FEM Indonesia Taiwan Pimpinan dan karyawan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menggelar Upacara Peringatan HUT Ke-79 RI yang diadakan di halaman Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA. Dalam amanatnya, ia menegaskan kembali komitmennya untuk terus berupaya menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan kinerja BAZNAS yang berlandaskan prinsip 3A, yakni Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.

“Dengan mengangkat tema ‘Mustahik Merdeka’ pada peringatan HUT Ke-79 RI ini menjadi sebuah penegasan komitmen dalam memberdayakan mustahik agar lepas dari belenggu kemiskinan dan mencapai kesejahteraan,” ujar Kiai Noor.

Mantan Anggota DPR RI ini mengingatkan, kemerdekaan Indonesia telah membawa banyak kemajuan, salah satunya adalah lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

“UU 23 Tahun 2011 merupakan tonggak sejarah bagi pengelolaan ZIS di Indonesia. Undang-undang ini memastikan adanya sinergi antara pemerintah dengan BAZNAS dan lembaga-lembaga zakat dalam upaya menyejahterakan umat,” jelas Kiai Noor.

Menurutnya, dalam menyejahterakan dan mencerdaskan bangsa, diperlukan peningkatan kinerja dalam berbagai sektor. Dalam meningkatkan kinerja, ia menyampaikan, terdapat empat unsur penguatan utama, yakni penguatan lembaga dan manajemen, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan infrastruktur, dan penguatan jaringan.

“Penguatan lembaga dan manajemen dilakukan untuk memastikan bahwa kami dan LAZ di seluruh Indonesia memiliki manajemen yang baik dan professional,” ucap Kiai Noor.

Kiai Noor juga menuturkan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kompetensi dan profesionalisme amil di seluruh Indonesia. Hal ini penting karena tugas menyejahterakan umat dan mencerdaskan bangsa harus ditangani oleh SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan yang baik.

Dirinya juga mencanangkan penguatan infrastruktur, terutama dalam hal digitalisasi dan transformasi digital. “Dengan pembangunan infrastruktur yang kuat menjadi salah satu faktor kunci yang membuat performa kami semakin diperhitungkan oleh banyak pihak,” ujar Kiai Noor.

Ia menambahkan, penguatan jaringan juga menjadi fokus utamanya mengingat potensi zakat yang sangat besar di Indonesia. “Kami akan terus berupaya membangun jaring-jaring internal dan eksternal untuk mengoptimalkan potensi besar zakat di Indonesia, agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam menyejahterakan umat,” tuturnya.

Kiai Noor juga mengingatkan, agar seluruh upaya yang dilakukannya harus berpegang pada prinsip 3A, yaitu aman syariah, aman regulasi, dan aman NKRI. Prinsip ini menjadi pedoman penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan terhadap BAZNAS dan lembaga-lembaga zakat di Indonesia.

“Melalui prinsip 3A ini, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menyejahterakan umat dan mencerdaskan bangsa. Dengan sinergi yang kuat dengan pemerintah dan masyarakat, kami optimis dapat terus membawa misi ini ke tingkat yang lebih tinggi, sehingga cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat terwujud dengan lebih baik,” pungkasnya.