Connect with us

Lifestyle

Dianggap Cuek dan Sok Ngartis, A THING ABOUT GEN Z : BAD LABEL?

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Tumbuh dalam dunia digital yangserba bisa, Gen Z dikenal sebagai digital native sejati. Mereka secara alami dapat memaksimalkan digitalisasi untuk melakukan berbagai hal, termasuk berkomunikasi, belajar, hingga bekerja.

Namun demikian, Gen Z seringkali mendapat label buruk. “Malas”, “cuek”, dan “sok-ngartis” adalah beberapa contoh yang kerap dilontarkan oleh generasi sebelumnya. Stereotip ini muncul karena adanya perbedaan cara pandang terhadap dunia, gaya hidup, serta prioritas yang dimiliki oleh para Gen Z. 

Gen Z sebenarnya memiliki cara kerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka menitikberatkan pada efektivitas-memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu singkat, mematahkan serta menolak budaya kerja berlebihan yang seringkali dianggap menjadisuatu standar kesuksesan. 

“Generasi ini bukan malas, hanya menolak cara cara lama yang tidak relevan saat ini” ujar salah satu sosiolog dikutip dalam keterangan siaran persnya, Jum’at (29/11/2024).

Lalu, sikap “cuek” yang sering disematkan pada Gen Zsebenarnya mencerminkan keberanian mereka untukmemprioritaskan kesehatan mental dan menolak tekanan sosialyang tidak diperlukan. 

Gen Z juga sering dikaitkan dengan istilah “sok-ngartis”, terutama karena kecenderungan mereka untuk banyak berbicara di media sosial. Tetapi bagi Gen Z, itu adalah cara untuk aktualisasi diri dan membangun identitas di dunia digital.

Alih-alih melihat Gen Z sebagai generasi yang “bermasalah,” kitabisa melihat mereka sebagai inovator dan agen perubahan yangmembawa cara pandang baru untuk menghadapi kompleksitas dunia modern.

Hal ini juga yang akan menjadi titik berangkat 6 artis muda, Aqeela Calista@aqeelacalista, Haviza Devi Anjani@havizadevianjani, Rayensyah Rassya Hidayah@rasyahidayahreal, Denira Wiraguna @denirawiguna, MeztyMez @meztymez, dan Marcel Chandrawinata @marcelchandra, yang sudah berprestasi dan menginspirasi untuk merancangkan sebuah proyek kolaborasi bernama Artist Inc.,.

Artist Inc. juga sebagai wadah pembuktian yang menyatakan bahwa Gen Z adalah generasi yang kreatif, berdaya juang tinggi, dan menginspirasi banyak orang. Kolaborasi ini bertujuan untuk mematahkan stigma negatif dan mendorong banyak Gen Z untuk berani tampil dan berkarya bagi sekelilingnya dan Indonesia. 

Ayo ikut gabung dan support gebrakan para artis muda ini lewat Instagram@artistinc.id, dan website https://artistinc.id.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Lifestyle

Pamerkan Koleksi “Rhapsody”, Debz memukau di Spotlight Cultural Fusion 2024

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Debby Fauziyanto, desainer batik terkemuka yang telah membangun reputasi sejak 2015, kembali memukau publik di Spotlight: Cultural Fusion 2024 yang digelar di Jakarta Convention Centre, Jum’at (13/12).

Dengan latar belakang dalam Fashion Design & Merchandising Marketing dari San Francisco, Debz meraih penghargaan Best Designer di ASOTY Australian Supermodel of the Year 2023. Karyanya ini bahkah telah tampil di berbagai fashion show bergengsi, termasuk di Jakarta, Bali, Singapura dan Melbourne.

Perjalanan Debby dalam dunia mode dimulai dari kecintaannya pada batik, yang semakin mendalam ketika ia tinggal di luar negeri. Sebagai perantau, Debby merasakan betapa berharganya identitas budaya, dan batik menjadi sarana bagi dirinya untuk tetap terhubung dengan akar budaya Indonesia. Pada tahun 2020, Debz membuka toko pertamanya di Kemang 88 Jakarta yang berfokus pada desain batik modern dan pakaian siap pakai. 

Seiring dengan berkembangnya bisnisnya, Debz membuka sejumlah store di Warung made, Bali Collection, Central Grand Indonesia, Sarinah Thamrin dan yang terbaru di Westin Resort Nusa Dua, yang menjadi destinasi bagi wisatawan mancanegara.

Pada acara Spotlight kali ini, Debz berkolaborasi dengan Bagäda, sebuah brand tas handmade lokal berkualitas yang didirikan oleh Aida Salim bersama anaknya, Shanon. Keduanya memiliki kecintaan yang sama terhadap tas-tas modis dan berkualitas. 

Terinspirasi dari merek-merek tas internasional, mereka memiliki visi untuk menciptakan brand tas kulit asal Indonesia yang mengutamakan kualitas, dan mampu bersaing dengan merek-merek ternama dunia. Bagäda menekankan kenyamanan dan kualitas dalam setiap desain dan koleksinya, menggunakan material premium genuine leather seperti kulit sapi, lizard, ular, hingga kulit buaya. 

Dengan memadukan bahan berkualitas tinggi dan teknik craftsmanship pengrajin lokal Indonesia yang teliti, Bagäda berhasil menciptakan tas dengan desain modern yang tetap menghormati tradisi Indonesia. Setiap karya tas dari Bagäda bukan hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga elegansi dan ketahanan, menjadikannya sebagai “Everyday Travel Companion” yang sempurna untuk menemani aktivitas sehari-hari. 

Koleksi tas Bagäda dengan desain yang elegan dan modern ini pun semakin melengkapi keindahan setiap detail koleksi pakaian Debz “Rhapsody”. Koleksi Debz kali ini, yang bertajuk “Rhapsody”, mengusung tema Androgini, yang menggambarkan gaya yang menggabungkan elemen feminin dan maskulin, menciptakan tampilan yang netral dan bebas dari batasan gender tradisional. 

Androgini, sebagai simbol keabadian dan transendensi, mencerminkan pencarian akan kesatuan antara dunia yang berbeda. Debby mengangkat konsep ini untuk menonjolkan kebebasan ekspresi dan kesetaraan melalui desain longgar dan A-line yang menghasilkan siluet elegan namun tetap memprioritaskan kenyamanan. 

Menggabungkan material semi-wol dengan batik, koleksi ini mencerminkan kekuatan desain modern yang tetap menghargai nilai-nilai kultural Indonesia, sejalan dengan tema Spotlight tahun ini. Selain itu, Debz juga mendapat dukungan dari Floody Blue, brand fashion Indonesia yang didirikan pada tahun 2021. 

Floody Blue fokus pada penyediaan produk fashion berkualitas tinggi yang cocok dengan gaya hidup modern. Beroperasi di Bandung, Floody Blue berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk unggulan dengan melibatkan pengrajin lokal terbaik.

Sebagai brand yang mendukung Spotlight: Cultural Fusion 2024, Floody Blue turut menyuplai sepatu eksklusif yang melengkapi koleksi “Rhapsody” Debz, memberikan sentuhan stylish dan elegan pada setiap penampilan di runway. Floody Blue tidak hanya berfokus pada pasar domestik tetapi juga berambisi untuk berkembang di pasar internasional.

Continue Reading

Lifestyle

Tiara Andini, Lyodra, Ziva Magnolya Siap Meriahkan IAM24K Festival, Ini Harga Tiketnya

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Ingin menginspirasi generasi muda untuk berani mengekspresikan diri dan meraih mimpi mereka, UBS Gold menyebarkan campaign Iam24K. Sebagai puncak dari rangkaian campaign sepanjang 2024, UBS Gold mengelar event musik, IAM24K Festival di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu 14 Desember 2024.

Sejumlah penyanyi bakal meramaikan festival ini, diantaranya Tiara Andini, Lyodra, Ziva Magnolya, Naura Ayu Vonzy, Sandy & Maxwelll hingga Coldiac. Tidak hanya itu, pada IAM24K Festival juga menghadirkan brand ambassador dalam sesi jumpa fans yang diadakan khusus dengan Sandy, Maxwell, Vonzy dan Naura Ayu.

Menurut Head Creative UBS Gold, Michael Yahya mengatakan pihaknya ingin  memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pecinta musik dan Goldies (sebutan dari pelanggan setia UBS Gold).

“IAM24K Festival merupakan perpaduan sempurna antara musik, perhiasan emas sebagai statement dalam sebuah penampilan dan lebih dari itu para icon yang tampil menjadi contoh generasi muda yang menginspirasi di bidang mereka masing-masing. Kami yakin acara ini akan menjadi inspirasi sekaligus platform generasi muda untuk berekspresi,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Lyodra Ginting. Brand ambassador UBS Gold itu mengaku antusias ikut serta pada festival ini. Terlebih dapat bertemu langsung dengan penggemar untuk memberikan hal-hal positif dan menjadi inspirasi bagi semua.

Untuk dapat menikmati kemeriahan IAM24K Festival, UBS Gold menawarkan beberapa kategori tiket, mulai general seating seharga Rp 300.000 hingga VIP Bundling Standing seharga Rp 700.000. Sedangkan khusus pemegang tiket VIP Bundling Standing, akan mendapatkan berbagai keuntungan eksklusif, seperti prioritas antrian masuk venue, photocard eksklusif Sandy & Maxwell, poster bertanda tangan salah satu brand ambassador serta kesempatan berfoto bersama para Sandy, Maxwell, Nara Ayu dan Vonzy. Tiket bisa diperoleh melalui Goers. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

Ekonomi & Bisnis

Jakarta X Beauty 2024, bikin Penjualan Produk Baru MUAQ Tembus 1,7 M

Published

on

FEM Indonesia – Ajang Jakarta X Beauty 2024 kembali digelar sejak 5 hingga 8 Desember di Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta. Seluruh hall dipenuhi produsen kecantikan brand lokal maupun mancanegara. Salah satunya, MUAQ yang menempati Booth L 16, Hall B.

Pada salah satu perhelatan kecantikan terbesar di Indonesia ini, MUAQ mengenalkan produk teranyar yakni MUAQ HD Perfect Skin Silk Foundation berupa liquid foundation (hybrid beauty) memadukan kosmetik dengan scincare benefit dan 6in1 Prime Mistracle yang merupakan transformasi rutinitas skincare, face spray yang memadukan 6 fungsi dalam 1 botol, toner, essence, serum, ampoule, oil dan moisturizer.

Tidak disangka, produk MUAQ yang dipamerkan menarik perhatian konsumen. Bahkan pada hari pertama angka penjualan menembus Rp 1,7 milyar, dimana lebih kurang 13.000 pieces produk terjual. Hal tersebut diakui Direktur MUAQ, Aulia Syarief.

“Yang paling laku keras produk baru, MUAQ HD Perfect Skin Silk Foundation. Sedangkan produk lainnya MUAQ Clay Matte Full Cover Foundation, ⁠MUAQ Skin Booster Serum dan ⁠MUAQ HD Loose Powder,” katanya.

Ditambahkan, ketertarikan konsumen pada produk tersebut lantaran MUAQ merupakan Hybrid Beauty di Indonesia.

“Hampir semua kosmetik yang dikeluarkan MUAQ merupakan kosmetik dengan kandungan skincare. Selain itu, kami juga selalu mengangkat tema Indonesia atau batik nusantara,” terangnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending