Music
Baru Seminggu Rilis Single Glow Up, Kinan Jelita Kena Rundung Netizen

FEM Indonesia, Jakarta – Penyanyi remaja berbakat asal provinsi Bengkulu, Kinan Jelita, mendapat perundungan bertubi tubi sejak merilis lagu perdananya berjudul “Glow Up”. Padahal lagu tersebut liriknya tak menyentil siapapun.
Lirik lagu Glow Up berkisah seputar kekecewaan seorang gadis terhadap kekasihnya. Lalu, anak gadis tersebut mencoba bangkit sejak ditinggalkan kekasinya dengan memperbaiki diri menjadi makin cantik.
Lagu yang diciptakan pedangdut Abay Otok Otok ini digarap dengan musik dangdut pop ceria. Dalam video klip, ia juga tak tampil seronok, namun hingga kini malah terus muncul perundungan sejak dirilis pada Sabtu (26/4/2025) lalu.
Menurut Kinan, perundungan terus dilontarkan oleh netizen di kolom komentar sosial media dan Youtube. Hingga kini komentar yang rata-rata negatif berdatangan mencapai ratusan ribu. Kinan mengaku sampai sempat terpikir untuk mengakhiri hidup gara-gara itu. “Waktu itu Aku sudah nggak kuat lagi membaca komentar-komentar yang negatif, aku sakit hati ada banyak yang mengkritik,” terangnya saat dijumpai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/5).
“Tapi setelah keluarga aku membantu aku, dan bang Abay juga kak Irma, sekarang aku harus kuat,” imbuhnya lagi.
Sementara Irma Dharmawangsa yang hadir mengatakan miris dengan kejadian yang dialami Kinan sebagai penyanyi pendatang baru. “Miris, saya mendengar laporan dari keluarganya kalau Kinan jadi seperti ini, padahal ia hanya merilis lagu baru kok malah kena bully. Makanya saya bilang ke Abay pencipta lagu, saya harus turun tangan karena saya juga punya anak seumuran dengan Kinan,” ujar Irma Dharmawangsa.
Irma sebagai pedangdut senior juga salut dengan Kinan yang masih duduk di bangku SMP sudah berani merilis lagu dangdut. lagu Glow Up kata Irma terdengar merdu dan enak dengan vokal khas Kinan. Pacar dari Irfan Senaztian ini berharap Kinan menjadi pendangdut berbakat yang sukses kelak.
“Saya hanya berpesan, janganlah hai para netizen yang membully, karena kalo anak segini kan belum tahu cara menghadapi bullyan seperti apa, yang ada hanya bisa menangis, kecewa dan berdampak buruk. Kalau kata saya mah, hempaskan saja kalo ada bullyan bullyan seperti ini,” jelas Irma.
Untuk mencegah keinginan nekat tersebut, pihak keluarga, Abay Otok Otok bahkan pedangdut Irma Dharmawangsa mencoba membantu Kinan menenangkan diri agar kuat menghadapi bullyan tersebut.
Abay Otok Otok yang telah menemukan bakat Kinan lantaran sama-sama dari Bengkulu, berpesan kepada para pembenci di media sosial agar berhenti membully Kinan. “Dengan kejadian ini, saya berharap Kinan makin kuat secara mental, lebih baik lagi dan lagu ini menjadi populer dan diterima masyarakat pecinta musik dangdut hingga nanti sudah dipersiapkan single kedua yang lebih menarik,” ucap Abay.
Abay melihat, bullyan muncul dari berbagai komentar lantaran Kinan dianggap ngga bisa bernyanyi bagus, wajahnya dibilang flat ngga ada bagus bagusnya, tapi menurut Abay hal ini menjadi ciri khas Kinan sebagai pendangdut. “Apapun itu, Kinan ini punya bakat yang luar biasa dan ia juga punya ciri khas seperti itu, jadi stop membully ya temen-temen netizen please bantu Kinan untuk menjadi pedandut profesional,” tandas Abay.
Music
SLANK Hidupkan Lagi Kenangan Lewat Album Greatest Hits Live

FEM Indonesia – Grup band legendaris, Slank kembali menghadirkan energi lamanya ke jagat musik Tanah Air lewat album terbaru bertajuk Slank – The Greatest Hits Live. Rilisan ini bukan sekadar kumpulan lagu, melainkan sebuah catatan perjalanan panjang band yang berdiri sejak 1983 sekaligus arsip megah dari panggung-panggung bersejarah mereka.
Album ini memuat 15 lagu yang direkam langsung dari berbagai konser legendaris, mulai dari Virus Roadshow 2002, Satu Satu Live Tour 2003, Slankers Day 2008, hingga Konser Pasar Malam Empat Satoe dalam perayaan ulang tahun ke-41 pada 2025. Setiap penampilan yang terekam seolah membawa kembali riuh dan gegap gempita Slankers di masanya.
Dirilis dalam format CD fisik dan digital, Greatest Hits Live menjadi jembatan lintas generasi. Bagi penggemar lama, album ini adalah nostalgia yang bisa digenggam. Sementara untuk generasi baru, akses digital memudahkan mereka mengenal sisi terbaik Slank di panggung.
Vokalis Kaka menuturkan, pemilihan lagu dilakukan dengan pertimbangan matang. “Kami pilih bukan hanya yang populer, tapi juga yang tetap punya daya hidup di publik hari ini, termasuk anak-anak Gen Z,” ujarnya. Fakta bahwa sejumlah lagu Slank kembali viral di TikTok menambah relevansinya.
Gitaris Abdee menegaskan, media sosial kini menjadi kanal utama penemuan musik. “Medsos justru membuka ruang bagi karya lama Slank untuk dikenali ulang. Rekaman konser yang jujur dan penuh energi adalah kekuatan utama Slank,” ungkapnya.
Sementara Bimbim melihat album ini sebagai catatan sejarah. Beberapa rekaman bahkan dilakukan dalam kondisi berbeda, termasuk ketika band tampil tanpa formasi lengkap. “Itu memberi dimensi emosional tersendiri, baik bagi kami maupun Slankers,” katanya.
Lebih dari sekadar album, The Greatest Hits Live adalah dokumentasi perjalanan panggung Slank yang panjang, penuh cerita, dan tetap relevan hingga kini. Dengan semangat nostalgia yang dibalut strategi modern, Slank kembali menegaskan diri bukan hanya sebagai legenda, tetapi juga sebagai arsip hidup sejarah musik Indonesia. [foto : instagramslankdotcom]
Music
Andien Rilis Lagu Baru, “Ujung-Ujungnya Kamu”: Sexy tapi Bikin Nangis!

FEM Indonesia – Penyanyi bersuara khas, Andien, kembali mencuri hati pecinta musik Indonesia lewat single terbarunya berjudul Ujung-ujungnya Kamu. Dirilis pada akhir September 2025, lagu ini menghadirkan nuansa segar berkat kolaborasi dengan penulis lagu Clara Riva dan kolektif produser musik SEEK, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan nama besar seperti Raisa hingga Bernadya.
Sejak awal, Andien memang sudah membayangkan Clara sebagai sosok tepat untuk meramu lirik penuh perasaan. Ia ingin lagu yang easy listening, tetap membawa karakter khas dirinya, namun juga terasa dekat dengan pengalaman banyak orang. Clara pun menghadirkan kisah cinta sederhana yang hangat, sarat makna, lalu dipercayakan kepada SEEK untuk memberikan sentuhan musik modern.
Bagi SEEK, proyek ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan eksplorasi musikal penuh warna. Mereka menggabungkan sophisti-pop dengan aroma acid jazz ala 90-an, ditambah groove seksi namun tetap fun. Hasilnya, Ujung-ujungnya Kamu terdengar ringan, elegan, sekaligus menyisakan kesan mendalam khas Andien.
Tak hanya telinga, mata pendengar pun dimanjakan lewat video musik garapan Gilbert March bersama Niamo Studio. Pasangan Hanggini dan Lutfi dipilih langsung oleh Andien sebagai pemeran utama karena chemistry natural mereka yang dinilai mampu mewakili kisah cinta manis dalam lagu.
Menariknya, cerita dalam lagu ini tak lepas dari pengalaman pribadi Andien. Ia mengenang kembali perjalanannya bersama sang suami, yang sudah dikenalnya sejak 2002.
“Kadang cinta itu seperti lingkaran, ujung-ujungnya kembali ke orang lama yang ternyata selalu ada buat kita,” ucap Andien sambil tersenyum.
Kejujuran inilah yang membuat lagu terasa relatable bagi generasi muda. Banyak orang menganggapnya sebagai cermin perjalanan cinta pribadi rumit, penuh putaran, namun akhirnya kembali pada sosok yang sejak lama setia mendampingi.
Andien menegaskan, karya ini bukan sekadar lagu cinta, melainkan perayaan tentang kesetiaan, kedekatan, dan rasa percaya. Musik yang elegan dibalut visual hangat menjadikannya paket lengkap yang memikat.
Lewat Ujung-ujungnya Kamu, Andien sekali lagi membuktikan konsistensinya: menjaga idealisme musikal sambil tetap relevan di telinga pendengar masa kini. Ia bukan hanya bernyanyi, tapi juga bercerita membagi perjalanan hati dengan lembut. [artwork: dok. IG @andien]
Music
Somplak Family, Komunitas “Dilarang Waras” Makin Bersinar

FEM Indonesia – Nama Somplak Family Official kian bersinar di jagat hiburan digital. Dengan gaya nyentrik, kostum ajaib, dan energi penuh tawa, mereka bukan sekadar penghibur di TikTok, tapi sudah melangkah lebih jauh: merilis lagu berjudul “No Filter, No Baper” yang kini tersedia di YouTube sebagai identitas musikal mereka.
Tak hanya itu, nama Somplak Family Official pun sudah resmi didaftarkan di HAKI, menegaskan keseriusan mereka dalam membangun brand hiburan yang unik dan orisinal.
Wajah di Balik Kostum
Somplak Family dihuni oleh sederet personil dengan karakter unik: Emak Agnez (Emak Somplak), Ayam Kremes, Angel Owiie, Bonkbon, Nates Bandithos, Bontot, Roland Dino (Dukun Toxic), Saint, Aswijaya (Kang Aswi), Maulana, Andre Kasmika, Rani, Brians, Chici Lusiana, Abah Sanudin, Mami Paw, Bybett, Yoeltik, Putty, Don Arya, Cadas, dan Manto.
Mereka tersebar dari Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Makassar, bahkan hingga luar negeri seperti Amerika, Jepang, dan Australia, dengan latar belakang berbeda—mulai dari F&B, pekerja bangunan, pebisnis, seniman, hingga entertainer—mereka dipersatukan oleh satu tujuan: menciptakan hiburan kreatif yang “somplak” namun bermakna.
Dimulai dari Handuk
Menariknya, cikal bakal Somplak Family lahir dari momen spontan di TikTok Live. Suatu ketika, Emak Agnez aka Emak Somplak yang tinggal di Australia tampil dengan handuk di kepala usai mandi. Ia lalu menantang penonton untuk mengenakan kostum serupa. Dari ide sederhana itu, lahirlah komunitas yang dikenal dengan moto “no filter, no baper.”
Proses menjadi anggota pun unik. Banyak yang berawal sebagai penonton, lalu ikut berbagai challenge untuk membuktikan diri.
“Kami menilai kreativitas mereka dalam kostum dan make up, dan memastikan mereka tidak gampang baper,” ujar Angel Owiie. “Kostum ini ngak perlu membeli baru, pakai yang sudah ada di dalam rumah!”
Prinsip Somplak sederhana: menciptakan ruang untuk tertawa bersama, sekaligus berani menertawakan diri sendiri.
“Kami ingin setiap show terasa baru. Tidak membosankan, selalu ada kejutan,” tambah Deni Suseno. Konsep itulah yang membuat tema horor dan impersonate jadi tontonan favorit ratusan penonton di live mereka.
Kolaborasi dengan Selebritis
Perjalanan Somplak Family juga diwarnai kolaborasi dengan sejumlah nama populer. Mereka pernah tampil bareng Fahmi Bo, Lisda Oxalis, Derry Mauli, Eva Maharani, hingga Putty Noor dari serial Suami-suami Takut Istri. Kehadiran selebriti ini bukan hanya menambah warna, tapi juga menunjukkan bahwa eksistensi Somplak Family semakin diperhitungkan di dunia hiburan digital.
Deni Suseno, Motor Penggerak
Sosok Deni Suseno alias Ayam Kremes, yang kini tinggal di Amerika Serikat, menjadi motor penggerak Somplak Family. Ia berperan sebagai manajer sekaligus pengarah agar komunitas ini tidak hanya fokus pada hiburan.
“Kami ingin tawa yang kami hadirkan juga punya dampak positif. Karena itu, sebagian penghasilan kami sisihkan untuk kegiatan charity,” kata Deni.
Ke depan, Somplak Family bermimpi bisa tampil di televisi, di panggung offline, hingga berkolaborasi dengan komedian ternama Indonesia. “Kami akan sangat bangga jika bisa satu panggung dengan pelawak-pelawak tanah air. Dari situ kami bisa belajar sekaligus mempersembahkan kesomplakan khas kami ke level yang lebih tinggi,” ungkap Angel Owiie
Dengan tagline “Dilarang Waras,” Somplak Family ingin dikenang bukan sekadar penghibur, tapi juga inspirator sosial. Pesannya sederhana: “Hidup jangan terlalu tegang. Kadang kita perlu pura-pura gila agar tetap bisa tertawa di tengah kesulitan.”
-
Selebriti7 days ago
Jadi BA Lemonilo Brownies Crispy, Nikita Willy Beberkan Rahasia Me Time
-
Selebriti6 days ago
Punya Pesona Kecerdasan, Sanly Liu Dinobatkan Sebagai Zetrix Miss Universe Indonesia 2025
-
NASIONAL7 days ago
World Peace Day 2025, VOPI dan Yapena Rayakan Bersama Siswa MAN 13 Jakarta
-
Movie & TV4 days ago
Nicholas Saputra dan Marsha Timothy Hadapi Investigasi Petaka Pesawat di Film Tukar Takdir