanya menjadi angin lalu setelah terpilih.
Menurutnya, para pemilih perlu lebih jeli dalam menilai program yang ditawarkan oleh calon pemimpin, bukan hanya terbuai oleh janji-janji yang berulang tanpa bukti nyata.
“Masyarakat Depok sudah cerdas, jangan sampai termakan rayuan gombal dari kampanye pasangan nomor satu ini. Itu namanya ‘madu tumpah,’ manis di mulut, tapi tidak ada isinya,” tutup Haris. [foto: ilustrasisekolahman]


Tinggalkan Balasan