Connect with us

Ekonomi & Bisnis

Unilever Muslim Centre of Excellence Dukung Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Syariah

Published

on

FEM IndonesiaPT Unilever Indonesia, Tbk. mengumumkan peluncuran “Unilever Muslim Centre of Excellence” (Unilever MCOE) sebagai bentuk komitmen Perusahaan berbagi peran dengan pemerintah dan sejumlah organisasi terpercaya untuk mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah.

Dukungan sejalan dengan tujuan dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024. Peluncuran yang beberapa waktu lalu digelar secara daring, dihadiri oleh sejumlah tokoh kenegaraan serta tokoh penting di bidang ekonomi dan komunitas muslim.

“Langkah dan strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia pemimpin ekonomi syariah dunia terus bergulir dan bergerak secara positif. Pemerintah terus mendorong dan memfasilitasi kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan ekonomi syariah, termasuk keterlibatan dunia usaha. Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Unilever Indonesia, Tbk. yang telah mengambil langkah strategis meluncurkan ‘Muslim Center of Exellence’ untuk Unilever Global, sekaligus menjadikan Unilever Indonesia sebagai global hub produk Halal Unilever,” kata Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia dalam sambutanya.

Kedepannya, saya berharap ‘Unilever Muslim Center of Excellence’ ini akan diikuti oleh pemain-pemain industri halal global lainnya, dengan mengambil langkah yang konkrit implementatif untuk menjadikan Indonesia sebagai global hub produk halal dunia,” tambahnya.

Sementara Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menanggapi bahwa Beroperasi di Indonesia selama 87 tahun, Unilever Indonesia sebagai pemain terdepan di industri FMCG berkomitmen kuat untuk terus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Sembari mendukung program-program pemerintah dalam memajukan perekonomian bangsa, salah satunya melalui sektor industri halal, sejalan dengan MEKSI yang dicanangkan pemerintah. Komitmen ini telah kami mulai sejak tahun 1994, dimana kami menjadi salah satu perusahaan FMCG pertama yang pabriknya mendapat Sistem Jaminan Halal (SJH) halal dari MUI.” jelas Ira Noviarti.

Seiring dengan waktu, Unilever Indonesia semakin memperkuat komitmen penerapan sistem jaminan halal secara menyeluruh dari hulu ke hilir, mulai dari formulasi dan bahan baku; pasokan bahan baku; proses dan fasilitas produksi; hingga proses distribusi. Saat ini seluruh fasilitas pabrik Unilever di Indonesia telah mendapatkan SJH dan juga brand yang diproduksi di Indonesia telah mendapat sertifikasi halal dari LPPOM MUI.

“Komitmen tersebut terus kami perkuat dengan meluncurkan ‘Unilever MCOE’ sebagai wujud keseriusan Unilever dalam melahirkan rangkaian produk dan program yang relevan dengan kebutuhan konsumen muslim di Indonesia maupun dunia. Di bawah naungan Unilever yang beroperasi di 180 negara, ‘Unilever MCOE’ yang berbasis di Indonesia akan menjadi percontohan bagi market Unilever secara global dan akan menjadi pusat insight bagi ragam inovasi dan produk yang sesuai dengan dinamika kebutuhan konsumen Muslim di Indonesia dan dunia dengan berkolaborasi dengan 6 pusat riset Unilever di tingkat global. Penempatan MCOE di Indonesia didasari atas pengalaman Unilever Indonesia yang mumpuni, ditambah konsumen muslim tanah air yang beragam, dinamis, dan terus bertumbuh dengan sangat signifikan,” paparnya lagi.

“Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia yang diluncurkan oleh Bapak Presiden pada Mei 2019 yang lalu telah menjadi rujukan yang jelas bagi segenap stakeholder di Indonesia untuk bergerak mengembangkan insiatifnya masing-masing dalam suatu kerangka bersama yang strategis guna mewujudkan Indonesia sebagai pusat produsen produk halal dunia dan pemimpin ekonomi syariah global. Ke depan, KNEKS akan terus berperan sebagai konsolidator dan melaksanakan arrangement ini agar terus terjalin sinergi dengan baik di antara semua pelaku, baik pemerintah, pelaku usaha, kalangan akademisi dan masyarakat lebih luas, dalam bersama-sama membangun ekonomi syariah Indonesia.” ujar Ventje Rahardjo, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)

Sementara Rizki Raksanugraha, Director of Supply Chain PT Unilever Indonesia, Tbk. menjelaskan bahwa  Unilever memiliki portfolio produk dari kategori yang sangat beragam, mulai dari home care, personal care hingga makanan dan minuman. Berangkat dari pengalaman ini, salah satu bagian utama dari ‘Unilever MCOE’, yaitu ‘Halal Collaboration Hub’, akan menjadi pusat insight bagi ragam inovasi dan produk yang sesuai dengan dinamika kebutuhan konsumen muslim di Indonesia maupun dunia.

Dalam operasionalnya, Halal Collabration Hub akan berkoloborasi dengan 6 pusat riset Unilever di tingkat global serta civitas akademika di dalam maupun di luar negeri,” terang Rizki.

Berlokasi di kantor pusat Unilever Indonesia, BSD Tangerang, “Halal Collaboration Hub” memaksimalkan kapasitas teknologi dan inovasi yang dimiliki Unilever secara global.

Dengan konsep kerja Physical-Digital, “Halal Collaboration Hub” akan mempercepat akses informasi mulai dari ide pengembangan produk (inspire), pembuatan (create), hingga akhirnya dicoba oleh konsumen (experience) untuk mengetahui apakah inovasi yang bersangkutan telah menjawab kebutuhan dengan baik. Melalui fasilitas ini, “Unilever MCOE” dipercaya akan mampu melahirkan blueprint yang bermanfaat bagi market muslim di negara-negara lain sekaligus mendorong volume ekspor ke berbagai wilayah dunia.

Agar inovasi yang dilahirkan selalu selaras dengan nilai-nilai dan kebutuhan konsumen muslim, pengembangan dan pengimplementasian “Unilever MCOE” turut didukung oleh Muslim Advisory Board yang terdiri dari sederatan tokoh muslim berkompeten.
Rizki kemudian melanjutkan bahwa “Unilever MCOE” juga ingin turut berkontribusi terhadap target capaian MEKSI lainnya, yaitu peningkatan kemandirian ekonomi dan indeks kesejahteraan.

Bersama KNEKS dan sejumlah organisasi terpercaya yaitu Dewan Masjid Indonesia, Kyai Haji Wahab Chasbullah Foundation, Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah, Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah, serta BAZNAS, “Unilever MCOE” berupaya mewujudkan komunitas muslim yang lebih sehat dan sejahtera melalui rangkaian program pengembangan ekonomi syariah, pemberdayaan masyarakat, dan edukasi PHBS. Kemitraan ini akan menjangkau 500.000 masyarakat.

Ekonomi & Bisnis

“Think Business, Think Hong Kong” Buka Pintu Kemitraan Hong Kong-Indonesia Bermanfaat dan Berkelanjutan

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) hari ini sukses menggelar event akbar ekonomi “Think Business, Think Hong Kong” (TBTHK) di Jakarta, Indonesia.

Perhelatan ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi antara Hong Kong dan Indonesia, dengan menggelar simposium satu hari penuh untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis terkini di berbagai industri dan lanskap pembangunan Hong Kong saat ini.

Setelah sesi simposium, sesi gala dinner diadakan malam.harinya di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, sebagai platform yang lebih mendalam untuk dialog dan pertukaran antara para pemimpin komunitas bisnis Indonesia dan Hong Kong.

Dr Peter KN Lam selaku Chairman HKTDC, Paul Chan selaku Financial Secretary of the Hong Kong SAR Government, dan Dr Edi Prio Pambudi menjabat Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, turut menghadiri upacara pembukaan acara TBTHK.

Dr. Lam menyatakan TBTHK merupakan acara promosi unggulan tahunan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan bisnis antara Hong Kong dan mitra internasional utama Indonesia yang telah lama menjadi mitra penting bagi Hong Kong.

“Saat kami bertemu dengan pemerintah daerah dan para pemimpin bisnis dalam kunjungan ini, kami berupaya memperkuat hubungan bilateral antara Hong Kong dan Indonesia. Kami telah lama dikenal berkat kekuatan kami di sektor tradisional, seperti keuangan, perdagangan, logistik, dan jasa profesional. Dengan kemajuan luar biasa yang telah kami capai di sektor-sektor baru seperti inovasi dan sustainability, banyak peluang menanti dunia usaha di Indonesia di kota dunia yang dinamis ini,” ujar Dr. Lam di Jakarta, Kamis (8/1/2025).

Dalam simposium tersebut, para pemimpin komunitas bisnis Indonesia menyoroti bagaimana Hong Kong memainkan peran penting sebagai “superkonektor” dan pemberi nilai tambah, menghubungkan Tiongkok Daratan dan seluruh dunia, terutama kawasan ASEAN yang dinamis, untuk pebisnis di berbagai sektor termasuk keuangan, smart city, sustainability, transportasi, inovasi dan teknologi (I&T) serta banyak lagi.

Dengan menunjukkan kekuatan-kekuatan ini, acara TBTHK memperkuat status Hong Kong sebagai tujuan pilihan di Asia untuk bisnis internasional, talenta dan investasi.

Sidang pleno dalam simposium menghadirkan pembicara-pembicara ternama antara lain Bernard Charnwut Chan, Chairman & President of Asia Financial Holdings Ltd, Guy Bradley, Chairman of Swire Pacific Limited, Kenneth Hui, Executive Director (External) of Hong Kong Monetary Authority, Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, dan Rex Sham, Co-Founder & Chief Science Officer of Insight Robotics Limited. Pembicara tersebut membahas prospek global sambil mengkaji peluang bagi pebisnis di Hong Kong & Indonesia untuk mendorong pembangunan regional, membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan.

Empat sesi tematik diadakan pada sore hari. Sesi yang diselenggarakan bersama dengan Hong Kong Monetary Authority (HKMA) bertajuk “Peluang RMB dalam Perdagangan Internasional dan Peran Strategis Hong Kong,” menyoroti bagaimana Hong Kong memainkan peran penting dalam penggunaan RMB yang lebih luas di wilayah tersebut selama 10-15 tahun terakhir. Pertemuan ini juga membahas bagaimana pebisnis di Tiongkok Daratan dan Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan keuangan Hong Kong dan berbagai manfaat penggunaan RMB untuk menjadi bagian dari kemitraan ekonomi yang berkembang.

Sesi tematik yang didukung oleh Cyberport, “Membangun untuk Masa Depan”, mengeksplorasi sektor PropTech Hong Kong yang dinamis dan mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) serta IoT, mampu mendorong efisiensi dan pertumbuhan di bidang mobilitas, kehidupan, dekarbonisasi, dan tata kelola.

Sesi lain yang diselenggarakan bekerja sama dengan Invest Hong Kong (InvestHK), Hong Kong – Pusat Bisnis Ideal untuk Perusahaan Rantai Pasokan dan Selebihnya”, menyoroti kekuatan Hong Kong dalam rantai pasokan multinasional dan menyediakan dukungan terpadu untuk bisnis internasional. Pertemuan ini juga membahas bagaimana rantai pasok global tengah dibentuk kembali dan bagaimana Hong Kong mempunyai perlengkapan yang baik untuk mendukung industri dalam menavigasi lanskap yang terus berubah.

Sesi keempat bertema “Inovasi dalam Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan” menyoroti kepemimpinan Hong Kong dalam bidang inovasi maupun solusi teknologi hijau, dan membahas peluang-peluang terobosan untuk masa depan yang lebih berketahanan dan berkelanjutan bagi Indonesia dan negara-negara sepanjang Belt and Road.

Sesi networking untuk kolaborasi lebih lanjut

Simposium juga telah menyatukan 22 partisipan pameran dari berbagai sektor, baik dari Hong Kong maupun Indonesia. Pameran InnoVenture Salon menampilkan beragam startup inovatif dari Hong Kong, termasuk Hong Kong Cyberport Management Company Limited, Hong Kong Science & Technology Parks Corporation, Ambit Geospatial Solution Limited, Binery Limited (Pintar Investments), Leapstack International Limited, dan One Energy (HK) Limited. Mereka memamerkan solusi-solusi inovatif mereka.

Sementara itu, lembaga penasihat bisnis seperti Conpak CPA Limited dan InvestHK hadir di Business Support Zone untuk menawarkan sesi konsultasi kepada perusahaan yang ingin memulai operasi di Hong Kong.

Dewan Pariwisata Hong Kong juga mendirikan sebuah kafe bertema Hong Kong dalam acara acara, bernama “Chill Hong Kong Cafe”. Kafe ini mengajak pengunjung untuk merasakan suasana lingkungan yang hidup di kawasan “Old Town Central” sambil menikmati kudapan khas Hong Kong seperti teh susu dan egg waffle, yang mencerminkan perpaduan unik antara budaya Timur dan Barat di kota ini.

Setelah simposium, sesi Hong Kong Dinner diadakan di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta dan diresmikan oleh Paul Chan, Dyah Roro Esti Widya Putri selaku Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, dan H.E. Wang Lutong selaku Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the People’s Republic of China untuk Indonesia.

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

Hong Kong, Gerbang Ideal bagi Indonesia untuk Membuka Peluang Bisnis di GBA

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Greater Bay Area (GBA) atau kawasan dinamis Guangdong-Hong Kong-Macau  menawarkan banyak peluang bagi investor dan pelaku bisnis diberbagai sektor industri. 

Selain menjadi pusat global untuk inovasi, GBA juga berkembang pesat di sektor lain seperti transportasi dan logistik, keuangan internasional, dan pariwisata.

Bagi pelaku bisnis di Indonesia, Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) akan mengadakan event bisnis terbesar, Think Business, Think Hong Kong, di Shangri-La Jakarta pada 8 Januari 2025, yang memperlihatkan Hong Kong sebagai batu loncatan yang ideal dalam mengakses peluang bisnis baru di GBA, serta pasar Tiongkok dan Asia yang lebih luas.

Dengan populasi sebesar 86 juta jiwa, GBA menjadi platform pilihan bagi bisnis internasional, terutama karena lokasinya yang dekat dengan pasar utama di Asia, termasuk Indonesia. Setiap kota di GBA memiliki keunggulan uniknya tersendiri untuk membantu memperkuat pasar Indonesia, antara lain Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, Guangzhou sebagai pusat transportasi dan perdagangan internasional, dan Macau, pemimpin dalam industri pariwisata.

TBTHK akan mengedepankan peran Hong Kong sebagai penghubung dan pemberi nilai tambah yang luar biasa antara Tiongkok dan dunia, berkat lokasinya yang strategis sebagai pusat keuangan, penggalangan dana, dan investasi. Sebagai rumah bagi banyak penyedia layanan supply chain dan perusahaan logistik internasional, Hong Kong dapat memenuhi kebutuhan bisnis ASEAN.

GBA memiliki basis konsumen yang besar, memungkinkan pebisnis Indonesia untuk mengekspor barang dan jasa ke pasar yang signifikan, yang dekat secara geografis. Sebagai kota paling internasional di GBA, Hong Kong memiliki berbagai keunggulan dari segi institusional, termasuk skema perdagangan bebas dan investasi, sistem pajak yang sederhana dan relatif rendah, serta aliran modal dan barang yang lebih terbuka untuk menawarkan lingkungan bisnis dan investasi yang menguntungkan.

Hong Kong juga memiliki tata kelola yang transparan dan efisien, kebijakan hukum umum yang mapan, sistem arbitrase yang terstruktur, serta sistem regulasi yang sesuai dengan standar internasional, sehingga dapat menarik investor dunia ke kawasan ini.

Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan mitra penting bagi Hong Kong dengan hubungan perdagangan dan investasi bilateral yang semakin erat selama beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2023, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ke-6 Hong Kong di antara negara-negara anggota ASEAN. Di tahun yang sama, Hong Kong menjadi investor terbesar ke-6 di Indonesia, dengan total FDI sebesar US$17.253 juta.

Ronald Ho, Direktur Regional HKTDC untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan, mengatakan pada konferensi pers di Jakarta bahwa lokasi strategis Hong Kong sebagai gerbang antara Tiongkok Daratan dan seluruh dunia memberikan peluang besar bagi bisnis Indonesia yang ingin berkembang di GBA dan Tiongkok Daratan.

“Kepala Eksekutif SAR Hong Kong memimpin delegasi yang diselenggarakan oleh HKTDC tahun lalu ke ASEAN, termasuk Indonesia, yang menghasilkan penandatanganan 15 MoU. Promosi TBTHK ini akan membangun kesuksesan sebelumnya untuk lebih mempromosikan kerja sama bisnis antara Indonesia dan Hong Kong,” kata Ronald Ho.

Digelar dalam simposium satu hari penuh, TBTHK akan mempertemukan para pemimpin bisnis dari Hong Kong dan Indonesia, dengan lebih dari 20 perwakilan pemerintah dan pemimpin bisnis yang akan membahas perkembangan terbaru dan peluang di Asia serta berbagai sektor, termasuk Keuangan, Manajemen Supply Chain, Smart City, hingga Green Technology dan Inovasi. 

Acara ini juga akan dihadiri 1.000 peserta, termasuk pejabat pemerintah Indonesia dan pemimpin bisnis dari korporasi besar maupun UMKM.

Sekitar 20 penyedia layanan dan start-up dari Hong Kong akan menampilkan produk unggulan dan solusi mereka di ruang pameran. Delegasi yang terdiri dari sekitar 100 eksekutif senior, inovator, perusahaan rintisan, dan penyedia layanan profesional dari berbagai sektor layanan juga akan mengeksplorasi peluang bisnis di Indonesia melalui kunjungan perusahaan, sesi networking, dan business matching. 

Simposium ini akan dilanjutkan dengan Gala Dinner, di mana para pemimpin bisnis Hong Kong dan Indonesia memiliki kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut dan memperluas koneksi mereka. [foto: istimewa]

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

BNI Siapkan Rp 19,74 T Uang Tunai di Natal dan Tahun Baru

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) atau BNI menyediakan uang tunai sebesar Rp19,74 triliun rupiah dalam periode libur Natal dan Tahun Baru 2025.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, penyediaan uang tunai di sejumlah ATM BNI diharapkan dapat memudahkan kebutuhan transaksi nasabah.

”Kami telah mengantisipasi peningkatan jumlah transaksi di ATM selama musim libur Nataru sehingga kebutuhan uang tunai nasabah dapat terlayani dengan baik,” kata Okki dalam keterangan siaran pers.

BNI mencatat sejumlah outlet dalam operasional terbatas, yakni sebanyak 23 outlet pada 26 Desember 2024 yang beroperasi terbatas pada pukul 10.00-12.00 waktu setempat. Lalu sebanyak 21 outlet dioperasikan terbatas pada 1 Januari 2025 dari pukul 10.00-12.00 waktu setempat.

Untuk memastikan kelancaran transaksi bagi masyarakat yang melaksanakan mudik, BNI juga mengoperasikan 7 O-Branch atau layanan bank bergerak yang ditempatkan di 3 titik rest area, 1 pintu tol, 2 terminal dan 1 jalur utama.

Sebelumnya, BNI juga telah mengumumkan bahwa Layanan Transaksi International Remittance tidak beroperasi pada libur Natal dan Cuti Bersama yang jatuh di hari Rabu dan Kamis, 25 – 26 Desember 2024, serta libur Tahun Baru pada Rabu, 1 Januari 2025.

Okki melanjutkan, BNI tetap memastikan bahwa layanan kepada masyarakat tidak terhambat selama perayaan Natal dan libur menyambut tahun baru 2024-2025.

Nasabah tetap dapat dengan mudah mengakses layanan perbankan melalui berbagai kanal digital yang tersedia, seperti BNI Mobile Banking, BNI Internet Banking, wondr by BNI dan ATM BNI serta layanan call center 24 jam 1500046.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending