Connect with us

NASIONAL

Supian Suri Bongkar Cerita Kenapa tak Jalankan Perintah, Begini Sebenarnya!

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Calon Wali Kota Depok nomor urut 2, Supian Suri, akhirnya buka suara seputar tudingan sainganya di Pilkada Depok, yang menyatakan bahwa dirinya tidak menjalankan perintah Wali Kota saat menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda). 

Pernyataan ini disampaikan Supian Suri setelah Ririn mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kinerja Supian dalam debat perdana Pilkada Depok 2024 pada Minggu (3/11/2024).

Supian mengungkap, dirinya tidak langsung menjalankan perintah tersebut karena berbagai pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengadaan insinerator, alat pengelola sampah, di penghujung tahun 2023 lalu. 

“Sebetulnya saya nggak mau bicara tentang ini, tapi pernyataan Bu Ririn yang menyebut saya tidak mengeksekusi perintah Pak Wali, dan ini perlu diluruskan,” ucap Supian, di markas Betawi Ngumpul, Beji, Selasa (5/11/2024).

Supian menerangkan, bahwa saat menerima instruksi dari Wali Kota untuk mengalokasikan anggaran pengadaan insinerator melalui Belanja Tak Terduga (BTT), dirinya langsung mengoordinasikan hal tersebut dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok, sebagai pihak eksekutor. 

“Teman-teman DLHK menyampaikan bahwa mereka belum siap karena kajian untuk alat tersebut belum ada,” beber Supian. Menurutnya, ada dua kajian penting yang harus dipenuhi, yakni kajian internal mengenai kebutuhan insinerator dan kajian pengadaan alatnya, belum tersedia saat itu. 

“Kami harus tahu urgensi alat ini. Jangan sampai kita beli alat seharga Rp25 miliar, padahal ada yang seharga Rp5 miliar dengan fungsi serupa,” tegasnya.

Supian juga menyoroti rekomendasi merek insinerator tertentu dari pihak lain, yang menurutnya justru kurang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Ada yang merekomendasikan merek tertentu yang minta itu dibeli. Saya sampaikan bahwa alat ini tidak bisa langsung dibeli. Kita harus uji coba dulu,” katanya.

Uji coba dilakukan pada insinerator yang diklaim mampu mengolah hingga 20 ton sampah per hari. Namun, hasilnya jauh dari ekspektasi. “Saat uji coba di Pasar Cisalak, alat itu hanya mampu mengolah kurang dari 1 ton per hari, bahkan menimbulkan keluhan dari warga sekitar karena asapnya,” tutur Supian.

Ketidakpuasan warga terhadap dampak asap dari insinerator menjadi salah satu faktor yang menghambat eksekusi pengadaan alat tersebut. Supian menyebut bahwa DLHK juga mengalami kesulitan dalam menyampaikan kepada warga perihal dampak asap tersebut. 

“Ini bukan masalah sederhana. Dampak lingkungan juga harus dipertimbangkan,” jelasnya lagi. Supian menegaskan bahwa rekomendasi pengadaan alat haruslah berdasarkan kualitas dan bukan sekadar pesanan. 

“Kami ingin pemerintahan ini berjalan sesuai prosedur, siapapun yang direkomendasikan harus melalui uji kelayakan,” ujarnya, sembari menyampaikan bahwa pengadaan barang dan jasa tidak bisa diputuskan seperti membeli barang di toko.

Ketidakpastian terkait kualitas dan kemampuan insinerator tersebut, tambah Supian, menjadi alasan utama kenapa pengadaan alat tidak segera dieksekusi. “Dua kajian belum ada, dan hasil uji coba pun tidak memuaskan. Kami harus berhati-hati, terutama dalam menggunakan anggaran,” tegasnya.

Supian menyatakan bahwa dirinya menduga adanya intervensi dari pihak tertentu terkait rekomendasi vendor alat insinerator. “Saya menduga seperti itu. Karena saat Kadis DLHK saya minta cari yang terbaik, udah ada rekomendasi, katanya gitu,” ujarnya.

Supian menekankan bahwa semua langkahnya telah sesuai dengan prosedur dan pertimbangan yang matang. “Kalau alat tersebut memang bagus, tentu kita pertimbangkan, tapi hasil uji coba malah tidak sesuai klaim,” katanya.

Menanggapi kritik dari Ririn, Supian mengaku tak keberatan selama kritik tersebut berdasar dan paham akan konteks kebijakan pemerintahan. “Bu Ririn belum pernah masuk ke pemerintahan, jadi sebaiknya jangan langsung mengkritik tanpa memahami latar belakang kebijakan yang diambil,” ungkapnya.

Supian menilai bahwa kritikan yang tidak didasari pemahaman cukup hanya akan memicu kesalahpahaman di tengah masyarakat. “Saya sampaikan permohonan maaf ke Bu Ririn, Bu Ririn kalau (mau) fokus (program), fokus saja, tidak tahu cerita kebelakang. Kenapa Bu Ririn yang harus ngomong, terkait tentang itu,” ujar Supian.

Supian kembali menegaskan, keputusan tidak mengeksekusi pengadaan insinerator di akhir 2023 murni didasarkan pada alasan teknis dan prosedural.  “Kami tidak ingin menghamburkan anggaran. Ini bukan sekadar perintah, tapi soal dampak jangka panjang bagi warga Depok,” pungkasnya.

NASIONAL

Update Real Count, Supian Chandra Menang Telak Raih 53,21 Persen di Pilkada Depok 2024

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Tim Pemenangan 02 Supian Suri-Chandra Rahmansyah Pilkada Depok 2024, kembali mengumumkan secara update bahwa berdasarkan hasil real count raihan suara mencapai 53,21 persen. 

Angka ini kata Nuroji selaku politikus Gerindra Depok yang juga sebagai tim pemenangan, tak jauh berbeda dengan quick count lembaga survei Voxpol Center yang dirilis usai pencoblosan pada 27 November 2024 lalu berdasar penghitungan suara yang transparan dan sah. 

“Hasil real count dari seluruh TPS hingga pleno kecamatan konsisten di angka 53 persen, mengukuhkan kemenangan pasangan kami,” tegas Nuroji di press confrence, di rumah pemenangan Supian Chandra, Cilodong, Depok, Minggu (1/12/2024).

Nuroji menambahkan, dari data tersebut, paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 02, Supian-Chandra unggul telak di enam kecamatan menungguli paslon petahana.

Ketua Tim Kuasa Hukum Supian-Chandra, Andi Tatang Supriyadi, menambahkan, menyoroti adanya dinamika terkait penolakan tanda tangan oleh saksi dari pasangan Imam-Ririn di lima kecamatan, yaitu Sukmajaya, Cimanggis, Cilodong, Cinere, dan Cipayung. 

“Walau mereka tidak mau tanda tangan, saksi TPS sudah mengakui hasil penghitungan dengan menandatangani form C1. Itu bukti yang tidak bisa dibantah,” tegasnya.

Terkait klaim pelanggaran dan permintaan penghitungan ulang dari kubu Imam-Ririn di salah satu kecamatan, Andi menyebutnya sebagai langkah tidak mendasar. “Selisih suara kami mencapai lebih dari 6 persen, jauh di atas ambang batas untuk gugatan di MK. Klaim mereka tidak berdasar, terkesan mengada-ada,” paparnya.

Andi Tatang menilai tudingan terjadinya pelanggaran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) tidak memiliki pijakan kuat. Dan mengingatkan, agar kubu paslon 01 (IBH-Ririn) bisa bersikap legowo dengan hasil saat ini, dan tidak melakukan upaya-upaya yang menjurus ke ranah provokasi

Continue Reading

NASIONAL

Tasyakuran, Ulama se-Kota Depok dan Tokoh Masyarakat Do’akan Kemenangan Supian Chandra di Pilkada 2024

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Paslon nomor 02, Supian Suri-Chandra Rahmansyah meraih kemenangan di Pilkada Depok 2024, mendapat doa dari sekitar 300 kyai, ustadz dan tokoh masyarakat di Depok. 

Doa bersama ratusan ulama dimomen tasyakuran itu digelar raja gas dan tokoh masyarakat, H Yahman Setiawan dan turut dihadiri H Sarmili dikediaman H Yahman di Sukmajaya, Depok, Jumat, 29 November 2024.

“Jadi, kita selaku seluruh masyarakat yang ada di Kota Depok, 11 kecamatan ulama-ulama, ustad-ustad sebanyak 300 orang bermunajat kepada Allah SWT, dengan terpilihnya Supian-Chandra,” ujar H Yahman, usai acara tasyakuran dan doa bersama Jumat, (29/11) malam.

H Yahman menuturkan, bahwa acara yang digagasnya diharapkan bisa membawa keberkahan untuk masyarakat Depok di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok pemenang Pilkada Depok 2024. “Semoga menjadikan keberkahan buat kita semua masyarakat yang ada di Kota Depok. Mudah-mudahan di kepemimpinan Supian Suri-Chanfra Rahmansyah ini mengubah segala apapun yang belum terlaksana di Kota Depok,” paparnya. 

Menurutnya, Wali Kota terpilih juga diharapkan bisa meneruskan apa saja yang menjadi visi dan misi Wali Kota sebelumnya yang belum sempat terlaksana untuk masyarakat Depok. Termasuk masih banyak kekurangan di dunia pendidikan dan masyarakat juga sangat memerlukan peningkatan di pendidikan.

“Mudah-mudahan masyarakat di Kota Depok ini, baik pendidikan, kesejahteraannya semuanya kelak terkabul. Terlebih, kita lihat bahwa sekolah sekolah SMP, SMA Negeri dan Madrasah sampai hari ini masih banyak kekurangan, dan mudah-mudahan dengan adanya kepemimpinan Supian Suri ini bisa terlaksana semua,” tandas H Yahman. 

Acara tasyakuran dan doa bersama yang dipimpin langsung KH. Abu Bakar Madris berlangsung khidmat. Dalam acara itu juga diutarakan harapan harapan kepada pemimpin Depok mendatang untuk bisa memberikan perhatian kepada para ulama lantaran selama ini dirasa terbebani dengan aturan yang kurang berpihak. 

Continue Reading

NASIONAL

Curah Hujan Tinggi, Beberapa Titik wilayah di Kabupaten Pacitan Longsor dan Jalan Kota Banjir

Published

on

FEM Indonesia, Pacitan – Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi hingga yang terjadi di kabupaten Pacitan sejak malam hari hingga pagi hari 29/11/2024 menyebabkan beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pacitan mengalami bencana alam tanah longsor dan banjir kota Pacitan.

Kejadian longsor saat hujan tiba itu terdapat beberapa titik wilayah di kecamatan Pringkuku, seperti di pekarangan rumah Kateni RT 02 RW 06,, Dusun Gebang Desa Jlubang, dekat rumah Kusni yang beralamat di RT 01 RW 06, Gebang, Desa Jlubang yang menutup sebagian akses jalan,

, RT 02 RW 07 Dusun Blimbing, Desa Glinggangan, menimpa rumah Siswanto, di RT 01 RW 07 Dusun Sembungan, Desa Pelem, menimpa rumah Andri, RT 01 RW 08 Dusun Kendal, Desa Taman asri, terjadi talut air ambrol milik Sokinem di Kecamatan Pringkuku.

Yang lebih ektrim lagi terjadi tanah longsor di titik lokasi  lembaga pendidikan SMPN 4 Nawangan yang mana sebagian material tanah yang longsor menutup sebagian sisi gedung atau bangunan SMPN 4 Nawangan, Dusun Gumper, Desa Mujing, Kecamatan Nawangan dengan ketinggian longsoran 5 meter.

Tak hanya sampai di situ saja hujan dengan intensitas tinggi banjir juga melanda jantung kota Pacitan wilayah  Rt 001, Rw 01, Lingkungan blumbang Kel. Ploso yg menyebabkan ruas jalan dijalan MT. Haryono terendam dengan kedalaman kurang lebih 50 cm sehingga  sempat terganggu arus lalulintas. Selain itu, juga terjadi tanah longsor di rumah Sugito yang beralamat Rt 03, Rw 03 lingkungan Blimbing Kelurahan Pucangsewu  yang menyebabkan rumah Sugito jebol pada sisi depan kanan rumah sekitar 30 cm meter. Namun semua bencana alam longsor dan Banjir sudah aman dan kondusif berkat kesigapan jajaran Polsek yang ada di 12 Kecamatan Se Kabupaten Pacitan.

Dengan adanya banyak bencana alam pada musim penghujan ini, AKBP, Agung Nugroho Kapolres Pacitan  telah menginstruksikan semua jajaran kepolisan, khususnya di 12 Polsek se Kabupaten Pacitan untuk siap siaga selalu jika terjadi bencana di wilayah hukum Polsek masing -masing.

” Yang paling berperan yakni Babinkamtibmas pada binaan Desanya, jika terjadi sesuatu bencana diharapkan segera membantu warga yang terkena bencana dan segera melaporkan ke pihak BPBD ”  alhamdullilah, meski ada ada beberapa kejadian bencana alam dibeberapa titik di kabupaten Pacitan tidak ada korban jiwa, namun hanya kerugian materi saja,” ujar Kapolres. 

Tak hanya sampai disitu saja, karena topografi di Kabupaten Pacitan hampir 75 persen pengunungan, jadi untuk kerawanan potensi terjadi longsor dimungkinkan.  

” Saya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Pacitan untuk meningkatkan kewaspadaan, selalu siaga dan tanggap bencana, terutama di wilayah rawan bencana mengingat cuaca ekstrem di bulan Desember 2024 hingga bulan Januari 2025 dimungkinkan masih terjadi curah hujan dan cuaca extrim,” harap Kapolres. [elsi]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending