Connect with us

Movie & TV

Film Horor Syirik, Mengusik Batasan Iman dan Kesesatan

Published

on

FEM Indonesia – Film horor terbaru berjudul Syirik siap menghantui sekaligus mengajak penonton untuk merenungkan hakikat keyakinan dan bahaya tersembunyi dari kesyirikan. Dengan jadwal tayang yang telah ditetapkan pada bulan Juni 2025, film menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang berbeda, menggabungkan elemen horor psikologis dengan pesan spiritual yang mendalam.

Syirik mengambil premis yang sangat menarik dan relevan dengan kehidupan beragama. Film ini menyoroti garis tipis yang seringkali tidak disadari antara keteguhan dalam beriman dan godaan halus yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan syirik. 

Tema ini diangkat dengan begitu kuat, menciptakan sebuah narasi yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga memaksa penonton untuk berpikir dan merenungkan kembali fondasi keyakinan mereka.

Nuansa horor psikologis yang kental menjadi salah satu daya tarik utama film ini. Penonton tidak hanya akan disuguhkan dengan adegan adegan mengejutkan, tetapi juga akan diajak untuk merasakan tekanan batin dan kebimbangan karakter utama dalam menghadapi bisikan bisikan halus yang berusaha menggoyahkan imannya. 

Atmosfer mencekam akan dibangun melalui alur cerita yang kuat, visual yang mendukung, dan musik yang mampu meningkatkan ketegangan. Lebih dari sekadar hiburan yang memacu adrenalin, “Syirik” juga memiliki dimensi spiritual yang kuat. Film ini diharapkan dapat menjadi media refleksi bagi penonton tentang pentingnya menjaga hati dan pikiran dari segala bentuk godaan yang dapat mengarah pada kesesatan. Pesan-pesan religius akan disampaikan secara subtil namun efektif, menyentuh sisi spiritualitas setiap individu yang menyaksikan film ini.

Para kritikus film dan pengamat industri perfilman telah memberikan respons positif terhadap konsep dan tema yang diangkat oleh Syirik. Banyak yang menilai bahwa film ini memiliki potensi untuk tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalamDiskursus tentang keimanan dan bahaya syirik di tengah masyarakat. Keberanian tim produksi dalam mengangkat tema sensitif ini patut diacungi jempol.

Antusiasme masyarakat terhadap film Syirik juga terlihat jelas di media sosial dan berbagai platform daring. Banyak yang penasaran dengan bagaimana tema yang begitu mendalam ini akan divisualisasikan dalam format film horor. Ekspektasi yang tinggi ini tentu menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi tim produksi untuk memberikan yang terbaik bagi para penonton.

Dengan semakin dekatnya jadwal tayang pada bulan Juni 2025, informasi lebih lanjut mengenai sinopsis detail, jajaran pemain, dan trailer resmi dari film Syirik tentu akan semakin dinantikan. Film ini diprediksi akan menjadi salah satu tontonan wajib bagi para penggemar film horor yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar ketakutan semata, namun juga mengandung pesan moral dan spiritual yang kuat.

Syirik hadir sebagai pengingat yang kuat akan pentingnya kewaspadaan terhadap godaan-godaan halus yang dapat menjauhkan kita dari keimanan yang sejati. 

Film ini diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas tentang batasan-batasan dalam berkeyakinan dan bahaya tersembunyi dari perbuatan syirik dalam kehidupan sehari hari. foto dok. ig@nucare_lazisnu

Movie & TV

Tembus 1,8 juta Penonton, ‘Pengepungan di Bukit Duri’ Jadi Film Action Thriller Terlaris!

Published

on

FEM Indonesia  Jakarta – Film Pengepungan di Bukit Duri karya dari penulis dan sutradara Joko Anwar kini menjadi film action dewasa Indonesia terlaris sepanjang masa, setelah meraih 1.851.315 penonton di hari ke-26 penayangan dan masih terus bertambah. 

Capaian Pengepungan di Bukit Duri melampaui rekor yang dipegang oleh film The Raid (2012), yang selama 13 tahun menjadi film action Indonesia terlaris dengan raihan 1,844,817 penonton. Dan menjadi kesuksesan untuk genre Action thriller Indonesia, yang selama ini belum memiliki tempat di hati penonton Indonesia.

Dengan kesuksesan Pengepungan di Bukit Duri, hal ini pun menjadi harapan baru bagi perfilman Indonesia yang kini sudah lebih terbuka bagi keberagaman genre, termasuk action dan thriller

Sebelumnya, Joko Anwar juga telah sukses dengan genre action lewat film superhero Gundala (2019) yang juga menjadi film blockbuster. Pengepungan di Bukit Duri menjadi film terpenting Joko Anwar dalam karier 20 tahun penyutradaraannya. Film ini juga telah memantik percakapan dan diskusi di ruang-ruang digital dan memberikan refleksi pada dinamika sosial yang terjadi saat ini.

Sebelum penayangan hingga penayangan reguler publik telah banyak acara diskusi tercipta di tengah masyarakat karena isu yang dibawa. Pengepungan di Bukit Duri menjadi ko-produksi internasional Come and See Pictures bersama studio Hollywood Amazon MGM Studios.

Di film ini, Joko tak hanya menjadi penulis dan sutradara, melainkan ia juga turut menjadi produser bersama Tia Hasibuan, dan penyunting gambar. Joko juga kembali bekerja sama dengan para kolaborator lamanya seperti sinematografer Jaisal Tanjung dan komposer Aghi Narottama.

Film Pengepungan di Bukit Duri juga menjadi etalase para talenta muda berbakat Tanah Air di depan layar. Selain nama-nama besar seperti Morgan Oey, Hana Pritashata Malasan, Kiki Narendra, dan Landung Simatupang, nama-nama aktor muda juga terlibat di film ini. 

Mereka adalah Omara Esteghlal, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Raihan Khan, Farandika, Millo Taslim, Sheila Kusnadi, Shindy Huang, dan Bima Azriel.

Continue Reading

Movie & TV

Ditlantas Polda Metro Jaya Gelar Nobar film Sayap-Sayap Patah 2

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Ditlantas Polda Metro Jaya, baru-baru ini menggelar kegiatan nonton bareng film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di Studio CGV, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Komarudin, S.I.K., M.M, bersama Pejabat Utama Ditlantas, Kasatlantas Wilayah DKI Jakarta dan Bhayangkari.

Turut hadir pula Executive Producer film, Gus Islah Bahrawi, beserta para pemeran Sayap Sayap Patah 2, seperti Arya Saloka, Dara Saraswati, dan Myesha Lin.
Senin, 12/05/2025

Film Sayap-Sayap Patah 2 sendiri mengangkat tema perjuangan dan pengorbanan anggota Polri dalam menghadapi tantangan tugas, sekaligus menggambarkan sisi humanis kehidupan mereka yang kerap tak terlihat publik. Nobar ini menjadi sarana refleksi bersama akan nilai dedikasi,loyalitas, dan keberanian, yang tidak hanya menginspirasi personel Polri, tetapi juga menggugah kepedulian masyarakat terhadapperan penting aparat penegak hukum.

Dirlantas menyampaikan apresiasi tinggi atas hadirnya film ini sebagai bentuk penggambaran nilai-nilai kemanusiaan, perjuangan, dan ketulusan anggota Polri dalam bertugas. “Ini bukan sekadar tontonan, tapi cerminan jiwa pengabdian seorang anggota kepolisian. Semoga film ini bisa menyentuh nurani kita semua dan menumbuhkan kebanggaan dalam berdinas maupun mendukung keluarga besar Polri,” ujarnya.

“Beliau juga memberikan dukungan penuh terhadap produksi film ini, dan berharap pesan moralnya dapat memperkuat semangat pengabdian seluruh insan Bhayangkara”. Tandasnya. Seperti dilansir (instagram tmcpoldametrojaya)

Sebelumnya kapolri beserta pejabat utama Mabes Polri mengadakan nonton bareng film ‘Sayap-Sayap Patah 2: Olivia’ di XXI Plaza Senayan, Jakarta 9/05/2025 pukul 17.00 WIB.

Suasanakebersamaan terasa hangat selama pemutaran film berlangsung.Tawa, haru dan rasa hormat menyatu dalam satu ruang, menegaskan bahwa Polri dan masyarakat adalah bagian dari satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Continue Reading

Movie & TV

Dituntut Bugar, Arya Saloka Jadi Anggota Densus 88 di Film Sayap Sayap Patah 2: Olivia

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Aktor muda, Arya Saloka bermain apik dalam film terbarunya berjudul Sayap-Sayap Patah 2: Olivia. Pria yang ngetop lewat sinetron Ikatan Cintaitu sengaja menumbuhkan rambutnya agar terlihat berbeda.

“Rambut setengah panjang. Agak sedikit ikal,” tutur Arya Saloka di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Selain itu, Arya Saloka juga diminta untuk menurunkan berat badannya oleh sutradara.

“Waktu itu soalnya perutnya masih agak maju, kebanyakan makan. Jadi saya sedikit memundurkan perut, ya lumayanlah kalau kalian lihat,” ungkap Arya.

Arya Saloka total menurunkan berat badannya hingga 5 kilogram. Aktor berusia 33 tahun itu memang harus tampak lebih bugar demi memerankan karakter sebagai Pandu. “Di syuting kalau enggak salah ada di 82 kilogram ya beratnya. Tapi kalau tidak salah sebelumnya ada di 87 kilogram,” ujar Arya.

Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia merupakan sekuel yang kembali diproduksi oleh Denny Siregar Production. Film ini bercerita tentang Pandu, seorang anggota Densus 88 yang kini menjadi seorang ayah tunggal setelah kehilangan istrinya.

Denny berusaha sekuat tenaga menyeimbangkan perannya sebagai penegak hukum sekaligus ayah bagi putri kecilnya, Olivia.

Olivia sendiri masih bergulat dengan rasa kehilangan dan kesepian setelah kepergian sang ibu. Dalam situasi yang membuatnya bingung, muncul Suri, diperankan oleh Dara Sarasvati, seorang guru yang penuh perhatian, hadir dalam kehidupan Olivia.

Lambat laun, hubungan hangat antara Suri, Olivia, dan Pandu mulai terjalin, memberi harapan baru bagi keluarga kecil ini. Namun, ancaman dari pihak musuh yang terus mengintai membuat Pandu harus memilih, melindungi negara atau mempertahankan satu-satunya keluarga yang ia miliki. 

Film Sayap Sayap Patah 2: Olivia direncanakan akan tayang serentak diseluruh bioskop Indonesia pada 28 Mei 2025 ini.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending