Connect with us

NASIONAL

RSUI, PUN dan PERDAMI Jaya Gelar Operasi “Gratis” Katarak dan Bibir Sumbing, Begini Cara Daftarnya…

Published

on

FEM Indonesia Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN), dan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang DKI Jakarta (PERDAMI Jaya) melakukan penandatanganan kerja sama kegiatan bakti sosial “Operasi Katarak dan Bibir Sumbing & Celah Lelangit”. 

Acara penandatanganan ini sekaligus dalam rangka memperingati 14 tahun Yayasan PUN yang diadakan di Tugu Kuntskring Palais, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (10/09/2023). 

Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) adalah sebuah Organisasi Sosial dan Nirlaba yang didirikan pada bulan September 2009 yang beranggotakan perempuan dari berbagai kalangan profesi dan latar belakang, dengan tujuan untuk membantu bagi masyarakat yang kurang mampu melalui kegiatan yang bersifat sosial. 

Kegiatan sosial operasi katarak gratis akan dilakukan di RSUI, Kampus UI, Depok, dengan target 100 peserta. Calon peserta yang sudah mendaftar melalui tautan pendaftaran akan dilakukan skrining pada tanggal 24 September 2023 dan tindakan operasi katarak pada tanggal 30 September 2023.  

Sementara, untuk skrining bibir sumbing & celah lelangit telah dilakukan pada tanggal 4-7 September 2023 dan tindakan operasi akan dilakukan pada tanggal 18-27 September 2023.

Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian bersama RSUI, PUN, dan PERDAMI Jaya dalam rangka menjalankan tanggung jawab sosial untuk membantu menurunkan angka kasus katarak yang masih tergolong tinggi di Indonesia dan juga kasus bibir sumbing & celah celah lelangit yang masih perlu mendapat perhatian. 

Dr. dr. Astuti Giantini, Sp.PK(K), MPH, Direktur Utama RSUI menuturkan mengapresiasi kepada pihak-pihak yang bersedia berkolaborasi mengadakan kegiatan sosial ini, khususnya dari Yayasan PUN sebagai inisiator sehingga baksos dapat berjalan dan juga PERDAMI yang turut membantu menyediakan dokter-dokter spesialis mata. 

“Katarak masih menjadi masalah utama gangguan penglihatan mata di Indonesia. Melalui kegiatan ini, kami juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mata, dan mencegah gangguan penglihatan. Termasuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan pada keluarga secara sederhana di rumah. Berharap kegiatan ini juga dapat membantu pemerintah dalam menurunkan prevalensi angka gangguan penglihatan yang masih tinggi, terutama katarak dan juga kasus bibir sumbing & celah lelangit,” papar Dr. dr. Astuti Giantini.

Sementara Mia Marsono perwakilam dari PUN mengucapkan terima kasih kepada berbagai elemen yang telah ikut berkolaborasi dalam bakti sosial ini.

“Kegiatan ini kami lakukan sebagai apresiasi dan kontribusi kepada pemerintah dalam meminimalisir angka penderita gangguan penglihatan dan bibir sumbing. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat dan tepat sasaran. Oleh karena itu, kami melakukan skrining bagi calon peserta dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.  Terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang membantu dalam kegiatan sosial ini, khususnya Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang DKI Jakarta (PERDAMI Jaya) serta semua pihak yang terlibat,” ujarnya

Wakil PERDAMI Jakarta, dr. Referano Agustiawan, SpM(K)* mengatakan bahwa insidensi katarak di Indonesia adalah sebesar 0,1% atau sekitar 210 ribu orang per tahun. Jumlah perderita katarak yang dioperasi baru sekitar 80.000 orang pertahun. “Keadaan ini mengakibatkan terjadinya penumpukan penderita katarak (backlog) yang cukup oleh daya jangkau pelayanan operasi yang masih rendah, kurangnya pengetahuan masyarakat, tingginya biaya operasi, serta ketersediaan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan mata yang masih terbatas,” jelasnya.

Pendaftaran katarak gratis bagi masyarakat yang kurang mampu masih dibuka hingga kuota terpenuhi dengan mengisi tautan https://s.id/pendaftaranbaksoskatarak2023.

Adapun persyaratan calon peserta katarak sebagai berikut:

1.Usia minimal 18 tahun

2 Lolos pemeriksaan skrining mata dan kesehatan sebelum operasi

3.Tekanan darah maksimal 160/90 mmHg dan gula darah maksimal 200 mg/dL

4.Membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) asli dari RT/RW dan fotokopi KTP pada hari operasi.

RSUI terus berupaya kegiatan bakti sosial tidak hanya berhenti sampai di sini. Dukungan dan kepercayaan masyarakat juga membantu kami dalam memberikan layanan kesehatan yang bermutu sesuai yang dibutuhkan masyarakat.

RSUI merupakan Rumah Sakit tipe B memiliki dokter spesialis dan subspesialis dengan berbagai layanan unggulan yang tersedia. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Layanan Pelanggan RSUI di nomor 021 5082 9292 atau 0811 9113 913 (Pesan WA).

NASIONAL

Qonita Lutfiyah Ingatkan Anggota DPRD Depok Pegang Sumpah dan Janji di Tengah Dugaan Kasus TR

Published

on

FEM DepokKetua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Depok, Qonita Lutfiyah, mengingatkan seluruh anggota dewan agar tetap berpegang teguh pada sumpah dan janji jabatan di tengah mencuatnya dugaan kasus transaksi jual beli kegiatan proyek yang menyeret salah satu anggota DPRD berinisial TR.

Kasus yang melibatkan TR ini kini sedang diproses oleh BK DPRD Kota Depok. Qonita menegaskan pihaknya masih menempuh tahapan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga belum bisa menyampaikan banyak hal kepada publik.

“Kalau untuk kasus TR, memang semuanya sedang kami proses. Jadinya saya belum bisa bicara banyak karena prosesnya belum selesai. Nanti kalau sudah selesai, baru akan kita sampaikan,” ujar Qonita, Senin (13/10/2025).

Menurut Qonita, dinamika yang terjadi di lingkungan dewan harus menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi seluruh anggota DPRD dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab sebagai wakil rakyat.

“Apapun dinamika yang ada, mudah-mudahan ini menjadi bahan evaluasi buat kita semua. Semoga kita tetap istiqomah pada sumpah dan janji kita sebagai anggota dewan,” tegas politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Lebih lanjut, Qonita menjelaskan bahwa BK DPRD telah memanggil pihak pelapor dan terlapor dalam kasus tersebut. Dalam waktu dekat, kedua pihak akan kembali dipanggil bersamaan untuk dilakukan konfirmasi dan konfrontasi terhadap informasi yang sudah disampaikan sebelumnya.

“Kemarin pihak pelapor sudah kita panggil, pihak yang bersangkutan juga sudah kita panggil. Selanjutnya kita akan panggil keduanya untuk dikonfrontir,” bebernya.

Ia menambahkan, proses pemeriksaan membutuhkan penyesuaian waktu karena para anggota BK juga memiliki tugas di komisi maupun alat kelengkapan dewan lainnya. “Mudah-mudahan secepatnya. Teman-teman di BK ini kan juga punya tugas lain di komisi, jadi kami menyesuaikan jadwal,” jelasnya.

Qonita menegaskan, seluruh proses penanganan kasus akan dilakukan secara hati-hati dan sesuai ketentuan agar keputusan yang diambil BK nantinya tidak cacat secara etik maupun prosedural.

“Kami akan melihat bukti-buktinya secara menyeluruh. Sebelum mengambil keputusan, semua tahapan harus kami tempuh agar hasilnya tidak salah dan keputusan yang kami ambil nanti tidak cacat,” tutupnya. [foto : martchel]

Continue Reading

Kuliner

TOP Coffee Rayakan Hari Kopi Sedunia Lewat Grand Final TOP GenZation 2.0 di Jakarta

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta — Dalam rangka memperingati Hari Kopi Sedunia, TOP Coffee menggelar Grand Final TOP GenZation 2.0 Jakarta di Lippo Mall Nusantara, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini merupakan ajang pencarian bakat nasional yang diadakan di lima kota besar: Palembang, Bandung, Semarang, Jakarta, dan akan berlanjut ke Surabaya.

Program TOP GenZation 2.0 menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri melalui berbagai bidang, mulai dari musik, tari, e-sports Free Fire, hingga kompetisi ilmu pengetahuan. Ajang ini juga memperkuat citra kopi sebagai bagian dari gaya hidup generasi Z.

Menurut data Snapcart Indonesia’s Coffee Consumption Trend (2023), sebanyak 79 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi kopi secara rutin. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar sekaligus budaya kopi yang telah melekat di masyarakat Indonesia.

Marketing Manager TOP Coffee, Thomas Michael Hermawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung semangat berbagai pihak yang berperan dalam menghidupkan industri kopi nasional.

“TOP Coffee percaya bahwa kemajuan industri kopi Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak — mulai dari petani kopi yang menjaga kualitas hasil panen hingga generasi muda yang melanjutkan kebiasaan menikmati kopi di sela aktivitas mereka. Melalui ajang TOP GenZation, kami ingin mendukung minat, bakat, serta kreativitas anak muda sekaligus memberikan apresiasi kepada keluarga petani kopi,” ujar Thomas.

Salah satu momen istimewa dalam Grand Final kali ini adalah pemberian apresiasi beasiswa biaya hidup bagi tiga anak petani kopi. Salah satunya, Elsye Giovani, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya asal Sumatera Selatan, mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.

“Saya sangat senang dan bersyukur karena biaya ini sangat membantu ekonomi saya, apalagi sebagai anak rantau yang kadang tidak enak hati saat meminta uang kost kepada orang tua di kampung. Terima kasih kepada TOP Coffee, saya pastikan amanah ini tidak akan saya sia-siakan,” ungkap Elsye.

Sementara itu, Brand Ambassador TOP Coffee sekaligus juri TOP GenZation 2.0, Megan Domani, turut memberikan apresiasi atas semangat para peserta dari berbagai kota.

“Bangga banget lihat banyak anak muda punya keterampilan yang keren, kreatif, dan percaya diri. Jiwa mereka benar-benar menunjukkan bakat luar biasa yang patut diapresiasi. Selamat untuk para pemenang dan peserta di semua kota. Semoga terus menginspirasi anak muda lainnya bersama TOP Coffee,” kata Megan Domani.

Sebagai penutup acara, TOP Coffee juga menghadirkan Bryan Masga, barista Indonesia yang akan mewakili Tanah Air pada Kompetisi Latte Art Dunia 2025. Kehadirannya menjadi simbol semangat dan kebanggaan kopi Indonesia di kancah internasional.

Continue Reading

NASIONAL

Dea Lestari bersama Yayasan Srikandi Merah Putih Dorong Produk UMKM Warga Binaan Lapas ke Kancah Nasional

Published

on

FEM Tangerang — Dalam upaya memajukan dan memperkuat eksposur produk-produk UMKM hasil karya warga binaan, Yayasan Srikandi Merah Putih menggagas sebuah gerakan kepedulian sosial bertajuk Gerakan Pemajuan Produk UMKM Warga Binaan khususnya Perempuan. Kegiatan ini dilakukan melalui kunjungan langsung ke berbagai lembaga pemasyarakatan (lapas) di seluruh Indonesia bersama sejumlah selebritas dan influencer ternama.

Seperti Dea Lestari, Jackie Kezia dan Metta Permadi, Dame Aning, Florina, Aurelly dan lain-lain yang juga tergabung dalam pengurus serta anggota yayasan Srikandi Merah Putih.

Setelah sukses kunjungan ke Lapas/Rutan Pondok Bambu dan Lapas Permepuan di Palembang pekan kemarin, kegiatan terbaru digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A dan Lapas Kelas I A Tangerang, Jawa Barat, pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Rombongan Yayasan yang dipimpin H. Amir (Ketua Yayasan) turut dihadiri oleh Lutfi Gillian (Dewan Pembina), Florina (Sekretaris), Dea Lestari (Bendahara), serta anggota Metta Permadi, Jackie Kezia, dan Aurelly.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Kepala Lapas Kelas II A Tangerang, Dr. Triana Agustin, bersama jajaran petugas dan warga binaan.

Sambutan Hangat dan Antusias Warga Binaan

Kegiatan penyambutan berlangsung meriah, ditandai dengan penampilan tarian tradisional dan musik angklung yang dimainkan langsung oleh warga binaan perempuan.

Rasa antusias dan haru tampak mewarnai suasana saat para anggota Yayasan Srikandi Merah Putih serta para artis menyapa satu per satu warga binaan yang turut memamerkan hasil karya UMKM mereka, mulai dari kerajinan tangan, batik, hingga aneka makanan dan minuman kemasan.

Dalam sambutannya, Kalapas Kelas II A Tangerang, Dr. Triana Agustin, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas inisiatif Yayasan Srikandi Merah Putih yang turut berperan aktif dalam membantu promosi produk hasil karya warga binaan perempuan.

“Kami sangat senang dan mengapresiasi kedatangan Yayasan Srikandi Merah Putih. Gerakan ini sangat luar biasa karena tidak hanya dilakukan di Tangerang, tapi juga di berbagai lapas di Indonesia. Kami berharap kerja sama ini dapat membantu memperluas pemasaran produk warga binaan sehingga dikenal masyarakat luas,” ujar Triana.

Ia menambahkan, dukungan dari kalangan artis dan influencer akan menjadi kekuatan penting dalam memperkenalkan produk-produk warga binaan ke pasar yang lebih luas melalui media sosial dan kegiatan promosi bersama.

“Selama ini produk kami hanya dijual melalui sistem pemesanan terbatas. Dengan bantuan dari Yayasan dan para influencer, kami yakin hasil karya warga binaan bisa lebih dikenal dan diterima masyarakat,” imbuhnya.

Komitmen Yayasan untuk Wujudkan Kemandirian Ekonomi Warga Binaan

Ketua Yayasan H. Amir, yang juga dikenal sebagai tokoh sosial asal Kendari, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pemberdayaan perempuan di lapas. Ia menegaskan komitmen Yayasan Srikandi Merah Putih untuk membantu promosi, distribusi, hingga pemasaran produk UMKM warga binaan di seluruh Indonesia.

“Kami berupaya membantu semaksimal mungkin agar produk-produk UMKM warga binaan, khususnya kaum perempuan, bisa dikenal luas dan memiliki daya saing tinggi. Kami menggandeng artis dan influencer agar promosi ini lebih efektif dan menjangkau banyak kalangan,” ungkap H. Amir.

Menurutnya, kualitas produk hasil karya warga binaan tidak kalah dengan produk UMKM di luar lapas.

“Setelah kami lihat langsung, produk-produk mereka mulai dari tas, batik, kerajinan, hingga makanan memiliki standar kualitas yang baik dan layak dipasarkan secara nasional,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Yayasan Srikandi Merah Putih akan terus berkeliling ke lapas-lapas lain, baik perempuan maupun laki-laki, guna memperluas dampak gerakan ini. “Kami ingin membuka jalan agar produk warga binaan bisa bersaing di pasar nasional, bahkan internasional,” ujarnya optimis.

Dea Lestari: Program Ini Bukan Sekadar Promosi, Tapi Penguatan Mental dan Harapan

Artis dan aktivis sosial Dea Lestari, yang kini juga menjabat sebagai Bendahara Yayasan, turut menyampaikan rasa bangganya bisa terlibat dalam program sosial tersebut. Ia menilai, gerakan ini tidak hanya bermanfaat dari sisi ekonomi, tetapi juga memberi harapan baru bagi warga binaan untuk menata kembali kehidupannya setelah bebas nanti.

“Program ini sangat bagus dan inspiratif. Dengan adanya dukungan dari artis dan influencer, promosi produk warga binaan bisa lebih besar gaungnya. Harapan kami, hasil karya mereka bisa menjadi sumber penghasilan dan kebanggaan ketika kembali ke masyarakat,” ujar Dea yang juga dikenal lewat film Panggilan dari Kubur itu.

Dea juga mengapresiasi kerja keras warga binaan dalam menghasilkan produk-produk berkualitas meski dengan fasilitas terbatas. “Karya mereka sangat luar biasa. Ini bukti bahwa semangat dan kreativitas tidak bisa dibatasi oleh tembok lapas,” tambahnya.

Kunjungan ke Lapas Kelas IA Tangerang

Selain ke Lapas Perempuan Kelas II A, Yayasan Srikandi Merah Putih juga mengunjungi Lapas Kelas I A Tangerang, di mana rombongan disambut oleh Kalapas Beni. Dalam kunjungan tersebut, rombongan diajak melihat langsung kegiatan produksi paving block (conblock) yang dikelola oleh warga binaan laki-laki.

Kalapas Beni menjelaskan bahwa kegiatan produksi ini merupakan implementasi arahan Kementerian Hukum dan HAM agar setiap lapas dapat memiliki kegiatan ekonomi produktif yang bermanfaat bagi warga binaan.

“Kami terus mendorong warga binaan untuk bekerja dan berkreasi. Hasil produksinya dijual ke luar lapas dan menjadi penghasilan bagi mereka. Ini juga bagian dari pembinaan agar mereka memiliki keterampilan kerja saat bebas nanti,” jelasnya.

Mendorong Pemberdayaan dan Reintegrasi Sosial

Melalui gerakan ini, Yayasan Srikandi Merah Putih berharap dapat menjadi jembatan antara karya warga binaan dan masyarakat luas. Dengan dukungan publik, para warga binaan dapat memperoleh pengakuan, kepercayaan diri, serta kesempatan ekonomi baru setelah masa hukuman berakhir.

“Kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua. Produk karya warga binaan adalah bukti bahwa mereka mampu berkarya, berdaya, dan berkontribusi bagi bangsa,” tutup H. Amir.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending