Connect with us

NASIONAL

Pemprov DKI Komitmen Berikan Perlindungan Kesehatan untuk seluruh Warga Jakarta melalui JKN

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan kepada seluruh warga Jakarta melalui kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta mendorong kepesertaan JKN tanpa memandang status sosial ekonomi seseorang, melainkan pemenuhan hak kesehatan bagi seluruh warga Jakarta, sebagai implementasi kebijakan UHC (Universal Health Coverage) dari Pemerintah Pusat. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati, menanggapi perbincangan di media sosial terkait status kepesertaan JKN atas nama Harvey Moeis dan Sandra Dewi.

Ani menjelaskan, bahwa sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 169 Tahun 2016 tentang Kepesertaan dan Jaminan Pelayanan Kesehatan, pada periode 2017-2018, Pemprov DKI Jakarta melaksanakan percepatan UHC dengan tujuan memastikan seluruh penduduk DKI Jakarta memiliki akses terhadap layanan kesehatan. 

Pada masa itu, Pemprov DKI Jakarta memiliki target dari Pemerintah Pusat untuk mendaftarkan sebanyak 95% penduduk sebagai peserta JKN. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga DKI Jakarta.

“Pergub tersebut merupakan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan akses layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat yang belum terdaftar dalam JKN. Pergub melindungi hak penuh kesehatan masyarakat Jakarta,” terang Ani, di Jakarta, pada Minggu (29/12).

Kemudian, penduduk yang memenuhi kriteria administratif, seperti memiliki KTP DKI Jakarta dan bersedia dirawat di kelas 3, pada saat itu dapat didaftarkan oleh perangkat daerah setempat (lurah/camat) sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD, termasuk Harvey Moeis dan Sandra Dewi. Keduanya terdaftar sejak 1 Maret 2018.

Namun, sejak 2020, Pemprov DKI Jakarta berproses menata ulang data penerima PBI APBD agar lebih tepat sasaran. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

– Integrasi fakir miskin dan masyarakat tidak mampu ke dalam segmen PBI JK (Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan) yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat.

– Penekanan pada pemberi kerja untuk mendaftarkan pekerja mereka ke segmen PPU (Pekerja Penerima Upah).

– Kampanye “Mandiri itu Keren” untuk mendorong masyarakat yang mampu membayar iuran secara mandiri.

“Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang merevisi Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan untuk menyesuaikan kriteria peserta PBI APBD agar bantuan ini benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan, dengan tetap menjaga prinsip keadilan dan transparansi dalam pelaksanaannya,” terang Ani.

Adapun peserta JKN terdiri dari beberapa segmen, yaitu:

1. PPU (Pekerja Penerima Upah): Peserta yang didaftarkan oleh pemberi kerja.

2. PBI JK (Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan): Peserta yang iurannya ditanggung oleh pemerintah pusat untuk fakir miskin dan masyarakat tidak mampu.

3. PBPU BP (Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja/Peserta Mandiri): Peserta yang membayar iurannya sendiri.

4. PBI APBD (Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah): Peserta yang preminya ditanggung oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.

“Kami akan berkoordinasi juga dengan BPJS Kesehatan terkait revisi Pergub, sehingga perlindungan kesehatan bagi setiap warga bisa terpenuhi tetapi tepat sasaran,” pungkas Ani

NASIONAL

Pecah! Diperayaan Kota Depok ke-26, Dedi Mulyadi Bagi bagi Duit Hingga 50 Juta

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Halimah, warga Kelurahan Ratujaya Kecamatan Cipayung, Depok, seperti ketiban durian runtuh di malam perayaan HUT Kota Depok, Jum’at (25/4/2025).

Wanita berusia 75 tahun ini mendapatkan uang tunai senilai Rp 50 Juta. Hadiah yang didapat tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi yang kerap disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Selain itu, Halimah juga mendapatkan hadiah uang tunai dari Wali Kota Depok Supian Suri dan sejumlah pejabat lainnya. 

“Ya Allah tiba-tiba saya dapat rejeki melimpah. Ini pertama kali saya lihat uang tunai sebanyak ini,” ujar Halimah dipeluk oleh KDM diatas panggung kepada usai mendapatkan hadiah uang tunai di acara Hiburan Rakyat di Depok Open Space (DOS) Lapangan Balai Kota Depok, Jumat (25/04/25). 

Sambil menahan tangis, Emak Halimah,l mengungkapkan, uang yang didapat tersebut akan digunakan untuk menambah modal usaha warung gorenganya dikediaman. Karena kesehariannya berjualan bala-bala (bakwan) dan minumanya. 

“Uangnya untuk tambahan modal, juga perbaikan rumah, dan sisanya ditabung. Pesannya tidak boleh dihabiskan. Terima kasih sekali lagi, supaya berkah dan sehat semua. Uangnya saya pakai. Semoga bisa bertemu lagi,” tandas Halimah.

Dalam acara perayaan tersebut, awalnya Halimah yang datang sendiri muncul dari depan panggung setelah disapa oleh KDM. Spontan, KDM lalu memberikan uang kepada Halimah setelah ditanya tanya kehidupanya dan aktivitas pekerjaanya.

Continue Reading

NASIONAL

Depok Mulai Gelar CFD 4 Mei, Tak Mau Kalah dengan Jakarta dan Bekasi

Published

on

FEM Indonesia, DepokPemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana akan memberlakukan Car Free Day (CFD) setiap akhir pekan di Jalan Margonda Raya. Pemberlakuan CFD di Jalan Margonda, Kota Depok, Jawa Barat ini akan dimulai pada hari Ahad, 4 Mei 2025.

“Kami akan CFD di Jalan Margonda Raya, Insya Allah dimulai pada 4 Mei. Hasil koordinasi kami dengan Pak Kapolres, ini dari jam setengah enam pagi sampai jam setengah sembilan,” jelas Wali Kota Depok Supian Suri usai Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Depok dalam rangka Hari Jadi ke-26 Kota Depok, Jumat (25/04/2025).

CFD akan dimulai dari kawasan Balai Kota Depok dan membentang sepanjang Jalan Margonda Raya hingga persimpangan Jalan Juanda.

“Namun hanya satu jalur yang ditutup. Jadi kita tidak tutup dua jalur, hanya satu jalur. Satu jalur tetap digunakan pengendara mobil atau motor,” jelas Supian. Kebijakan ini, Pemkot Depok ini merupakan bagian dari semangat pemerintah kota untuk mengajak warga hidup sehat dan aktif.

Waktu yang cukup buat warga Kota Depok untuk menikmati olahraga, jalan kaki, atau sekadar kumpul bareng keluarga,” ungkap Supian.

Continue Reading

NASIONAL

HUT Depok ke-26, Sekretaris Gerindra Depok Hamzah Serukan Persatuan dan Kolaborasi

Published

on

FEM Indonesia, DepokHamzah, Sekretaris DPC Partai Gerindra anggota DPRD Kota Depok, menyampaikan bahwa hari jadi ke-26 Kota Depok menjadi momentum penting untuk membangun optimisme baru. 

Ia juga menekankan, peringatan hari jadi bukan sekadar selebrasi, tetapi kesempatan emas untuk menyatukan langkah dan memperkuat kolaborasi antar semua unsur masyarakat.

“Ulang tahun Kota Depok ke-26 harus menjadi panggilan bagi kita semua untuk terus bersatu, berbuat nyata, dan menjadikan Depok sebagai kota yang maju, terbuka, dan memberikan ruang bagi seluruh warganya,” kata Hamzah, usai Paripurna, di gedung DPRD, Jumat, (25/4/2025).

Tema perayaan “Bersama Depok Maju” menurut Hamzah menggambarkan betapa pentingnya semangat kolektif dalam mengatasi tantangan pembangunan dan mendorong pemerataan di berbagai sektor.

Selain itu, ia menggarisbawahi refleksi terhadap apa yang sudah dicapai selama ini perlu disertai dengan kesadaran atas kekurangan yang masih ada. Ia menyoroti persoalan krusial seperti pemerataan layanan dasar, pembangunan infrastruktur yang berkeadilan, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

“Sudah saatnya kita jadikan kolaborasi sebagai budaya. Tanpa kebersamaan, sulit untuk menjawab kompleksitas masalah kota seperti kemacetan, banjir, dan akses pelayanan publik yang belum merata,” paparnya.

Sebagai kader Partai Gerindra, Hamzah menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong lahirnya kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan mengutamakan peningkatan kualitas hidup. “Kami percaya bahwa kesejahteraan tidak hanya tercermin dari pembangunan fisik semata, tapi juga dari bagaimana pemerintah hadir memberikan layanan yang adil, merata, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” urainya.

Di akhir penyampaian, Hamzah mengungkapkan harapannya agar HUT Kota Depok kali ini bisa menjadi titik balik menuju masa depan yang lebih cerah dan harmonis. Ia ingin melihat Depok sebagai kota yang nyaman, toleran, dan ramah terhadap keberagaman.

“Depok harus menjadi rumah yang mampu merangkul semua warganya tanpa memandang latar belakang. Sebuah kota yang menghargai perbedaan dan memberi kesempatan yang sama kepada setiap orang untuk tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan, Pemerintah Kota Depok akan menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan budaya yang bertujuan mempererat hubungan antarwarga serta meningkatkan pelayanan publik. 

“Partisipasi aktif masyarakat diharapkan menjadi wujud nyata kecintaan terhadap kota yang terus berkembang ini,” harapnya.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending