Connect with us

Ragam

Jadi Sentra Vaksinasi, Sokongan Central Park dan Neo Soho Tekan Penularan Covid-19

Published

on

FEM Indonesia – Hingga saat ini pandemic Covid-19 masih menghantui masyarakat dunia. Sebagai langkah pencegahan untuk mengurangi penularan, vaksinasi adalah jawaban. Terlebih pandemic ini membuat perekonomian terdampak cukup signifikan.

Melihat kenyataan tersebut, Central Park dan Neo Soho Mall menggandeng Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas PPUKM Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Puskesmas, Mayapada Hospital dan APPBI mendirikan Sentra Vaksinasi Covid-19 guna mendukung program pemerintah dalam mengurangi penyebaran virus covid-19.

Sentra vaksinasi Covid-19 ini diperuntukan bagi ribuan peserta UMKM dan pelayan publik pusat perbelanjaan serta dilaksanakan selama 3 hari yakni 7, 8 dan 10 Mei pada pukul 08.00 hingga 16.00 di d’ Capital, Soho Capital, lantai 29. Peserta vaksinasi adalah 60% pelayan publik pusat perbelanjaan dan 40% untuk UMKM yang telah terdaftar di data penerima vaksin yang dikeluarkan pemerintah.

Center Director Central Park dan Neo Soho Mall, Pauline Filliani mengatakan pihaknya sengaja memfasilitasi untuk pembagian vaksin pada masyarakat, utamanya karyawan serta tenant di Central Park dan Neo Soho Mall, pun UMKM yang ada sebagai bagian dukungan pada pemerintah dalam meminimalisir penularan Covid-19.

“Vaksinasi ini memang kami adakan untuk program UMKM. Selain UMKM dari Central Park, juga ada 40% kami berikan ke UMKM binaan DKI dan 60% dari karyawan, tenant gedung,” ujarnya yang didampingi Kepala Dinas PPUKM DKI Jakarta Elizabeth Ratu Rante Alo dan Dinas Kesehatan Sudinkes Wilayah Jakarta Barat dr. Parlyn.

Setali tiga uang. Asst. GM Marcomm & Relations Central Park dan Neo Soho Mall Silviyanti Dwi Aryati menyatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi tersebut merupakan bentuk sokongan pada pemerintah dalam pemerataan vaksinasi guna mengurangi angka penyebaran sekaligus melawan virus Covid-19 sehingga para pelaku usaha dapat mempersiapkan diri untuk memulihkan Indonesia dari segi perekonomian.

“Sentra vaksinasi ini adalah sebagai program CSR. Namun kami telah mempersiapkan segalanya dengan matang agar dapat meningkatkan rasa kepercayaan customer kepada kami sehingga dapat berbelanja dengan tenang dan aman,” katanya.

Disebutkan bahwa seluruh aspek dalam pengadaan sentra vaksinasi ini sangat diperhatikan termasuk support dari Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Pemerintah DKI Jakarta, APPBI dan Rumah Sakit Mayapada. Sebab itu di sentra vaksinasi ini juga dilengkapi dengan tenaga kesehatan, sarana mini ICU, ambulans, peralatan dan perlengkapan kesehatan standar sentra vaksinasi hingga tempat vaksin khusus perempuan berhijab.

“Alur dari proses vaksinasi ini sudah diatur dengan baik agar dapat memberikan kenyamanan bagi para penerima vaksin serta tetap menjadikan standar protokol kesehatan menjadi yang utama,” terang Silviyanti lagi.

Pauline menambahkan lantaran keikusertaan vaksin yang ditargetkan 3000 peserta maka vaksinasi dilakukan tiga periode dengan masing-masing per hari 1000. Pun dengan pendaftaran peserta yang telah dilakukan sebelum hari H agar tak terjadi antrian.

“Karyawan cukup banyak, jadi kami bagi. Karena vaksin yang tersedia sebanyak 1000 per hari. Jadi mereka harus daftar dahulu, kami sudah input dulu datanya untuk UMKM di Central Park dan binaan DKI. Jadi lebih cepat prosesnya, supaya antrean tidak panjang. Mudah-mudahan kedepannya kami bisa adakan lagi di periode berikutnya. Kami bangga bisa membantu memfasilitasi program pemerintah untuk memberikan vaksin kepada masyarakat supaya kita bisa meredam pandemi ini,” imbuhnya. [foto/teks : denim]

Ragam

Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau dan Ekles Senduk Ajak Anak Pemulung dan Tukang Sampah Belanja Baju Baru dan Lebaran

Published

on

FEM Indonesia – Jakarta, dr. Ekles Senduk, D. AAAM, M.Kes sebagai ahli bedah plastik dan pemilik Ekles Clinic ternyata memiliki jiwa sosial tinggi melalui komunitas I Am Preneur Indonesia.

Kembali bekerjasama dengan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau bidang pada pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan khususnya bagi para pemulung, tukang sampah dan keluarganya.

Untuk kali ini difokuskan kepada anak-anak pemulung dan tukang sampah dengan mengajak mereka berbelanja baju lebaran dan kebutuhan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445.

“Kami ingin berbagi dengan saudara-saudara kami anak-anak pemulung dan tukang sampah agar mereka ceria menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 ini,” ujar dr. Ekles Senduk disela-sela kegiatan di Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau di Gang Waru, Jl. Kebagusan I, RT.06/RW.01 Kel. Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, baru-baru ini.

Ia menjelaskan I Am Preneur Indonesia merupakan komunitas para entrepreneur yang bergerak dalam pengembangan bisnis digital dan UMKM guna mendukung pencapaian tujuan ke-5 atau ke-8 SDGs.

“Melalui I Am Preneur Indonesia, kami pernah bekerjasama dengan Kemenpora untuk kegiatan di seluruh daerah di Indonesia. Kemudian kolaborasi dengan dinas sosial, dan kali ini bekerjasama dengan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau,” jelasnya.

Ahli bedah plastik ini mengungkapkan I Am Preneur Indonesia hadir melalui platform pemberdayaan entrepreneur dari berbagai lapisan masyarakat Indonesia untuk bisa bertumbuh bersama melalui program yang akan diselenggarakan, sehingga mampu mencapai standar hidup yang layak, berkualitas dan bernilai.

“Anak-anak ini penerus kehidupan bangsa. Merekalah yang akan menggantikan kita semua kelak nanti. Kami ingin anak-anak pemulung dan tukang sampah ini bergembira di Hari Raya Idul Fitri,” ungkapnya.

Sementara itu Tina perwakilan Rumah Peduli Yayasan Indonesia Hijau mengklaim pihaknya konsisten bergerak di bidang pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan. Menurutnya, lembaga nirlaba ini memiliki cabang di beberapa tempat di Bogor, Limo Depok, dan Jakarta di Kebagusan, Ragunan dan Jatipadang. Untuk para pengajar dari para mahasiswa sebagai relawan dari beberapa universitas seperti Universitas Nasional (Unas) dan lain sebagainya.

“Kami memiliki 243 anak binaan ada beberapa titik Bogor, Depok, dan Jakarta. Pengajarnya dari relawan para mahasiswa seperti dari Universitas Nasional, dan lain-lain,” pungkas Tina. [rudipurwoko]

Continue Reading

Ragam

Perlengkapan Sanitasi, Leebong Private Island and Resort Pilih Konsep Minimalis dan Elegan

Published

on

FEM Indonesia – Kenyamanan sudah menjadi tujuan wisatawan saat berkunjung ke suatu tempat. Apalagi jika menginap di sebuah resort, dimana wisatawan dapat menikmati semua fasilitas dengan nyaman. Salah satu penunjang hal tersebut misalnya perlengkapan sanitasi kamar mandi, seperti shower, keran air, kloset, floor drain dan aksesoris lainnya.

Leebong Private Island and Resort di Belitung melakukan semua itu. Hal ini diiyakan General Manager Leebong Private Island and Resort, Agus.

Ia mengatakan memilih perlengkapan sanitasi untuk bangunan tinggal, termasuk pada resort maupun villa yang berlokasi di pinggir laut bukan hal yang mudah. Pasalnya, kata Agus, cuaca tidak menentu dan kualitas air laut bisa menyebabkan berbagai jenis peralatan menjadi mudah berkarat dan korosi.  

“Karena lokasi kita di pinggir laut, cuaca kadang tidak menentu, kualitas airnya pun juga berbeda dengan kota, jadi mudah korosi. Produk GB termasuk salah satu pilihan kita untuk mengatasi produk-produk yang mudah korosi. Bahan dasar yang digunakan pun saya melihatnya anti karat dan korosi,” tuturnya.

Dilanjutkan, hal lain yang wajib dipertimbangkan adalah perawatan dan penggunaan jangka panjang. Apalagi perawatan perlengkapan sanitasi untuk wilayah pinggir laut tidak mudah, perlu dirawat secara rutin dan teliti.

“Alasan lainnya simple, produk yang kita pilih maintenance-nya harus mudah. GB perawatannya mudah, kita semua dijelaskan secara detail bagaimana cara merawat yang tepat dan jika terjadi kendala, service after sales-nya pun tidak perlu diragukan karena bergaransi hingga 10 tahun,” kata Agus.

Terpisah, Manager Marketing GB Sanitaryware, Sheilla menyatakan bahwa konsep yang diterapkan tempat wisata tersebut sama dengan pihaknya. Sehingga menjadi daya tarik sendiri

“Produk GB tentu jadi pilihan tepat untuk resort ini karena konsep kita sama, yaitu simple, minimalist tapi tetap elegant. Kami berharap GB bisa menambah daya tarik resort ini sehingga menjadi pilihan utama untuk liburan keluarga,” terangnya.

Untuk diketahui, Leebong Private Island and Resort merupakan tempat wisata bahari di Belitung yang memiliki fasilitas mumpuni untuk ragam olahraga semisal stand up paddle, renang hingga yoga. Bahkan kerap menjadi lokasi latihan atlet sport water.

Selain itu, fasilitas lain yang ciamik lainnya taman bermain anak, kedai kopi, mini bar, wisata hutan mangrove serta sajian makanan yang menggoda selera. Tidak heran pulau ini sering disebut ‘Maldives-nya Indonesia’.

Penasaran dengan tempat berlibur yang hanya sekitar satu jam penerbangan dari Jakarta ini ? Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi https://leebongisland.com/ atau instagram @leebongisland. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

Ragam

CSR GB Sanitaryware Ganti Keran Masjid, Habib Ja’far : Kita Ingin Jadi Pribadi yang Bersih

Published

on

FEM Indonesia – Kenyamanan dalam beribadah menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan GB Sanitaryware. Produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur ini, melalui Corporate Social Responsibility (CSR)nya melakukan pergantian keran air di Masjid Nurul Huda, Jakarta Selatan, karena sebagian besar keran mengalami kebocoran.

Saat kegiatan pergantian berlangsung, hadir Habib Husein Ja’far Al Hadar atau dikenal dengan Habib Ja’far dan Pendeta Marcel Saerang. Menurut Habib Ja’far kegiatan CSR GB Sanitaryware ini merupakan langkah baik sebagai upaya selalu menjaga kebersihan diri dan kesucian.

Seorang muslim selalu dianjurkan untuk berwudhu dan menjaga wudhu-nya. Artinya, tubuh harus selalu bersih, terutama di bulan Ramadhan ini yang di dalamnya banyak sekali ibadah siang dan malam,” katanya.

Selain itu, dengan pergantian keran yang bocor menjadi sarana agar kaum muslim tidak mubazir sehingga agama Islam tidak lagi pandang dengan hal-hal yang tak baik, seperti tidak disiplin dalam penggunaan air dan tak mampu merawat sarana dan prasarana rumah ibadah.

“Harapannya, kita menjadi pribadi yang bersih agar citra islam tidak dicitrakan dengan hal-hal aneh, seperti kotor, tidak disiplin atau mubazir. Kita ingin menjadi seorang muslim yang sebenar-benarnya, seperti menjaga kebersihan dan kesucian,” jelasnya.

Sementara perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Huda, Suharyanto mengatakan apa yang dilakukan CSR GB Sanitaryware akan berdampak baik pada kegiatan dan membantu kelancaran wudhu jamaah.

“Kebetulan banget sebentar lagi menuju shalat Ied, keran-keran wudhu juga udah pada rusak, bocor, setelah diganti ini semoga bisa meningkatkan kenyamanan umat saat wudhu,” terangnya.

Sedangkan Pendeta Steve Marcel Saerang yang biasa disapa Pendeta Marcel yang melihat kegiatan CSR GB Sanitaryware menyatakan bahwa hal ini membuktikan toleransi agama di Indonesia nyata adanya seraya berharap langkah tersebut akan menyisir rumah ibadah agam lain seperti gereja, pura, vihara dan klenteng.

“Ini adalah kegiatan yang perlu diapresiasi dan terus dilanjutkan. Kita saling membantu untuk menciptakan rumah ibadah yang nyaman, salah satunya dengan sanitasi yang layak,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan GM GB Sanitaryware Yapto Wijaya SH. Ia mengaku pihaknya sangat concern membantu rumah ibadah yang telah berjalan lebih dari 5 tahun ini melalui program CSR.

“Di bulan Ramadhan tahun ini kami kembali melakukan CSR di Masjid Nurul Huda Jagakarsa Jakarta Selatan dengan menggantikan keran-keran untuk mengambil air wudhu. Terkadang ada beberapa keran di masjid yang sudah usang atau rusak sehingga air menetes begitu saja. Ini sangat disayangkan,” ucapnya.

Selain Masjid Nurul Huda, GB Sanitaryware telah mengganti keran wudhu di Masjid Insan Kamil dan Masjid Al-Barkah Babelan di Bekasi, serta Masjid Al-Ikhlas Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Pula membantu sanitasi layak ke panti asuhan, rumah orang dengan gangguan jiwa, panti jompo, hingga fasilitas umum lainnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending