Music
Viral! Tolak Dicium, Biduan Ditendang di Panggung, Lia Emilia : Enggak Punya Adab!

FEM Indonesia – Beredar biduan di atas panggung yang sedang bernyanyi disambangi seorang laki-laki yang hendak menyawer. Namun bukan hanya nyawer, mulut si lelaki tersebut langsung menyosor pipi si biduan. Karuan biduan marah dan langsung memukul mulut laki-laki itu.
Tidak lama, lelaki ini kembali naik ke atas panggung lalu kaki kirinya menendang pinggul biduan. Alhasil biduan terjatuh dan terjerembab hingga bawah panggung. Ulah lelaki, yang diketahui kepala sekolah, seperti tertera pada caption di video, yang diposting instagram ahmaddhaniofficial, Rabu (17/7) menuai kecaman. Tidak hanya netizen, penyanyi Lia Emilia pun ikut bersuara.
Pelantun lagu Syahara ini mengaku naik pitam melihat tindakan yang dilakukan lelaki tersebut. Apalagi sebagai sesama seniman tarik suara merasa dilecehkan akibat tindakan tersebut.
“Jujur liat di postingan pertama di IG aku langsung emosi. Sebagai sesama pekerja seni/penyanyi aku enggak terima banget ada seorang kepala sekolah tapi melecehkan penyanyi di atas panggung. Namun bagus juga langsung di tampol tuh kepala sekolah sama si penyanyi,” jelasnya.
Ditambahkan, dirinya tidak habis pikir yang melakukan tindakan seorang kepala sekolah. Apalagi usai kejadian (nyosor, red) bukan meminta maaf malah makin melakukan tindakan penendangan.
“Yang bikin miris bukannya kepala sekolah minta maaf malah nendang sampe penyanyi jatuh. Bener-bener kepala sekolah enggak punya adab, udah kayak preman,” terangnya menahan emosi kala dihubungi Femindonesia.com.
Diakui kejadian yang tidak mengenakan saat tampil di panggung, ternyata pernah juga Lia alami. Namun karena dirinya bersikap tegas maka perlakukan tersebut terhenti.
“Nah ini pernah terjadi sama aku. Relasi aku langsungku siram mukanya pake minuman. Bahkan sempet adu mulut karena aku tidak terima dengan perlakuan yang enggak pantas,” katanya.
Sebab itu Lia menyarankan sebagai antisipasi agar perlakuan tidak senonoh dialami, para biduan harus memiliki sikap berani dan tegas menolak jika hal demikian akan menimpa.
“Kita harus punya sikap tegas ketika ada perlakuan yang kurang mengenakkan untuk pembelaan diri. Karena karena kita kan tujuan emang menyanyi dan menghibur, bukan untuk dicolek-colek atau dicium. Bahkan kalau sampai ditendang, itu sudah kelewatan. Semoga kejadian kemarin bisa ditindaklanjuti pihak berwajib dan bukan sekedar minta maaf,” pungkas Lia. [foto : dokumentasi/teks : denim]
Music
Era Kepemimpinan Supian-Chandra, Musisi dan Seniman Gaungkan Semangat Jaga Lingkungan Lewat “Musician Care for Depok”

FEM Depok – Komunitas seniman dan musisi yang tergabung dalam 100% – Seratus Persen (Serikat Usaha Pekerja Seni Nusantara) menggelar kegiatan bertajuk “Musician Care for Depok” dengan tema “Dengan Musik Kita Jaga Kota Depok”. Acara ini menjadi ruang ekspresi dan kepedulian bagi para pelaku seni terhadap lingkungan dan budaya lokal, sekaligus mendukung program Car Free Day Pemerintah Kota Depok.
Kegiatan akan berlangsung di Depok Open Space pada dua pekan berbeda, yakni Minggu, 5 dan 19 Oktober 2025, mulai pukul 07.00 hingga 09.00 WIB.
“Melalui musik, kami ingin mengajak masyarakat Depok untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota. Musik bukan hanya hiburan, tapi juga media untuk menebarkan semangat positif dan persaudaraan,” ujar Fachmi, Humas 100% – Seratus Persen, dalam keterangannya, Sabtu (4/10).
Hiburan Musik Pagi untuk Warga CFD
Acara Musician Care for Depok menghadirkan deretan penampil dari musisi dan seniman lokal, seperti Woxx Band (Home Band), Gong Merah Putih, dan Wira Maharandy. Mereka akan tampil membawakan lagu-lagu inspiratif yang dekat dengan kehidupan masyarakat.
Acara juga akan dipandu oleh dua MC energik, Hages dan Denji Hardy, serta menghadirkan Yosman Mansyur sebagai bintang tamu utama yang siap menghibur warga Depok dengan performa spesial.
“Konsep acara ini ringan dan penuh semangat. Kami ingin warga yang berolahraga di Car Free Day juga bisa menikmati musik sambil menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan,” tambah Fachmi.
Didukung Pemkot dan Komunitas
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Depok dan Disporyata Kota Depok, serta melibatkan kolaborasi berbagai sponsor dan komunitas seperti:
G.O.D (Gue Orang Depok), Gerakan Rakyat Nusantara (GRN), Lazismu Kota Depok, HOS Sound System, Difa News, Kedai Lekker, Selayang Pandang Resto, dan Home Tjutjian Laundry Wet & Clean.
Kolaborasi lintas komunitas ini menjadi bukti bahwa musik bisa menjadi sarana efektif untuk mempererat solidaritas sosial dan membangun kesadaran kolektif menjaga lingkungan.
Ajak Masyarakat Peduli Kota
Selain hiburan musik, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat Depok untuk mengekspresikan kecintaan pada kotanya melalui tindakan nyata seperti menjaga kebersihan area CFD, mengurangi sampah plastik, dan mendukung kegiatan seni lokal.
“Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang menumbuhkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial. Karena menjaga kota bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tutup Fachmi.
Acara Musician Care for Depok terbuka untuk umum dan gratis. Masyarakat diundang untuk hadir, menikmati suasana Car Free Day yang penuh energi positif, dan ikut menyuarakan cinta lingkungan lewat musik.
Music
Jakarta Rocktober, Konser Kolaborasi Musisi Rock dan EDM di Tease Club Emporium

FEM Indonesia – Line-up band rock yang dipastikan tampil antara lain Rocker Kasarunk, Briana, Sumber Jaya Abadi Rejeki, Rex 4, Trodon, Trio Kuda, iHateband, dan Hyper Rock. Mereka dikenal sebagai band yang konsisten berkarya lewat single dan album di industri musik Tanah Air.
Selepas itu, giliran FDJ Amelles, DJ Febri A’w, dan DJ Ryandri yang siap membawa suasana ke level berbeda lewat beat elektronik. Menariknya, seluruh rangkaian acara ini dibuka gratis bagi pengunjung.
Menurut Ketua Panitia, Mambang Yazid, Jakarta Rocktober siap digagas sebagai agenda tahunan Jakarta. “Rock punya basis loyal lintas generasi, sementara musik elektronik jadi favorit anak muda. Jakarta Rocktober hadir sebagai ruang temu dua energi besar itu,” ujar Yazid, yang juga menjabat Wakil Ketua Seksi Infotainment & Lifestyle PWI Jaya.
Tease Club sebagai tuan rumah acara memang dikenal sebagai salah satu ikon hiburan malam Jakarta dengan tata cahaya modern, atmosfer mewah, serta kombinasi live musik dan DJ kelas atas. ***
Music
SLANK Hidupkan Lagi Kenangan Lewat Album Greatest Hits Live

FEM Indonesia – Grup band legendaris, Slank kembali menghadirkan energi lamanya ke jagat musik Tanah Air lewat album terbaru bertajuk Slank – The Greatest Hits Live. Rilisan ini bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan sebuah catatan perjalanan panjang band yang berdiri sejak 1983 sekaligus arsip megah dari panggung-panggung bersejarah mereka.
Album ini memuat 15 lagu yang direkam langsung dari berbagai konser legendaris, mulai dari Virus Roadshow 2002, Satu Satu Live Tour 2003, Slankers Day 2008, hingga Konser Pasar Malam Empat Satoe dalam perayaan ulang tahun ke-41 pada 2025. Setiap penampilan yang terekam seolah membawa kembali riuh dan gegap gempita Slankers di masanya.
Dirilis dalam format CD fisik dan digital, Greatest Hits Live menjadi jembatan lintas generasi. Bagi penggemar lama, album ini adalah nostalgia yang bisa digenggam. Sementara untuk generasi baru, akses digital memudahkan mereka mengenal sisi terbaik Slank di panggung.
Vokalis Kaka menuturkan, pemilihan lagu dilakukan dengan pertimbangan matang. “Kami pilih bukan hanya yang populer, tapi juga yang tetap punya daya hidup di publik hari ini, termasuk anak-anak Gen Z,” ujarnya. Fakta bahwa sejumlah lagu Slank kembali viral di TikTok menambah relevansinya.
Gitaris Abdee menegaskan, media sosial kini menjadi kanal utama penemuan musik. “Medsos justru membuka ruang bagi karya lama Slank untuk dikenali ulang. Rekaman konser yang jujur dan penuh energi adalah kekuatan utama Slank,” ungkapnya.
Sementara Bimbim melihat album ini sebagai catatan sejarah. Beberapa rekaman bahkan dilakukan dalam kondisi berbeda, termasuk ketika band tampil tanpa formasi lengkap. “Itu memberi dimensi emosional tersendiri, baik bagi kami maupun Slankers,” katanya.
Lebih dari sekadar album, The Greatest Hits Live adalah dokumentasi perjalanan panggung Slank yang panjang, penuh cerita, dan tetap relevan hingga kini. Dengan semangat nostalgia yang dibalut strategi modern, Slank kembali menegaskan diri bukan hanya sebagai legenda, tetapi juga sebagai arsip hidup sejarah musik Indonesia. [foto : instagramslankdotcom]
-
Movie & TV4 days ago
“Jembatan Shiratal Mustaqim”, Film Epik Balasan Binasa Pelaku Korupsi di Akhirat
-
NASIONAL3 days ago
Kemdiktisaintek Dorong Kolaborasi RSPTN Menuju Rumah Sakit Bertaraf Internasional
-
NASIONAL3 days ago
Hadiri Pengukuhan PWI Pusat 2025-2030, Ini Pesan Menkomdigi
-
NASIONAL3 days ago
Depok Memanas, Sandy Bongkar Dugaan Pemerasan Eks Ketua LSM Kapok, Kasno Lapor Polisi