Connect with us

Sosial Budaya

Program ECHO Green Sukses, Duta Besar Eropa Vincent Piket: Jangan Berhenti, Berkelanjutan!

Published

on

JAKARTA – Penabulu Foundation yang didukung Uni Eropa sukses melaksanakan program ECHO Green dengan sasaran mengedukasi petani, kahm perempuan dan generasi muda tani. 

Program sangat sukses bahkan bisa jangkau 99 Desa dan telah dirasakan sekitar 350 ribu penerima manfaat. Hal itu terungkap dalam acara closing project ECHO Green bertajuk “Sinergi Untuk Berkelanjutan Ekonomi Hijau Melalui Penguatan Peran Perempuan dan Generasi Muda Tani”.

National Project Manager ECHO Green, Dida Swarida menjelaskan, bahwa program ECHO Green bertujuan untuk mempromosikan inisiatif zona ekonomi hijau dan inklusif oleh perempuan dan pemuda petani di sektor pertanian berkelanjutan. 

Proyek ini ditempatkan di pedesaan dalam kerangka tatanan desa baru sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Undang-Undang Desa, dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, kesempatan kerja yang layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sebagai upaya mendukung pencapaian SDG2, SDG5, dan SDG8 di Indonesia.

“ECHO Green memiliki 2 prioritas intervensi yakni, pertama, meningkatkan kapasitas dan membangun lingkungan yang memungkinkan bagi CSO Indonesia untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketidaksetaraan yang terkait dengan dimensi utama pembangunan berkelanjutan, sosial, lingkungan dan ekonomi. Lalu yang kedua yakni meningkatkan suara perempuan dan pemuda untuk lebih terlibat dalam pembuatan dan implementasi kebijakan sosial, ekonomi dan lingkungan,” ujarnya kepada awak media di Hotel Sahid Jakarta, Senin (27/2/2023).

Sementara Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Vincent Piket yang hadir mengungkapkan bahwa program ini sudah berjalan suskes dan pihaknya berharap program bisa dikembangkan di Indonesia oleh pemerintah setempat yang telah menjadi projectnya.

“Kami sangat senang ada yang dipamerkan produk hasil bumi yang sudah dalam bentuk produk kemasan. Dan program ECHO Green memang sasarannya untuk mengedukasi petani, perempuan dan generasi muda tani. ,” jelas Vincent Piket.

Vincent menambahkan bahwa project ECHO Green didanai Uni Eropa sebesar 1 juta Euro. Dan pihaknya tidak mau program tersebut selesai tapi keberlanjutan. Dalam program ECHO Green, pihaknya juga menguatkan kelembagaan Pemerintah Desa (Pemdes) agar mampu menerapkan pertanian hijau. Dalam artian, pemupukan tidak dengan pupuk kimia, namun dengan pupuk organik.

Masyarakat perlu mengubah pola pikir, sehingga akan lebih mementingkan kesehatan lingkungan dibanding hasil panen. Jadi kita mencoba mengubah mindset warga desa untuk lebih memikirkan dampak lingkungan, dan kesehatan warganya. Menghindari sebanyak mungkin bahan kimia. Karena ketika pupuk kimia digunakan, selesai panen, tanah akan rusak,’’ paparnya.

ECHO Green diimplementasikan Penabulu sebagai manajer proyek bersama mitra pelaksana yakni ICCO Cooperation (2020-2021), KPSHK dan Konsil LSM sejak Januari 2020 hingga Februari 2023 dengan pembiayaan dari Uni Eropa Delegasi Indonesia Brunei Darussalam. Dan untuk mendorong peningkatan kapasitas kelompok perempuan dan generasi muda tani di sektor pertanian yang bekerja di tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat), Kabupaten Grobogan (Jawa Tengah) dan Kabupaten Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat). 

Capaian utama ECHO Green antara lain Menghasilkan 5 peta tematik yang terdiri dari potensi sumber daya alam desa, penggunaan lahan pertanian, bencana kerentanan, tata kelola sumber daya air dan irigasi, dan kawasan konservasi tinggi yang disusun secara inklusif dan partisipatif di 99 desa.

Membentuk 147 kelompok tani (74 kelompok perempuan tani dan 73 kelompok generasi muda tani), dengan jumlah anggota total 3.297 orang yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Desa dan sebagian diantaranya telah meningkat pengetahuannya melalui peningkatan kapasitas dan literasi yang dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan.

Membangun Instalasi 16 demo-plot ekonomi hijau yang dilakukan secara inklusif dan partisipatif di 8 kecamatan dengan total luas lahan demo-plot sebesar 77,642 m2. Demo plot terbentuk di setiap kecamatan tersebut difungsikan sebagai lokasi uji coba model inisiatif ekonomi hijau di sektor pertanian sehingga berfungsi sebagai pusat pembelajaran (sekolah lapang) bagi 147 kelompok yang telah terorganisir di 8 kecamatan.

Proyek ini juga menghasilkan 16 Peraturan Desa/Nagari (PerDes/Pernag) tentang tata ruang dan tata guna lahan desa yang inklusif dan menjamin hak-hak ekonomi kelompok perempuan dan generasi muda tani di 8 kecamatan. 

Lalu, peraturan desa disusun secara inklusif dan partisipatif melibatkan total 358 orang (93 perempuan dan 265 laki-laki) berasal dari unsur-unsur berkepentingan di dalam desa diantaranya, perwakilan pemerintah desa, BPD, RT/RW, tokoh adat/masyarakat, tokoh pemuda, kelompok perempuan dan generasi muda tani.

Kemudian, mengadvokasi untuk dikeluarkannya 3 Surat Edaran Pemerintah Kabupaten, untuk membangun skema replikasi dan dukungan bagi perempuan dan generasi muda tani dalam inisiatif pertanian hijau berkelanjutan melalui tata kelola wilayah desa dan pengembangan pertanian ramah lingkungan, kemandirian dan ketahanan dan kedaulatan pangan. 

Selanjutnya, menghasilkan Rekomendasi/policy notes ekonomi hijau berbasis desa, mendukung perempuan dan generasi muda tani dalam pengembangan pertanian berkelanjutan melalui perencanaan tata ruang dan tata guna lahan desa.

NASIONAL

Reuni Silaturrrahmi Akbar “Setengah Abad Aneuk Lhoks92” Digelar 22 November di Banda Aceh

Published

on

FEM Indonesia, Banda Aceh – Perhelatan reuni akbar bertajuk “Setengah Abad Aneuk Lhoks92” akan digelar pada 22 November 2025 di Kota Banda Aceh. Acara ini menjadi momentum bersejarah bagi para alumni SMP dan SMA se-Lhokseumawe lulusan tahun 1992 yang kini telah memasuki usia setengah abad.

Ketua Panitia, Iskandar, menyampaikan bahwa persiapan tengah dimatangkan bersama para alumni yang berdomisili di Banda Aceh. “Kami yakin acara ini akan menjadi salah satu pertemuan terbesar dan penuh kenangan dalam hidup para alumni,” ujar Iskandar, yang kini bertugas sebagai ASN di Pemerintah Provinsi Aceh.

Bendahara sekaligus juru kampanye acara, Emil, menambahkan bahwa reuni ini bukan hanya ajang temu kangen, melainkan juga wadah melepas rindu akan kampung halaman. “Kami berharap alumni yang berada di luar kota dapat menyempatkan hadir,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal panitia, Nazlianti, menilai acara ini akan mempererat solidaritas setelah 33 tahun para alumni menempuh jalan hidup masing-masing. “Inilah saatnya kita kembali bersama,” katanya.

Akan Dihadiri Ribuan Alumni

Reuni akbar ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 1.000 alumni dari berbagai sekolah di Lhokseumawe, antara lain SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Taman Siswa, SMA Muhammadiyah, SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, serta sekolah sederajat lainnya.

Meski telah lama berpisah, semangat kebersamaan para alumni tetap terjalin lewat berbagai grup media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp. “Dulu, selain kumpul di sekolah, kami juga sering nongkrong di Warkop Jasbret yang legendaris. Kenangan itu masih kuat hingga kini,” kenang Darmawan, mantan Ketua OSIS SMPN 1 Lhokseumawe yang kini menjabat Sekjen Pramuka Aceh.

Hal senada disampaikan Benny Iskandar, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Medan. Ia menuturkan, meski sempat terpisah karena kuliah di berbagai kota, silaturahmi tetap terjaga. “Selama ini kita hanya bertemu sekilas saat liburan atau saat ada yang berkunjung ke Medan dan Lhokseumawe. Reuni ini akan jadi momen besar untuk berkumpul kembali,” ujarnya.

Harapan dan Dukungan

Ketua Alumni SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Teuku Zulfian (Popon), menekankan pentingnya momen ini sebagai ajang komunikasi antargenerasi alumni. “Jarang ada pertemuan sebesar ini. Apalagi sekarang usia kita sudah menginjak setengah abad. Ini momen langka,” ucapnya.

Sementara itu, Said Fauzan, Ketua Yayasan Leuser Indonesia (YLI) yang kini berdomisili di Jakarta, optimis reuni ini bisa memperluas jejaring kebaikan antaralumni. Dukungan juga datang dari sejumlah tokoh, seperti Oscar Talakua (mantan Ketua OSIS SMAN 1 Lhokseumawe), T. Zulhairi (ASN Provinsi Aceh), hingga Lusi Novianti, seorang dokter di Jambi.

Dewan Pembina reuni, Muhammad Nasir, yang kini menjabat Sekda Provinsi Aceh, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak. “Alumni Lhoks92 merupakan aset generasi Aceh. Semoga reuni ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus kontribusi sosial yang bermanfaat bagi alumni maupun masyarakat luas,” pungkasnya.

Continue Reading

Sosial Budaya

Usai Dibakar Massa, Halte Senen Diresmikan dengan Nama Baru: Halte Jaga Jakarta

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Halte Transjakarta Senen Sentral resmi berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta. Peresmian nama baru sekaligus pengoperasian kembali halte tersebut dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Senin (8/9/2025).

Halte ini sebelumnya mengalami kerusakan parah setelah dibakar massa dalam kericuhan aksi unjuk rasa pekan lalu. Meski sudah diperbaiki, sejumlah sisa bekas kebakaran masih terlihat di sekitar halte. Namun, kondisi tersebut tidak mengganggu operasional layanan Transjakarta.

“Pada hari ini saya meresmikan apa yang disebut dengan halte baru, yaitu yang dulunya dinamakan Senen Sentral, Halte Transjakarta menjadi Jaga Jakarta,” ujar Pramono.

Alasan Pergantian Nama

Pramono menjelaskan, pergantian nama halte tersebut dimaksudkan sebagai ajakan moral bagi masyarakat untuk ikut menjaga fasilitas umum. Menurutnya, menjaga Jakarta bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga tanggung jawab bersama.

“Supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran memutuskan untuk merubah Halte Senen Sentral ini menjadi Halte Jaga Jakarta,” tegasnya.

Gotong Royong Warga

Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang turut peduli dan bergotong royong memperbaiki fasilitas publik yang rusak akibat kerusuhan. Ia menyebut solidaritas warga menjadi salah satu kunci cepatnya pemulihan halte-halte yang terdampak.

Politikus PDIP itu pun bersyukur seluruh halte Transjakarta yang sempat rusak berat kini sudah kembali beroperasi normal.

Lima Halte Rusak Berat

Berdasarkan catatan PT Transjakarta, ada lima halte yang mengalami kerusakan serius akibat aksi massa, di antaranya:
• Halte Senayan Bank Jakarta
• Halte Polda
• Halte Bundaran Senayan
• Dua halte di kawasan Senen

Pramono memastikan, seluruh perbaikan halte yang rusak berat rampung tidak lebih dari tujuh hari.

“Hari ini seluruh aktivitas transportasi di Jakarta sudah normal. Termasuk halte yang ada di Polda Metro Jaya, Mandiri, Istora, dan semuanya sudah kembali beroperasi. Tarif juga sudah normal kembali. Mudah-mudahan kehidupan masyarakat Jakarta segera pulih sepenuhnya,” pungkasnya. [foto dok istagramfansbusway]

Continue Reading

Ragam

Tim Muhibah Angklung Bandung, Sukses Tebar Pesona di Melbourne, Australia

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Harmoni bambu menggema di jantung kota Melbourne ketika Tim Muhibah Angklung asal Bandung tampil memukau dalam Festival Kuliner dan Kerajinan Nusantara “Taste of Indonesia” yang digelar Indonesian Culinary Association of Victoria (ICAV) pada 30–31 Agustus 2025 di Victoria Market, Australia.

Acara tahunan ini menjadi ruang promosi kuliner, kerajinan, dan budaya Indonesia sekaligus mempererat hubungan masyarakat Indonesia dengan komunitas multikultural Australia. Hadir dalam kesempatan tersebut Konsul Jenderal RI di Melbourne, Yohanes Jatmiko Heru Prasetyo, tokoh masyarakat, perwakilan komunitas, hingga anggota parlemen Australia Tom Macintosh.

“Ini privilege bagi kami bisa tampil di Taste of Indonesia. Kehadiran kami bukan hanya memberikan taste lewat makanan, tetapi juga melalui musik, nyanyian, dan tarian. Kami ingin menambah experience bagi pengunjung,” ujar Maulana M. Syuhada, founder sekaligus pembina Tim Muhibah Angklung.

Duta Budaya Muda Indonesia

Bukan sekadar kelompok musik, Tim Muhibah Angklung menjadi duta budaya yang membawa semangat pemuda Indonesia. Rangkaian tur budaya mereka di Australia berlangsung 19 Agustus – 9 September 2025, mencakup Brisbane, Sydney, Melbourne, Canberra, dan kembali ke Brisbane untuk tampil di Grand Opening Brisbane Festival, salah satu ajang musik terbesar di Australia.

Sejak berdiri pada 2015, mereka telah enam kali melakukan misi budaya ke luar negeri, antara lain ke Eropa (2016 & 2018), Australia (2018), Amerika Serikat (2022), serta Mediterania & Timur Tengah (2024). “Kami konsisten memperkenalkan angklung sebagai warisan budaya dunia UNESCO, simbol harmoni dan kebersamaan bangsa Indonesia,” tegas Maulana.

Apresiasi Tinggi

Konsul Jenderal RI di Melbourne, Yohanes Jatmiko Heru Prasetyo, memberi apresiasi khusus: “ICAV memang festival kuliner, tetapi budaya selalu menjadi bagian penting di dalamnya. Angklung menjadikan pengalaman lebih istimewa karena dipadukan dengan tarian, lagu daerah, dan internasional. Performancenya sangat bagus dan perfect. Sukses selalu untuk Tim Muhibah Angklung.”

Sementara itu, Lia Tanamas, pengurus ICAV, menyebut kehadiran tim ini membuat festival semakin meriah. “Pengunjung duduk menikmati penampilan dari Muhibah, menambah semarak event kami,” katanya.

Perluasan Panggung

Selain di ICAV, Tim Muhibah Angklung juga tampil di IndoUnity Fest 2025 yang digelar oleh LPDP University of Melbourne Association (LUnA) pada 30 Agustus. Aksi panggung terbuka ini menjangkau audiens lebih luas dengan latar etnis beragam, sehingga nuansa Indonesia kian terasa di ruang publik Melbourne.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending