Connect with us

Music

Gigi, Radja dan Vina Panduwinata Tutup Remember November 2023 dengan Aksi Memukau!

Published

on

FEM Indonesia – Festival Musik Remember November 2023, Hari Kedua di Parkir Timur GBK Senayan, Jakarta, telah berakhir, pada pukul 23.00 wib, bersamaan dengan Vina Panduwinata menghilang dibalik panggung megah penuh kilauan cahaya.

“Terima kasih Jakarta, sampai ketemu di Remember November tahun depan,” teriak Vina Panduwinata yang akrab disapa Mama Ina, di penghujung penampilannya bersama generasi millenial. 

Kolaborasi Mama Ina bersama para penyanyi millenial Novia Bachmid, Electrooby dan Ibeth Estrya, ditutup dengan penampilan yang tak terlupakan, hingga tahun depan, saat Remember November, digelar untuk yang kedua-kalinya.

Berbeda dengan Hari Pertama, Remember November Hari Kedua, cuaca di venue Prakrir Timur Senayan, jauh lebih bersahabat sejak penampilan Gondal Gandul, Lalahuta, Aldy Taher and Friends, dan ‘DMasiv’ feat Aldy Taher, pada sore hari, hingga tengah malam. 

“Alhamdulillah saya bisa berbagi kebahagiaan dengan DMasive untuk para penonton,” ungkap Aldy Taher, usai show, dengan sikap yang lebih serius. Ia pun memperkenalkan seluruh personel band yang mendukung penampilannya. Lepas Magrib, suasana venue semakin dipadati penonton, yang nampak lebih ceria, karena cuaca sangat mendukung. Berbeda dengan hujan deras pada hari sebelumnya.

Panggung megah nampak gagah, dengan kekuatan sound system yang dashyat dari DSS Sound dan tata lampu dari Lemon ID, bergemuruh kencang saat MC Sandy Andarusman dan Adit Insomnia, memanggil Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Hendy.

Gigikita, fans GIGI, yang posisinya dibelakang festival, merapat ke area festival, saat lagu Indonesia berkumandang. Berdiri tegak yg tengadah ke langit Jakarta hingga “Hiduplah Indonesia Raya”. Tanpa basa-basi, GIGI tancap gas dengan nomor Terbang, Damainya Cinta, My Facebook, ‘Yang T’lah Berlalu (Nirwana) dan lagu Janji dengan beat drumnya yang khas. Penonton diajak lompat-lompat bahagia.

Armand tak henti melepas diksi-diksi GenZ, agar atmosfer musik mereka related dengan penontonnya. Momentumnya pecah, saat ’11 Januari’, dilantunkan dengan syahdu. Paduan suara, hingga akhir lagu. Terlihat Booth-booth makanan, di kiri-kanan venue, lengang. Yang sedang makan, buru-buru menuju area festival bergabung bersama penonton lainnya, saat King Nassar, tampil memesona dengan “kegenitannya”.

Semua lagu dangdut dilibas habis, meski hanya sampai pada bagian refrain. “Kopi Dangdut’, ‘Pandangan Pertama’, hingga puncaknya saat Nassar melantunkan ‘Seperti Mati Lampu’, lagu ciptaan Pasha Ungu, yang menjadi signature Nassar.

Ditengah lagu, Nassar jeda, sembari manggil Ian Kasela, vokalis Radja, untuk menuntaskan lagu Seperti Mati Lampu.

“Saya ingin nyanyi lagu kesukaan saya bersama pemiliknya, Radja!!!” teriak Nassar. Lagu Jujur pun melambung, disusul kemudian dengan lagu Tulus, hingga Nassar, pamit undur diri. Ian Kasela, Moldy dan Seno, melanjutkan keriangan festival dengan karya terbaiknya.

“Bawain nggak nih Cinderella? Bawain yaa… Tapi bakal dituntut eggak nih? 20 Milyar loh… Yaa udah, bawain aja,” teriak Ian Kencang, bersamaan dengan intro Cinderella terdengar gesit.

Giliran Sang Burung Camar, Vina Panduwinata.

Penonton masih bertahan, sementara malam semakin larut. Penggemar Mama Ina, kembali merapat ke depan panggung. Lagu ‘Surat Cinta’ menyeruak diantara kuping penonton yang didominasi Generasi Millenial dan GenZ.

“Lagu ini lagu di era saat ibu kalian masih muda. Dan melihat kalian, saya merasa tetap muda,” ungkap Vina, saat mulai menyapa penggemarnya. Saat musik mengalir, LED menampilkan setiap courtesy lagu-lagu hits milik Vina Panduwinata, baik koleksi acara Aneka Ria Safari TVRI, acara stasiun tv swasta maupun video klip lama, koleksi pribadi Vina.

Burung Camar, Didadaku Ada Kamu, September Ceria dan Cinta dengan sejumlah hits lainnya. Vina, tak sendiri. Ia merasa penting untuk melibatkan musisi dan penyanyi lintas generasi. Ada Si Suara Emas Novia ‘Idol’ Bachmid , FI[e]RYX, Ibeth Estrada dan juga Electrooby. 

Penonton kembali sing a long, ditengah kolaborasi Vina dan Novia Bachmid, dalam lagu romantis Aku Makin Cinta. Wajah gembira mereka terdengar dalam kilauan cahaya, guns smoke, guns fire, dari vendor Lemon ID yang memukau selama dua malam berturut-turut.

Kolaborasi mereka menjadi pamungkas yang menjadi bukti bahwa. Festival Musik Remember November, sebagai pertunjukan musik akhir tahun yang tak terlupakan, hingga tahun depan.

Music

Festival Hammersonic 2024, Serbuan 55 Band Metal dan Rock Dunia ke Jakarta

Published

on

FEM Indonesia – Festival musik Hammersonic 2024 kembali akan digelar secara besar-besaran pada 4 dan 5 Mei 2024 di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta Utara

Festival musik metal yang dibidani oleh Ravel Entertainment ini mengusung tema The Majestic Fellowstup. Band-band yang akan tampil antara lain Lamb of God, Alesan, A Day To Remember, As I Lay Dying, Suicide Silence dan masih banyak lagi pada 4 dan 5 Mei 2024. 

Yaitu A Day To Remember, Alesana, Yngwee Mamsteen, Feat Factory, Marty Friedman, We The Kings, Stand Atlantic, Nervosa dan beberapa band lokal. Dan Lamb of God, As I Lay Dying, Converge, Atreyu, Suicide Silence, Misery Index, Bleeding Through dan beberapa band lokal lain.

“Melalui tema ini, jelas memperkuat komitmen Hammersonic Festival sebagai tempat untuk merayakan persaudaraan dalam komunitas rock, metal, punk hingga sub genre musik turunannya, agar menghadirkan pengalaman musik yang bisa mempersatukan dan membangun hubungan kuat di antara penggemar musik keras dimanapun,” kata Dede Rianta (Deri), perwakilan dari Hammersonic Festival, Kamis (2/5/2024).

Festival musik keras level dunia Ini katanya telah terjadwalkan untuk dipersembahkan kepada seluruh Hammerhead pada tanggal 4-5 Mei 2024 di Pantai Carnaval, Ancol, Jakarta. 

Dan sudah bukan rahasia lagi bahwa deretan line-up yang akan mengisi panggung panggung Hammersonic Festival telah disampaikan ke khalayak metalhead yaituband Internasional dan Nasional. [ariez]

Continue Reading

Music

Kabar Duka! Ayahanda Faank Vokalis Band Wali Meninggal Dunia

Published

on

By

FEM Indonesia – Innalillahi wa innailaihi roji’un. Keluarga besar Wali dan NAGASWARA berduka. Ayahanda vokalis Wali Band, Faank, meninggal dunia di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (1/5/2024), pukul 21.00 Wib.

Almarhum yang bernama KH. Miftahuddin bin KH. Dasuki dikenal sebagai salah satu ulama di Sukabumi. Beliau bersama istri dan anak-anaknya juga menjadi pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Daarul Ishlah Al Miftah di Sukabumi.

Lewat postingan di Instagram Story Walicare, terlihat jenazah almarhum sudah disholatkan Kamis (2/5/2024) pagi ini, dan dikebumikan di dekat kediamannya di Kampung Kongsi RT.01 RW.01 Desa Caringin Wetan, Kec. Caringin Kab. Sukabumi.

Faank sendiri diketahui baru kembali dari umroh di Tanah Suci bersama istri dan anak-anaknya. Lewat akun Instagramnya, lelaki bernama asli Farhan Zainal Muttaqin itu membagikan momen-momen spiritual saat bersama istri dan empat anaknya di Makkah dan Madinah.

“Alhamdulillah dikumpulkan kota mulia, Kota Nabi Madinah almunawwarah. Sebarapapun banyaknya harta yg dikeluarkan untuk menuju kota Impian, berkah Allah yg besar akan menggantinya. Ya Allah, kami ikhlas diberikan harta yg banyak dan berkah آمين اللّهمّ آمين
Setuju teman?,” tulis Faank dalam satu postingan di Instagramnya.

Faank dan para personil Wali lainnya yakni Apoy (gitar), Ovie (keyboard) dan Tomi (drum), adalah sosok musisi yang sangat dekat dengan agama. Hal ini karena latar belakang mereka yang berasal dari pesantren dan sekolah tinggi agama Islam.

“Kita juga sadar bahwa Wali ini tidak akan sampai di titik sekarang kalau bukan karena doa dari orang tua,” kata Faank dalam satu kesempatan. 

Continue Reading

Music

Cerita Masa Terpuruk Zul band Zivilia diungkap Sang Istri, Retno Paradinah, Begini Ceritanya!

Published

on

By

FEM Indonesia – Mendengar Zul band Zivilia ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena kasus narkoba, tak ubahnya dunia menjadi runtuh bagi sang istri, Retno Paradinah.

Ia nengaku tak henti-hentinya menangis meratapi nasibnya. Hingga kini, Retno dan empat anaknya masih terpisah dengan Zul yang tengan menjalani masa hukuman 18 tahun kurungan di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

Betapa tidak, Retno sejak sang suami dipenjara, ia harus menghidupi empat anak dari pernikahannya dengan Zul Zivilia sejak tahun 2010 silam seorang diri. Sosok Retno pun harus menjadi ibu rumah tangga sekaligus tulang punggung keluarga.

“Saya mikirnya lebih baik saya mengobati daripada saya harus memulai sesuatu yang baru yang belum tentu juga (lebih baik),” ujar Retno memberi alasan untuk tetap mendampingi suaminya yaitu Zul, belum lama ini.

Zul sendiri mengungkapkan, saat berada di dalam penjara, ia hanya bisa berdoa untuk sang istri selalu mendapat jalan dalam mencari rezeki untuk empat anaknya yang masih kecil-kecil.

“Istri saya sangat luar biasa. Mengurus empat anak itu berat sekali. Ditambah ekonomi yang tidak seperti dulu. Ini hikmah bahwa rejeki itu dari Allah. Meski saya di dalam penjara anak dan istri saya masih punya rejeki meskipun bukan melalui saya,” ungkap Zul Zivilia.

Retno Paradinah mengatakan kalau dirinya masih kuat dan terus berjuang seorang diri hanya satu tujuan yaitu keempat anaknya. Meski banyak rintangan yang harus ia lalui dalam menghidupi keempat anaknya itu.

“Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya sempat berjualan kue. Namun sekarang saya bekerja menjadi make-up artist (MUA). Alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan anak-anak meski terkadang kurang,” tambah Retno Paradinah.

Waktu itu Zul Zivilia sempat menangis dan merasa kasihan mengingat istrinya harus menggantikannya bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Namun hanya doa dan semangat yang bisa Zul berikan kepada istrinya tercinta demi anak-anak mereka.

“Rasa kangen masakan istri sudah pasti. Saat dia dan anak-anak besuk, istri saya selalu membawa makanan kesukaan saya. Saya hapal banget rasa masakan saya. Kalau makanan penjara itu kan membosankan. Alhamdulillah kalau istri datang pasti dibawakan makanan enak,” kilah Zul.

Dalam setiap momen pertemuan tersebut, Zul memberikan pesan pada istrinya. Ia berpesan agar istrinya selalu menjaga kesehatan. Tak hanya itu, Zul juga berpesan agar pendidikan anak-anaknya tidak terbengkalai.

“Alasan kenapa saya masih tetap bertahan dengan suami pertama ya anak-anak. Zul merupakan sosok pria yang baik terhadapnya maupun anak-anak. Jadi saya memilih menunggunya sampai dia bebas dan bisa kembali bersama menjalankan hidup ini,” tutup Retno Paradinah.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending